Tang Han terlahir dengan fisik yang lemah sehingga tidak dapat berkutivasi namum keluarga nya tidak menyerah begitu saja, mereka selalu berusaha mencari obat serta menyemangatinya suatu saat pasti akan menjadi pendekar yang tangguh.
dengan dukungan dan semangat yang diberikan dari keluarganya membuat Tang Han menjadi seorang yang pantang menyerah tidak ingin mengecewakan ayah ibu serta kedua saudarnya sesulit apapun jalan yang ia tempuh maka ia akan tetap menempuhnya demi melindungi orang orang yang ia cintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratamakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXVIII Alkemis Tua
Dia bersujud karena sekarang segel atas jiwanya hilang dan energi putih samar tadi ternyata memperbaiki rohnya menjadi utuh, sekarang dia bukan lagi sisa jiwa, tapi jiwa yang utuh, jiwanya telah pulih sepenuhnya. Hanya perlu mencari eliksir kehidupan maka dia bisa membentuk tubuh baru.
" Terimakasih tuan telah memperbaiki jiwa tua ini.!" ucap sosok pria tua itu, dia sangat senang sudah ribuan tahun dia menjadi budak disini, sebagai seorang alkemis harga dirinya jatuh karna tidak bisa membaktikan ilmunya bagi orang banyak, kini dia punya sedikit harapan dan merasa sangat senang kemungkinan untuk bisa keluar dari tempat ini terletak pada anak muda ini.
Dia sangat bingung bagai mana bisa anak muda kira kira baru berusia empat belasan mempunyai ilmu seperti ini, pastilah dia memiliki master yang sangat hebat pikirnya.
Tanghan walaupun dantian serta meridiannya tersegel, dia masih mampu menyerap energi langit dan bumi tanpa batas kedalam tubuhnya akan tetapi dia tidak bisa mengolah energi yang telah diserap dengan sempurna, semua energi yang masuk menjadi sia sia, karena tidak semua bisa di olah menjadi energi oleh dantiannya, jadi banyak energi yang terbuang kembali ke alam.
Tanghan sengaja mengumpulkan energi yang akan terbuang ke alam ke ujung jarinya dan menembakkannya ke sisa jiwa tua didepannya karena dia merasa pria tua ini pantas diberi kesempatan, dia juga merupakan seorang alkemis dulunya pasti dia sudah banyak menolong orang didunia ini sebelumnya.
Di benua xuan saat ini, alkemis tingkat empat saja sangat jarang apalagi yang tingkat lima. Pria tua ini juga merupakan harapan baru bagi para alkemis zaman ini karena dia alkemis tingkat enam, kalau dirinya yang menjadi Alkemis tentu akan merepotkan, karna dia ingin fokus dengan kultivasi dan menjelajahi langit serta semua benua di berbagai dunia, dia berharap bahwa masternya masih hidup dan ingin berjumpa kembali dengannya.
" Bangunlah .! Siapa nama anda pak tua?, siapa sebenarnya pemilik tempat ini?" tanya Tanghan kepada sosok jiwa pria tua itu.
" Maaf tuan. saya Zu Hang Yan, ceritanya cukup panjang tuan saya akan mempersingkat untuk anda tuan, jadi seribu tahun lalu saya adalah penemu pertama tempat ini tuan.! dulu tempat ini saya jadikan tempat bagi para alkemis untuk berlatih karna banyak sekali tanaman langka disini tuan.! Saya memiliki adik bernama Zu Tian Yan dia sangat menyukai kultivasi dan selalu serakah akan kekuasaan dia menjebak saya disini dan membunuh saya dengan pedang phoenix api, karena takut saya akan berebut tahta kerajaan Zu, karena hamba putra pertama pendiri kerajaan Zu tuan, sedangkan dia sangat ingin menjadi raja kerajaan zu, tuan padahal saya sudah mengatakan akan memberikan tahta kerajaan zu padanya, saya tidak tertarik menjadi raja, saya hanya tertarik pada ilmu alkemia dan ingin menjadi master alkemis sejati tuan" ucap sosok jiwa yang bernama Zu Hang Yan ternyata dia masihlah leluhur kerajaan zu.
" Tuan, pedang Phoenix ini sangat kuat, bahkan adik hamba, dia tidak mampu menjinakkannya, dia hanya mampu menggunakannya sesekali karna kesamaan atribut api yang dimilikinya tapi pada akhirnya dia mati ditangan pedang Phoenix nya sendiri, tapi jiwanya berhasil melarikan diri dan tak pernah kembali kemari, hanya keturunannya saja yang selalu datang kemari melihat keadaan pedang. Begitu saya merasakan kehadiran salah seorang keturunan kerajaan zu saya akan kekuar tapi begitu saya keluar dia akan segera melarikan diri dari tempat ini" ucap Zu hang yan.
" Baiklah sekarang anda sudah bebas silahkan pergi kemana saja yang ada suka selama anda tidak merasuki manusia maka anda akan baik baik saja, sebelum akhirnya menghilang karna entitas anda telah melewati masa keberadaan anda didunia ini.!" ucap Tanghan kepadanya
" Saya tau tuan.! disini saya mampu mempertahankan keberadaan saya karena Altar hitam didalam inti dunia kecil ini yang mengeluarkan energi murni, dan menyerap energi langit dan bumi yang melimpah disini. karena keberadaan altar hitam didalam inti dunia kecil inilah, saya tidak menghilang tapi masih mampu bertahan hingga sekarang." balas Zu hang yan, lantas dia juga berpikir ternyata dia memang tidak bisa bebas keluar dari dunia kecil ini sebab begitu dia keluar dia tidak akan bisa bertahan lama karna akan kekurangan energi untuk bertahan sedang untuk menyerap energi diluar dia tidak memiliki tubuh fisik, cara satu satunya hanya dengan merasuki manusia hidup, tinggal bersamanya berbagi energi murni atau mengambil alih tubuhnya untuk dirinya sendiri.
" Bagus kalau kamu tau pak tua.! sebab saya telah memasang segel kebaikan dan keburukan di jiwamu sekarang.! kalau kamu nekat merasuki manusia maka engkau akan langsung musnah" ucap Tanghan
Zu Hang Yan tertegun dia tidak merasakan apapun selain dirinya merasa jiwanya telah pulih dan segelnya hilang bagaimana tuan muda dihadapannya ini memasang segel pada dirinya
" Maafkan kelancangan orang tua ini, tuan sudah menghilangkan segel pada jiwaku ini, tapi bagai mana bisa tidak terjadi apa apa pada saya dan yang memasang segel tidak merasakan segelnya telah dihancurkan!?" tanya Zu Hang Yan
Tanghan tersenyum ramah pada Zuhangyan dia menjawab rasa penasaran pria tua itu
" Aku hanya memindahkan segelnya kedalam batu merah ini" ucap Tanghan dengan santai dia menunjukkan batu kecil merah yang dia jentikan ke pada ZuHangYan barusan.
Zu Hang Yan tertegun dia sebenarnya ingin bertanya lagi bagai mana cara tuan muda ini memindahkan nya tapi akhirnya dia mengurungkan niatnya karna dia takut nanti anak muda ini malah marah padanya.
" Tuan muda bisa kah orang tua ini mengikuti tuan.?" ucap Zu Hang Yan tulus dia mengagumi talenta karna itulah dia terjebak didalam sini, dan diperdaya oleh adiknya sendiri.
" Maaf tidak bisa pak tua, tapi kalau anda tidak keberatan saya akan mengenalkan mu pada seseorang yang lebih baik dariku.! kamu boleh mengikutinya bagaimana" ucap Tanghan memberikan pilihan padanya
" Baik tuan muda saya bersedia" jawab jiwa Zu Hang Yan
" Sekarang antarkan aku ke lokasi Altar tersebut" ucap Tanghan, sebenarnya dia telah mengetahui dimana letak Altar tersebut.
" Baik Tuan muda, silahkan ikuti saya tuan" balas Zu Hang yan
Zu Hang Yan membawa Tanghan masuk kedalam inti dunia kecil, ruangan yang indah terang sekali karena pancaran bebatuan bersinar seperti batu lentera bertebaran di sekeliling ruang tersebut, energi dunia disini pun sangat bagus dan murni.
" Pantas lah pria tua ini mampu bertahan, energi murni yang melimpah ini sangat mudah diserap oleh roh dan tidak ada energi negatif sedikitpun disini, atmosfer tempat ini sungguh bagus bagi kultivator" ucap Tanghan didalam hatinya.
Zu Hang Yan tiba tiba berhenti dan menunjuk ke arah pedang yang mengitari Altar hitam kecil didepannya.
" Tuan muda, itulah Altar hitam yang memancarkan energi murni, dan yang mengitari altar itu adalah Pedang Phoenix api tuan" ucap Zu Hang yan mengingatkan Tanghan agar berhati hati.
Tanghan tersenyum, dia melihat kearah pedang yang terbang berputar putar dia sekitar altar hitam yang mengambang disana.
" Pedang itu sangat cocok aku berikan pada adik Xanxan" ucap Tanghan sambil tersenyum memandang ke arah pedang api berlambang Phoenix tersebut
Dia juga tertegun di area sekitar altar hitam banyak sekali berserakan inti monster jumlahnya sangat banyak mungkin jutaan, dia makin tersenyum lebar nampaknya dia tidak perlu repot repot berburu inti monster didunia kecil ini.
.........>>>
