Wahyudi seorang dokter berusia 30 tahun. memiliki wajah yang tampan dan begitu humoris membuat ia begitu mudah mendapatkan cinta seorang wanita. namun ketika ia menemukan wanita yang sangat di cintai nya. orang tua nya menolak gadis yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun tersebut. dan ia di jodohkan dengan dengan seorang dokter muda.
Wahyudi Al Rasid. seorang dokter sepesialis bedah berusia 30 tahun.
Sasa alindra gadis cantik berusia 26 tahun seorang sekretaris di perusahaan sahabnya.
Lely asmira seorang dokter muda berparas cantik berusia 25 tahun.
mampu kah Lely asmira mendapkan hati dokter Wahyu. bagaimana perjuangan cinta Lely asmira dan dokter Wahyudi. bagaimana kah nasip Sasa yang terkubur dalam luka yang dalam. sehingga menutup hati untuk siapapun.
masih adakah harapan untuk sasa bisa bersama lagi dengan dokter Wahyudi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilik Bunda Abib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capter 28
Wahyudi masuk ke sebuah apartemen, apartemen ini merupakan tempat di mana Ia menghabiskan waktu nya di saat Ia pulang dari rumah sakit. Ia juga meletakkan beberapa bajunya di sana. Di dalam apartemen ini, Ia Merasa sangat nyaman. Ia akan mengingat kenangan-kenangan indah nya bersama dengan mantan kekasih nya. Ia membeli apartemen milik Sasa dengan harga 3 kali lebih tinggi dari pada yang di minta oleh Sasa.
Sasa menjual apartemennya seharga 300 juta dan Wahyudi mengambil apartemen itu dengan harga 1M. Ia meminta kepada salah seorang temannya untuk membeli apartemen tersebut agar Sasa tidak mengetahui bahwa Ia yang telah membeli apartemen milik Sasa.
Rasa bersalah dan juga cintanya begitu besar kepada Sasa sehingga Ia tidak bisa melupakan mantan kekasih nya itu begitu saja, Sasa wanita yang sangat dicintainya hingga saat ini. Ia merasa sangat bersalah mengingat apa yang telah dilakukannya kepada Sasa. Ia berharap Lely tidak tahan dengan sikapnya. Lely tidak sanggup menjalani rumah tangga tanpa cinta tersebut, sehingga Ia pada akhirnya meminta untuk bercerai. Wahyudi tidak Mungkin menceritakan Lely, Ia tidak ingin kedua orang tuanya akan membenci nanti.
Wahyuddin membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Ia kembali melihat lihat foto-fotonya yang ada di dalam ponsel tersebut. Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini dialaminya.
terkadang Ia juga merasa sangat kasihan melihat Lely yang diperlukan nya tanpa hati tersebut. Ia melihat istrinya itu tampak begitu sangat sabar menghadapinya, namun sedikitpun hatinya tidak terbuka untuk istrinya itu.
Ia akan pulang ke rumah di saat sudah jam 11 lewat atau mungkin sudah jam 12 dan Ia pulang, Ia akan melihat istrinya itu sudah tidur. Terkadang istrinya tidur diatas sofa namun terkadang juga istrinya tidur di dalam kamar.
Begitu sering sahabatnya menasehatinya Namun Ia sama sekali tidak bisa mengikuti apa saran-saran yang diberikan oleh sahabatnya itu.
Sudah 3 bulan Ia menikah dengan Lely, Belum pernah satu kali pun ia menyentuh istrinya itu. melihat sikap Lely kepadanya terkadang Ia Merasa sangat heran. apa yang diharapkan istrinya itu kepada nya.
****
Sudah tiga bulan Lely menikah dengan Wahyudi, namun sifat suaminya masih tidak berubah dengannya. Wahyudi hanya pulang saat malam hari saja itu pun terkadang Ia sudah tertidur sehingga Ia tidak mengetahui kapan suaminya pulang. Ia akan berjumpa dengan suaminya saat Sholat Subuh dan setelah itu mereka akan berpisah saat mereka mulai aktif nya masing-masing. Mereka juga pergi sendiri-sendiri.
Wahyudin pergi dengan mengendarai mobilnya sendiri sedangkan Lely pergi dengan memakai taksi online. Suaminya itu tidak pernah mengajaknya untuk pergi bersama.
Leli selalu mengerjakan tugasnya dengan sangat baik, Ia selalu menyediakan sarapan pagi serta minum untuk suaminya, walaupu minuman yang sudah di buatnya tidak pernah di minum oleh suaminya. begitu juga sarapan yang di buatnya, tidak pernah di makan suaminya. Namun Ia tetap selalu menyediakan nya. hampir setiap hari Ia membawa kotak saran ke rumah sakit. terkadang Ia memberikan kotak bekal nya untuk sahabnya atau untuk perawat. Ia selalu sarapan sendiri, sehingga Ia sudah terbiasa dengan hal tersebut.
Ia menyediakan pakaian untuk dipakai suaminya, menyediakan makan malam yang tidak pernah disentuh oleh suaminya.
Ia juga berbelanja untuk seluruh keperluan nya sendiri.
****
Wahyudi pulang kerumahnya, Ia melihat lampu di rumahnya masih menyala. Mungkin saja istrinya masih belum tidur, pikirnya. yang melihat jam di lengannya yang sudah menunjukkan jam 12.10 menit. Wahyudi melihat sebuah mobil yang terparkir di halaman rumahnya tersebut. Mobil itu bukanlah mobil baru dan juga bukan mobil golongan mahal mobil itu mobil tahun rendah kalau ditaksir mungkin harganya hanya sekitar 50 atau 600 juta.
Ia tidak tahu itu mobil siapa, istrinya tidak pernah membawa tamu ke rumahnya.
Wahyudi membuka pintu rumahnya tersebut.
Ia melihat istrinya yang sudah tertidur di atas sofa di depan TV, dengan TV yang masih menyala.
Istrinya yang memakai piyama tidur tanpa memakai selimut dan juga bantal, tidur dengan melengkungkan tubuhnya di atas sofa yang berukuran cukup panjang tersebut Namun karena tubuhnya yang cukup tinggi sehingga kakinya harus di tekukkan nya agar tubuhnya pas diatas sofa panjang itu.
Wahyudi memandang wajah istrinya. begitu jarang ia memperhatikan wajah istrinya tersebut. Biasanya saat Ia pulang Ia tidak pernah menghiraukan istrinya yang terkadang tidur di atas sofa menunggunya namun hari ini entah mengapa Ia memperhatikan wajah istrinya. Ia melihat wajah istrinya ada rasa bersalah yang timbul di dalam hatinya. Ia sangat tidak tahu harus bersikap seperti apa.
Wahyudi mendekati istrinya yang sedang tertidur diatas sofa, Ia merapikan rambut Lely yang menutupi wajahnya sebagian. Ia mengamati wajah istrinya yang tanpak ada jejak-jejak air mata di wajah cantik tanpa make up.
Ia meletakkan tas yang dibawanya kata sofa dan kemudian Ia menggendong tubuh istrinya dengan sangat berhati-hati agar istrinya tidak terbangun.
Ia meletakkan istrinya ke atas tempat tidur dengan sangat pelan pelan. Ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi mencuci mukanya serta mengganti bajunya. Ia berbaring di samping istrinya mata nya masih memandang wajah cantik Istri nya.
" Mengapa kamu ingin bertahan, Kamu sangat cantik aku yakin begitu banyak pria yang tertarik denganmu" ucapnya dalam hati saat melihat wajah istrinya yang tidur begitulah lelap. Ia kemudian tidur membelakangi istrinya seperti biasa.
***
Lely bangun saat Ia mendengar adzan subuh, Ia masuk ke kamar mandi dan berwudhu seperti biasanya. Ia kemudian memakai mukenanya dan berdiri tidak jauh dari suaminya, Ia berdiri di tempat yang sama. posisi tidak pernah berubah dimana tempat Ia berdiri untuk membangunkan suaminya saat Sholat subuh.
"Mas bangun sudah subuh," ucapnya memanggil Wahyudi.
Wahyudi tidak bergerak Ia tidur dengan sangat nyenyak.
";Mas bangun salat dulu," ucap Lely kembali.
suaminya masih juga belum bangun Ia cukup lelah berdiri di sana, biasanya hanya memanggil berapa kali suaminya akan bangun. Namun kali ini Ia cukup lama memanggil suaminya yang tidak juga bangun.
Lely sangat takut untuk mendekat ke arah suaminya apalagi memegang suaminya. Ia masih ingat peristiwa saat pertama kalian Ia nikah dengan Wahyudi, Ia di dorong oleh suaminya hingga terjatuh dan sejak itu Ia sudah tidak pernah lagi membangunkan suaminya dengan menyentuh suaminya tersebut.
"Mas bangun," Ucap nya sedikit mengeraskan suaranya.
Wahyudi mulai membuka matanya, Ia melihat istrinya sudah berdiri di dekat tempat biasa istrinya membangunkan nya.
" Iya," jawab Wahyudi. Ia kemudian masuk kedalam kamar mandi dan berwudhu seperti biasanya. Leli sudah menyiapkan semua keperluan untuk Sholatnya dan iya memakai kain sarung baju koko dan peci yang sudah di sediakan oleh istrinya tersebut.
Wahyudi menjadi imam saat sholat seperti biasanya.
Setelah sholat, zikir dan juga doa Ia tidak berdiri seperti biasanya. Ia masih duduk di atas sajadahnya.
Lely begitu canggung saat melihat sikap suaminya Ia kemudian mencoba untuk tersenyum. " Mas, Ly mau turun kebawah. Ly mau bersihin rumah sekalian buat sarapan," ucapnya Saat Ia melipat mukenah nya.
Wahyudi yang memandangnya kemudian menganggukkan kepalanya. Ia melihat istrinya itu pergi keluar dari kamar.
Ia berbaring di atas tempat tidur seperti biasa yang dilakukannya. Namun kali ini Ia tidak tidur, Ia duduk melihat keluar jendela mengamati istrinya yang sedang menyapu halaman rumahnya.
Dari atas Ia cukup mendengar suara istrinya yang bernyanyi sambil menyirami bunga.
jam 6.30 Leli masuk ke dalam kamarnya Ia melihat Wahyudi yang sudah siap mandi.
Bajunya mau Ly ambil Mas," ucap nya.
Wahyudi menggelengkan kepalanya. " Gak usah mas ambil sendiri," jawab nya.
" Mas,. Ly mandi sebentar ya," ucap Lely yang tidak di jawab suaminya. Ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Lely keluar dari kamar mandi Ia sudah memakai baju lengkap. Ia terlihat sangat cantik dengan memakai celana kain yang pas di tubuh bagian bawahnya. Ia juga memakai baju kemeja. Ia berdandan seperti biasanya, namun suaminya sudah tidak ada di dalam kamar.
Ia turun kebawah, namun suaminya sudah tidak ada lagi di dalam rumah. Lely hanya menikmati sarapan nya sendiri. setelah selesai sarapan Ia pergi ke rumah sakit dengan mengendarai mobil yang baru di belinya.
****
Jangan lupa like komen dan votenya ya reader.
salut sama Lely walu hidup dikanada dia dpt menjaga kehormatannyaa.
beda sama Sasa walau dia jg baik tpi dia sudah tidur sama Yuda. g seharusnya seorang wanita tidur seranjang sama laki" yg blm jadi suaminya.