KARISMA

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba ini adalah hari dimana pesta ulang tahun maminya Arga akan di gelar.

Karisma sudah bersiap dengan dress putih sesuai dengan dresscode yang tercantum di surat undangnya.

Seperti biasa,Karisma memilih Riasan natural yang menurutnya sangat cocok dengan wajahnya.

"Kak Kirana udah siap belum ya?"

"Aku coba ke kamarnya aja deh"

Karisma pergi menuju ke kamar Kirana.

Tok tok tok tok

"Siapa?"

"Ini aku kak,Karisma"

"Masuk Kar,pintunya nggak aku kunci kok"

"Oke"

Karisma membuka pintu kamar Kirana,disana ada Kirana yang sedang duduk di depan meja riasnya dan sedang merapikan makeup nya.

Karisma menghampiri Kirana,dan berdiri tepat di belang Kirana.

"Waw kak,kakak cantik sekali"

"Gimana kar menurut kamu, penampilan aku hari ini cocok nggak?"

"Cocok kak,sempurna"

"Bajunya indah dan elegan bukan?"

"Iya,modelnya unik tapi menambah kesan,kayak wanita high value gitu ya kak"

"Bagus nggak?"

"Bagus banget kak sumpah.Ini baju baru kak?"

Kirana mengangguk sambil tersenyum.

"Kapan kakak belinya?kayaknya aku nggak pernah tau ya?"

"Kakak nggak beli ini kok"

"Terus?"

"Ini di kasih sama maminya Arga"

Deg

Jantung Karisma berdegup kencang

"Kamu ingat kan waktu itu Arga pernah kasih aku hadiah,yang aku cerita pas Arga chat ke aku.Yang waktu kita lagi makan itu inget nggak?"

"Oh iya kak."

"Nah ternyata pas aku buka hadiahnya itu ini.Maminya Arga sengaja bikinkan khusus untuk aku dan kata maminya ini di suruh di pakai buat nanti di acara ulang tahunnya"

Jantung karisma berdegup semakin kencang,dan ada sedikit rasa iri di hatinya.

"Oh gitu ya kak?,sepertinya maminya kak Arga suka banget sama kakak ya?"

"Jujur aja sih,setiap aku ketemu maminya Arga,dia selalu bilang sama aku kalau dia pengen banget aku itu bisa jadi anaknya maminya Arga"

"Kenapa kak?"

"Aku rasa karena dia tidak punya anak perempuan dan hanya Arga satu-satunya anaknya"

"Berarti aku ada kesempatan untuk deketin maminya kak Arga,semoga aja maminya suka juga sama aku"

fikir karisma

"Karisma,kenapa malah diam?.Ayok kita berangkat."

"Kado kakak mana?"

"Bentar.Yuk"

"Yuk"

Sekitar satu jam Kirana dan Karisma menempuh perjalanan,mereka sampai juga di rumahnya Arga.

Karisma dan Kirana turun dari mobil.

"Kak,rumah kak Arga besar sekali ya"

"Iya,tentu saja.Anak konglomerat kan.Hehehe"

"Eh Karisma,kenapa malah diam disitu.Ayok kita masuk."

"Perasaan kemarin-kemarin kak Arga bilangnya acara kecil-kecilan,tapi masa megah gini ya kak"

"Mungkin menurut mereka ini pesta kecil-kecilan Kar,dulu juga pernah di gelar di ballroom hotel gitu."

"Serius kak?,apa mereka memang suka kemewahan gini ya?"

"Nggak kok,dulu itu neneknya Arga yang dari papinya suka kemewahan gitu.Sekarang sudah meninggal dan sekarang agak melekat di papanya Arga sih.Tapi nggak terlalu juga sih, menurutku masih biasa aja"

"Udah lama kak,nenek kak Arga meninggal"

"Kalau nggak salah waktu aku bertemu kamu,itu satu bulan sebelumnya neneknya Arga meninggal"

"Oh,masih baru ternyata ya"

"Iya"

Karisma dan Kirana masuk dan ternyata langsung di sambut oleh mami dan papinya Arga.

"Kiran"

"Eh Tante,om"

Mami dan papinya Arga segera menghampiri Kirana.Maminya Arga langsung cipika-cipiki dengan Kirana .

Karisma yang melihat keakraban itu semakin merasa cemburu.

"Sepertinya aku salah,tentang kak Arga yang akan memperkenalkan aku sebagai pacarnya sama orang tuanya.Bahkan aku tidak dilirik sama sekali oleh mereka"

Gumam Karisma dalam hatinya

"Apa kabar sayang?,tante kangen sekali sama kamu"

"Aku baik tante,tante apa kabar?.Selamat ulang tahun ya tante"

"Tante baik sayang"

"Om apa kabar om?"

"Om baik."

"Syukurlah kalau begitu"

"Eh mami papi apa kabar Kiran?"

"Baik om,Tante.Maaf mami papi nggak bisa datang,ya tau sendiri mereka seperti apa.Tidak bisa titip kado juga katanya.Tapi mama nitip salam aja katanya"

"Ah tidak apa-apa.Dengan kehadiran kamu saja,tante sudah senang."

Kirana tersenyum.

"Eh Arga mana om tante?"

"Itu Arga,dia lagi ngobrol sama partner bisnisnya."

Ucap maminya Arga sambil menunjuk ke sebuah arah

"Eh kenalin tante,ini Karisma.Katanya Arga dia sudah cerita soal Karisma sama tante ya?"

"Oh iya.Masi muda sekali usia kamu sepertinya ya"

"Iya tante"

Karisma salim ke mami papinya Arga.

"Eh mih,papi ke Arga dulu ya"

"Iya Pi"

"Kiran,Karisma om tinggal dulu ya"

"Iya om"

Ucap Kirana dan Karisma bersamaan.

"Oh iya ini ada kado dari aku tante"

"Eh terimakasih sayang,nggak usah repot-repot lah"

"Nggak repot kok tante,justru aku senang.Semoga saja tante suka dengan kadonya ya"

"Terimakasih ya sayang"

"Sama-sama Tante"

"Tante ini aku juga ada hadiah buat tante"

Ucap Karisma

"Terimakasih ya"

"Sama-sama tante"

"Eh Kiran,bajunya bagus banget kan cocok sama kamu"

"Iya Tante"

"Kamu suka?"

"Suka,suka banget malah"

"Lihat motifnya sama kan,dengan baju Tante"

"Hey jeng"

Tiba-tiba sekumpulan ibu-ibu sekitar empat orang menghampiri mereka.

"Eh jeng"

Ucap maminya Arga

"Selamat ulang tahun ya,oh iya kita sudah taruh kadinya tadi di sana"

"Makasih loh jeng sudah datang,aku jadi ngerepotin sampai dibawain kado"

"Nggak apa-apa jeng"

Ucap ibu yang rambutnya pendek.

"Eh Kiran,Karisma ini teman-teman Tante."

"Kirana sudah besar ya sekarang,makin cantik lagi,mami apa kabar?"

Tanya ibu-ibu yang menggunakan tas berwarna nude,yang tak lain juga adalah teman maminya Kirana juga.

"Baik tante"

"Masih di luar negri ya mamimu?"

"Iya Tante,hehehe"

"Aduh motif bajunya samaan gini sama calon mantu jeng"

"Eh,kok calon mantu"

Ucap Kirana sambil tersenyum malu-malu.

"Jangan malu-malu gitu,semua orang sudah tau kok Kirana."Ucap ibu-ibu berambut pendek tadi.

"Do'akan saja ya jeng" ucap maminya Arga

Deg

Jantung Kirana berdegup sangat kencang

"Makin sukses ya kamu Kirana.Selamat ya atas perusahaan kamu yang semakin berkembang pesat"

"Terimakasih Tante semuanya"

"Beruntung banget jeng dapat calon mantu seperti Kirana ini,udah cantik,pinter,pinter usaha,dari kalangan atas pula.Siapa sih sekarang yang tidak kenal sama Kirana Irawan"

Kirana dan maminya Arga tersenyum.

Sementara mereka asyik berbincang Karisma merasa tersisihkan disana.

Tidak ada satu orang pun yang melirik dirinya.

"Bahkan maminya kak Arga pun sudah menganggap kak Kirana calon menantunya.Lalu bagaimana dengan nasib aku"

"Rasanya aku ingin sekali menumpahkan air mataku sekarang juga,tapi aku harus kuat.Aku harus tahan sampai nanti aku Sampai di rumah"

Gumam Karisma dalam hatinya