NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN DINI

PERNIKAHAN DINI

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

pernikahan, bagi sebaian orang adalah kata kata yang paling mengerikan. Karena terdapat tanggung jawab yang cukup besar didalamnya, belum lagi berbagai macam cobaan yang pasti akan ada menghampiri. Maka dari itu, banyak yang berfikir ribuan kali untuk memilih kata "aku siap untuk menikah" walau usia mereka sudah cukup matang.

Tapi tidak bagi dua anak manusia yang sudah dimabuk cinta ini, mereka tak perduli dengan apa yang ada didepan sana, yang terpenting mereka bisa selalu bersama untuk saat ini dan selamanya.

Bahkan mereka nekat kabur bersama dan melakukan pernikahan tanpa adanya satu orang pun keluarga termasuk orang tua mereka. Usia tidaklah jadi soal bagi keduanya.

Bagaimana kah kisah kedua anak manusia ini dalam menjalani pernikahan diusia dini...??

ikuti kisah mereka...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Satu minggu sudah, Arsel menyusuri jalanan kota batam untuk mencari pekerjaan, namun tidak juga membuahkan hasil. Banyak lamaran pekerjaannya ditolak, dan belum juga adanya kabar untuk panggilan pekerjaan lainnya. Arsel mulai memikirnya apa yang harus dilakukan, guna mendapatkan penghasilan. Walau uang tabungannya masih cukup untuk beberapa bulan kedepan, tapi Arsel tidak ingin bersantai karenanya.

Tidak akan ada yang tau, apa yang sudah menanti didepan sana. Maka dari itu, ia harus mempersiapkan semua hal, untuk mengantisipasi segala kemungkinan kemungkinan itu. "Aku besok ngojek ya.? sambil nunggu panggilan kerja dan cari cari info lagi soal kerjaan." Arsel meminta izin.

"Motor sayangkan motor gede.? siapa yang mau jadi penumpang.? mana nungging gitu kursi belakangannya." seraya menggiling makanan didalam mulutnya malam ini.

"Ya coba aja dulu, aku kan bisa sembari kerja jadi kuli panggul dipasar sebelum nyari penumpang ojeg. Pangkalan ojegnya dideket pasar, kebetulan ada bengkel kecil juga disebelahnya. Siapa tau ada rejeki buat kita disana.?" jelas Arsel.

"Aletta meletakkan kedua alat bantu untuk memasukkan buliran nasi serta pelengkapnya kedalam mulut, ditatap lekat lekat olehnya, sang suami yang bibirnya nampak sedang bergerak "Sayang..!!" tak bisa lagi Aletta meneruskan ucapannya. Mata lentik itu kini nampak tergenangi cairan yang sudah menganak sungai.

Arsel mengalihkan perhatiannya dari benda bulat diatas meja, ditegakkannya kepala yang sejak tadi menunduk dengan kedua tangan yang begerak "kenapa...?" dengan menautkan kedua alisnya.

"Sayang bener mau jadi kuli panggul.? dipasar becek bau gitu. Seorang Anggara yang enggak pernah kerja berat, bareng kotoran, mau lakuin itu.?" tanya Aletta memastikan dengan suara bergetar tertahan.

"Kenapa enggak...?? selama itu halal dan menghasilkan." jawab yakin Arsel "sayang malu kalau aku jadi kuli panggul...??" tanyanya kemudian.

Aletta menggeleng, dan dijatuhkannya setitik cairan bening dipipinya "maafin aku, aku enggak bisa bantu sayang mencari nafkah, maaf aku udah bikin susah ayang, jadi beban ayang." mulai lah Aletta terisak.

Arsel berpindah duduk menghampiri Aletta, direngkuhnya pundak istrinya itu "Sayang itu ngomong apa..?? enggak ada yang merasa terbebani, ini sudah menjadi tanggung jawab aku" diputarnya bahu Aletta, ditatapnya wajah yang berjarak beberapa inci saja dari wajahnya "kita sudah tau kan..?? apa yang akan terjadi dengan keputusan yang sudah kita ambil. Ujian berumah tangga itu bermacam macam, tanpa aku jelasin sayang pasti tau. Selama kita tetap bersama dan saling menerima, itu sudah lebih dari cukup untuk aku."

"Sayang...!!" disandarkannya kepala didada sang suami, dengan kedua tangan yang mendekap erat tubuh pria yang sangat ia cintai itu.

Arsel membalas perlakuan Aletta seraya mengusap rambutnya perlahan " sayang itu sudah menjadi tanggung jawab aku, mau seberat apa pun beban aku, asal selalu ada kamu disamping aku, semua beban itu terasa dan tidak berarti apa apa, kamu segalanya buat aku."

❤️

❤️

Arsel memulai aktifitas yang semalam sudah ia bicarakan bersama Aletta. Dari pagi buta setelah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim, Arsel menuju kepasar guna menjadi kuli panggul bagi truk truk pengangkut sayuran, kebutuhan bahan pokok, hingga ikan hasil tangkapan para nelayan dipesisir pantai daerah kepulauan itu.

Setelah selesai dengan urusan kuli panggul, Arsel akan melanjutkan dalam mencari rezeki dengan menjadi tukang ojeg. Tidak jarang juga terkadang Arsel membantu pemilik bengkel kecil yang terletak disebelah pangkalan ojeg.

Arsel putra Anggara, yang tidak pernah mengenal kata sulit dalam hal uang, tidak pernah bermain dengan teriknya panas dan derasnya hujan, apa lagi dengan kotoran, bau dan debu, kini harus merasakan kesemuanya, sangat bertolak belakang dengan latar belakang keluarganya. Nama besar yang disandangnya dan semua kemewahan juga kemudahan yang dinikmatinya selama ini, justru membuatnya menjadi pribadi yang berbeda dari anak anak orang kaya pada umumnya, semua tak lepas dari hasil didikan kedua orang tua.

"sayang, ini hasil kerja aku hari ini." diserahkannya uang uang receh yang telah kusut dan lepek bercampur peluh itu kepada istrinya. Dengan mengucap syukur Aletta menerima dengan suka cita. "Untuk ayang udah dipisahin..?" tanyanya kemudian.

"Ini...!!" balas Arsel dengan menunjukan lebaran kertas pecahan sepuluh ribu ditangan kanannya.

"Kenapa cuma segitu..??" protes Aletta "ini ayang ambil lagi, mana cukup sepuluh ribu.?"

"Cukup, ini cuma untuk beli minum aku aja. Kalau makan aku bisa bawa bekal dari rumah, atau pulang dulu kerumah waktu jam makan." jelas Arsel "sudah sayang simpen, sayang yang atur uangnya." pintanya kemudian.

Dihitungnya uang hasil kerja sang suami. Disusunnya dengan rapi sesuai dengan tingkatan nominal uang itu. Delapan puluh dua ribu rupiah, hasil suaminya berkutat seharian dengan peluh, bau, serta debu. Digenggamnya erat hasil jeri payah sang suami, rasa haru bercampu perih Aletta rasakan kini.

"Ya Allah, berilah selalu suamiku kemudahan dalam mencari rezekiMU, berilah kesehatan dan berikan selalu keselamatan baginya"

1
Delia ATA
masih ada lanjutannya bun, tp sabar ya agak lambat upnya
Leni Pendi
Ini ceritanya dah tamat apa gimana ya, lagi seru serunya baca.
Leni Pendi
Aku baru nemu ni cerita , tapi kok sepi ya, padahal ceritanya bagus banget kk.
Purnama Pasedu
lagi pada dapat godaanny
Wiyanti Yanti
ada kak aku jg ngalmin,tp nyesek jg giliran suami udh jaya mlh ninggalin kita demi wil/Sob//Sob//Sob/ eh malah jg curhat ya kak/Doubt/
Delia ATA: sabar ya bun, semoga semua kesakitan yang udah bunda rasain, akn tergantikan sama kebahagiaan yang enggak akan pernah berakhir. semangat bun 🫶
total 1 replies
Wiyanti Yanti
miris bgt si kak,masa cerita bagus gini ga ada peminat yg baca sii,sedih aku/Cry//Cry/ semangat ya kak otor
Wiyanti Yanti
mulai ada bibit pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!