SUAMIKU DIGONDOL MAK LAMPIR

Maaf untuk bab ini khusus untuk usia 21 tahun ke atas. Yang keberatan bisa skip ya 🙏🏾

Surya dengan rakusnya menikmati goa kenikmatan Nia dengan lidah dan bibirnya. Nia dibuat menggelinjang karenanya.

Nia sendiri dengan semangat menikmati dedek kecil Surya yang sudah siap bertempur.

Nia berhenti sebentar memanjakan dedek kecil Surya lalu berpindah posisi. Nia pun sekarang sudah duduk diatas tubuh Surya. Nia membimbing dedek kecil Surya masuk ke dalam goa nya.

" Ssshhhhh... aaahhhh... " desah Surya dan Nia bersamaan saat dedek kecil Surya mencoba masuk dalam goa kenikmatan Nia.

Nia mulai menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh Surya. Tangan Surya memegang pinggul Nia membantu Nia bergoyang.

" Ahhhhh bapak ini benar-benar nikmat ssshhhh ... aaahhh " erang Nia dengan wajah mendongak ke atas dan tubuhnya terus bergoyang, ke dua tangannya meremas ke dua bukit kembarnya.

" Ni... Ooohhh yesss kamu enak sekali Ni terus goyang Ni aaaahhhh " desah Surya dan tangannya menepuk bokong Nia dengan mata terpejam dan menggigit bibir bawahnya.

Nia yang mendengar itu merasa senang karena akhirnya Surya jatuh dalam pelukannya.

Nia lalu menindih Surya, digigitnya bibir Surya juga dihisap. Nia juga menghisap lidah Surya. Nia benar-benar mengeluarkan keahliannya agar Surya tidak akan melupakan hari ini. Dengan masih menggoyang Surya, Nia menciumi juga menggigit leher Surya.

Tangan Nia pun dengan lincah membuka kancing kemeja Surya lalu Nia menjilati juga menghisap dada bidang Surya. Lidah Nia bermain di puti** Surya. Setelah puas mencumbu Surya Nia lalu membenamkan bukit kembarnya ke wajah Surya dengan digeser-geser. Lalu Nia menekan bukit kembarnya ke mulut Surya.

Surya yang mendapatkan sesuatu yang menggemaskan langsung melahap juga meremas bukit kembar Nia.

Dalam mobil itu hanya terdengar suara desahan juga erangan ke dua insan beda jenis. Terdengar napas mereka memburu saling bergantian.

" Ni.... Aku mau keluar aaaahhhh ini benar-benar nikmat Ni. Kamu enak sekali " rancu Surya dengan asik menyusu seperti bayi yang kehausan.

" Ssshhhhh.... bapak juga hebat. Kita pindah posisi ya bapak biar lebih nikmat aaahhhhh " desah Nia lalu mengangkat tubuh Surya dalam posisi duduk. Mereka saling berpelukan erat dengan saling pagut dan gigit.

Nia dengan lincah naik turun dalam pangkuan Surya. Sedang Surya menenggelamkan wajahnya dalam bukit kembar Nia. Sedangkan ke dua tangannya meremas dan sesekali menepuk bokong Nia. Kepala Nia mendongak merasakan nikmat, dan di gigitnya bibir bawahnya. Tangannya meremas rambut Surya dan menekan agar lebih dalam wajah Surya dalam bukit kembarnya.

Dengan tubuh masih saling menempel mereka pindah di jok belakang. Mereka melakukan dengan posisi berbeda lagi. Nia nungging dan Surya dari belakang mulai menggoyang Nia dengan memajukan mundurkan pinggul Nia.

" Lebih cepat sayang...ssshhhh ini benar-benar luar biasa. Mas nikmat sekali aaahhhh benamkan makin dalam mas ooohhh terus lebih kencang sayang, aku mau ke-keluar sshhhh " erang Nia dengan wajah mendongak.

Surya makin cepat memaju mundurkan dedek kecilnya.

" Aaarrgggghhhhhh....... " Surya dan Nia mengerang bersamaan setelah mereka selesai pelepaskan hasrat mereka.

Nia segera membalikkan badannya dengan posisi dedek kecil Surya masih betah di dalam goa kenikmatan Nia.

Lalu Nia memeluk Surya dan melumat bibir Surya dengan lembut.

Mereka saling pagut dengan posisi Nia duduk dalam pangkuan Surya.

BIP... BIP... suara ponsel mengagetkan mereka. Ternyata hp Nia berbunyi. Dilihatnya Mila yang menelpon. Nia segera mengangkat panggilan dari Mila masih dengan duduk dipangkuan Surya.

" Ya Mil, a-da apa sshhhh " ucap Nia yang mulai bergoyang lagi. Surya sendiri diam, dia tidak ingin Mila tahu dengan mendengar suara desahan mereka.

" Gue denger lo sakit Ni? " tanya Mila di panggilan seberang.

" Aaahhhh i-iya gue sa-sakit Mil " ucap Nia sambil menekankan bukit kembarnya dalam mulut Surya. Surya pun tidak bisa menolaknya, diterkamnya bukit kembar Nia. Nia sendiri sudah sibuk naik turun diatas pangkuan Surya.

" Suara lo kenapa Ni? Lo sakit banget? Lo sekarang di mana? Kata Sari lo diantar pak Surya? Kamu sudah sampai rumah? " tanya Mila agak curiga mendengar desahan Nia.

" I-ya Mil, gue di aaahhh di antar pak Surya. Ini gue sedang tiduran Mil, sa-sakit aaahhhhh sakit banget Mil sssshhhh " ucap Nia dengan sengaja mengeluarkan desahan.

" Suar lo seperti nggak orang sakit Ni, seperti sedang enak-enak gitu Ni? Lo beneran sakit apa lagi enak-enak? Lo enak-enak sama suami lo apa sama Bagas atau jangan-jangan sama pak Surya Ni? " cecar Mila dengan banyak pertanyaan penuh selidik.

" Mil...udah dulu ya aku aaahhhh aku mau lanjut ti-tidur aahhh " erang Nia lalu meletakkan ponselnya dengan sengaja tanpa dimatikan agar Mila bisa mendengar semuanya.

Nia lalu merangkul leher Surya dan menghujani leher Surya dengan ciuman juga gigitan.

" Bapak sumpah ini benar-benar enak. Saya pasti akan ketagihan dengan semua ini sssshhhhh " ucap Nia dengan sengaja karena dia tahu Mila belum mematikan panggilannya, tapi tidak bersuara.

" Iya Ni kamu juga enak sekali. Saya benar-benar merasakan nikmat oooohhhhh " jawab Surya sambil meremas bukit kembar Nia.

" Mas... Apa kita bisa melakukan ini lagi besok-besok? Aku takut jadi gila karena ini nikmat sayang mmmppphhhh " rengek Nia mulai melumat bibir Surya.

" Aku juga nggak tahu apa aku bisa tahan jika lihat kamu Ni. Goyangan mu benar-benar bikin aku melayang " balas Surya.

" Pak Surya, kalau bapak mau saya nggak keberatan memenuhi kebutuhan bapak waktu jauh dari istrinya bapak. Kita bisa melakukan kapan saja bapak. Saya butuh sentuhan laki-laki, saya siap kapan pun bapak inginkan aaaahhhhh " Nia sengaja menyebut nama Surya agar Mila tahu dia sedang berbagi peluh dengan Surya.

" Ssshhhhh i- iya Ni aaaahhhh. Benar kamu mau melayani saya kapan pun saya mau Ni? " tanya Surya yang sudah masuk perangkap Nia.

" Kapan pun dimana pun kamu minta sayang, aku akan siap. Kalau perlu kita bisa lakukan waktu jam kerja diruang kamu sayang aaahhhh... Nikmat sekali sayang " desah Nia yang merasakan goa kenikmatan juga bukit kembarnya merasa nikmat.

" Sssshhhhh saya mau keluar Ni aaarrrrggggghhhh " erang Surya dengan menggigit puti** Nia.

" Aaargggg sa-sakit mas tapi enak banget. Aku juga keluar mas " erang Nia merasakan sakit dan nikmat yang bersamaan.

Mereka berdua terkulai lemas masih dalam posisi berpelukan.

Nia yang berada di pangkuan Surya lalu mengecup bibir Surya juga lehernya.

" Terimakasih bapak. Saya sudah lama sekali tidak merasakan kenikmatan ini. Bapak sangat hebat. Bapak janji ya, ini bukan yang pertama dan terakhir " rayu Nia dengan manja lalu duduk disamping Surya dan menggelendot mesra di bahu Surya.

" Iya Ni. Gimana saya bisa menolak kenikmatan yang sangat luar biasa ini " jawab Surya sambil mengatur nafasnya.

" Bapak puas? Apa benar saya enak bapak? Hebat juga enak siapa antara saya dan istri bapak? " tanya Nia sambil mengelus dada bidang Surya.

" Sangat puas Nia. Kamu sangat hebat dan benar-benar enak. Kamu sama istri saya berbeda tapi yang pasti sama-sama hebat dan enak " jawab Surya lalu mengambil tissue untuk membersihkan dedek kecilnya lalu merapikan pakaiannya dan dirinya.

" Saya akan belajar berbagai posisi bapak, agar bapak merasakan nikmat tiada tara. Dan saya yang Ter hebat juga terenak dibanding istri bapak " kata Nia mencium bibir Surya.

" Ni... Maaf kalau semua ini harus terjadi. Tapi saya juga mengucapkan terimakasih atas nikmat yang sudah kamu beri. Sekarang saya antar kamu pulang, saya juga harus lanjut kerja. Oh ya, kamu sudah baikan sekarang? " tanya Surya sedikit heran karena tadi Nia terlihat sakit dan lemas tapi bisa bermain dengan hebat tanpa mengeluh sakit.

" Kepala saya sudah tidak pusing bapak. Kalau perut saya masih sedikit mual. Mungkin saya pusing karena sudah lama saya tidak merasakan kenikmatan ini, jadi setelah pelepasan tadi saya jadi lega " jawab Nia dengan tersenyum genit.

" Hahahaha kamu ini ada-ada saja Ni. Rapikan diri kamu saya sudah telat ini Ni " titah Surya lalu pindah ke jok depan.

Setelah Nia selesai membersihkan goa kenikmatannya juga merapikan dirinya, Nia segera duduk disamping Surya.

Nia sengaja menggenggam satu tangan Nia sambil tersenyum menggoda.

' Boleh nggak kalau sedang berduaan saya panggil bapak dengan panggilan sayang atau mas? " tanya Nia lalu menggelendot di bahu Surya.

Surya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

" Hhmmm boleh Ni. Tapi saya harap kamu jangan sampai mencolok kalau di kantor. Biar nggak ada yang curiga " titah Surya fokus menyetir.

" Siap sayang mmpphh bibir kamu bikin candu mas " ucap Nia dengan mengecup bibir Surya. Nia lalu matikan panggilan Mila yang sedari tadi masih tersambung. Nia tersenyum smrik sambil menggenggam tangan Surya.