Ikhlas ... bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan, namun terkadang kita dipaksa untuk menerapkan nya oleh keadaan.
Bellona Ghelsi, memaksa dirinya untuk menelan semua kenyataan pahit dalam hidupnya. Kenyataan bahwa Logan sang suami yang amat ia kagumi sebelumnya, ternyata memiliki hubungan spesial dengan Bella yang merupakan saudaranya sendiri.
Kisah masa lalu Logan dan Bella yang tak diketahui oleh Lona, membuat gadis itu merasa sangat menyesal karena harus hadir diantara mereka.
Melepaskan ..., itulah pilihan Lona! ia ingin kembali membuat jalan kehidupan nya sendiri tanpa hadirnya seorang pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
My Way-28
"Kita istirahat lebih dulu! sepertinya Rafayel sedang tak berada dalam kondisi terbaiknya! oke semua bisa istirahat!"
Para kru pemotretan tampak berhamburan setelah sang fotografer juga pengarah gaya berbicara dengan cukup lugas.
"Ada apa denganmu Rafayel? kau sama sekali tak memiliki passion hari ini! apa ada masalah? atau ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu?"
"Entahlah! aku harus pergi sekarang!"
"Rafayel-,"
"Biarkan saja dia pergi Thomas! dia bukan tipe pria yang bisa di kekang!" sang fotografer tampak menghentikan langkah Thomas yang hampir mengejar Rafayel.
"Tapi ini demi kepentingan pekerjaan juga karir nya sendiri Edward!"
"Rafayel -, aku cukup mengenal nya! anak itu tahu kapan dia harus berhenti sejenak dan kapan harus bertindak! jadi biarkan saja!"
Sementara Rafayel,
Pria berambut ungu itu melangkah lebar keluar gedung dan bergegas menuju kendaraan hypercar miliknya.
Nona kenapa rasa khawatir ini semakin membuncah? apa terjadi sesuatu padamu?
Rafayel membanting pintu mobil, ia bahkan masih mencoba menghubungi Lona meskipun tangannya juga sibuk mengendalikan stir.
"Kenapa nomornya tak juga aktif?" Rafayel memukul kasar setir kendaraan sembari berteriak frustasi.
Aku harus ke apartemennya sekarang!
Pria itu kembali mengutak-atik layar ponsel sebelum akhirnya membuat panggilan telepon pada seseorang,
"Hello my sist! maaf jika aku menghubungi secara mendadak! aku tak bisa menjemput Claire untuk hari ini! ada sesuatu yang harus ku kerjakan urgent!"
'Tak apa Rafayel! aku sedang di salon sekarang! dan aku yang akan menjemput nya nanti.'
"Terima kasih kak! maaf sekali lagi."
Sambungan terputus,
Rafayel pun semakin melajukan kendaraannya di atas kecepatan maksimum hingga akhirnya,
Braaaagghh
Pria tampan dengan rambut ungu itu seketika menampilkan wajah serius dan menghela nafas kasar saat kendaraan nya lepas kendali dan menabrak bahu jalan, ia mematikan mesin dengan wajah gusar.
"What the fuck! manusia tanpa izin mengemudi mana yang dengan sengaja berbelok tanpa memberi tanda?"
"Kau! turun sekarang!"
Rafayel seketika menghampiri dan mengetuk kaca mobil seseorang dengan cukup kasar hingga akhirnya sang pengemudi keluar dan menampakkan diri.
"Maaf! maafkan aku! aku akan tanggung jawab dan membayar biaya ganti rugi untuk kerusakan mobil mu,"
"Ganti rugi katamu? aku sedang dalam perjalanan menuju tempat kekasih ku, dia mungkin sedang tidak baik-baik saja sekarang! tapi kau-, bisa-bisanya kau berpindah haluan tanpa memikirkan peraturan berkendara! dan dengan enteng meminta maaf seperti ini? dasar sialan!"
Rafayel kembali meninggikan suara, ia bahkan menghadiahkan sebuah bogem mentah pada wajah seorang lelaki ceroboh yang kini tampak tersungkur dengan kesakitan.
"Aaaaaghh! aku tak tahu kenapa! tapi aku muak dan membenci tampang mu ini! selain membahayakan diri sendiri! kau juga bisa membunuh orang lain! apa kau mengerti?" Rafayel pun tak berhenti mengumpat sebelum akhirnya melangkah pergi dan kembali melajukan kendaraannya.
A-apa? apa penduduk di sini memang tidak ramah? apa mereka memang se kasar ini? bukankah aku sudah meminta maaf padanya?
Logan tampak mencoba berdiri sembari memegangi dagunya dengan mendesis.
*******
"Kondisinya cukup memprihatinkan! radang nyeri serta kram perut saat masa menstruasi memang wajar terjadi! tapi sepertinya, Nona Ghelsi juga mengalami stress yang cukup berat. Itulah yang menyebabkan ia tak mampu untuk bertahan dan berakhir pingsan. Sebaiknya untuk sementara ini, jangan biarkan dia tinggal sendiri Tuan! saya telah mencatat resep antibiotik serta vitamin yang ia butuhkan! Anda hanya harus menebus nya di apotek! saya permisi."
Rafayel mengangguk dengan kekhawatiran yang tak juga sirna dari dalam diri, pria itu kembali terduduk lesu menatap Bellona Ghelsi yang masih memejamkan mata di atas ranjang setelah sang dokter berlalu pergi.
dia cuma mikirin hidupnya sendiri
kasian lona jd tumbal utk keegoisan ayah tirinya