Yati anak Yatim diperkosa dengan laki laki yang ditemui dijalan saat hendak menolongnya.
Bara adalah CEO yang dingin dan keras berusaha mencari wanita yang pernah diperkosanya.
Yati hamil akibat perkosaan laki laki yang tidak dikenalnya.
Akankah Yati dan Bara bertemu dan bersatu....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Hariono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertunda
Jodoh !! Jodoh !! Jodoh !!
Teriakan dari tamu undangan yang lain saat Yati maju menunjukkan emas LM yang didapatnya. Kebetulan yang tidak disengaja, atau ini memang takdir Yati dan Bara ?
Sari dan Soni yang melihat adik sepupunya yang mendapatkan emas LM nya senyum bahagia. Terlihat senyum yang tulus dari Sari yang dia tampilkan. Sari sekarang bukan Sari yang dulu. Sari yang terobsesi oleh Bara. Sari sekarang bisa menerima kenyataan kalau Bara bukan jodohnya.
Dihampiri Yati dan dipeluknya Yati, seperti Sari memeluk sahabatnya. Bu Neni dan pak Baharudin senyum bahagia, melihat perubahan dari Sari. Akhirnya Sari menyadari kesalahannya.
Soni pun ikut mendekati Yati dan Bara sambil memberikan ucapan selamat untuk mereka berdua.
Setelah acara pelemparan hand buket, acara diisi dengan penampilan band dan penyanyi yang sudah disewa oleh bu Neni sekeluarga.
Sari mengajak Soni untuk maju menyanyikan lagu "Kemesraan"
Yati setelah naik ke atas, kembali ke tempat duduk yang mana disana sudah ada bu Kumala dan pak Perdana.
Bu Kumala berbisik ke Yati, " Pemulaan yang indah, sayang ".
Yati tersenyum malu mendengar ucapan bu Kumala.
Blass....pipi Yati kelihatan memerah karena malu. Bu Kumala yang melihat itu, jadi gemes sama Yati. Sampai pipi Yati dicubit bu Kumala. "Gemes " kata bu Kumala.
Bu Kumala merasa Yati seperti anaknya sendiri. Pak Perdana yang melihat bu Kumala mencubit pipi Yati, " Ish mama, anak orang kok dicubit cubit. Tambah merah kan pipinya". Sambil senyum senyum pak Perdana melontarkan kata katanya.
Bara yang juga berada duduk satu meja dengan orang tuanya senyum bahagia. Karena melihat hubungan yang semakin dekat Yati dan mamanya.
Tidak lama kemudian, Mariam yang lari lari ke meja Yati, karena dikejar Yusuf berteriak, "Maaa, tolong Mariam !!!
Yati yang kaget dengan teriakan Mariam, langsung menatap putrinya, "Ada apa sayang ? Semua yang duduk satu meja melakukan hal sama seperti yang dilakukan Yati.
Semua bertanya tanya, ada apa Mariam berteriak minta tolong. "Yusuf mau pukul aku, ma.
"Mariam ada melakukan salah gak ke Yusuf ?
"Gak ada ma. Mariam tadi hanya bilang ke Yusuf, kalau Yusuf naksir ya ?
Semakin bingung Yati mendengar cerita Mariam.
"Naksir siapa ?
"Tadi disana (Mariam menunjuk ke arah ujung pintu) ada anak cewek sama orang tuanya, terus Yusuf lihat anak itu terus."Setelah Mariam kata in naksir ya?, baru Yusuf berhenti menatap cewek tadi terus kejar Mariam".
"Mariam, lain kali gak boleh seperti itu ya ? Kasihan Yusuf kan jadi malu".
Bu Kumala, pak Perdana dan Bara yang mendengar ucapan Yati, saling menatap. "Ibu dan anak kok sama ya ? Kata bu Kumala, sambil tersenyum, diikuti pak Perdana dan Bara.
"Sini anak mama, duduk dekat mama.
Yati kemudian memperkenalkan anak anaknya ke bu Kumala dan pak Perdana.
"Mariam, Yusuf, ini kenalkan oma Kumala, opa Perdana.
"Kalau yang ini (Bara sambil menunjuk dirinya) sudah kenal belum ?
"Sudah lah om ganteng, kata Mariam. Yusuf hanya mengangguk membenarkan apa yang disampaikan Mariam
"Sayang mama, tadi sudah makan belum ? Kalau belum, sekarang makan dulu. Mama tunggu disini."
Yusuf yang memang dari tadi belum makan, langsung berdiri ke ruang khusus keluarga untuk makan.
"Bu Kumala, Pak Perdana, mari silakan bergabung dengan keluarga kami, kata Yati"
Bu Kumala yang memang sudah menunggu bisa dekat dengan bu Neni, tidak menyia nyiakan kesempatan ini.
Sambil menggandeng suaminya dan memberi kode ke suami dan Bara, saatnya untuk menyampaikan maksudnya.
Yati berdiri berjalan ke ruang khusus yang diikuti bu Kumala, pak Perdana dan Bara. Sebelum sampai ke ruang khusus keluarga, tiba tiba telpon Bara berdering.
"Maaf, saya angkat telpon dulu.
Baru keluar meninggalkan mereka yang berjalan menuju ke ruangan khusus keluarga.
Diluar Bara mengangkat telponnya. Ternyata yang menghubungi Bima. Bima menyampaikan ada masalah dalam proyek di Sumatera. Besok Bara harus ke lokasi untuk melihat secara langsung masalah yang terjadi.
Setelah menerima telpon, Bara masuk bergabung ke ruang khusus keluarga. Pak Perdana yang melihat perubahan ekspresi anaknya, sudah bisa menduga ada sesuatu masalah dalam pekerjaan yang ditangani Bara.
"Ada masalah apa Bara ? Tanya pak Perdana.
"Proyek yang di Sumatera ada masalah pa. Besok Bara harus kesana untuk menyelesaikannya.
Pak Perdana yang sudah tahu dalang permasalahan di Sumatera hanya memberi respon, " Hati hati nanti kalau sampai disana. Jangan mudah percaya dengan orang, meskipun orang terdekat dengan kita".
Bara yang sudah paham maksud papanya, mengangguk " iya pa.
Bu Kumala yang paham akan situasi yang dihadapi anaknya, langsung mengajak suami dan anaknya pamit pulang. Rencana yang akan bertemu dengan bu Neni dibatalkan.
Diperjalanan Bara, pak Perdana dan bu Kumala diam tidak ada yang bersuara. Karena didalam mobil ada orang lain, yaitu supir yang biasa mengantarkan pak Perdana ke kantor.
Seperti yang sudah disampaikan pak Perdana ke Bara tadi supaya tidak mudah percaya dengan orang, meskipun dengan orang yang dekat dengan kita.
Sampai dirumah , pak Perdana langsung bilang ke Bara, " Ikut papa sekarang"
Pak Perdana memang sangat menjaga rahasia perusahaannya. Kalau ada masalah mengenai perusahaan, selalu dibicarakan di ruang kerja di rumah/dikantor. Hanya ruangan itu yang dirasa Pak Perdana aman. Ruangan kerja pak Perdana dan Bara didesain kedap suara. Jadi apapun yang dibicarakan didalam ruangan ini, tidak ada yang bisa mendengar.
Semua berawal dari kejadian saat pak Perdana akan melakukan tender penawaran proyek. Saat itu, pak Perdana sedang membahas tentang proyek tersebut. Tidak mereka sadari yang sebelumnya sekretaris pak Perdana masuk menyerahkan dokumen pekerjaan proyek yang lain. Saat itu proyek mega mendung yang ada di kawasan Bali dilirik banyak pengusaha untuk pembangunan. Setelah sekretarisnya keluar, pintu ditutup tapi sekretaris nya bukannya kembali diruangannya, tapi berdiri sambil mendekatkan telinganya didepan pintu ruangan pak Perdana.
Sekretaris nya mencuri dengar dengan percakapan pak Perdana dengan pak Bima. Pak Perdana menjelaskan semua konsepnya yang akan ditawarkan dan biaya pengerjaan untuk proyek tersebut ke pak Bima, tanpa tahu ada yang mencuri dengar percakapan mereka.
Saat dilakukan tender, betapa terkejutnya pak Perdana mengetahui bahwa konsep yang dia buat sudah disampaikan terlebih dahulu oleh PT Express Jaya Abadi. Dengan penawaran dibawah harga PT Perdana Surya Gemilang milih pak Perdana yang sekarang diserahkan ke Bara.
Pak Perdana saat itu sangat kecewa dengan kegagalan tender Mega Mendung yang merupakan proyek terbesar di Asia saat itu.
Bima yang merasa janggal dengan kegagalan mendapatkan proyek Mega Mendung berusaha ke ruang CCTV untuk mencari siapa dalang dari semua ini.
Setelah mengetahui bahwa Sekretaris CEO yang ada dibelakang ini semua, Bima langsung melaporkan ke pak Perdana.
Pak Perdana sangat murka dengan apa yang telah dilakukan sekretarisnya. Sekretaris CEO belum mengetahui kalau apa yang telah dia lakukan sudah diketahui oleh CEO nya.
Bima tidak hanya melihat sekretaris CEO dalang semua ini. Bima mencari motif dibalik semua ini. Bima menghubungi seseorang yang diminta untuk mengawasi sekretaris CEO yang bernama Lia.
Dari laporan orang yang dibayar untuk mengawasi Lia, menyampaikan bahwa Lia adalah mata mata dari PT Express Jaya Abadi yang sekaligus simpanan dari CEO.
Pak Perdana saat itu juga akan memecat Lia. Tapi Bima memberikan masukkan, "Sebaiknya Lia jangan dipecat dulu pak, kita jadikan dia supaya terpojok dan mengakui kesalahannya. Sehingga terbuka kecurangan dari PT Express Jaya Abadi.