Su Tianjin, seorang Pangeran terbuang dari Kekaisaran Jing. Dia tidak lagi diakui sebagai Pangeran Kekaisaran dan harus terasingkan hanya karena tidak bisa berkultivasi.
Diasingkan di tempat pembuangan, di mana tempat itu merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang tidak bisa berkultivasi. Su Tianjin mengungkap sebuah fakta tentang dirinya dan semua orang yang diasingkan di tempat sama seperti dirinya.
Sebuah fakta jika dirinya bukannya tidak bisa berkultivasi, melainkan kekuatannya tersegel sampai usia tertentu. Sedangkan untuk orang lain yang bernasib sama sepertinya, nyatanya mereka semua bisa berkultivasi begitu segel di tubuh mereka dihancurkan.
Apa yang akan dilakukan Su Tianjin setelah kekuatan segel yang menyegrl kekuatannya hancur dan dia bisa memulai jalan kultivasinya? Apa dia akan membalaskan dendam pada Kekaisaran Su, atau dia justru membangun kekuatan baru untuk melebihi Kekaisaran yang merupakan tanah kelahirannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sedikit Masalah Di Kedai Makanan
Malam hari di Ibukota Kekaisaran Jing.
Su Tianjin bersama lima orang lainnya sedang berjalan-jalan di pusat Ibukota Kekaisaran. Mereka berjalan sambil memperhatikan sekeliling yang ramai dipenuhi pejalan kaki.
Meski ramai, mereka masih bisa melihat kemegahan Ibukota Kekaisaran, yang tentu tidak sebanding dengan Kota Shamo.
“Bangunan termegah di Kota Shamo hanya akan terlihat sebagai bangunan paling biasa jika berdiri di Ibukota Kekaisaran,” kata Su Tianjin setelah melihat kemegahan Ibukota Kekaisaran.
Lima orang yang mendengarnya setuju, karena mereka juga melihat apa yang sadari tadi dilihat oleh Su Tianjin.
“Saat ini Kota Shamo memang tidak semegah Ibukota Kekaisaran, tapi aku yakin bisa membangun ulang Kota Shamo, dan menjadikannya lebih megah dari Ibukota Kekaisaran!” gumam Su Tianjin, dan dia akan berusaha mewujudkan semua itu.
Tidak ada orang lain yang mendengar saat Su Tianjin bergumam, karena dia bergumam sangat lirih hampir tanpa suara.
Sementara itu, saat Su Tianjin dan lima orang yang bersamanya sedang berkeliling melihat-lihat keadaan Ibukota Kekaisaran, di ruang kerja Kaisar Jing Ren, terlihat dua pengawal bayangan muncul menghadap Kaisar Jing Ren.
“Yang Mulia, perwakilan Kota Shamo baru saja datang, dan mereka terlihat dalam keadaan baik-baik saja,” kata salah satu pengawal bayangan, yang baru kembali dari mengawasi rombongan dari Kota Shamo.
“Siapa kali ini yang datang mewakili kota itu?” tanya Kaisar Jing Ren penasaran, dikarenakan dia tahu jika sebelum-sebelumnya, Kota Shamo selalu diwakili oleh salah satu pengawal Su Tianjin.
Kedua pengawal bayangan sedikit ragu dengan jawaban yang akan dia berikan, tapi pada akhirnya mereka memberi jawaban sesuai kenyataan.
“Kali ini yang datang mewakili Kota Shamo adalah sekelompok orang, yang dipimpin oleh seorang pemuda!” kata salah satu pengawal bayangan.
“Yang Mulia, pemuda itu bukanlah sosok manusia pemboros, melainkan dia adalah seorang kultivator, tapi kami tidak tahu berada di tingkat apa kekuatannya!” lanjutnya.
“Untuk pengawal pemuda itu, sepertinya mereka sosok baru, dan mereka juga bukan manusia pemboros, melainkan seorang kultivator!”
“Yang Mulia, apa kita perlu menyelidiki mereka lebih jauh?” tanya pengawal bayangan yang sedari tadi lebih banyak diam.
Terlihat Kaisar Jing Ren menggelengkan kepalanya, setelah mendengar pertanyaan salah satu pengawal bayangan miliknya.
“Kalian tidak perlu menyelidiki mereka, tapi cukup awasi mereka dari kejauhan, dan laporkan semua yang mereka lakukan padaku!” Perintah Kaisar Jing Ren.
“Baik Yang Mulia, kami akan melakukannya!” kata salah satu pengawal bayangan Kaisar Jing Ren, lalu keduanya menghilang begitu saja, pergi meninggalkan ruang kerja sang Kaisar.
‘Firasatku mengatakan jika pemuda itu adalah dia, dia yang sudah aku buang,’ batin Kaisar Jing Ren, sambil mengingat putranya dia dia buang dengan alasan pengasingan.
......................
Su Tianjin dan lima orang lainnya, saat ini mereka berada di kedai makan terbesar yang ada di Ibukota Kekaisaran Jing, untuk makan malam.
Di dalam kedai makanan itu bukan hanya ada mereka, tapi terlihat banyak orang yang sudah memenuhi meja-meja di dalam kedai, dan hanya menyisakan satu meja yang kini ditempati oleh Su Tianjin dan lima orang lainnya.
“Tian‘er, apa tidak sebaiknya kita mencari kedai lainnya untuk makan malam?” tanya Su Liyun sembari menatap Su Tianjin, saat dia merasakan seluruh orang di dalam kedai makan adalah kultivator tingkat tinggi.
Beberapa dari mereka bahkan ada yang kekuatannya sudah berada di tingkat aura berwarna Putih tahap awal.
Mereka sebenarnya masih jauh lebih lemah dari Su Tianjin dan lima orang lainnya, tapi Su Liyun tidak menyukai bagaimana mereka yang rata-rata adalah pria, terus saja menatap ke arahnya sejak memasuki kedai.
Bukan hanya menatap ke arahnya, tapi juga menatap ke arah Su Jingmi dan Yue Yan.
“Bibi, selama mereka hanya menatap dan tidak mencari masalah dengan kita, abaikan saja keberadaan mereka! Namun, jika mereka sudah melakukan sesuatu yang mengganggu, bunuh mereka dan semua selesai!” kata Su Tianjin dengan santainya.
Suara Su Tianjin terdengar sangat jelas, bahkan orang-orang di meja lain cukup jelas mendengar semua itu.
Salah satu pria yang merupakan kultivator tingkat tinggi dengan kekuatan sudah berada di tingkat aura berwarna Putih tahap awal, dia menatap tajam Su Tianjin begitu mendengar apa yang baru dikatakannya.
“Hei bocah, sebaiknya tutup mulutmu dan biarkan para wanita yang bersamamu pergi bersamaku, sebagai bayaran dari apa yang baru kamu katakan!” kata pria yang masih menatap tajam Su Tianjin.
Su Tianjin yang baru selesai bicara dan diam menunggu makanan pesanannya datang, jelas dia mendengar perkataan pria yang duduk tidak jauh dari tempatnya.
Tidak ada kata-kata balasan untuk pria itu, yang ada Su Tianjin diam mengacuhkan pria yang wajahnya semakin menghitam, karena menahan amarah.
“Kau! Beraninya kau mengabaikanku! Sepertiny aku benar-benar harus merobek mulutmu biar sekalian kau tidak bisa lagi bicara!” teriak pria yang tidak lagi sanggup menahan amarahnya, lalu dengan gerakan sangat cepat dia melemparkan sumpit di tangannya.
Syut...
Dua sumpit melesat cepat ke arah kepala Su Tianjin. Kedua sumpit telah berselimut energi spiritual, dan tidak akan mudah bagi siapapun menghentikannya, apalagi yang melakukannya adalah seorang kultivator, yang kekuatannya telah berada di tingkat aura berwarna Putih.
Namun itu semua tidak berlaku untuk Su Tianjin. Dengan mudah dia menangkap kedua sumpit, satu jengkal sebelum mengenai kepalanya.
“Bukannya ingin merobek mulutku, tapi kenapa justru melempar sumpit? Sungguh pria lemah tanpa pendirian!” cibir Su Tianjin, lalu dengan santainya dia mematahkan dua sumpit yang berselimut energi spiritual.
Semua orang di kedai makanan terkejut, melihat apa yang baru saja terjadi. Bagaimana mungkin seorang pemuda tanpa aura kultivasi bisa menghentikan serangan seorang kultivator tingkat aura berwarna Putih?
Su Tianjin dan yang lainnya sama-sama menyembunyikan kekuatan, bahkan mereka sama sekali tidak membocorkan aura kekuatan, yang mereka miliki.
Dengan menyembunyikan aura kekuatan yang mereka miliki, orang lain tidak akan tahu jika mereka bahkan jauh lebih kuat dari Kaisar Jing Ren.
Pria yang serangan pertamanya digagalkan Su Tianjin, dia semakin marah setelah mendengar perkataan Su Tianjin, dan ingin bergerak maju menyerang Su Tianjin.
Akan tetapi, sebelum pria itu bergerak maju, tiba-tiba saja dia tidak bisa bergerak, seolah ada bukit yang menindih tubuhnya.
Tahu jika ada kultivator kuat yang menekannya menggunakan aura kekuatannya, pria itu mencari kira-kira siapa kultivator kuat yang melakukan semua itu padanya.
Belum juga menemukan apa yang dia cari, dia mendengar suara yang begitu jelas dalam kepalanya. “Berhati-hatilah dalam bertindak jika masih ingin melihat indahnya hari esok!”
Jelas dia mendengar suara di kepalanya, dan suara itu tidak asing bayinya. Dia merasa belum lama ini mendengar suara yang sama, dan segera dia mengarahkan pandangan ke arah Su Tianjin, yang saat ini menunjukkan senyuman di wajahnya.
Gluk...
Dia kesulitan menelan air liurnya sendiri saat melihat senyuman di wajah Su Tianjin.
Dia tahu telah salah menyinggung seseorang, dan demi keamanan dirinya, begitu kembali bisa bergerak, buru-buru dia pergi meninggalkan kedai.
‘Masih muda dan sangat kuat, bahkan aku yakin dia lebih kuat dari Yang Mulia Kaisar!’ batin pria yang terlihat buru-buru pergi meninggalkan kedai makanan.
Sementara itu, orang-orang di dalam kedai yang sebelumnya mengira akan terjadi pertarungan, mereka bernapas lega karena pertarungan urung terjadi, tapi mereka bertanya-tanya, apa kiranya yang membuat salah satu kultivator terkuat di Ibukota Kekaisaran pergi begitu saja, setelah perselisihannya dengan seorang pemuda?
Mereka yang tidak tahu kejadian yang sesungguhnya, mereka hanya bisa menebak-nebak, apa yang sebenarnya terjadi.
Sebagian dari mereka menebak jika sosok pemuda yang duduk tenang di tempatnya bukanlah sosok pemuda biasa. Mereka semua yakin pemuda itu memiliki latar belakang sangat kuat, sehingga salah satu kultivator terkuat di Ibukota Kekaisaran memilih pergi daripada berurusan dengannya.
Su Tianjin tahu jika sejak tadi banyak orang yang sedang memperhatikannya, tapi dia acuh dan lebih fokus menghabiskan makanannya, yang baru saja diantar oleh pelayanan kedai makanan.
......................
Bersambung.
