NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE DUA PULUH DELAPAN: RENCANA BUSUK.

Sekarang kita lihat dua rumah sakit berbeda. Yakni Rumah Sakit Bunda Kasih dan Rumah Sakit Kusuma Wijaya tempat Hadi dan Winda di rawat.

Winda dan Hadi sama-sama sudah keluar dari rumah sakit tempat mereka di rawat. Masing-masing keluar dengan misi berbeda.

Winda setelah keluar akan membalas dendam kepada Nadira yang telah melukainya. Sedangkan Hadi keluar dari rumah sakit tak ada dendam sedikitpun.

Sebuah mobil warna pink melaju dengan kencang menuju bungalow tempat di mana Ghazan biasanya istirahat.

Ditempat Pesanggrahan itu Ghazan dan beberapa anak buahnya berkumpul merencanakan semua kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan Toni.

Zalu yang melihat kedatangan Winda, segera berlari nyamperin Ghazan dan berbisik kalau Winda datang. "Bos..., Winda datang!" bisik Zalu.

Ghazan langsung mengarahkan pandangannya kearah yang di tunjuk Zalu. Ghazan berdiri menyambut Winda.

"Win!" sambut Ghazan seraya merangkul dan mencium kening Winda dengan lembut. "Gimana..., kalian baik-baik semua!" sapa Winda memandang semua anak buah Ghazan.

"Alhamdulilah seperti yang kamu lihat. Kami semua senang melihat kedatanganmu!" jawab Ghazan senang.

"Maaf kami tidak bisa datang menjenguk mu dirumah sakit!" lanjut Ghazan sedih.

"Tidak apa-apa, aku ngerti posisimu!" timbal Winda sambil menarik tangan Ghazan menjauh dari anak buahnya.

"Aku ingin bicara empat mata denganmu!" bisik Winda kepada Ghaza yang tampak heran di tarik tangannya.

"Bicara saja langsung, tidak perlu khawatir dengan anak-anak!" pinta Ghazan menenangkan Winda.

Lalu Winda menjelaskan segala rencananya untuk menghabisi Morrin untuk memiliki Roman. Kalau Roman bisa di miliki maka mereka akan menjadi Milioner dalam waktu sekejap.

Tampak raut wajah Ghazan terlihat gembira dengan ide-ide yang di ajukan Winda dan Ghazan menerima ide itu.

"Aku salut dengan rencana mu ini. Ini adalah rencana yang brilian sekali, dan sampai sekarang tak ada satupun penjahat yang melakukannya!" kata Ghazan bersemangat.

Melihat Ghazan menerima usulannya, Winda langsung bertanya, "Siapa anak buahmu, yang tahu orang-orang yang di rawat di Wisma atlit!" tanya Winda.

"Tunggu sebentar!" pinta Ghazan menepuk pundak Winda.

Ghazan memanggil pak Bisri, salah satu anak buahnya yang istrinya sedang dirawat di Wisma atlet. Pak Bisri Pun berlari kecil saat dirinya di panggil Ghazan.

"Bos panggil saya!" tanya pak Bisri.

"Iya, aku mau tanya. Apa istrimu masih dirawat di Wisma atlet!" tanya Ghazan.

"Masih bos! Malah makin gawat!" jawab pak Bisri penasaran. Dalam hati pak Bisri berpikir Ghazan akan memberi bantuan.

"Bagus kalau begitu!" ucap Ghazan tampak senang, pak Bisri semakin tambah bertanya-tanya dalam hati kenapa bos menanyakan istrinya yang terpapar covid.

"Bagus apanya bos, aku jadi penasaran nih!" tanya pak Bisri kebingungan.

"Nanti kamu akan tahu!" timbal Ghazan.

Ghazan mengumpulkan anak buahnya di tempat rahasia membahas rencana kerja mereka yang mengandung resiko.

Kita tinggalkan Ghazan yang sedang menyusun rencana busuk dengan Nadira dan anak buahnya.

Sekarang kita menuju tempat Toni dan Yayan yang baru saja keluar dari cafe Dapur Asia. Belum mereka masuk kedalam mobilnya, Nadira datang pas parkir di samping mobil Toni.

Dengan tenang Toni menyindir Nadira yang baru saja turun dari mobil. "Yan..., hati-hati ada singa betina cari mangsa!" ucap Toni menarik tangan Toni

"Mana!" timbal Yayan menyindir, sambil pura-pura matanya mencari wanita yang di maksud Toni.

"Itu!" tunjuk Toni kearah Nadira.

"Wah..., kalau yang ini sih aku mau jadi mangsanya!" timbal Yayan dengan mata jelalatan penuh napsu.

Dengan tenang Nadira melayani dua mahluk yang di kenal busuk serta Nadira mau muntah melihat wajah Toni

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!