Cewek Tengil Itu Istriku

Saga mengemudikan mobilnya menuju alamat yang diberi Pak Jeremi. Sepanjang jalan dia terus menggerutu karena Anna. Bisa bisanya disaat mereka sudah merencanakan bulan madu, gadis itu malah menemui kekasihnya. Kesal, sudah pasti. Bahkan dia berjanji akan memberi gadis tengil itu pelajaran jika dia benar benar ada disana, berduaan dengan Evan.

Sesampainya disana, dia langsung masuk. Niat hati hendak bertanya pada satpam, dia malam bertemu dengan pria yang wajahnya mirip dengan Evan dilobi. Tadi Jeremi sempat menunjukkan foto Evan padanya.

"Kamu Evan?" Tanya Saga pada pria yang sedang dipapah perempuan. Wajahnya babak belur, tangannya memegangi perut sambil meringis kesakitan.

"Astaga, siapa lagi ini?" Evan makin frustasi. Tadi sudah dihajar habis habisan, sekarang masih ada lagi yang mencarinya. Sungguh hari yang sial baginya.

"Anda siapa?" tanya Ayumi yang sedang memapah Evan.

"Saya suaminya Anna."

Evan menelan salivanya susah payah, takut jika dia akan kembali dihajar. Meski hanya satu orang, dia tak akan bisa melawan karena tubuhnya sudah terasa remuk, bahkan berjalanpun susah.

Sepertinya, dia memang Evan. Tapi kenapa dia babak belur seperti ini?

Saga memperhatikan penampilan Evan dari atas ke bawah.

Sementara Ayumi, dia cukup terkejut. Tak menyangka jika pria yang dinikahkan dengan Anna ternyata sangat tampan. Tapi pertanyaannya, kenapa Anna masih saja mencari Evan, disaat suaminya lebih segalanya dibanding pria itu.

"Anna tak ada disini. Gue gak tahu dia kemana." Evan buru buru menjelaskan karena takut dihajar. Dia hendak pergi cepat cepat tapi Saga berhasil menahan lengannya.

"Tadi dia kesini kan?" tanya Saga.

Evan meringis kesakitan, membuat Saga segera melepaskan cekalan tangannya di lengan Evan.

"Ya, tapi sudah pulang dari tadi."

Saga berdecak pelan. Kalau seperti ini, bingung harus mencari Anna dimana.

"Saya tahu dimana Anna." Tiba tiba Ayumi buka suara, membuat Saga dan Evan seketika menatap kearahnya.

"Dimana dia?" tanya Saga cepat.

"Kalau kamu tahu, kenapa tadi diam saja saat anak buah Om Jeremi menghajarku? Kenapa tak memberitahu mereka?" bentak Evan kesal.

"Aku sengaja diam biar kamu dapat pelajaran. Biar nanti kamu gak ngejar Anna lagi." Ayumi memang sengaja ingin membuat Evan jera. Mungkin setelah dihajar anak buah papanya Anna, cowok itu menjauhi Anna dan akan menjadi miliknya sepenuhnya.

"Cepat katakan, dimana dia?" Saga tak sabar ingin tahu. Jam keberangkatannya ke Thailand sudah sangat mepet, jika Anna tak segera ketemu, mereka akan ketinggalan pesawat.

Ayumi memberikan alamat dan nomor telepon Desi, karena kemungkinan saat ini Anna ada disana. Tadi Desi sempat menelepon Ayumi, memaki maki cewek itu karena telah tega menusuk teman sendiri. Ternyata Anna kerumah Desi setelah dari apartemen Evan, menceritakan semuanya pada sahabatnya itu.

Saga menelepon nomor Desi, sayangnya tak diangkat meski sudah beberapa kali percobaan. Tak bisa hanya menunggu, Saga langsung menuju alamat Desi.

"Non Desinya gak ada dirumah, baru saja keluar." Ujar asisten rumah tangga Desi.

"Apa tadi Anna kesini?" tanya Saga.

"Oh, Non Anna. Iya, tadi dia kesini. Mereka keluar bersama sekitar 1 jam yang lalu."

Saga melihat jam ditangannya. Sekarang sudah jam 9, ini artinya, penerbangannya 1 jam lagi. Sedangkan Anna belum dia temukan. Sepertinya rencana bulan madu hanya jadi wacana belaka.

Saga berkeliling sekitar rumah Desi, berharap menemukan Anna ditepi jalan meski rasanya sangat mustahil. Dia menghubungi mertuanya, ternyata sama saja, belum menemukan Anna.

Tak hanya mereka berdua yang panik, Mila dan keluarga juga berkali kali menghubungi Saga karena mereka akan melewatkan penerbangan. Terpaksa Saga beralasan jika tak jadi berangkat karena Anna sedang sakit.

Disaat Saga sedang pusing kepala, Desi tiba tiba menghubunginya.

"Hallo." Segera Saga menjawabnya.

"Hallo, ini siapa?" tanya seorang wanita dari seberang sana yang tak lain adalah Desi.

"Kamu dimana?"

"Hallo, hallo."

Saga mengumpat kesal saat Desi tak mendengar suaranya. Terdengar dari telepon jika disana sangat bising, sudah bisa ditebak ada dimana mereka sekarang.

Dengan darah yang mendidih, Saga mengirim chat agar Desi, memberi tahu jika dia adalah suami Anna dan sedang mencari gadis itu. Dia juga meminta Desi untuk mengirim lokasi mereka saat ini.