Apa jadinya jika di malam pengantin seorang gadis bernama Vania Isabella harus melewati malam itu bukan dengan suaminya, tapi dengan sang Adik ipar yang ternyata adalah mantan kekasihnya dulu. Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana Vania melewati hari-hari bersama sang suami, dimana dirinya juga harus berhadapan dengan mantan kekasih yang sudah merenggut malam pengantin mereka? Dan bagaimana reaksi suami Vania saat tahu jika dirinya dan sang Adik ipar pernah melakukan hubungan terlarang?
Seperti biasa ini hanya Karya fiksi saja, tidak untuk ditiru, hanya untuk hiburan. So! Mohon bijak ya 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anggun meninggal dunia
Akhirnya malam itu Bastian mengantarkan Vania ke rumah sakit, Calvin tak sengaja melihat Vania bersama Bastian yang sedang keluar dengan menggunakan mobil mereka.
"Mau kemana mereka? Aku harus mengikutinya." karena Calvin khawatir dengan Vania, akhirnya Ia mengikuti mereka dari belakang.
Selama perjalanan, Vania terlihat panik, Anggun adalah sahabat terbaiknya sejak sekolah, maka dari itu Vania begitu khawatir saat mendengar Anggun masuk ke rumah sakit.
"Cepat dong, Mas!"
"Iya sabar dong! Tumben sih jalanan macet gini." umpat Bastian saat merasakan jika jalanan waktu itu ramai dan macet. Hingga akhirnya Vania mendapati ponselnya berdering, Ia segera melihat ke layar ponselnya, Vania langsung mengangkat telepon dari temannya yang sedang menemani Anggun di rumah sakit.
"Halo!"
"Vania! Anggun ... Anggun!"
"Anggun kenapa?"
"Anggun sudah meninggal dunia!"
"Apa? Tidak mungkin ...."
Seketika Vania lemas saat mendengar kabar jika Anggun sahabat nya telah meninggal dunia.
"Ada apa? Kenapa kamu? Siapa yang menelepon?" tanya Bastian yang penasaran kenapa tiba-tiba Vania terlihat histeris.
"Anggun, Mas! Anggun meninggal dunia." ucap Vania sembari menitikkan air matanya, tentu saja apa yang dikatakan oleh sang istri membuat Bastian sangat terkejut dan Ia benar-benar tidak menyangka jika Anggun harus meninggal dunia.
"Anggun meninggal?" Bastian mengusap wajahnya kasar, sungguh Ia tidak menyangka jika Anggun harus meninggal secepatnya, Bastian tidak berharap jika Anggun harus meninggal secepat itu bagaimana pun juga dirinya pernah berbuat dosa dengan sahabat Vania. Meskipun Ia menyangkal kehamilan Anggun bukanlah karena ulahnya, karena Bastian tahu jika sahabat istrinya itu pernah berhubungan dengan temannya sendiri, Doni. Sebelum Anggun berhubungan dengan Bastian. Mungkin itu sebabnya Bastian menyangkal jika bayi yang dikandung oleh Anggun bukanlah darah dagingnya.
Setelah Vania dan Bastian tiba di rumah sakit, mereka segera menuju ke kamar di mana Anggun untuk terakhir kalinya terbaring di atas tempat tidur, Vania masuk ke dalam ruangan yang masih ada jasad sang sahabat yang masih ditutup oleh kain putih.
Vania berjalan perlahan menuju ke tempat tidur Anggun, kaki dan tangan nya sudah gemetaran, Ia benar-benar tidak menyangka harus kehilangan sahabatnya dengan cara seperti ini.
Sesampainya Vania tiba di samping jenazah Anggun, perlahan Ia membuka penutup wajah sang sahabat, perlahan wajah pucat Anggun mulai tampak, seketika Vania tak sanggup menatap untuk melihatnya lagi, Ia pun memalingkan wajahnya dan Ia spontan memeluk Bastian yang berada di belakang nya.
"Tidak!" Vania terlihat menangis saat baru saja melihat wajah sang sahabat untuk yang terakhir kalinya. Bastian pun ikut melihat wajah Anggun yang sangat pucat itu sembari menenangkan Vania yang sedang menangis.
"Sudah! Kamu yang tenang, Anggun sudah tenang, dia sudah tidak merasakan sakit lagi. Astaga! Dia pucat sekali." ucap Bastian yang sempat melihat wajah Anggun untuk terakhir kali.
Petugas medis kembali menutup wajah Anggun dan segera membawanya ke kamar jenazah, sementara itu Calvin yang melihat Vania dan Bastian yang sedang berpelukan, terlihat cemburu dan tak terima jika Bastian memeluk wanita yang dicintainya.
"Brengsek kamu, Bang! Kamu pasti sudah mengambil kesempatan ini untuk mendekati Vania, awas saja kalau kamu berani macam-macam, Aku tidak akan membiarkannya." batin Calvin dengan tatapannya yang tajam.
Vania pun melepaskan diri nya dari pelukan Bastian, Ia pun mencoba bertanya kepada dokter tentang apa yang terjadi dengan sahabat nya itu hingga akhirnya Anggun meninggal dunia.
"Dokter! Apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabat Saya?"
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, kami tidak bisa menyelamatkan Saudari Anggun dikarenakan pendarahannya sangat parah, Ia kehilangan banyak sekali darah, apalagi kondisi fisiknya juga sangat lemah, sehingga tekanan darah melemah dan jantung berdetak sangat lambat, dan pasien terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga Kami tidak bisa berbuat banyak, kami mohon maaf!" ungkap Dokter yang menangani Anggun.
"Pendarahan Dokter?" Vania tampak mengerutkan keningnya dan sangat penasaran kenapa Anggun bisa sampai mengalami pendarahan.
"Saudari Anggun sedang mengandung, sepertinya saudari Anggun meminum obat penggugur kandungan yang melebihi dosis, sehingga menyebabkan kontraksi rahim yang luar biasa dan menyebabkan rahimnya terluka, itu yang menyebabkan pendarahannya tidak bisa dihentikan, apalagi saudari Anggun ditemukan sekitar satu jam setelah dia pingsan di kamar mandi."
Vania begitu terkejut saat mendengar ucapan sang Dokter jika sahabat nya itu sedang hamil, bagaimana mungkin Anggun tidak bercerita tentang kehamilannya kepada Vania, padahal selama ini Anggun tidak pernah menyembunyikan apapun dari Vania, bahkan saat Anggun melakukan malam pertama dengan Doni pun, Anggun bercerita. Tapi kenapa kali ini Anggun tidak menceritakan rahasia kehamilannya.
"Astaga, Anggun! Kenapa kamu tidak menceritakan semua ini padaku, andai saja kamu bercerita, Aku pasti akan membantumu. Doni? Apakah Doni adalah Ayah kandung dari bayi Anggun? Dia yang harus bertanggung jawab atas kematian Anggun." ucap Vania lirih yang tak sengaja di dengar oleh Bastian.
"Ehem ... sudahlah Vania! Anggun sudah tenang, kamu tidak usah lagi mengkhawatirkannya, kamu harus mengikhlaskan kepergian sahabat mu itu."
"Tidak bisa, Mas! Semua ini pasti ada yang bertanggung jawab, kematian Anggun sangat tidak wajar, dia sengaja menggugurkan kandungannya karena Aku yakin sekali pria yang telah membuat nya hamil, tidak bertanggung jawab, Aku tahu betul siapa Anggun. Dan Aku tahu siapa pria itu."
Sejenak Bastian gugup, bagaimana kalau dia tahu jika dirinya pernah tidur sahabatnya itu, dan bagaimana reaksi Vania jika tahu bahwa Anggun pernah meminta pertanggungjawaban dari dirinya.
...BERSAMBUNG ...
KLO MAU MYAKINKN LGI MNTA BELIIN PEMBALUT, BILANG STOK PMBALUT HABIS
DN JUGA TIDUR MA IBU TIRI LOOO