Azzura. Seorang gadis yang memiliki kekuatan super namun hidupnya berakhir tragis. Sebuah keajaiban terjadi, jiwa Azzura ternyata masuk ke dalam tubuh Azzura Aurora, tokoh figuran dari cerita novel yang pernah dia baca. Akankah Azzura memiliki kehidupan yang layak di dalam novel tersebut atau sama saja dengan kehidupannya di dunia nyata? ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Sweet But Psycho
Kening Aaron tertaut tat kala dia melihat Azzura mengulurkan tangan kepada seorang pria yang sepertinya memang masih mahasiswa di kampus itu. Dan yang lebih mencengangkan adalah, dua insan di depannya terlihat sangat menikmati apa yang sedang mereka lakukan.
Azzura tersenyum tat kala melihat Zhan tunduk padanya, Zhan tidak menolak, dia menerima kode dari Azzura untuk melakukan tarian pasangan. Penonton dalam acara pertunjukan bakat itu semakin di buat heboh.
"Ini luar biasa. Aku rasa mereka adalah pasangan yang paling cocok untuk menjadi Dewa dan Dewi di kampus kita."
Azzura semakin antusias saat mendengar kalimat-kalimat para calon mahasiswa. Dia menatap Zhan lekat, begitupun dengan laki-laki itu, semakin lama tarian mereka semakin kompak dan semakin mesra. Syukurlah, Azzura sempat mencari tahu latar belakang Zhan, jadi dia bisa mengantisipasi ini. Dan satu hal yang pasti, ini adalah aksi pertama yang Zhan lakukan di depan para penghuni kampus karena biasanya Zhan hanya akan menari di tempat-tempat tertentu. Tubuh atletisnya sungguh bisa mengimbangi tubuh Azzura yang tinggi dan berisi. Jika Azzura memiliki tinggi 167, mungkin Zhan 185. Sangat pas dan sangat menggoda para penonton.
Selain pertunjukan, ini adalah acara senam jantung, dimana mereka bisa melihat orang yang sangat cantik dan tampan melakukan tarian yang cukup hot.
Prok! Prok! Prok! Prok!
Suara tepuk tangan terdengar sangat heboh, Azzura masih mengalungkan tangannya di leher Zhan, dan tangan Zhan, masih setia melingkari pinggang Azzura, mereka berdua sama-sama terengah-engah, meskipun mereka tidak menari dalam waktu yang lama, namun Azzura dan Zhan merasa sedikit lelah.
"Permisi!"
Deg!
Azzura langsung melepaskan diri dari Zhan, dia menoleh ke arah sumber suara dan benar saja keterkejutannya. Azzura melotot tat kala melihat Beck sedang berdiri di depannya dengan tatapan nanar. Keringat besar membajiri wajah dan pelipisnya.
"Tuan meminta Anda untuk pulang sekarang Nyonya!" bisik Beck namun masih bisa di dengar oleh Zhan. Azzura menghembuskan napas panjang, dia melirik mobil hitam mengkilap yang terparkir agak jauh dari tempatnya berdiri.
"Kak. Acara sudah selesai. Aku ijin pulang duluan. Ada hal penting yang harus aku urus!"
Zhan hanya mengangguk, dia masih mengatur napas dengan tangan yang bertengger di kedua sisi pinggangnya.
"Kenapa kau tidak bilang kalau kau mau ke sini Beck!" Azzura mencecar Beck sembari berlari menuju mobil suaminya.
"Lihatlah! Sepertinya kecurigaan kita benar. Azzura menjadi simpanan konglomerat. Itulah sebabnya dia bisa kuliah di sini!"
Jia Li tersenyum mendengar perkataan sahabatnya. Apapun yang terjadi, dia harus bisa mendapatkan informasi tentang Azzura yang menjadi sugar Baby seseorang di luar sana.
Beck membukakan pintu mobil untuk Azzura. Dan saat pintu itu di buka, Azzura maupun Beck menggigil, hawa dingin dari dalam mobil tersebut membuat keduanya takut.
"Sudah Nyonya masuk saja!"
Jawab Beck saat Azzura menatapnya dengan tatapan memelas. Azzura pun mau tidak mau masuk ke dalam mobil itu, dia duduk sambil sesekali melirik ke arah Aaron yang masih enggan untuk melirik ke arahnya.
Selama di perjalanan, tidak ada yang berani membuka suara. Baik Aaron maupun Azzura diam, begitupun dengan Beck. Ya apalagi Beck, satu hal yang dia inginkan hanyalah cepat sampai di rumah agar dia bisa menghindari situasi yang mencekam ini.
"Berhenti Beck!"
"Tapi kita belum sampai Tuan!"
"Aku bilang berhenti!" titah Aaron dengan nada suara dinginnya.
Beck meneguk saliva susah payah. "Baik Tuan!" jawab Back menghentikan mobil mereka di bahu jalan.
"Keluar!" titah Aaron lagi.
"Baik Tuan!"
Azzura memejamkan mata setelah melihat Beck menutup pintu cukup kencang. Sebenarnya tidak mungkin kencang, namun karena saat itu situasinya sangat mencekam. Azzura merasa di tempatnya sekarang duduk keheningan begitu menyelimuti mereka berdua.
"Apa kau tidak ingin menjelaskan sesuatu?" tanya Aaron masih tidak ingin menoleh.
Azzura menggigit bibir bawahnya, dia bingung harus mengatakan apa. Memang apa yang harus dia jelaskan.
"Apa kau tidak mendengar ucapan ku?" Aaron melepas kaca mata lalu menatap Azzura dengan tatapan tajam.
Azzura kembali menciut. "Apa yang harus aku jelaskan Tuan!"
Aaron menghembuskan napas kasar. Dia memijat pelipisnya yang berdenyut. "Kenapa kau menari dan menyentuh laki-laki lain Azzura!"
Azzura mendongak, jadi karena ini sejak tadi Aaron diam. Tapi, bukankah itu adalah hal yang sudah biasa, bahkan Azzura juga tahu kalau Aaron suka pergi ke club malam sebelum dia kecelakaan. Apa Rubby memberikan informasi yang salah.
"Tuan aku hanya sedang berusaha untuk bertahan hidup di sana. Aku sengaja melakukan itu karena aku tidak ingin di pandang remeh oleh mereka. Lagipula aku berani bersumpah, aku tidak memiliki maksud lain. Aku tidak menyukai Kak Zhan aku ...."
"Eumhhhh!"
Azzura memukul bahu Aaron beberapa kali saat lagi-lagi Aaron melahap bibirnya, ciuman kali ini berbeda dari ciuman yang sebelumnya, Aaron agak kasar dan ciuman yang dia lakukan pun sangat menuntut. Awalnya Azzura menolak, namun semakin lama dia semakin menikmati, kelincahan bibir dan tangan Aaron membuat Azzura hilang akal. Mereka berdua melakukan kegiatan saling me lu mat dan saling membelit cukup lama, puas dengan bibir Azzura, Aaron semakin turun ke bawah, dia menji lati dan mengecup leher jenjang Azzura, menghisap leher putih itu cukup lama hingga membuat Azzura menggelinjang menahan ribuan kupu-kupu yang ingin keluar dari dalam perutnya.
"Tuanhhh hentikan!"
Aaron tersenyum sinis, dia menghentikan aktivitasnya, menatap Azzura dengan tatapan mengintimidasi namun tangannya terulur, mengancingkan kancing-kancing baju Azzura yang sempat dia buka. Aaron juga merapikan rambut Azzura, mengusap bibirnya yang sedikit membengkak lalu kembali duduk seperti semula.
"Mulai sekarang jangan pernah menyentuh laki-laki lain. Dan jangan biarkan dirimu di sentuh laki-laki selain aku. Kau harus bertanggungjawab. Karena kau sudah menyentuhku lebih dulu, maka jangan owrnah berpikir jika kau bisa kabur dari ku."
Azzura menautkan kening, bukankah selama ini yang selalu menyentuh dan menyerang Azzura duluan adalah Aaron, kenapa laki-laki ini malah memutar balikan fakta.
"Tuan, bukankah kau yang menyentuh ku duluan, kau juga yang selalu merusak penampilan ku. Kenapa aku harus bertanggung jawab. Harusnya Tuan yang bertanggungjawab."
Aaron kembali menatap Azzura, dan saat dia melakukan itu. Azzura refleks mundur. Aaron tersenyum menyeringai. Dia menarik pinggang dan tangan Azzura lalu memposisikan Azzura di atas pangkuannya hingga mereka kini saling berhadapan.
"Aku tidak suka di bantah Ara. Sejak kejadian di kolam renang saat itu, kau sudah resmi menjadi milikku!"
Aaron kembali menatap bibir Azzura, tangan besarnya mengusap wajah dan menyelipkannya anak rambut ke belakang telinga Azzura. Azzura mematung, dia menatap Aaron semakin intens. Wajah Aaron yang sangat tampan itu semakin tampan jika sedang berprilaku seperti sekarang, mungkin inilah arti dari sebuah lagu sweet but psycho. Azzura tahu Aaron memperlakukan nya sedikit kasar namun juga sangat manis dan justru malah menjadi candu untuknya.
"Mulai besok kau akan ditemani oleh Bert. Tidak ada penolakan dan tidak ada bantahan!"
"Tapi Tu ...."
Azzura kembali terbelalak saat Aaron melahap bibirnya lagi dan lagi. Azzura rasa besok dia harus memakai masker ke kampus karena dia yakin jika bibirnya akan semakin membengkak.
♥️♥️♥️♥️
I'm-ma-ma-ma out my mind"
"Aku kehilangan akal sehatku"
She'll make you curse, but she a blessing
Dia akan membuatmu mengumpat, meskipun dia adalah berkah
She'll rip your shirt within a second
Dia akan merobek bajumu dalam sekejap
You'll be coming back, back for seconds
Kau akan kembali, dalam beberapa detik
With your plate, you just can't help it
Meskipun dengan tenaga mu, kau tidak bisa menahannya
No, no, you'll play along
Tidak, tidak, kau akan bermain bersama
Let her lead you on, on, on
Biarkan dia memimpinmu
You'll be saying, "No, no"
Kau akan berkata, "Tidak, tidak"
Then saying, "Yes, yes, yes"
Lalu berkata, "Ya, ya, ya"
'Cause she messin' with your head
Karena dia mengacaukan pikiranmu
Oh, she's sweet but a psycho
Oh, dia manis tapi gila
A little bit psycho
Sedikit gila
Visual yang lain cek di Ig Author ya.
thor thank you bangeet untuk tulisan yg sangaaaat bagus.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐❤️