Charlotte Hasana, wanita cantik dengan tubuh perawakan mungil, ramping dan cantik. Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang begitu materialistis. Ibu Tiri Charlotte berencana menikahkan dirinya kepada laki-laki tua kaya raya namun seorang Gay. Charlotte menentang keras keinginan Ibu tirinya. Karena itu, Charlotte berencana kabur dengan dandanan berbeda dari biasanya. Dia memoles wajahnya begitu jelek.
Namun ketika dirinya kabur, dia bertemu dengan laki-laki yang mengancam hidupnya. Hingga karena suatu alasan, Charlotte terpaksa melakukan hubungan satu malam dengan laki-laki itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
“Menyukaiku kau bilang? Dasar laki-laki brengs*k! Kau pikir, dengan mengatakan perasaanmu aku akan luluh? Ingat waktu kau mengkhianatiku dulu? Kau tega tidur dengan Shinta!” seru Charlotte penuh amarah.
“Aku salah Char. Aku akui itu. Tapi kejadian itu bukan semua kesalahanku. Aku mabuk, dan tanpa sadar aku melakukannya dengan Shinta. Tidak ada niat sedikitpun aku ingin mengkhianatimu Char. Aku mencintaimu!”
“Omong kosong!”
“Aku tidak berbohong! Tolong percayalah.” Ucap Fredy dengan sorot mata memohon.
Charlotte ingin membantah lagi, tapi tiba-tiba saja Shinta masuk kedalam kamarnya dan memergoki mereka tengah berduaan.
“Ada apa ini? Sayang kenapa kamu ada disini dengan wanita ini?” tanya Shinta dengan nada tak suka. Melirik geram pada Charlotte. Dia berpikir, saudara tirinya itu tengah merayu Fredy, calon suaminya.
“Tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengobrol biasa dengan Charlotte.” Jawab Fredy.
“Benarkah?”
“Iya. Oh ya, ada apa kau kesini?”
“Kamu dipanggil Ayah tuh.”
“Oh, ya sudah. Aku turun dulu kalau begitu.” Fred melangkah pergi meninggalkan kamar Charlotte.
“Hei, buruk rupa! Apa rencanamu mendekati calon suamiku? Kau irinya karena aku mendapatkan Fredy dan berniat menggodanya! Iya begitu?!” seru Shinta dengan memelototkan matanya.
“Dangkal sekali pikiranmu itu.” Sanggah Charlotte.
“Aku tahu betul pikiran busukmu! Kau tidak senang melihatku dan Fredy menikah dan malah akan menikahi Laki-laki gay? Astaga, kau sangat licik!” hina Shinta.
“Jaga omonganmu! Aku tidak pernah berpikir seperti itu!” bantah Charlotte.
“Oh ya? Lalu kenapa Fredy ada disini kalau bukan kau yang berniat menggodanya?!”
“Dia datang sendiri kesini. Bukan aku yang memintanya!”
“Halah, pembohong!”
Charlotte menghela nafas menahan amarahnya menghadapi Shinta yang pikirannya sudah dibutakan oleh cinta. “Aku sudah merelakan kalian untuk bersama. Jadi jaga baik-baik calon suamimu itu. Katakan padanya untuk tidak seenaknya masuk kekamar wanita lain.”
“Dasar kau wanita-“
“Shinta, Charlotte!! Cepat turun! Makan malam sudah siap.” Suara Fredy menghentikan perdebatan mereka.
“Awas kau! Urusan kita belum selesai!” geram Shinta seraya pergi.
Charlotte menghela nafas merasa lega karena terbebas dari cacian Shinta. Sungguh dia lelah berdebat setiap hari dengan adik tirinya itu. Selalu saja menuduhnya dan berkata hal-hal jelek terhadapnya.
Saat keluar kamar, Charlotte melihat Fredy merangkul pundak Shinta dengan lembut seraya menepiskan senyum hangat. Hati Charlotte kembali sakit melihat laki-laki yang dicintainya bersikap lembut pada wanita lain. Baru sesaat yang lalu Fredy bilang menyukainya, namun detik selanjutnya dia melihat laki-laki itu bersikap romantic dengan adik tirinya. Charlotte terdiam ditempatnya dengan air mata yang hampir luruh.
Dia kembali mengingat masa-masa pacaran mereka dulu. Fredy begitu baik dan perhatian kepadanya. Sikap lembutnya selalu membuat Charlotte semakin mencintainya. Dulu mereka telah berjanji akan menikah dan hidup bersama. Namun kini, semua yang dikataka laki-laki itu telah menjadi racun dalam hidupnya. Charlotte merasa tersakiti melihat Fredy bersama Shinta. Walaupun dirinya sudah menyakinkan diri untuk melepas Fredy, namun rasa cintanya pada laki-laki itu tetap ada sampai sekarang.
Drrrtt
Ketika sedang melamun, Charlotte merasa ponsel ditangannya berbunyi. Dia mengusap air matanya yang jatuh untuk melihat jelas siapa yang mengirimkannya pesan. Dirinya dibuat terkejut melihat Fredy lah yang mengirimkan pesan tersebut.
~Aku akan membantumu lepas dari pernikahan itu. Besok saat kau pergi dari sini, aku akan tunggu kau di Tol Cikampek di Rest Terakhir. Tenang saja, aku tidak akan memberitahu siapapun. Percayalah padaku. Aku tidak rela kau menikah dengan laki-laki lain. Dan mengorbankan kebahagiaanmu sendiri. ~ Fredy.
Charlotte membaca pesan Fredy cukup lama. Kemudian dia berniat membalasnya.
~Baik~
Inilah kesempatan terakhir yang dia miliki. Fredy pasti bisa membuatnya terbebas dari penikahan ini.