NovelToon NovelToon
Cinta Manis Aroma Roti

Cinta Manis Aroma Roti

Status: tamat
Genre:Cintamanis / CEO / Kisah cinta masa kecil / Cinta pada Pandangan Pertama / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Sebelas tahun lalu, seorang gadis kecil bernama Anya menyelamatkan remaja laki-laki dari kejaran penculik. Sebelum berpisah, remaja itu memberinya kalung berbentuk bintang dan janji akan bertemu lagi.

Kini, Anya tumbuh menjadi gadis cantik, ceria, dan blak-blakan yang mengelola toko roti warisan orang tuanya. Rotinya laris, pelanggannya setia, dan hidupnya sederhana tapi penuh tawa.

Sementara itu, Adrian Aurelius, CEO dingin dan misterius, telah menghabiskan bertahun-tahun mencari gadis penolongnya. Ketika akhirnya menemukan petunjuk, ia memilih menyamar menjadi pegawai toko roti itu untuk mengetahui ketulusan Anya.

Namun, bekerja di bawah gadis yang cerewet, penuh kejutan, dan selalu membuatnya kewalahan, membuat misi Adrian jadi penuh keseruan… dan perlahan, kenangan masa lalu mulai kembali.

Apakah Anya akan menyadari bahwa “pegawai barunya” adalah remaja yang pernah ia selamatkan?


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Malam di vila Aurelius kembali sunyi. Angin berhembus lembut, membawa aroma bunga kamelia yang sedang mekar di taman belakang. Dari kamar bayi, suara napas Arka dan Alea terdengar lembut, seolah menenangkan seluruh isi rumah. Namun di ruang kerjanya, Adrian tidak bisa merasakan ketenangan itu.

Di hadapannya, layar laptop menampilkan deretan angka saham yang terus bergerak turun-naik. Laporan-laporan dari tim investigasinya berserakan di meja: dokumen transaksi, grafik saham, hingga rekaman digital yang menunjukkan adanya permainan tangan gelap di pasar modal.

Nama Reynard Kusuma semakin jelas muncul sebagai aktor utama. Namun yang membuat Adrian marah bukan hanya soal bisnis, melainkan ancaman terhadap keluarganya. Surel anonim yang ia terima beberapa hari lalu—ancaman untuk membocorkan “rahasia keluarga kecilnya”—masih berputar-putar di kepala.

Adrian mengepalkan tinju. Dia pikir bisa menyentuh Anya dan anak-anakku? Tidak akan kubiarkan.

---

Sementara itu, Anya mulai terbiasa dengan peran barunya sebagai ibu kembar. Hari-harinya diisi dengan menyusui, mengganti popok, dan menenangkan tangisan bayi. Meski lelah, ada kebahagiaan yang tak ternilai setiap kali melihat senyum Arka atau Alea.

Namun bayangan gosip dan ancaman masih menghantui. Ia sering kali terbangun di malam hari karena mimpi buruk: bayinya diculik, Adrian ditinggalkan sendirian, atau dirinya dipermalukan di depan publik.

Suatu sore, saat ia menulis di blog pribadinya, air matanya jatuh begitu saja di atas keyboard. Ia menulis dengan jujur:

> “Menjadi ibu tidak membuat semua luka hilang. Justru, ketakutan itu semakin besar. Tapi aku belajar satu hal: cinta yang kuberikan pada anak-anakku jauh lebih kuat dari ketakutan apa pun. Dan jika dunia ingin merobohkanku, aku akan berdiri lebih tinggi—demi mereka.”

Tulisan itu viral. Ribuan komentar masuk, sebagian besar memberi dukungan. “Kau adalah inspirasi,” tulis seorang ibu muda. “Terima kasih sudah membuatku merasa tidak sendirian.”

Anya tersenyum samar. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasa suaranya berarti.

---

Malam itu, Adrian memanggil Daddy dan Mommy Amara ke ruang kerjanya. Ia juga mengundang Andara yang baru saja pulang dari luar negeri.

“Ini bukan hanya tentang bisnis,” ujar Adrian dengan nada berat. “Reynard sudah melangkah terlalu jauh. Ia menggunakan media bayaran, menyebar fitnah, bahkan mengancam keselamatan keluarga kita. Aku tidak bisa menunggu lebih lama.”

Daddy menatap anaknya dalam-dalam. “Lalu apa rencanamu?”

Adrian menggeser beberapa dokumen ke meja. “Aku sudah mengumpulkan bukti. Transaksi ilegal, hubungan Reynard dengan sindikat media hitam, dan bahkan aliran dana ke beberapa pejabat. Aku akan bawa ini ke jalur hukum internasional.”

Mommy Amara tampak khawatir. “Tapi, Adrian… itu berbahaya. Jika kau menyinggung jaringan sebesar itu, balasannya bisa lebih kejam. Kau tidak hanya mempertaruhkan dirimu, tapi juga Anya dan cucu-cucuku.”

Anya yang duduk di sudut ruangan menatap suaminya dengan mata bergetar. “Mas… aku tahu kau ingin melindungi kami. Tapi aku tidak ingin kehilanganmu karena perang ini. Kau janji padaku, apa pun yang terjadi, jangan korbankan dirimu.”

Adrian menggenggam tangan istrinya erat-erat. “Sayang, aku tidak akan pergi ke mana pun. Justru karena aku ingin selalu ada di sampingmu dan anak-anak kita, aku harus melakukan ini. Jika aku diam, mereka akan terus menyerang.”

Andara yang sedari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. “Kak… kalau ini perang, biarkan aku juga ikut. Aku tidak akan biarkan kau bertarung sendirian. Lagipula, aku punya jaringan media sendiri. Kita bisa melawan balik lewat opini publik.”

Adrian menoleh, sedikit terkejut sekaligus bangga. “Baiklah. Tapi ingat, Dara, ini bukan permainan kecil. Sekali kita melawan, kita harus siap dengan semua risikonya.”

Andara tersenyum tipis. “Kau pikir aku takut? Aku adik kandungmu, Kak. Kalau kau berani melindungi keluarga ini, aku juga berani berdiri di belakangmu.”

Suasana ruangan hening, namun aura tekad begitu kuat terasa.

---

Beberapa hari kemudian, sebuah peristiwa mengejutkan mengguncang vila Aurelius. Seorang pengasuh baru yang direkrut ternyata bukan orang biasa. Ia kedapatan mencoba mengambil foto bayi kembar dengan ponsel tersembunyi. Beruntung, tim keamanan cepat bertindak sebelum ia berhasil kabur.

Adrian murka. Ia sendiri yang menginterogasi pengasuh itu, hingga akhirnya perempuan itu mengaku: ia dibayar oleh orang suruhan Reynard untuk mendapatkan “bukti” yang bisa dipelintir di media.

Anya hampir pingsan mendengarnya. “Mas… mereka benar-benar mengincar anak-anak kita.”

Adrian memeluknya erat. “Tenang, Sayang. Aku janji, mulai sekarang tidak ada orang asing yang bisa masuk ke rumah ini tanpa pengawasan ketat.”

Sejak itu, vila Aurelius dijaga ketat. Kamera pengawas dipasang di setiap sudut, penjaga bertambah dua kali lipat, dan setiap tamu diperiksa dengan teliti.

Namun bagi Adrian, itu belum cukup. Ia tahu musuhnya bukan hanya Reynard seorang, melainkan sebuah jaringan besar.

---

Di tengah kekacauan, Anya menemukan kekuatan barunya. Ia tidak lagi hanya menulis di blog, tapi juga mulai berbicara di beberapa seminar online tentang “perempuan dan keberanian melawan stigma.”

Awalnya ia ragu. “Mas, aku bukan pembicara. Aku hanya seorang ibu biasa.”

Adrian tersenyum bangga. “Kau jauh lebih dari itu, Sayang. Suaramu sudah menyentuh banyak hati. Jangan takut, aku akan selalu ada di sampingmu.”

Dan benar saja, ketika Anya mulai berbicara, ratusan bahkan ribuan orang mendengarkan. Ia tidak berbicara dengan teori, melainkan dengan hati. Tentang luka, tentang gosip, tentang ketakutan menjadi ibu muda—dan tentang cinta yang membuatnya bertahan.

Komentar positif membanjiri layar. Anya merasa hidupnya kembali punya makna, bukan hanya sebagai istri dan ibu, tapi juga sebagai perempuan yang memberi kekuatan bagi banyak orang.

---

Namun Reynard tidak tinggal diam. Ia meluncurkan serangan baru: sebuah video manipulasi yang seolah menunjukkan Adrian bersama Veronica di sebuah hotel. Video itu disebar di media sosial, membuat publik kembali gaduh.

“Benarkah Adrian Aurelius berselingkuh? Anya hanya boneka pencitraan?” begitu judul-judul berita murahan.

Anya gemetar saat pertama kali melihatnya. Luka lama kembali menganga. “Mas… apa ini?”

Adrian segera memeluknya. “Sayang, dengarkan aku. Itu rekayasa. Aku tidak pernah bertemu Veronica lagi sejak dulu. Mereka mencoba memecah kita. Jangan percaya.”

Meski Adrian bersumpah, Anya tetap merasa goyah. Luka pengkhianatan di masa lalu membuatnya sulit sepenuhnya tenang.

Malam itu, ia menangis diam-diam di samping bayi-bayinya. “Tuhan, kenapa ujian ini tidak pernah berhenti? Apa aku cukup kuat untuk terus bertahan?”

---

Adrian tahu, kali ini ia tidak bisa hanya diam. Ia mengadakan konferensi pers terbesar sepanjang kariernya. Dengan tegas ia berkata di depan ratusan wartawan:

“Video yang beredar adalah manipulasi. Kami memiliki bukti digital yang menunjukkan rekayasa tersebut. Saya, Adrian Aurelius, tidak pernah berselingkuh dari istri saya. Dan saya akan menuntut setiap pihak yang terlibat dalam penyebaran fitnah ini.”

Lalu, ia menggandeng tangan Anya yang berdiri di sampingnya. “Anya adalah satu-satunya perempuan yang ada di hatiku. Dan bagi siapa pun yang berusaha merusak keluarga ini, dengarkan baik-baik: kalian sudah memilih lawan yang salah.”

Sorak dukungan menggema, dan tagar #KamiPercayaAurelius menjadi trending di media sosial.

Anya yang awalnya ragu kini kembali yakin. Tatapan tegas Adrian membuatnya percaya bahwa cinta mereka lebih kuat dari fitnah apa pun.

---

Malam itu, setelah semua hiruk pikuk reda, Anya dan Adrian duduk di balkon vila. Bintang-bintang bertaburan, seolah menjadi saksi bisu perjalanan panjang mereka.

“Mas,” bisik Anya. “Aku sadar, meski dunia terus mencoba menjatuhkan kita, aku tidak akan takut lagi. Karena aku punya kalian.”

Adrian menggenggam tangannya erat. “Dan aku punya kau, Sayang. Kita sudah melewati badai, dan aku yakin kita bisa melewati apa pun yang akan datang.”

Di dalam kamar, Arka dan Alea tidur nyenyak. Tawa kecil mereka di siang hari, tangisan mereka di malam hari—semua menjadi alasan Adrian dan Anya untuk terus berdiri.

---

Sementara itu, di sebuah ruangan mewah di gedung pencakar langit Jakarta, Reynard Kusuma duduk santai di kursinya. Ia menatap layar besar yang menampilkan berita konferensi pers Adrian.

Senyum sinis terukir di bibirnya. “Bagus, Adrian. Kau berani menantangku di depan dunia. Tapi perang ini baru dimulai. Aku akan menghancurkanmu, bukan dengan fitnah, tapi dengan sesuatu yang lebih mematikan: kebenaran yang kau sembunyikan.”

Ia menyalakan cerutunya, asap mengepul di udara. “Kita lihat, seberapa lama benteng cinta itu bisa bertahan.”

---

Bersambung…

1
xiaoyu
👍👍👍
Supryatin 123
cerita yg penuh pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.d tunggu karya2 barunya Thor 💪💪
Cindy
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya yang mengajarkan banyak hal dan ditunggu karya selanjutnya thor
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
ceritanya seru banget, bagaimana perjuangan Adrian untuk mendapatkan cinta Anya, dan bagaimana Adrian melawan lawan terakhir Reynard...

apalagi dukungan keluarga sangat penting untuk menyelesaikan setiap masalah
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
Terima kasih kak, karena telah menamatkan cerita ini, dari bagaimana Adrian berjuang untuk mendapatkan Anya, hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki sepasang anak kembar.

di sini aku mendapatkan banyak pelajaran terutama bahwa keluarga merupakan dukungan pertama dan nomor satu untuk melewati setiap rintangan dunia luar..

Terima kasih banyak kak inda
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Cindy
lanjut kak
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
semoga Reynard dapat karmanya
Cindy
lanjut kak
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
selamat Anya dan Adrian, akhirnya kalian resmi menjadi orang tua. Baby boy and baby girl, selamat datang ke dunia
Cindy
lanjut kak
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.tak pernah jera melakukan kejahatan si dimas.semoga menjadi senjata makan tuan.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
🟢≛⃝⃕|ℙ$ Fahira Eunxie💎
gila banget sih Dimas. semoga karma cepet datang buat Dimas
Supryatin 123
wduh ngeri sangat ngeri.gemess sama Dimas.tetap waspada mas adrian.anya harus kuat lnjut thor 💪💪💪
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.
Supryatin 123
hebat si anya.pemberani n tangguh.lnjut thor 💪💪💪
Rohmi Yatun
kereeennn anya😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!