NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:695.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelecehan

"Mas, boleh gak aku pulang duluan, aku capek banget mau langsung istirahat?" Anisa terlihat begitu lelah dan ngantuk, Nino pun tidak tega melihat Anisa seperti itu.

"Iya boleh, tapi kamu harus pulang sama supir, aku tidak mau terjadi apa2 sama kamu dan aku minta maaf karna tidak bisa mengantarmu pulang, pekerjaan ku masih banyak, gak apa2 kan jika kamu di antar supir?"

"Iya gak apa2 mas, mas lanjutin aja pekerjaan nya, aku pulang dulu," ucap Anisa berdiri dari duduknya.

Nino tidak lupa mencium kening Anisa sebelum dia keluar dari ruangan nya.

"Hati2 di jalan sayang," ucap Nino setelah mencium kening Anisa.

"Iya mas, aku pulang, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Nino kembali mengerjakan pekerjaan nya yang menumpuk, meskipun lelah namun Nino tetap melanjutkan nya bahkan dia tidak bisa mengantar Anisa pulang.

******

Anisa melangkah gontai masuk kedalam apartemen nya, rasa letih dan lelah membuat ia segera mandi agar badan nya terasa segar kembali.

Cukup lama Anisa di kamar mandi dan ahirnya keluar dengan handuk kecil yang melilit di tubuhnya bahkan hanya sebatas paha.

Anisa tidak sadar jika ada seseorang yang berdiri sambil bersandar di dinding kamarnya, orang itu menatap Anisa tanpa kedip.

Anisa hanya santai saja sambil bersenandung ria, dia belum sadar jika ada laki yang menatapnya penuh minat.

******

Nino sudah menyelesaikan pekerjan nya, Nino segera membereskan mejanya namun tanpa segaja ia melihat sebuah ponsel di atas sofa, Nino mendekat dan mengambil ponsel itu.

"Dasar pelupa," ucap Nino saat mengetahui bahwa ponsel Anisa yang tertinggal.

Nino segera keluar meninggalkan kantornya, dia berencana untuk mengembalikan ponsel Anisa, dia tersenyum karna punya alasan untuk bertemu dengan pujaan hatinya.

Nino mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup tinggi, dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan sang kekasih hati.

*****

"Apa kabar sayang," sapa Radit dengan senyum liciknya.

Anisa terlonjak kaget karna menemukan Radit di dalam kamarnya, untung saja Anisa belum membuka handuk yang melilit di tubuhnya.

"Mau apa kamu di kamarku Dit?" tanya Anisa dengan suara meninggi.

Radit tidak menjawab, dia hanya berjalan santai menghampiri Anisa yang masih berdiri mematung, Radit semakin dekat hingga Anisa mundur dan mentok di dinding kamar, Anisa semakin takut melihat tatapan Radit yang tidak seperti biasanya.

"Kamu mau apa Dit?" tanya Anisa dengan sura bergetar.

Namun sedikitpun Radit tidak menjawab, dia semakin dekat hingga mengungkung tubuh Anisa di dinding.

"Kamu apa kabar sayang?" tanya Radit sambil mengusap pipi Anisa dengan lembut.

Anisa membuang muka dia begitu jijik di sentuk oleh tangan kotor Radit.

"Pergi kamu dari sini Dit," ucap Anisa sambil mendorong dada Radit.

Radit tak bergeming, dia semakin merapatkan tubuhnya pada Anisa, Anisa semakin takut dengan tingkah Radit yang semakin dekat bahkan dia mulai memaksa Anisa agar mau dia cium.

Radit mencengkram bahu Anisa dengan kuat, dan mulai melacarkan aksinya, namun dengan sekuat tenaga Anisa menghindar, dia tidak mau di lecehkan oleh Radit.

"Pergi kamu Dit," teriak Anisa sambil memukul dada Radit.

Radit bukan nya menyingkir dia malah semakin menjadi, dia membanting tubuh Anisa di atas ranjang, untung saja Anisa memegang handuk yang mèlilit di tubuhnya, kalau tidak Radit sudah pasti melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun.

"Dua tahun aku menjagamu Anisa, aku tidak pernah menyentuhmu hanya karna aku tidak ingin merusak hidup mu, aku rela menahan nafsu ku, meskipun sebenarnya aku sangat menginginkan itu, tapi aku selalu menjagamu, aku terlalu mencintaimu hingga aku tidak tega merusah hidup mu, aku berharap hanya di malam pertama pernikahan kita aku bisa menikmati keindahan tubuhmu, namun apa yang aku dapatkan? kamu memutuskan aku tanpa perasaan, dan sekarang kamu malah jalan dengan pria lain, apa kau kira aku tidak sakit hati melihatmu begitu mesra dengan orang lain, apa kau kira aku akan diam saja melihat kamu tertawa bahagia dengan laki2 lain di luar sana...

Radit berhenti sejenak dengan ucapan nya, matanya memerah dengan air mata yang sudah membasahi wajah tampannya, wajahnya begitu tidak terawat bahkan bulu2 mulai tumbuh lebat di rahang dan dagunya.

Dia sangat berantakan karna di tinggal Anisa, hari2nya begitu suram siang dan malam dia habiskan hanya dengan mabuk dan mengurung diri di dalam apartemen nya, bahkan dia tidak mau bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Kini aku menyerah Anisa, aku tak bisa lagi menjagamu, jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lain pun tidak, menghamilimu adalah jalan terbaik supaya aku bisa memiliki mu seutuhnya," ucap Radit dengan seringai jahatnya.

Anisa semakin ketakutan dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya.

"Tidak Dit, jangan lakukan itu, aku mohon," Anisa memohon sambil beringsut mundur sampai mentok di kepala ranjang.

"Untuk apa aku mengasihani mu Anisa, kamu saja tidak perduli dengan ku, sayang... sudah sejak lama aku menantikan hal ini, aku menginginkan tubuh mu," ucap Radit dengan di penuhi kabut gairah.

Radit semakin mendekat dan naik keatas ranjang, Anisa semakin ketakutan karna tatapan Radit yang begitu tajam seakan ingin memangsanya.

"Aku mohon jangan lakukan ini Dit, aku minta maaf jika telah menyakitimu, tapi aku mohon, sebentar lagi aku akan menikah aku tidak mau mengecewakan calon suamiku," ucap Anisa sambil terisak, dia semakin takut karna Radit semakin dekat.

Mendengar kata menikah,membuat Radit semakin marah hingga menarik Anisa hingga terlentang di atas ranjang, dengan cepat Radit mengungkung tubuh Anisa yang sudah terlentang.

Anisa meronta ingin lepas dari kungkungan Radit namun semua itu hanya sia2 karna Radit mencengkram kedua tangan Anisa dengan kuat.

******

Nino segera masuk menuju apartemen Anisa, dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya, saat di depan pintu apartemen Anisa, Nino berdiri sebentar, karna pintu apartemen sedikut terbuka.

"Dasar wanita ceroboh," gumam Nino karna kecerobohan Anisa tidak menutup pintu dengan benar.

Nino segera masuk, namun tidak menemukan Anisa di mana2, tapi samar2 Nino mendengar seseorang menangis, Nino segera mendekat menuju kamar Anisa yang tertutup rapat.

Perlahan Nino membuka pintu kamar Anisa, Nino begitu terkejut melihat Anisa di bawah kungkungan seorang pria, Anisa terlihat meronta sambil terisak.

Dengan langkah cepat Nino segera menari Radit yang masih tidak sadar jika ada seseorang yang kini berada di belakangnya.

Bruk..bruk...!!

Berulang kali Nino memukul wajah dan perut Radit, hingga ia terjerambat di atas lantai dengan darah segar mengalir di bibirnya yang sudah sobek.

"Mas Nino," ucap Anisa di sela isak tangisnya.

Nino menoleh sebentar ke arah Anisa, lalu melanjutkan lagi memukul Radit yang sudah terkapar tak berdaya.

"Pergi dari sini," bentak Nino geram.

Raditpun berdiri sambil menyeka darah yang terus mengalir dari bobirnya yang sobek.

"Hari ini kamu selamat Anisa, tapi aku tidak akan membiarkan kamu bahagia setelah ini," ujar Radit sebelum keluar dari apartemen Anisa.

"Jaga mulut kamu bajingan, atau aku akan melaporkan mu pada polisi atas kasus pencobaan pemerkosaan," bentak Nino dengan meraik kerah baju Radit dan menghempaskan nya dengan kasar.

Radit segera keluar dari apartemen Anisa dengan berjalan tertatih.

Nino segera menghampiri Anisa yang masih menangis di atas tempat tidur, Nino melihat penampilan Anisa yang sudah berantakan namun handuk kecil itu masih melilit sempurna di tubuh Anisa.

Nino segera menarik Anisa dalam pelukan nya, Nino mengusap punggung Anisa dengan lembut.

"Kamu tidak apa2 sayang?" tanya Nino khawatir dengan keadaan Anisa saat ini.

1
Reader
basilaaa bersatu demi anak, uda jaman modern open mind dee namanya co-parenting (oleh sepasang ortu yg berpisah) enggak itu2 doang cerita
Reader
koplok aaamat Nino, jls muka si bocah mirip Annisa dah dibilang ibunya janda bkn nanya siapa namanya
Reader
knp ga dari dulu diliatin videonya Juleha!!
Khairul Azam
apapun alasannya gak banget klo balikan
Khairul Azam
meskipun nino lupa ingatan tp klo udah menceraikan anosa jgn dibikin balikan lagi, klo nympk balilan berarti yg nulis cerita bermasalah
Khairul Azam
wanita tolol anisa ini, meskipun dia lupa ingatan seharusnya gak begitu jg si nino ini,
Vincy
aq berharap ending nya sama Abi tp kayaknya nggk hm
Bundanya Pandu Pharamadina
TAMAT👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah Anisa anaknya Abi🤔🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa Nino ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Radit dan Nino
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak
Bundanya Pandu Pharamadina
masukin keranjang
like Favorit 👍❤
Anonymous
Mba jadi bak=bak mandi
Ibu jadi ibuk
Bahasa daerah mana ini ya?
Yus Nita
syukurrin lo Ni o..
itu balasan yg kau terima karena tlh menyakitti Anisa.
siluman rubah di pelihara
Yus Nita
bersiap lah kau perempuan ibliis yg gak tau diri.
udah di kshhdp enak malah bertingkah.
tspi yach..nama juga jalang, pasti serakah dan tamak lah
Yus Nita
gaya mu selangit wulan...😃😃😃
Soraya
Lumayan
Soraya
mampir thor
Ruzita Ismail
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!