NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Tamat
Popularitas:728.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelecehan

"Mas, boleh gak aku pulang duluan, aku capek banget mau langsung istirahat?" Anisa terlihat begitu lelah dan ngantuk, Nino pun tidak tega melihat Anisa seperti itu.

"Iya boleh, tapi kamu harus pulang sama supir, aku tidak mau terjadi apa2 sama kamu dan aku minta maaf karna tidak bisa mengantarmu pulang, pekerjaan ku masih banyak, gak apa2 kan jika kamu di antar supir?"

"Iya gak apa2 mas, mas lanjutin aja pekerjaan nya, aku pulang dulu," ucap Anisa berdiri dari duduknya.

Nino tidak lupa mencium kening Anisa sebelum dia keluar dari ruangan nya.

"Hati2 di jalan sayang," ucap Nino setelah mencium kening Anisa.

"Iya mas, aku pulang, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Nino kembali mengerjakan pekerjaan nya yang menumpuk, meskipun lelah namun Nino tetap melanjutkan nya bahkan dia tidak bisa mengantar Anisa pulang.

******

Anisa melangkah gontai masuk kedalam apartemen nya, rasa letih dan lelah membuat ia segera mandi agar badan nya terasa segar kembali.

Cukup lama Anisa di kamar mandi dan ahirnya keluar dengan handuk kecil yang melilit di tubuhnya bahkan hanya sebatas paha.

Anisa tidak sadar jika ada seseorang yang berdiri sambil bersandar di dinding kamarnya, orang itu menatap Anisa tanpa kedip.

Anisa hanya santai saja sambil bersenandung ria, dia belum sadar jika ada laki yang menatapnya penuh minat.

******

Nino sudah menyelesaikan pekerjan nya, Nino segera membereskan mejanya namun tanpa segaja ia melihat sebuah ponsel di atas sofa, Nino mendekat dan mengambil ponsel itu.

"Dasar pelupa," ucap Nino saat mengetahui bahwa ponsel Anisa yang tertinggal.

Nino segera keluar meninggalkan kantornya, dia berencana untuk mengembalikan ponsel Anisa, dia tersenyum karna punya alasan untuk bertemu dengan pujaan hatinya.

Nino mengemudikan mobil dengan kecepatan cukup tinggi, dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan sang kekasih hati.

*****

"Apa kabar sayang," sapa Radit dengan senyum liciknya.

Anisa terlonjak kaget karna menemukan Radit di dalam kamarnya, untung saja Anisa belum membuka handuk yang melilit di tubuhnya.

"Mau apa kamu di kamarku Dit?" tanya Anisa dengan suara meninggi.

Radit tidak menjawab, dia hanya berjalan santai menghampiri Anisa yang masih berdiri mematung, Radit semakin dekat hingga Anisa mundur dan mentok di dinding kamar, Anisa semakin takut melihat tatapan Radit yang tidak seperti biasanya.

"Kamu mau apa Dit?" tanya Anisa dengan sura bergetar.

Namun sedikitpun Radit tidak menjawab, dia semakin dekat hingga mengungkung tubuh Anisa di dinding.

"Kamu apa kabar sayang?" tanya Radit sambil mengusap pipi Anisa dengan lembut.

Anisa membuang muka dia begitu jijik di sentuk oleh tangan kotor Radit.

"Pergi kamu dari sini Dit," ucap Anisa sambil mendorong dada Radit.

Radit tak bergeming, dia semakin merapatkan tubuhnya pada Anisa, Anisa semakin takut dengan tingkah Radit yang semakin dekat bahkan dia mulai memaksa Anisa agar mau dia cium.

Radit mencengkram bahu Anisa dengan kuat, dan mulai melacarkan aksinya, namun dengan sekuat tenaga Anisa menghindar, dia tidak mau di lecehkan oleh Radit.

"Pergi kamu Dit," teriak Anisa sambil memukul dada Radit.

Radit bukan nya menyingkir dia malah semakin menjadi, dia membanting tubuh Anisa di atas ranjang, untung saja Anisa memegang handuk yang mèlilit di tubuhnya, kalau tidak Radit sudah pasti melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun.

"Dua tahun aku menjagamu Anisa, aku tidak pernah menyentuhmu hanya karna aku tidak ingin merusak hidup mu, aku rela menahan nafsu ku, meskipun sebenarnya aku sangat menginginkan itu, tapi aku selalu menjagamu, aku terlalu mencintaimu hingga aku tidak tega merusah hidup mu, aku berharap hanya di malam pertama pernikahan kita aku bisa menikmati keindahan tubuhmu, namun apa yang aku dapatkan? kamu memutuskan aku tanpa perasaan, dan sekarang kamu malah jalan dengan pria lain, apa kau kira aku tidak sakit hati melihatmu begitu mesra dengan orang lain, apa kau kira aku akan diam saja melihat kamu tertawa bahagia dengan laki2 lain di luar sana...

Radit berhenti sejenak dengan ucapan nya, matanya memerah dengan air mata yang sudah membasahi wajah tampannya, wajahnya begitu tidak terawat bahkan bulu2 mulai tumbuh lebat di rahang dan dagunya.

Dia sangat berantakan karna di tinggal Anisa, hari2nya begitu suram siang dan malam dia habiskan hanya dengan mabuk dan mengurung diri di dalam apartemen nya, bahkan dia tidak mau bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Kini aku menyerah Anisa, aku tak bisa lagi menjagamu, jika aku tidak bisa memilikimu maka orang lain pun tidak, menghamilimu adalah jalan terbaik supaya aku bisa memiliki mu seutuhnya," ucap Radit dengan seringai jahatnya.

Anisa semakin ketakutan dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya.

"Tidak Dit, jangan lakukan itu, aku mohon," Anisa memohon sambil beringsut mundur sampai mentok di kepala ranjang.

"Untuk apa aku mengasihani mu Anisa, kamu saja tidak perduli dengan ku, sayang... sudah sejak lama aku menantikan hal ini, aku menginginkan tubuh mu," ucap Radit dengan di penuhi kabut gairah.

Radit semakin mendekat dan naik keatas ranjang, Anisa semakin ketakutan karna tatapan Radit yang begitu tajam seakan ingin memangsanya.

"Aku mohon jangan lakukan ini Dit, aku minta maaf jika telah menyakitimu, tapi aku mohon, sebentar lagi aku akan menikah aku tidak mau mengecewakan calon suamiku," ucap Anisa sambil terisak, dia semakin takut karna Radit semakin dekat.

Mendengar kata menikah,membuat Radit semakin marah hingga menarik Anisa hingga terlentang di atas ranjang, dengan cepat Radit mengungkung tubuh Anisa yang sudah terlentang.

Anisa meronta ingin lepas dari kungkungan Radit namun semua itu hanya sia2 karna Radit mencengkram kedua tangan Anisa dengan kuat.

******

Nino segera masuk menuju apartemen Anisa, dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya, saat di depan pintu apartemen Anisa, Nino berdiri sebentar, karna pintu apartemen sedikut terbuka.

"Dasar wanita ceroboh," gumam Nino karna kecerobohan Anisa tidak menutup pintu dengan benar.

Nino segera masuk, namun tidak menemukan Anisa di mana2, tapi samar2 Nino mendengar seseorang menangis, Nino segera mendekat menuju kamar Anisa yang tertutup rapat.

Perlahan Nino membuka pintu kamar Anisa, Nino begitu terkejut melihat Anisa di bawah kungkungan seorang pria, Anisa terlihat meronta sambil terisak.

Dengan langkah cepat Nino segera menari Radit yang masih tidak sadar jika ada seseorang yang kini berada di belakangnya.

Bruk..bruk...!!

Berulang kali Nino memukul wajah dan perut Radit, hingga ia terjerambat di atas lantai dengan darah segar mengalir di bibirnya yang sudah sobek.

"Mas Nino," ucap Anisa di sela isak tangisnya.

Nino menoleh sebentar ke arah Anisa, lalu melanjutkan lagi memukul Radit yang sudah terkapar tak berdaya.

"Pergi dari sini," bentak Nino geram.

Raditpun berdiri sambil menyeka darah yang terus mengalir dari bobirnya yang sobek.

"Hari ini kamu selamat Anisa, tapi aku tidak akan membiarkan kamu bahagia setelah ini," ujar Radit sebelum keluar dari apartemen Anisa.

"Jaga mulut kamu bajingan, atau aku akan melaporkan mu pada polisi atas kasus pencobaan pemerkosaan," bentak Nino dengan meraik kerah baju Radit dan menghempaskan nya dengan kasar.

Radit segera keluar dari apartemen Anisa dengan berjalan tertatih.

Nino segera menghampiri Anisa yang masih menangis di atas tempat tidur, Nino melihat penampilan Anisa yang sudah berantakan namun handuk kecil itu masih melilit sempurna di tubuh Anisa.

Nino segera menarik Anisa dalam pelukan nya, Nino mengusap punggung Anisa dengan lembut.

"Kamu tidak apa2 sayang?" tanya Nino khawatir dengan keadaan Anisa saat ini.

1
sechiko
suami menjijikkan
Meyma Chamie
wulan thor bukan Anisa
mimma
Luar biasa
Jeni Safitri
Jangan bilang nanti dinda buat ulah dan nino ngk tegas
Jeni Safitri
Nino setan.. Kalau mmg ngak ada hubungan dgn dinda knp ngk menyangkal dan knp ngk mengaku di dinda bahwa anisa mantan kamu dan tia anak kamu geblek, tapi aku bersyukur sih semoga aja kalian benar" cerai secara hukum. Dan kamu ngak pernah lagi bisa rujuk dgn anisa biar anisa sama anian aja nanti
Jeni Safitri
Apa dinda juga akan bermain licik
Jeni Safitri
Ck.. Menjijikkan gaya mu nino kata masih cinta tapi kamu ngak bisa jaga tubuh kamu dgm alasan ngk enak sama dinda, murahan kali tubuh mu
Jeni Safitri
Jangan" dinda sdh tau anisa itu mantan nino
Jeni Safitri
Ck.. Skrg aja punya tali batin kmrn" kemana aja
Jeni Safitri
Ck busuk gaya mu nino skrg aja nyadar aku berharap kamu tetap tidak nisa rujuk dgn anisa, ngapain kamu cari wulan tinggal kamu laporkan polisi dan kasih rekaman cctv biar ditangkap dia, kamu tinggal kasih tau alamatnya di kampung
Jeni Safitri
Tolong thor jangan buat anisa kembali rujuk dgn si nino ini, biarkan abian yg memdapatkan cinta anisa
Jeni Safitri
Aku ngk rela kamu terima nino lagi nisa segitu murahnya hatinya
Jeni Safitri
Tjor tolong jangan satukan nino dgn anisa tolong cepat proses cerainya, biarkan anisa bahagia dgn cinta baru bersama abian
Jeni Safitri
Semoga tidak ada kata rujuk krn nino cintanya hanya nafsu sama nisa kalau nino benar" mencintai anisa dgn tulus di jatinya yg terdalam pasti ada getaran di hatinya walaupun dia sedang hilang ingatan
Jeni Safitri
Aku sdh ngak sabar anisa di talak nino semoga segera dan mama serta mama mino ngak melarang ktn aku berharap anisa berjodoh dgn abian
Jeni Safitri
Ck.. Aku benar" ngk iklas anisa kembali sama nino, nisa pun satu mau" bertahan sdh jelas di madu gitu. Jadi mesal lihat anisa
Jeni Safitri
Aku ngk rela nino kembali sama anisa semoga mrk cerai dan anisa berjodoh dgn abian
Jeni Safitri
Kan benar nino itu cinta anisa ktn nafsu doang
Jeni Safitri
Segitu nafsunya kamu di sentuh nino anisa padahal kamu tau dia hilang ingatan dan ngk.mengingat siapa kamu, koq mau aja di sentuh dia tanpa melakukan pendekatan terlebih dahulu bahkan setelah tau kamu ngak bisa di sentuh tanpa bicara meninggalkan kamu begitu saja, kecewa.. Kecewa aku sama kamu anisa..
Jeni Safitri
Anisa kamu bodoh atau apa sih walaupun nino lupa ingatan tapi dia sdh menikah kalauoun sdh kembali ingatannya mmg kamu mau dimadu, gila kamu ya jangan mengemis cinya ya nisa aku ngk rela kamu ngemis cinta sama nino
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!