kawasan 18+, bijaklah dalam membaca.
Axel Brian pemuda miskin yang mepunyai cita - cita menjadi seorang milyarder
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
ke esokan harinya ...
Ibu Risma menarik - narik suaminya dari kamar tidur, dia sudah tidak sabar untuk bertemu calon besan.
Brian yang melihat kelakuan orang tuanya menggeleng - gelengkan kepalanya.
sementara pak Seto menatap anaknya dengan wajah tak berdaya.
" ayo pak cepet mandi..!!" Bu Risma masih mnyeret suaminya ke kamar mandi.
pak Seto menimpali " sabar bu.. ini juga baru jam berapa ?!"
Bu Risma berhenti menarik lengan pak Seto dengan tatapan tajam, dia mulai dengan pidato panjang khas seorang ibu yang sedang memarahi anaknya.
...****************...
kediaman keluarga Wijaya..
" Sumi ..! cepat siapkan makanannya !" bu Mega ibu Tanti ,memerintahkan PRT yang bekerja di rumahnya untuk menyiapkan sambutan untuk calon besan.
Sandi menggelengkan kepala melihat istrinya " bu.. mereka juga pasti nanti datangnya.. ini masih pagi banget loh..!"
Bima Kakek Tanti Terkekeh " hehehe biarkan saja .. wajar jika Mega seperti itu.. Calon besan kamu bukan orang sembarangan sandi !"
Sandi tersenyum kecut " ya.. ayah memang benar !"
saat Tanti memberitahu orang tuanya ,kalau orang tua Brian akan berkunjung .
keluarga Wijaya berusaha memberikan sambutan yang hangat, agar tidak mengecewakan calon besannya .
...****************...
kediaman keluarga Barata...
mereka tidak kalah heboh .
Renaldi memesan makanan Mewah untuk menyambut orang tua Brian.
" Rani .. kamu harus bersikap sopan pada orang tua Brian, kita tidak boleh melakukan kesalahan seperti dulu !" Renaldi mewanti - wanti anak sulungnya.
" iya Dad.. aku juga tahu !" Rani menjawab dengan malas.
Juliana ibu Sindi merasa canggung dan berbicara pada suaminya " pih.. mamih malu bertemu mereka !"
Renaldi mendengus " singkirkan ego kalian dulu.. apa kamu mau Sindi kehilangan Brian !".
Juliana dan anak sulungnya menggeleng, pasalnya jika Brian marah lagi, mereka tidak akan bisa menahan kemarahan Brian seperti dulu .
bisa - bisa mereka di buat jadi kehilangan segalanya.
...----------------...
kembali di kediaman Brian..
orang tua Brian sudah sepenuhnya siap untuk berangkat.
Brian sengaja meminta Lukas untuk mengirim mobil dan sopirnya untuk mengantar orang tuanya.
Sementara Brian duduk santai di ruang tamu ,dia memainkan ponselnya ,-bebalas pesan dengan kedua wanitanya.
terdengar suara teriakan ibunya " Brian.. Bapak dan ibu mau berangkat !!"
Brian berdiri dan menyaut " iya bu.."
Brian mengantar orang tuanya ke mobil yang sudah Lukas kirim ke rumahnya.
setelah orang tua Brian masuk mobil, tanpa berlama - lama mobil pun pergi meninggalkan Brian.
Brian Bermonolog " sepertinya aku harus membelikan mereka mobil dan sopir pribadi, agar aku tidak repot - repot menghubungi lukas ."
Brian menekan nomor David, setelah beberapa saat, David mengangkat telepon Brian " Halo .. ada apa Tuan Axel ?"
" David tugas pertama buat kamu... belikan mobil untuk orang tua saya , dan sekalian carikan sopir pribadi , jika sudah dapat kirim langsung kerumah saya.!!" Tanpa basa basi Brian memerintah David dan langsung menutup telepon.
David bingung , pasalnya dia mau bertanya darimana uangnya ,tetapi Brian langsung menutup teleponnya,
saat David mau menelpon Brian , ponselnya menerima sebuah pesan.
dia pun membukanya.
" uangnya nanti saya transfer setelah kamu sepakat dengan harganya , nanti kamu tinggal kirimkan nomor rekeningnya !!"
David menghela napas dan bergumam " orang kaya mah bebas ...!"
David langsung bergegas meaksanakan tugas pertama dari bosnya, karena David masih keluarga Wijaya ,tentu dia tidak akan sulit mencara sebuah mobil untuk orang Tua bosnya.
David menghubungi koneksinya untuk membeli mobil yang terbaik.
...----------------...
di kediaman keluarga Wijaya...
mobil yang mengantar orang tua Brian sudah sampai. security yang berjaga langsung membuka gerbang tanpa di suruh.
pasalnya Sandi sudah bilang pada security tersebut kalau akan ada tamu penting yang akan berkunjung.
Sandi menyuruh security agar tidak mempersulit tamu itu.
Seto dan Risma memasuki Rumah Keluarga Tanti, dengan di sambut Sandi ,Mega dan Bima yang menunggu di depan pintu.
Mega membuka suara dan memeluk ibu Brian " ah.. calon besan.. selamat datang di rumah kami !, ayo ..silakan masuk !".
sementara Sandi menjabat tangan Seto dan memperkenalkan Bima " pak Seto selamat datang.. perkenalkan dia kakek Sindi !" Sandi melirik Ayahnya.
Bima tersenyum dan buka suara " saya Bima.. Ayo masuk dulu, ngobrolnya di dalam !"
Sandi dan Seto tersenyum canggung , mereka tidak menyangka jika kehadiran mereka di sambut dengan hangat.
kemudian Mereka memasuki Rumah keluarga Tanti , dengan Sandi yang memimpin di depan .
Di ruang tamu sudah banyak sekali makanan Ringan berjejer rapi di atas Meja.
Seto dan Risma bingung , mereka mengira akan ada acara besar di rumah tersebut, pasalnya orang tua Brian tidak pernah menyambut tamu dengan begitu boros.
setelah mereka duduk Mega buka suara " silahkan dinikmati hidangan seadanya ini .."
Risma tersenyum kecut " ah.. calon besan , tidak perlu repot - repot harusnya !"
Risma melirik suaminya, Seto yang tahu maksud istrinya buka suara " jadi begini.. Pak Sandi.. maksud kedatangan kami ingin membahas pernikahan anak kita ." tanpa basa - basi Seto langsung pada intinya.
Sandi tersenyum cerah saat mendengar ucapan Seto ,dia menjawab " kalau kami.. terserah pak Seto dan keluarga saja, kami siap kapan saja untuk melaksanakan pernikahan anak kita , iya kan bu ?"
Mega buru - buru menjawab " iya.. Bu Risma dan pak Seto atur tanggalnya saja ."
Seto dan Risma akhirnya memutuskan pernikahan anak mereka akan di adakan satu bulan lagi, Sandi dan keluarganya setuju, pasalnya satu bulan memang cukup untuk mempersiapkan pernikahan anak mereka.
Mereka ngobrol ngalor ngidul, sudah tidak ada lagi rasa canggung di antara dua keluarga tersebut.
Setelah satu jam di kediaman keluarga wijaya ,orang tua Brian berpamitan, mereka juga tidak menutup - nutupi jika mereka akan pergi menemui keluarga barata, pasalnya kedua keluarga tersebut sudah tahu jika Brian akan menikah dengan dua wanita sekaligus.
...----------------...
setelah 15 menit perjalanan mereka sampai di keluarga Barata...
Sama seperti keluarga wijaya ,keluarga Barata juga menyambut mereka di depan pintu, bedanya Keluarga Barata mengumpulkan semua anggota keluarganya.
Seto dan Risma menghela napas , mereka berpikir kalau keluarga barata tidak pernah berubah , mereka selalu memamerkan harta mereka.
buktinya saat Orang tua Brian masuk ke dlam Rumah, tersedia hidangan mewah di meja , sanak saudara barata juga memperkenalkan diri dengan menyebut posisi mereka di perusahaan.
sebenarnya Seto dan Risma malas meladeni mereka, tetapi karena mereka datang dengat Niat baik ,mereka pura - pura tersenyum menanggapi ocehan sanak saudar keluarga Barata.
karena seto dan Risma tidak ingin berlama - lama ,mereka langsung mengungkapkan maksudnya mendatangi keluarga tersebut.
" pak Renaldi.. Kami memutuskan untuk menikahkan anak kita satu bulan lagi , apa pak Renaldi dan keluarga setuju ?" Seto berbicara dengan Acuh.
Renaldi tersenyum masam " tentu kami setuju !"
" kalau begitu kami berpamitan, kami cuma mau memberi tahu itu saja ." Seto berdiri di ikuti istrinya.
Renaldi dan keluarga yang melihat Seto dan Risma akan pergi dengan cepat, tersenyum kecut, pasalnya mereka tahu jika orang tua Brian pernah di usir dari Rumah ini.
Tidak ada yang berani buka suara dan menghentikan mereka, Renaldi mengantar mereka sampai dengan perasaan campur aduk.
tetapi dia sadar jika posisi dia sekarang hanya seperti semut di hadapan orang tua Brian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Tuan Sanders .. ini data - data Axel Capital yang anda minta " seorang pria paruh baya memberikan flash disc pada atasanya.
Pria itu memasang flash disc pada laptop dan membukanya, data - data tentang Axel Capital semuanya ada.
Pria itu tersenyum sinis saat melihat data tersebut " Axel Brian.. Tunggu saja kehancuranmu..!!"