🔥🔥🔥🔥 dengan tingkat kepedasan bon cabe tingkat api neraka jahanam ya... yang jomblo juga kak UPe peringatan ini... peringat kan cari pasangan dulu baru baca😂😂😂
Happy reading merinding di beberapa part..
🙈🙈🙈🙈🙈🙈
Pria bule itu sampai menggeretakkan giginya karena menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubunnya.
Sudah jelas saat ini dadanya sedang menahan sakit lima tusukan akibat keributan di area kekuasaanya, eh sesampai nya di rumah sakit, bukannya langsung mendapat perawatan malah harus berhadapan dengan wanita gila yang memakai baju dokter.
“ cih, kalau sampai wanita gila ini adalah benar-benar dokter disini bukan pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa, maka aku bersedia semua luka ku ini di jahit tanpa haru di bius.” Gumamnya yang sengaja dengan suara keras agar Stella mendengarnya.
“OK, FIX!” Ujar Stella lalu berjalan melewati pria bule itu.
Pada saat mereka berpapasan Stella berhenti dan memandangi wajah ketus pria itu sambil berteriak kepada perawat yang ada di ruangan itu.
“ Perawat, tolong bawa bapak ini ke tempat tidur pasien. Kita perlu menjahit luka nya TANPA BIUS!!”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
🤨🤨🤨 Teruntuk kamu-kamu yang baca tanpa ninggalin komen dan like.. kak UPe cuma bilang... kak UPe masih mantau nih . ntar kalau masih belum komen dan like... kak UPe cium online...mau?😂😂#kidding guys.. jangan lupa like dan komen ya sobat untuk bantu karya kak UPe muncul di beranda.😉 sarange semua nya..
🐿️ happy reading 🐿️
"Kak!! Itu kakak cantik yang aku sebutkan tadi" Seru Benigno sambil menunjuk ke arah wanita yang cantik yang menggunakan baju kaus putih dan short pant berbahan levis lengkap dengan kaca mata hitam dan mini tas berwarna hitam di punggung nya.
"Itu bukan nya dokter Stella?" seru Danil sambil melihat ke arah David.
David hanya diam saja tanpa berkomentar.
"Kak Stella?!!!" Panggil Benigno dengan cara berteriak.
Stella yang sedang asik memilih bahan makanan langsung menoleh ke arah orang yang memanggil nya.
Begitu Stella menolehkan, hal pertama yang tertangkap oleh pandangan mata Stella adalah pria yang memegang cd dan Bra nya semalam.
"Ya tuhan!! kenapa malah jumpa di sini!!" ucap Stella dalam hati sambil membetulkan posisi kacamata nya.
"Kak David dan Kak Danil, yuck aku kenalin dengan kak Stella! Mana. tau jodoh!" Ujar Benigno, terlihat sangat senang bertemu dengan Stella.
"Kak Stella...lagi belanja ya?" Sapa bocah itu berbasa basi.
"Hah? Iya...lagi belanja." Ujar Stella yang mencoba menghindari kontak mata dengan si bule seratus juta.
"Untung aku pakai kacamata!!" Seru nya Dalam hati.
"kak Stella, kenalin ini teman baru ku! Yang ini kak Danil dan yang ini kak David.. Masih jomblo loh kak!!" Promo Benigno.
"Ha? Ha ha ha..." Stella hanya menanggapi ucapan Benigno dengan sebuah tawa yang dipaksakan.
"Kak David . dokter Stella ini adalah dokter yang sudah menyelamatkan kakak ku. Kalau tidak ada Dokter Stella, mungkin aku sudah kehilangan kakak ku." Ucap Benigno lirih
David melihat ke arah Stella, "Bocah ini pasti terlalu melebih-lebihkan kemampuan dokter tulalit ini."
David sama sekali tidak percaya kalau Stella memiliki kemampuan seperti itu.
"Benigno! Kak Stella duluan ya . . soal nya kak Stella mau beli pancingan. Kak Stella kemarin udah cerita kan, kalau kak Stella mau mancing dekat tempat yang kamu tunjukkan waktu itu!" kilah Stella yang sebenarnya udah panas dingin berada di dekat David. Setiap kali melihat wajah David selalu terbayang saat David dengan enteng nya memegang Cd dan Bra nya.
Baru saja Stella mau kabur, Danil langsung menahan nya.
"Dokter Stella pas banget! Kami juga mau cari pancing. Kita pergi samaan aja!! karena kami tidak tahu mau beli pancing dimana." Ujar Danil yang tidak sadar kalau Stella sebenarnya tidak bersungguh-sungguh dengan perkataan.
"Benar! Kita sama-sama saja perginya." David menimpali ucapan Danil.
"Lho kakak berdua kenal dengan kak Stella ya?" Seru Benigno yang melihat kalau ketiga orang ini terlihat sudah akrab.
"Bukan hanya kenal... kami berdua tinggal satu tempat dengan dokter Stella."Jawab Danil pada Benigno.
"wah.. kalau begitu judulnya jodoh ku adalah tetangga di sebelah kamar ku." Canda Benigno.
"Aku duluan saja ...kalian bersama Benigno saja." Ujar Stella dan langsung mau kabur.
"Aku bayar seratus juta bila kau mau menemani ku berbelanja." Seru David tiba-tiba.
Seperti biasa, begitu mendengar kata seratus juta langkah kaki Stella berhenti. Stella membuka kaca mata nya dan langsung berbalik melihat ke arah David.
"As you wish sir...*seperti yang kau inginkan tuan." Ucap Stella tersenyum lebar. Angka seratus juta memang selalu bisa merubah isi kepala nya.
"Astaga!! Aku rasa semua isi rekening mu akan beralih ke dokter Stella suatu saat kelak David." Sindir Danil pelan.
🤫🤫🤫
Jangan kasih tahu ke Danil ya.. kalau di masa depan semua uang David memang akan di kuasai oleh dokter Stellaa😂