NovelToon NovelToon
Jadi Janda Karena Berondong

Jadi Janda Karena Berondong

Status: tamat
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 5
Nama Author: Poel Story27

Kehidupan rumah tangga Riana baik-baik saja, sampai suatu malam dia tak sengaja bertemu dengan Almeer. Seorang pemuda yang hadir ke dalam hidupnya dan membuat biduk rumah tangganya menjadi kacau.

Rumah tangga Riana tak dapat lagi diselamatkan, setelah suaminya mengetahui Riana sedang mengandung anak dari pria lain.

Bagaimana lika-liku percintaan Riana dan Almeer?
Akankah mereka menemukan kebahagiaan?
Salahkah apa yang Riana lakukan?

Ikuti kisah selengkapnya.

Follow IG : @poel_story27

Cover By : @wnc_design_didesc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poel Story27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Harus Apa?

Riana duduk bersandar di atas ranjang tidurnya, dia tersenyum memperhatikan ring platinum berhiaskan permata, yang kini terselelip di jari manisnya.

Riana mengelengkan kepala, rasanya begitu aneh dan dia menjadi uringan-uringan sendiri, seperti gadis remaja yang baru mengenal cinta, di saat mengingat semua perlakuan Almeer yang terkadang konyol, dan terkadang menyebalkan.

Pria itu memang terkesan lancang dan pemaksa, tapi sorot matanya yang selalu menyiratkan kesungguhan dan ketulusan. Mampu memaksa Riana untuk mengikis keraguan yang bersarang di hatinya.

Dalam hatinya Riana bertanya-tanya sendiri, beruntungkah dia menemukan pria seperti Almeer di dalam hidupnya? Jawabannya ada pada hari yang akan dia jalani esok, lusa, dan seterusnya.

"Tuhan, salahkah keputusan yang aku ambil? Egoiskah aku yang lebih memilih menyerah pada perasaan ini, dibanding mengutamakan akal sehatku?'' Riana bergumam lirih, tanpa menyadari pintu kamarnya yang sudah terbuka.

''Cieee ...." Kurnia menangkap basah tantenya yang sedang memandangi cincin pemberian Almeer.

"Jadi tadi itu kak Al, eh maksudnya om Al melamar Tante?" tanya Kurnia setelah mendudukkan dirinya di samping Riana.

Riana menangguk malu-malu, mengiyakan pertayaan keponakannya.

"Jadi kapan Tante dan om Al akan menikah?" cecar Nia lagi.

"Masih lama, Nia. paling cepat setelah tante melahirkan," sahut Riana.

"Masih sekitar 6-bulan lagi dong, memangnya om Al tahan harus berpuasa selama itu?''

Riana mengeryitkan dahi. "Maksud kamu?"

"Astaga, Tante. Seperti nggak pernah belajar biologi aja, pria itu nggak bisa puasa lama-lama, pasti pusing kepalanya," jelas Kurnia diiringi tawa jahilnya.

Riana mengibaskan tangannya. "Itu urusan dia, kalau dia memang sungguh-sungguh, dia pasti akan sabar sampai waktunya tiba," sahut Riana sambil terkekeh kecil.

"Kalo misalnya om Al nggak tahan gimana? Terus dia cari pelepasan sama cewek lain gitu. Memangnya Tante rela?''

"Ck ... udah, pergi tidur sana, besok kamu kuliah, kan!" usir Riana pada keponakannya yang mulai melantur itu.

Kurnia menjulurkan lidahnya dengan jahil, sebelum meningalkan kamar tantenya.

Riana menggelengkan kepala, dia merebahkan diri sembari menarik selimut yang akan membalut tubuhnya.

Wajah Riana bersemu merah mengingat celotehan Kurnia tadi. Bukan hanya Almeer, dia juga mendambakan sentuhan penuh cinta dari seorang pria, yang hanya pernah satu kali dia dapatkan seumur hidup. Meski begitu Riana berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya malam itu, setidaknya sampai mereka sah menjadi suami istri.

Untuk masalah Almeer bisa menahan diri atau tidak, biarlah menjadi urusan pria itu. Riana percaya jika benar Almeer bersunguh-sungguh, maka pria itu pasti tidak akan mengecewakannya.

***

Keesokan harinya Almeer datang ke kantor Rahadi Group seperti biasa, dia dikagetkan dengan kehadiran sang daddy ketika memasuki ruang kerjanya.

"Sedang apa daddy di sini?'' tanya Almeer heran.

"Sedang apa? Ini perusahaanku, tentu saja aku bisa datang kapan pun aku mau!" jawab tuan Adrian dengan nada sarkas.

Almeer menghela napas berat. "Apa Daddy kedatangan ke kantor ini untuk mengeluarkanku dari Rahadi Group? Seperti ancaman Daddy tadi malam? Tidak masalah jika memang itu yang Daddy inginkan. Saat ini juga aku serahkan kembali jabatan Ceo Rahadi Group kepada Daddy."

Tuan Adrian tersenyum smirk. "Kau itu anakku, Al. Tidak akan ada yang mengeluarkanmu dari sini jika kau mau bersikap kooperatif. Kau tinggal menyetujui persyratan dari Daddy, dan semuanya clear ...."

"Dengan menerima perjodohan yang Daddy rencanakan?''

Tuan Adrian menganggukkan kepala. "Ya, tentu saja. Persyaratan yang sangat mudah, bukan? Lagi pula bukan daddy yang mendapatkan keuntungan dari perjodohan ini, Tapi kamu. Kau akan mendapatkan istri yang sangat cantik, dan juga kaya raya. Aset keluarga Danesh itu setara dengan kita Al, bodoh jika kau tetap menolak perjodohan ini. Fenny adalah gadis yang sangat cocok untukmu, karena dia memiliki status sosial yang setara dengan kita."

"Jika itu persyaratannya, aku lebih memilih menggelandang di luar sana!" sahut Almeer seraya beranjak dari ruangan tersebut.

"Almeer!!" Tuan Adrian berteriak dengan keras, tapi putranya itu menghiraukannya.

Tuan Adrian terduduk lemas, sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing. Dia tidak menyangka putranya itu sama sekali tidak bisa diajak bernegoisasi. Sepertinya sikap keras kepala yang Almeer miliki benar-benar menurun darinya.

"Kita lihat saja, Al. Sampai di mana kau bisa bertahan tanpa bantuan daddy!" Tidak ingin menurunkan egonya, tuan Adrian masih begitu yakin putranya itu akan kembali, dan berlutut meminta maaf kepadanya.

Sementara itu Almeer baru saja tiba parkiran kantor Rahadi Group, ketika orang kepercayaan ayahnya datang menghampiri.

Pria itu menunduk hormat sebelum berkata. "Maafkan saya Tuan Muda. Tuan Besar memberi perintah untuk menahan mobil ini, beserta semua fasilitas yang Anda miliki."

Almeer menggelengkan kepalanya, meski begitu dia sama sekali tidak mendebat pernyataan dari bawahan orang-tuanya itu. Dia menyerahkan kunci mobil, berikut kartu debit maupun kredit yang ada di dalam dompetnya, termasuk keycard penthousenya.

"Ambil semuanya! Dan sampaikan pada daddy, dalam mimpi pun aku tidak akan mendatanginya untuk mengemis bantuan!"

"Maafkan saya, Tuan Muda. Saya hanya menjalankan perintah." Pria itu kembali membungkuk hormat sebelum menerima barang-barang yang diserahkan Almeer.

Almeer meninggalkan kantor Rahadi Group dengan menggunakan taksi. Jika tidak salah, ini adalah pertama kalinya dia menaiki angkutan umum.

Terlahir dari keluarga kaya raya membuat Almeer dikelilingi fasilitas lengkap, dia selalu menggunakan kendaraan pribadi super mewah ke mana pun ia bepergian.

Hanya satu saja kekurangannya, Almeer tidak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Sekarang Almeer rela melepaskan semua kemewahannya. Mungkin anaknya nanti tidak akan hidup bergelimang harta, tapi dia berjanji anaknya kelak akan hidup dengan kasih sayang, dan perhatian yang melimpah darinya.

Taksi yang ditumpangi Almeer telah sampai ke tujuan, Almeer menyerahkan beberapa lembar uang kepada supir sebelum turun dari mobil.

Ini di depan apartemen Dino, dia akan menumpang di sini untuk sementara. Karena pantang bagi Almeer untuk mengemis tempat tinggal, atau apa pun kepada orang-tuanya.

Begitu tiba di depan unit Dino, Almeer menekan bell berkali-kali. Barulah beberapa saat kemudian tampak wujud Dino membukakan pintu, dan sebuah decakan kesal pun langsung lolos dari mulut Dino.

"Astaga, Al. Aku hanya meminta cuti kepadamu untuk 1-hari saja, tapi pagi-pagi begini kau sudah mengganggu waktu liburku!" Dino menggelengkan kepala.

"Aku kemari bukan untuk membicarakan pekerjaan, Din. Aku bukan lagi pimpinan Rahadi Group. Aku ke sini untuk menumpang tinggal!" sahut Almeer seraya nyelonong masuk.

"Apa maksudmu?" Dino mengaruk kepala sembari mengikuti langkah Almeer.

Apartemen Dino bukanlah apartemen biasa, apartemen ini sangatlah mewah dan memiliki fasilitas lengkap, hampir sebelas duabelas dengan penthouse Almeer.

Almeer mengambil minuman di rak kaca tanpa seizin pemiliknya, sebelum mendudukkan dirinya di bar stool milik Dino.

"Aku dikeluarkan dari perusahaan, karena menolak persyaratan yang diberikan daddyku!" Almeer baru menjawab pertanyaan Dino, setelah meneguk habis anejo di dalam gelasnya.

"Astaga, Al. Kau tahu sendiri 'Kan, daddymu itu sangat keras. Mengapa tidak kau turuti saja kemauannya?" Dino menggelengkan kepalanya.

"Kau Gila! Persyaratannya adalah aku harus menerima perjodohan dengan Fenny, anaknya paman Danesh. Sedangkan kau tahu sendiri, Din. Saat ini Riana tengah mengandung anakku!"

Dino mengangguk paham, dia tahu tidak mungkin juga Almeer akan menyetujui persyaratan seperti itu.

"Benar-benar rumit," Dino mendesahkan napas berat.

Almeer menaikkan sebelah alis matanya. "Mengapa kau terlihat lebih meradang daripada aku?"

"Bagaimana aku tidak meradang? Bagaimana aku harus membayar semua cicilanku, jika tidak bekerja di perusahaanmu lagi? Kau tahu sendiri, Al. Apartemen ini, dan dua mobil di bawah sana, semuanya masih kredit," sahut Dino lesu.

"Ya, Tuhan ... aku pikir apa!" Almeer mendecakkan lidahnya. "Kau itu pintar, Din. Pengalamanmu selama bekerja di perusahaanku sudah sangat banyak, reputasimu juga sangat bagus dengan banyaknya tender besar yang berhasil kau menangkan! Jangankan jabatan sebagai asisten, aku yakin ada banyak perusahan besar, yang menginginkan pria dengan spesifikasi lengkap sepertimu untuk mengisi jabatan Ceonya. Lalu apa yang kau risaukan?"

"Al, Al ... kau ini seperti tidak kenal watak daddymu saja. Percuma saja aku pintar, kompeten, atau apalah itu, jika om Adrian memblokirku dari semua perusahaan-perusahaan itu," keluh Dino yang seakan terengut semangat hidupnya.

Almeer mengangguk pelan, masalah yang menantinya memang tidak sesederhana yang dia pikirkan sebelumnya. Sekarang Almeer juga sadar, bahwa dia juga tidak akan diterima untuk bekerja di perusahaan mana pun.

Lalu bagaimana dengan kehidupannya kelak?

Bagaimana dia akan menafkahi Riana dan anaknya nanti? Rasa-rasanya kepala Almeer ingin pecah saat ini!

"Lalu apa rencanamu sekarang?" tanya Dino membuyarkan lamunan Almeer.

Bersambung.

Dear My Beloved Readers. Udah hari senin nih, jangan lupa tinggalkan vote kalian, ya.

Terimakasih😊🤗🤗

1
Sri Puryani
buat keajaiban thor, stlh almeer tdk sibuk jd punya anak thor
Sri Puryani
kau nanti akan menyesal orang tua
Sri Puryani
ortu yg kejam....
Sri Puryani
meskipun zian mengundurkan diri, dia kan sdh punya tab.byk hidup di luar msk naik bus?
Sri Puryani
ortu al kok gt ya, anak perempuannya melahirkan gk bsk , gk lht cucunya jg.....kok ada ya ortu spt itu....parah .
Sri Puryani
tanya kbr dl jg gpp kali riana
Sri Puryani
yg diusir kan almeer kenapa dino jg dipecat? kshan dino kan
Sri Puryani
ambil uang tab.buat usaha sdr lg
Sri Puryani
bagus almeer, pertahankan wanitamu & anakmu
Sri Puryani
pancing seolah" tau ansk dr riana
Sri Puryani
tega ya taslim sama istrinya ..
Sri Puryani
kenapa dino gk deketin nia utk tanya tentang riana
Sri Puryani
klo gk slh sblmnya dikasih tau umur almeer 28 ya ...kok jd 25,
Safa Almira
jangan keneraka dong bang almer
Safa Almira
bagus banget
nuning 29
saya hamil umur 42 tahun. selama tidak ada apa2, in syaa Allah aman.
semangaaaat semua perempuan
Sri Indayani Indah
semoga cepat sehat ya thoor tetep semangat ya
Sri Indayani Indah
thoor kayanya Kurnia cocok tuh sama si asisten Dino
Nurdiwa Ainun
Taslim seharusnya kamu senang. karena kekuranganmu tidak di umbar Riana.
@shiha putri inayyah 3107
Al gercep banget...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!