Jadi Janda Karena Berondong

Jadi Janda Karena Berondong

Menyamar

Rahadi Group.

Almeer baru saja tiba di ruang kerjanya, ia mendudukkan diri di kursi kebesarannya, lalu meraih telepon yang ada di sudut mejanya.

"Din, ke ruanganku sekarang!" perintah Almeer kepada sahabat, sekaligus asisten pribadinya.

Almeer menutup telponnya, ia melipat tangan di atas meja, sambil menunggu kedatangan Dino.

Tak lama kemudian asistennya itu tiba di ruangan tersebut, dengan membawa sebuah map, berisi dokumen yang diminta Almeer.

"Kau sudah mendapatkan apa yang aku minta?" tanya Almeer.

Dino memberikan map yang dibawanya, ia meletakkan map tersebut di atas meja Almeer.

"Semuanya ada di situ," jawab Dino.

Almeer membuka map yang diserahkan Dino, map itu berisi tentang profil pribadi seorang wanita, yang bersama Almeer 2-malam yang lalu.

"Al, di kantor ini aku memang asistenmu, tapi aku ingin mengingatkanmu sebagai sahabat, bukan sebagai bahawanmu! Wanita itu sudah bersuami, jadi ... hentikan obsesi sialanmu ini, kau bisa mendapat keparat nantinya!" seru Dino mengingatkan.

Almeer mendesah berat, ia menghentikan bacaannya, lalu menatap Dino dengan tajam. "Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Din!"

"Apa yang tidak aku ketahui, Al! Semuanya jelas, jadi lupakan saja cinta satu malammu dengan wanita itu, anggap dia seperti wanita lain yang bersamamu sebelum-sebelumnya. Masih banyak tante-tante lain yang kesepian. Aku heran, biasanya kau melupakan begitu saja, setelah menghabiskan malam bersama dengan tante-tante genitmu, mengapa kali ini kau malah menginginkan lebih?" Dino menggelengkan kepala, ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Almeer sekarang.

"Yang tidak kau ketahui adalah, wanita itu masih perawan saat bersamaku pada malam itu," sahut Almeer menegaskan apa yang menjadi alasannya begitu ingin mendekati wanita yang sudah bersuami.

"Apa ...?" Dino melotot tidak percaya. "Kau jangan mengada-ada, Al!"

"Apa kau sedang berkata aku pernah membual kepadamu, Din?" Almeer menajamkan tatapannya.

Dino terdiam, berbohong memang bukan sifat Almeer.

"Ehmm ... dia seorang Presdir di R.D corp ya!" gumam Almeer sambil kembali membaca dokumen yang diberikan Dino.

"Ya, itu adalah anak perusahaan milik suaminya, mereka bergerak di bidang arsitektur dan konstruksi," sahut Dino.

Almeer menghentikan bacaannya, lalu mengalihkan pandangan pada Dino. "Din kau paksa asistennya yang sekarang mengundurkan diri, lalu kirim resumeku ke perusahaannya!"

Dino menautkan kedua alis matanya, ia tidak mengerti hal gila apa lagi, yang akan dilakukan Almeer.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Dino heran.

"Aku harus menyamar agar bisa dekat dengan wanita itu, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangganya," ujar Almeer, lalu mengalihkan pandangan ke sembarang arah, seperti sedang membayangkan sesuatu.

"Al, Apa tidak ada jalan lain? Aku bisa memerintahkan anak buah kita untuk menyelidikinya lebih lanjut, kau tidak perlu sampai menyamar. Ini sungguh konyol, apa kau tidak sadar ini akan membuat harga dirimu terinjak-injak. Aku tidak dapat membayangkan, seorang Almeer Rahadi menjadi asisten pribadi," tukas Dino.

"Tentu saja dengan mengirimkan data resume palsu, Din! Apa kau pikir ada perusahaan yang akan menerimaku, jika mengetahui semua asetku, yang berjalan begitu pun yang tidak berjalan." Almeer menggelengkan kepalanya. "Dan mengapa kau menjadi bodoh seperti ini, Din! Kau pikir sehebat apa anak buahmu itu, sampai bisa membaca isi hati seseorang? Hanya dengan menjadi orang terdekatnya, baru ada kemungkinan dia akan menceritakan masalah rumah tangganya dengan sendirinya," pungkas Almeer.

Dino terdiam, ia mengumpat kesal karena Almeer seenaknya mengatai dirinya bodoh, meski semua yang dikatakan Almeer memang sangat realistis.

Satu yang membuat Dino heran, apa yang ingin dilakukan Almeer sekarang sangat tidak masuk di akal, ia sampai rela menyamar hanya untuk mengetahui rahasia rumah tangga orang, ini benar-benar gila.

"Mengapa kau masih diam di situ, lakukan saja apa yang aku perintahkan!" Suara Almeer membuat Dino kembali ke alam sadarnya.

"Aku sedang mencerna kata-katamu tadi, Al! Kau bilang kemungkinan, bukan. Bagaimana jika kau tetap tidak berhasil membuatnya mau menceritakan masalah pribadinya kepadamu, sementara kau sudah merelakan dirimu menjadi asistennya!" ujar Dino.

Almeer tersenyum miring, ia bangkit tempat duduknya, lalu berjalan menghampiri Dino, kemudian menepuk bahu sahabatnya itu. "Apa kau sedang meragukan kepiawaianku dalam merayu wanita, Sobat! Aku tidak akan membutuhkan waktu lama untuk membuatnya nyaman, dan bertekuk lutut."

Almeer berjalan menuju sofa, ia duduk di sana sambil bersedekap, dengan posisi kaki yang disilangkan, matanya menatap dengan sorot keangkuhan dan rasa percaya diri tiada batas.

"Lakukan saja yang kuperintahkan, Din! Sisanya akan menjadi urusanku!" perintah Almeer.

"Baiklah ...." Dino mendesah berat, lalu meninggalkan ruang kerja Almeer.

***

3-hari kemudian.

Almeer sedang menatap bayangan dirinya di depan cermin, tubuh gagah itu kini berbalut kemeja longar yang tidak modis sama sekali, jauh dari style seoarang Almeer Rahadi.

Ditambah lagi Almeer menutupi wajah tampannya itu dengan sebuah tompel konyol, lengkap dengan kacamata bulat, tebal, dan sangat kuno.

Almeer tersenyum seolah mengejek dirinya sendiri, Almeer beranjak dari depan cermin, ia menghampiri Dino, lalu meraih jas yang sudah dipersiapkan Dino.

"Di mana kau mendapatkan jas ini, Din? Aku pasti akan membakar pabriknya setelah penyamaranku selesai," sinis Almeer sambil memaki jas tersebut.

"Kau terlihat semakin tampan, Al!" cibir Dino, ia mengamati penampilan Almeer, lalu terkekeh geli.

Jas yang diberikan Dino memang hanyalah jas merek bawah, bahkan jas itu terbuat dari bahan yang jelek, belum lagi cara pembuatannya yang di bawah standar, ditambah pula banyaknya jahitan yang cacat. Jadi wajar jika Almeer mengatakan ingin membakar pabriknya, karena memang jas tersebut tidak memiliki mutu produksi.

Almeer melangkah meninggalkan penthousenya, diikuti Dino yang berjalan di sampingnya.

"Ingat Al. Namamu adalah Aldi Bagaskara!" Dino kembali mengingatkan.

"Tenang saja, Din! Cukup kau pikirkan tentang perusahaan, untuk sementara kau sepenuhnya menggantikan tugasku," sahut Almeer.

Dino mengganggukkan kepala, setelah itu mereka berpisah dan masuk ke mobilnya masing-masing, Dino ke Rahadi Group, sementara Almeer menuju R.D corp untuk menjalankan misinya.

***

Ruang CEO R.D corp.

"Mengapa hanya ada satu orang yang memasukkan lamaran, apa perusahaan kita tidak menarik di mata para pencari kerja?Padahal grafik perusahaan kita sedang bagus-bagusnya," keluh Riana, sembari membaca profil pelamar yang diberikan oleh sekretarisnya.

"Entahlah Nyonya! Mungkin sudah tidak banyak lagi pengangguran di Negara kita ini," jawab sekretaris bernama Mila tersebut asal.

"Kita jadi tidak punya pilihan!" Riana mendesah berat.

"Iya memang hanya satu, Nyonya. Tapi, andai ada banyak pelamar yang lain, sepertinya kita tetap akan memilih pelamar, yang datanya sedang Nyonya baca saat ini. Karena dia memiliki data pengalaman yang sangat hebat, ia bahkan pernah berkerja di perusahaan konstruksi terkenal dari Amerika. Ditambah lagi di profilnya itu, ia juga menyertakan setifikat kemampuan bela diri, dan dia bukan hanya menguasai satu cabang beladiri. Jadi keuntungan lainnya, Anda bisa mendapat asisten sekaligus bodyguard, dalam diri satu orang saja," sahut sekretarisnya tersebut.

Riana mengganggukkan kepala, benar yang dikatakan sekretarisnya, orang yang melamar jadi asistennya ini memang memiliki jejak rekam kerja yang sangat baik.

Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu dari luar ruangan.

"Masuk ...," perintah Riana.

Bersambung.

Jangan lupa tinggalkan like, vote, hadiah dan komen!

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

mampir...

2023-05-05

1

Thata Chan

Thata Chan

aku simpan ke perpus dulu😃😃

2023-01-27

0

Maia Mayong

Maia Mayong

din din din din. kirai si udin ...
din din din . kirai diana , dinda ato cew gtu asisten ny. rupa ny dinosaurus.
dino gtu mnggilny almeer . hhahhahah

2022-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Menyamar
2 Sangat mendambakannya
3 Menjadi Aspri Itu Menyebalkan
4 Perusak Suasana
5 Gadis Ceria vs Pria Dingin
6 Hamil?
7 Sungguh Menyakitkan
8 Cerai!!
9 Terseret Masalah
10 Mengkhawatirkan Riana.
11 Bertemu Riana
12 Apakah Itu Anakku?
13 Jangan Ikut Campur
14 Perhatian Seorang Pria
15 Demi Masa Depan
16 Mana Mungkin!
17 Perjodohan
18 Bukan Seperti Dalam Novel
19 Keterangan dari Kurnia
20 Menikahlah Denganku!
21 Jangan Buru-buru!
22 Pertemuan dengan Aeyza
23 Calon Istri
24 Percayalah, Aku Bersungguh-sungguh
25 Tidak Perlu Khawatir
26 Perdebatan
27 Melamar Riana
28 Kita Harus Apa?
29 Kami Tidak Butuh
30 Merasa Kehilangan
31 Rasa yang Tak Menentu
32 Kamu Layak Diperjuangkan!
33 Berjuang Bersamaku
34 Rencana Licik Nyonya Agnes
35 Ayo, Lakukan Semuanya!
36 Kedatangan Penggangu
37 Memohon Bantuan
38 Malang
39 Berusaha Tegar
40 Kita Mulai Bersama
41 Aset Tak Terduga
42 Rencana Pembalasan
43 Mempersiapkan Pernikahan.
44 Jangan Macam-macam Denganku!
45 Pernikahan Itu Tidak Boleh Terjadi
46 Mencari Bantuan
47 Akhirnya Direstui
48 Malam Pertama
49 Belum Saatnya
50 Tunggu Tanggal Mainnya
51 Cemburu
52 Apa Sudah Boleh?
53 Jeritan Memabukkan
54 Ayo Ulangi!
55 Riana Menghilang
56 Sedikit Lega
57 Jangan Kasihani Musuhmu!
58 Lamaran Pria Sinting
59 Jangan Hina Istriku!
60 Sikap Aneh Riana
61 Selamanya Tak Ingin Pisah
62 Tidak Pernah Puas
63 Healing
64 Lamaran Diterima!
65 Menerima Nasib.
66 Hadiah Untuk Riana
67 Masa Kehamilan Riana
68 Alexi Alviano Rahadi
69 Akhir Yang Bahagia
70 Bonchap: Desakan Menikah
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menyamar
2
Sangat mendambakannya
3
Menjadi Aspri Itu Menyebalkan
4
Perusak Suasana
5
Gadis Ceria vs Pria Dingin
6
Hamil?
7
Sungguh Menyakitkan
8
Cerai!!
9
Terseret Masalah
10
Mengkhawatirkan Riana.
11
Bertemu Riana
12
Apakah Itu Anakku?
13
Jangan Ikut Campur
14
Perhatian Seorang Pria
15
Demi Masa Depan
16
Mana Mungkin!
17
Perjodohan
18
Bukan Seperti Dalam Novel
19
Keterangan dari Kurnia
20
Menikahlah Denganku!
21
Jangan Buru-buru!
22
Pertemuan dengan Aeyza
23
Calon Istri
24
Percayalah, Aku Bersungguh-sungguh
25
Tidak Perlu Khawatir
26
Perdebatan
27
Melamar Riana
28
Kita Harus Apa?
29
Kami Tidak Butuh
30
Merasa Kehilangan
31
Rasa yang Tak Menentu
32
Kamu Layak Diperjuangkan!
33
Berjuang Bersamaku
34
Rencana Licik Nyonya Agnes
35
Ayo, Lakukan Semuanya!
36
Kedatangan Penggangu
37
Memohon Bantuan
38
Malang
39
Berusaha Tegar
40
Kita Mulai Bersama
41
Aset Tak Terduga
42
Rencana Pembalasan
43
Mempersiapkan Pernikahan.
44
Jangan Macam-macam Denganku!
45
Pernikahan Itu Tidak Boleh Terjadi
46
Mencari Bantuan
47
Akhirnya Direstui
48
Malam Pertama
49
Belum Saatnya
50
Tunggu Tanggal Mainnya
51
Cemburu
52
Apa Sudah Boleh?
53
Jeritan Memabukkan
54
Ayo Ulangi!
55
Riana Menghilang
56
Sedikit Lega
57
Jangan Kasihani Musuhmu!
58
Lamaran Pria Sinting
59
Jangan Hina Istriku!
60
Sikap Aneh Riana
61
Selamanya Tak Ingin Pisah
62
Tidak Pernah Puas
63
Healing
64
Lamaran Diterima!
65
Menerima Nasib.
66
Hadiah Untuk Riana
67
Masa Kehamilan Riana
68
Alexi Alviano Rahadi
69
Akhir Yang Bahagia
70
Bonchap: Desakan Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!