NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati / Pengkhianatan / Cinta Dramatis Yang Sedih / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:17.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA

NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.

Season 1 :

Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.

Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.

Season 2 :

Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Menyesal

"Aku buktikan jika kau tidak bisa hidup tanpaku," ucap Regan sangat percaya diri.

"Ha? Ngimpi! Kau yang tidak bisa hidup tanpaku. Dasar buaya! Aku sangat puas sekali jika melihatmu hancur. Iyuh... burungmu juga bekas banyak orang," ejek Sena sambil menjulurkan lidah.

Regan mengepalkan tangannya, ia ingin sekali mencium dengan beringas mulut Sena yang serampangan. Sena bergegas keluar dari ruangan itu lalu melirik wanita yang sedang memangku anak kecil. Zara juga melihatnya, ia pun tersenyum pada Sena.

Flashback.

"Perkenalkan, aku Zara, kekasih Regan yang sebenarnya."

Sena memandang wanita itu lalu juga memandang anak kecil yang sedari bermain dengan mainannya.

"Maksudmu apa?" tanya Sena. Dia mengontrol perasaannya yang begitu sesak mendengar semua itu.

"Sudah 4 tahun aku menjalin hubungan dengannya namun masih di status menggantung tanpa ikatan pernikahan tapi tenang saja, anak ini bukan anaknya."

Sena tertawa getir, 4 tahun? Berarti sebelum menikah dengan Sena. Sena berusaha untuk tenang seolah tidak terkejut sama sekali.

"Oke, semuanya sudah jelas. Aku sangat yakin untuk menceraikannya," ucap Sena.

"Sena, Regan begitu mencintaimu bahkan aku tidak yakin dia mencintai Maya yang menjebaknya."

Sena mengernyitkan dahi mendengar ucapan Zara. Zara menjelaskan semuanya tentang Maya namun tak membuat Sena memaklumi mereka. Sena tetap terluka karena Regan telah menipunya.

"Kak Zara, seharusnya kau senang jika aku akan bercerai dengan Regan dan kau hanya tinggal menyingkirkan Maya," ucap Sena.

"Ya, aku sangat senang namun sepertinya Regan sudah sangat mencintaimu."

Sena berdiri lalu meraih tasnya dan menatap Zara. "Jika dia cinta maka dia tak akan menyakitiku berkali-kali. Aku sudah 2 tahun menahannya namun aku tak sesabar itu. Batas kesabaranku telah habis. Aku lelah."

Sena keluar dari cafe itu lalu menetralkan hatinya yang galau. Masalah Maya belum selesai kini Regan menyembunyikan wanita lain. Pantas saja Regan tak mau melirik Sena sedikitpun ternyata Regan menyimpan wanita yang sangat dia cintai.

Flashback selesai.

Sena menuju ke tempat parkir dan masuk ke mobil Devan. Devan seolah menunggu momen ini dan akan mendekati Sena lagi. Rencananya Sena akan menjenguk sang Bapak di penjara namun ia berpikir untuk lain kali saja karena Sena akan pergi ke dokter kandungan.

"Kata dokter hamil berapa minggu?" tanya Devan.

"8 minggu. Aku tak menyangka akan hamil anak si brengsek itu namun anak ini sama sekali tak bersalah," ucap Sena sambil mengelus perutnya.

Devan menatap kesedihan Sena, ia menepuk bahunya untuk menyabarkannya. Sena kini sendiri tak ada keluarga satu pun namun untung saja ada Devan dan Kia yang selalu menemaninya.

"Pak Devan, jika kehamilanku sudah memasuki 8 bulan apakah aku boleh minta cuti?"

Devan mengangguk. "Memang peraturannya seperti itu. 8 bulan wajib mengambil cuti. Perusahaan tidak ingin ibu hamil bekerja terlalu keras."

Sena sangat berterima kasih karena memiliki bos yang sangat baik. Sena masih menganggap Devan sebagai bos saja dan tidak lebih.

Setelah berada di dokter kandungan, Sena dan Devan masuk ke dalam sana lalu mengambil nomor antrian. Sena berharap jika miomanya tidak mengganggu pertumbuhan janin.

Dari kejauhan, Regan melihat mereka. Regan benar-benar sudah sinting bisa-bisanya mengikuti mereka.

"Ternyata memang Sena sama saja, dia memaksa bercerai karena sedang hamil anak Devan," gumam Regan.

Saat bersamaan, ponsel Regan berbunyi yang ternyata dari Maya. Maya ingin Regan pulang secepatnya karena ada hal yang harus dibahas. Regan segera pulang dalam keadaan kesal.

Sesampainya di rumah.

Regan melihat Maya dan Zara sudah ada di dalam rumah. Maya menangis sedih lalu menampar Regan.

"Kurang ajar!" bentak Maya.

Regan menatap tajam Maya namun tak ingin menamparnya juga karena Maya sedang hamil. Zara sangat senang sekali dengan pemandangan itu, dia puas melihat Regan dan Maya bertengkar.

"Aku sangat bodoh mempertahankan kalian sampai istri sahku meninggalkanku," ucap Regan.

"Regan, kau menyalahkan kami?" tanya Zara.

Regan mendengus kesal. "Huh... Kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri dan membuatku kehilangan Sena. Mulai sekarang aku mentalakmu, Maya! Dan untukmu, Zara. Aku tidak akan mau menikahimu. Hidupku sudah hancur gara-gara kalian."

Regan segera keluar dari rumah itu dan masuk ke mobilnya. Dia sangat kesal karena sudah membuang emas hanya untuk menampung kotoran. Saat menyetir dia terus memukul stir mobil, begitulah gambaran frustasi Regan saat ini. Dia merasa sangat kehilangan Sena.

Regan menuju ke pantai yang jarang diketahui orang lain. Dia melakukan mobilnya begitu kencang dan setelah sampai di sana, dia berlari ke arah pantai lalu berteriak memanggil nama Sena.

"SENARITA AURADELLA, KEMBALILAH PADAKU! AKU MINTA MAAF. AKU SUNGGUH BRENGSEK."

Regan menangis di depan ombak pantai yang menggulung di depannya dan membuat sepatunya basah. Penyesalan memang selalu datang di akhir, dia menyesali perbuatannya.

"SENA!!! KAU JAHAT SEKALI!!! KEMBALILAH SAYANGKU!!!"

Regan terjongkok sembari mengusap air matanya. Baru kali ini Regan merasakan sakit hati yang luar biasa. Dia merasa bersalah karena sudah tidak baik memperlakukan Sena demi dua wanita yang jelas-jelas tidak mencintainya dengan tulus.

Saat bersamaan, tiba-tiba seseorang datang menepuk pundaknya. Regan mendongak dan melihat Bram sudah ada di belakangnya. Bram mengikuti Regan dan takut jika putranya melakukan hal yang sembrono karena baru saja bercerai dengan Sena.

"Regan, sudahlah! Semua sudah terjadi. Jika kau masih mempertahankan Sena malah membuatnya semakin terluka dan kini kau harus fokus dengan Maya saja."

"Haha, Maya? Aku sudah mentalaknya, jika Sena menceraikanku maka Maya harus ku talak juga, semua ini karena Maya. Wanita keparat itu menjebakku dan memfitnahku yang menghamilinya padahal itu anak rekanku yang kini sudah keluar dari kampus."

Bram sangat terkejut, dia tak menyangka akan menjadi seperti ini. Regan kembali menatap arah laut, ia ingin sekali mengakhiri hidup namun tak semudah itu. Dia akan terlihat mati dengan cara pecundang di depan Sena.

"Pah, aku akan ke Eropa untuk melanjutkan S3-ku dan setelah itu akan terjun ke dunia bisnis bersama teman lamaku. Aku bisa membuka perusahaanku sendiri dan membuat Sena kembali padaku lagi," ucap Regan.

"Regan, kau terlalu berlebihan. Nak, Papa sudah menyewa psikiater untukmu," jawab Bram khawatir.

"Aku tidak gila. Aku masih waras. Aku hanya ingin Sena kembali padaku lagi dan aku tidak ingin kalah dari Devan."

***

Devan dan Sena keluar dari klinik itu. Raut wajah Sena menjadi sedih saat dokter mengatakan resiko sekali mempertahankan si jabang bayi dalam kondisi rahimnya kurang sehat.

"Aku tidak ingin menggugurkan anak ini. Dia tetap anakku walau ayah kandungnya sebrengsek apapun itu," ucap Sena sambil mengusap air matanya.

1
Eka Sahdu Yanti
Lumayan
Jetty Eva
Luar biasa
Jetty Eva
Devan ngapain merayu anak kayak gitu..tak tau berterima kasih krn sdh menerima n merawat hingga usia 10 thn...darah yg mengalir ditubuhx betasal dari 2 iblis...jgn heran klo dia membencimu walau kau sebaik malaikat...
angel
setiap novel yg sy baca kog pameran wanitanya pd goblok2 ..hny alasan takut org tua nya tau masalah rumah tangganya ..pdhl fungsi org tua kan buat curhat anaknya
filis 12
Luar biasa
Liana Simon
bagus Thor ceritanya
Rynda Imel
Sampai dah berapa episode ini nyesek semua
Rynda Imel
Nggak ngotak semua, g sabar liat maya dan rwga hancurrrrr
Christina Loy
baguss
Easy Bread
Luar biasa
Yuene
keren
Dwi apri
biar regan pergi melanjutkan kuliahnya...biar tambah pinter tuh otak...biar ga menyakiti perempuan lg
Dwi apri
edan kabeh ...
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
Dwi apri
dasar regan kucing garong
obral janji sana.sini...

q baca aja ikutan emosi😡😡
Dwi apri
cinta...tp kok disiksa trs?
Dwi apri
ada rahasia apa dibalik pernikahan mereka?
kok bapaknya sena dibawa2
Dwi apri
ga mau cerai ya pindah rumah aja
Dwi apri
penasaran knp bisa menikah
sandi Gelau
aku sarankan.. Bagus lagi sena fokus kehamilan nya je thor.. jgn dulu fikir pasal niakh
Kurnia Ajwa
kutunggu jandamu sena😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!