Khadijah Nasytiti, seorang sekretaris yang sangat tergila-gila kepada bosnya, Arya Khalifano Bumi. Apapun akan dilakukan oleh Nana untuk mendapatkan cinta Arya. Sedangkan Arya masih terpaku dengan cinta masa kecilnya.
Hingga suatu keadaan memaksa Arya meminta Nana untuk menjadi pacarnya. Dan hubungan mereka berlanjut hampir ke jenjang pernikahan. Saat Arya sudah mulai membuka hati, suatu kesalahan dilakukan oleh Nana.
Mampukah Khadijah Nasytiti mempertahankan cintanya? Akankah Khadijah Nasytiti memaksakan cintanya untuk selalu terbalas? Atau menyerah dan pergi dari kehidupan Arya?
Yuk saksikan kisahnya
IG : @nonamarwa_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Marwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
🌹HAPPY READING🌹
Kini Arya dan Freya kembali berada di dalam mobil. Freya nampak cemberut karena gagal bertemu dengan Aunty Barbie nya.
"Bidadari Uncle jangan ngambek dong, Sayang," bujuk Arya mengusap lembut rambut Freya.
"Aunty Balbi nggak sayang Fleya ya, Uncle. Kok nggak mau ketemu Fleya?" tanya Freya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Hey, kata siapa Aunty Barbie nggak sayang Freya. Aunty Barbie itu sangat menyayangi Freya. Mungkin Aunty Barbie ada keperluan sama temannya, makanya nggak ada di rumah," ucap Arya memberi penjelasan kepada Freya.
Freya hanya dia sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Arya yang melihat ponakannya seperti itu sebenarnya tidak tega. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
*Flashback*
"Aku ingin bertemu Nana, Bi," ucap Arya tanpa basa-basi.
Bi Mirna terdiam, alasan apa yang akan dia sampaikan kepada Arya. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa Nana pergi ke tempat Akmal. Karena dia yakin, Arya belum mengetahui tentang Akmal.
"Em ... Maaf, Nak Arya. Nana pergi ke rumah temannya dan menginap di sana," ucap Bi Mirna memberi alasan.
"Tapi Nana tidak bilang apa-apa sama saya, Bi," ucap Arya.
"I-itu, Nana tadi perginya mendadak. Soalnya temannya menelfon baru tadi saat Nak Arya pulang dari sini," ucap Bi Mirna beralibi.
*Flashback Off*
Sebenarnya kamu kemana, Na. Saya tahu kamu menyembunyikan sesuatu dari saya. Batin Arya sambil memandangi Freya yang terus menatap keluar jendela. Anak itu nampak sangat sedih karena tidak bertemu dengan Aunty kesayangannya.
Dua puluh menit kemudian, mobil Arya sampai di rumahnya. Tanpa menunggu Arya membukakan pintu, Freya langsung membuka pintu mobil sendiri dan berlari masuk ke rumah. Arya yang melihat itu menghela nafas sebentar.
Dinda yang sedang duduk di ruang keluarga heran melihat anaknya yang sudah kembali pulang. Padahal mereka baru berangkat sebentar.
"Eh Arya," panggil Dinda ketika melihat Arya memasuki rumah.
"Iya, Kak," jawab Arya berjalan mendekati Dinda.
"Kenapa sudah pulang? Dan kenapa Freya cemberut seperti itu?" tanya Dinda.
"Dia tidak bertemu dengan Aunty Barbie nya, jadi ngambek," jawab Arya.
"Memang Nana kemana?" tanya Dinda.
"Nana nginap di rumah temannya, Kak," jawab Arya.
"Kau harus bujuk Freya. Jika tidak, seminggu dia tidak akan bicara," ucap Dinda yang sudah tahu tabiat anaknya. Freya akan diam selama seminggu jika keinginannya tidak terpenuhi.
"Hem," jawab Arya dan berlalu pergi menyusul Freya.
.....
Pagi ini Nana datang lebih pagi ke kantor. Dia melihat ke ruangan Arya dan belum melihat tanda-tanda kehadiran Arya.
Nana duduk di kursi kerjanya. Tangannya terulur mengambil lipstick di dalam tasnya. Saat asik dengan kegiatannya. Suara imut Freya mengagetkan Nana.
"Aunty Balbi!" pekik Freya senang melihat Nana.
Nana langsung menoleh dan melihat Freya yang sudah berlari ke dekatnya.
"Hai cantik," seru Nana senang.
Nana merentangkan tangannya menangkap Freya.
HAP
Tubuh mungil Freya masuk kedalam pelukan Nana. "Fleya kangen Aunty Balbi," ucap Freya memeluk erat leher Nana.
Nana tersenyum senang, sedangkan Arya dan Gilang yang melihat itu semua hanya tersenyum menyaksikan Nana dan Freya.
"Aunty juga kangen Freya," jawab Nana.
"Selamat pagi, Na," ucap Gilang. Sedangkan Arya hanya diam.
"Eh ... Selamat pagi, Pak Arya, Pak Gilang," ucap Nana yang baru menyadari keberadaan Arya dan Gilang.
"Kalau gitu saya keruangan dulu, Na. Saya izin keruangan, Pak Arya," ucap Gilang dengan gaya formalnya.
Arya hanya mengangguk, sedangkan Nana tersenyum menjawab perkataan Gilang. Setelah itu Gilang pergi keruangannya dan meninggalkan Arya bersama Freya dan Nana.
"Freya mau ikut Uncle atau Aunty Nana?" tanya Arya kepada Freya.
"Fleya mau sama Aunty Balbi," jawab Fleya memeluk erat leher Nana. Seakan anak itu takut akan kehilangan Nana.
"Jangan merepotkan Aunty Nana, Sayang," ucap Arya.
"Iya, Uncle," jawab Freya.
"Saya keruangan dulu. Saya titip Freya," ucap Arya dingin kepada Nana dan langsung pergi ke ruangannya.
Nana terdiam mendengar perkataan Arya dengan suara dinginnya.
"Aunty, Fleya bawa bekal," ucap Freya menunjukkan tas bekalnya kepada Nana.
"Wah, nanti kita makan bersama, ya, Sayang," ucap Nana. Freya mengangguk antusias mendengar perkataan Nana.
"Ya sudah, sekarang Freya duduk disini temani Aunty kerja, ya," ucap Nana mendudukkan Freya di kursi sebelahnya.
"Iya, Aunty," jawab Freya patuh.
Dengan riangnya Freya mengeluarkan segala mainan yang ada di dalam tas yang dia bawa.
"Aunty," panggil Freya.
"Iya, Sayang," jawab Nana tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.
"Kemalin Fleya ke lumah Aunty sama Uncle," ucap Freya.
Nana langsung menghentikan kegiatannya dan menatap Freya.
"Freya kemarin ke rumah Aunty?" tanya Nana.
Freya mengangguk dengan mata mengerjap lucu.
Apa gara-gara ini sikap Arya dingin sama aku, ya. Batin Nana bertanya-tanya.
"Sayang, maafin Aunty, ya. Kemarin Aunty harus ke rumah teman Aunty," ucap Nana menyesal.
"Tidak apa-apa, Aunty. Yang penting sekalang Fleya sudah sama Aunty," jawab Freya. Setelah itu anak itu kembali melanjutkan kegiatannya.
Nana tersenyum senang mendengar perkataan Freya. Dia tidak menyangkan bahwa keluarga Arya akan sangat menerimanya dengan baik. Setidaknya Nana tidak kesepian karena semua ini.
Tidak terasa jam makan siang telah datang. Freya nampak sangat bosan dengan segala mainannya. "Aunty," panggil Freya dengan sedikit merengek.
"Iya, Sayang," jawab Nana.
"Fleya lapal," jawab Freya mengusap perutnya. Anak itu nampak sangat lucu dengan tingkahnya.
"Astaga maafin Aunty, Sayang," ucap Nana terkejut melihat jam makan siang sudah masuk. Karena sibuk dengan kerjaannya, dia sampai melupakan keberadaan Freya.
"Sekarang kita makan, ya," ucap Nana.
"Makan di ruangan Uncle," rengek Freya.
Nana mengangguk dan mengangkat tubuh Freya ke gendongannya. Setelah itu mereka berjalan memasuki ruangan Arya.
.....
Kini Arya, Nana dan Freya sudah duduk bersama di sofa ruangan Arya.
Freya nampak serius dengan makannya. Anak itu menolak keras untuk disuapi, karena dia mau makan sendiri.
"Na," ucap Arya di sela makannya.
"Iya, Pak," jawab Nana.
"Sekarang kita diluar jam kerja, jadi sekarang kamu pacar saya!" ucap Arya tegas.
Bukannya takut, Nana malah tersenyum senang. "Ada apa, Sayang?" ucap Nana lembut.
"Kemaren kemana?" tanya Arya dengan mata memicing mengintrogasi Nana.
Tangan Nana yang memegang sendok menggantung di udara mendengar pertanyaan.
"Kan Bi Mirna udah bilang kalau aku nginap di rumah teman," jawab Nana tenang.
"Teman?" tanya Arya memastikan.
Nana salah tingkah melihat Arya yang memandangnya seperti itu. Untuk pertama kali dia melihat Arya memandangnya dengan sangat lekat seperti ini.
"Jawab dengan jujur atau saya cari tahu sendiri!"
......................
Terimakasih selalu setia mengikuti cerita receh yang author tulis.
Tunjukan sayang kalian dengan like, vote dan komentarnya yaa. Agar author lebih semangat lagi.
Jangan lupa follow akun Instagram author juga yaa @yus_kiz
Jangan lupa baca karya ku yang lain, ya "Derajat Rumah Tanggaku" Author sayang kalian 🌹🌹😘