Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27-makin posesif
Valen masih menatap Alya dengan intens dan sorot mata yang tajam.
Valen duduk di sebelah Alya dan menarik tangan Alya agar duduk di pangkuannya.
Alya pun duduk di pangkuannya Valen.
Valen memeluk Alya erat menempelkan pipinya di kepala Alya, tangannya tetap menggengam tangan Alya.
Valen mencodongkan wajahnya mendekat, mencium dahi Alya dengan lembut.
"gua cuma mau lu itu nyaman sama gua, Alya, dan ga ada cowok lain yang bisa ngambil lu dari gua"ucap Valen semakin posesif
Valen menepuk lembut punggung Alya dan memeluknya semakin erat,Valen tersenyum nakal lalu dia mencubit pipi Alya pelan.
"habis ini, gua mau ku nemenin gua terus ga ada yg boleh ganggu kita" ucap Valen
pagi harinya
udara ibu kota jakarta saat ini sudah cerah, padahal masih pagi, banyak orang masih tertidur lelap di kasurnya karena Hari ini adalah hari minggu.
Begitu juga dengan Alya dan Valen yang masih tertidur dengan lelap.
dret-dreet-dreet
handphone milik Alya berbunyi dan getaran itu sukses membuat kedua pasangan itu terbangun.
📞Arkan is call
"halo Aly" panggil Arkan dari seberapa telfon.
"iya, kenapa?, tumben telfon pagi-pagi? " tanya Alya.
"nanti siang gua, Maira,Neyla,Reza, Dan Kenzo pengen ke taman, lu mau ikut? " tanya Arkan.
Alya menatap layar hp wajahnya masih mengantuk dan binggung.
"lu harus ikut oke" ucap Arkan.
tut
telfon dimatikan secara pihak oleh Arkan.
"siapa yang nelfon? " tanya Valen dengan suara khas bangun tidur.
"Arkan" jawab Alya
"ngapain dia nelfon lu, pagi-pagi gini" ucap Valen nada posesif nya mulai muncul.
"dia ngajak. gua ke taman bareng Neyla dan Maira" ucap Alya
Valen langsung menegakkan tubuhnya diranjang, mata tajamnya menatap Alya penuh posesif, tangannya dengan cepat meraih tangan Alya, sehingga tubuh Alya menempel di dada bidangnya.
"dengar baik-baik, gua ga izinin lu pergi sama siapapun kecuali gua, terutama dengan cowok lain, ngerti? " ucap Valen tegas.
"Val, mereka kan cuma temen, ya kali gua ga bisa pergi sama mereka" protes Alya.
Valen semakin menatap Alya dengan tajam, matanya seperti menembus pikiran Alya.
"dengar Alya, hari ini lu tetap dirumah lu ga boleh pergi sama siapapun kecuali gua! " ucap Valen.
"kok gitu sih" ucap Alya wajahnya cemberut, bibirnya mencerut kecil.
Valen menatap wajah Alya merasa gemas dengan Alya.
"jangan cemberut" ucap Valen lembut tapi nadanya tetap tegas.
Alya melirik Valen sambil tetap mencerutkan bibirnya.
"lagian lu nyebelin"ucap Alya.
Valen mendekatkan wajahnya ke wajah Alya hingga jaraknya cuma beberapa sentimeter saja.
ting
HP Alya berbunyi ada seseorang yang mengirim pesan kepadanya.
Arkan📩:lu ikut kan?, gua juga ada hadiah buat lu, nanti gua jemput, gua ke rumah lu
Maira📩:Aly, kamu ikut ke taman kan?
Alya menatap pesan itu sekilas bingung mau jawab apa.
Alya menatap dua pesan itu, jempolnya sempat bergerak untuk membalas, tapi sebelum dia sempat mengetik apapun, Valen lebih dahulu merebut ponsel itu dari tangannya.
"valen! "seru Alya mencoba mengambil ponselnya.
namun Valen mengengkat ponsel itu tinggi-tinggi, menjauhkan dari jangkauan Alya matanya menyapu pesan-pesan yang baru masuk, ekspresinya dingin seketika.
"hadiah" gumam Valen pelan tapi penuh tekanan, rahangnya mengeras,tangannya menggegam ponsel milik Alya lebih kuat.
"gua udah bilang, lu ga boleh pergi sama siapapun"ucap Valen suaranya tegas namun nadanya rendah.
Alya membuka mulutnya hendak membantah, namun Valen tiba-tiba menarik pinggang Alya hingga duduk kembali di pangkuannya, tangannya melingkari pinggang Alya hingga membuat Alya tidak bisa bergerak.
"Val-"
"diem" belum sempat menyelesaikan kalimatnya Valen sudah memotong ucapan itu.
tanpa menunggu izin dari pemilik HP, Valen mengetik balasan di HP Alya.
"Valen, itu HP gua" ucap Alya, namun Valen sama sekali tidak peduli.
Setelah mengetik sesuatu di HP itu, dia memasukkan HP Alya ke kantong celananya.
"Valen, kembaliin ngak! " ucap Alya kesal.
Alya mencoba meraih saku celana Valen,namun Valen lebih dulu menangkap kedua pergelangan tangannya dan menahannya di pangkuannya.
"diem, mulai sekarang HP lu gua yang pegang! "ucap Valen tegas.
"Hah!, ngak!, balikin! " Alya membelalak