NovelToon NovelToon
Kukira Impoten Ternyata Hyper

Kukira Impoten Ternyata Hyper

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:76.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Vanya sengaja menyamar menjadi sekretaris yang culun di perusahaan milik pria yang dijodohkan dengannya, Ethan. Dia berniat membuat Ethan tidak menyukainya karena dia tidak ingin menikah dan juga banyaknya rumor buruk yang beredar, termasuk bahwa Ethan Impoten. Tapi ....

"Wah, ternyata bisa berdiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Vanya terbangun di pagi hari itu. Dia membuka kedua matanya dengan malas.

"Sudah pagi, dan harus bekerja lagi. Rasanya aku mau berhenti saja. Niatnya cuma acting tapi kerjanya beneran," keluhnya di pagi hari itu.

Kemudian dia mengambil ponselnya di atas nakas dan melihat ada panggilan video dari Ethan saat tengah malam. "Ngapain dia video call tengah malam? Pasti kepencet." Vanya mengabaikan video call itu.

Dia justru mengambil alat tes kehamilan yang diam-diam dia beli semalam di apotek terdekat saat dia tidak bisa tidur. Dia menatapnya cukup lama dan ragu untuk menggunakannya.

"Bagaimana kalau hasilnya positif? Aku belum siap punya anak. Aku takut sekali melahirkan."

Vanya termenung di tepi ranjang. Alasan dia tidak mau menikah adalah hamil dan melahirkan tapi sekarang dia justru hamil sebelum menikah. "Hidupku sudah hancur dan benar-benar terpuruk. Beda dengan pihak pria, dia cuma ngerasain enaknya aja."

Setelah puas mendumel sendiri, Vanya akhirnya masuk ke dalam kamar mandi dan mencoba melakukan tes kehamilan itu. Setelah menunggunya satu menit, Vanya memejamkan kedua matanya sesaat lalu melihat hasilnya.

Bukan senyuman yang muncul saat melihat tanda positif itu tapi justru tangisan. "Aku beneran hamil, aduh gimana ini? Aku belum siap."

Dia menangis sesenggukan sambil duduk di atas closet yang tertutup. Namun, beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi. Dia mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan video dari Ethan.

"Mau apa sih dia dari semalam vc aku." Vanya akhirnya mengangkat panggilan video itu. "Apa sih? Ini masih pagi, belum waktunya kerja." Tanpa sadar Vanya membentak Ethan. Untunglah saat itu dia sedang berada di kamar mandi jadi background anak orang kaya.

"Kamu kenapa menangis? Kamu lagi sakit? Apa kamu bertengkar sama Vian?"

Pertanyaan itu membuat Vanya semakin kesal. Dia menarik napas panjang lalu menghembuskannya. "Tidak apa-apa. Ini tidak ada hubungannya dengan Kak Vian. Ada perlu apa Pak Ethan vc? Kalau masalah pekerjaan, nanti saja."

"Sejak kemarin, aku terus memikirkan kamu. Rasanya benar-benar ingin melihat wajah kamu sampai aku gak bisa tidur semalaman."

Vanya menghapus air matanya. Dia mendekatkan ponselnya dan melihat wajah pucat Ethan. "Pak Ethan sakit?"

"Entahlah, perutku terus mual dari kemarin. Pagi ini semakin parah. Sepertinya aku salah makan. Aku sudah memanggil dokter pribadi, karena nanti siang aku harus kembali. Besok ada acara launching produk baru. Biar Raka saja yang menyiapkan semuanya."

Vanya terus memikirkan apa yang terjadi. Dia yang hamil, tapi Ethan yang mual? Sepertinya Ethan mengalami sindrom simpatik.

Seketika Vanya tertawa cukup keras. Rasain!

Ethan mengernyitkan dahinya melihat Vanya tertawa. "Mengapa tiba-tiba kamu tertawa?"

"Tidak." Vanya mengusap sisa-sisa air matanya di pipi. "Tidak apa-apa. Saya mau mandi dulu. Setelah vc, saya jadi bersemangat."

Ethan hanya bengong melihat Vanya. "Aneh, saat lihat kamu, aku jadi tidak mual."

Vanya tidak menyahutinya dan mematikan panggilan video begitu saja. Dia segera mandi dan bersiap pergi ke kantor.

***

"Mengapa Vanya tertawa tahu aku sakit? Sebenci itukah dia sama aku?" gumam Ethan, menatap layar ponselnya yang kini sudah gelap. Ada sedikit rasa sakit hati di balik kebingungannya. Namun, setelah melihat wajah Vanya yang mendadak ceria dan mendengar suaranya, rasa mual yang mencengkeram perutnya perlahan mereda.

Merasa enakan, Ethan segera minum air hangat dan juga mulai menyantap makanan yang sejak tadi belum tersentuh. Naf su makannya, yang sempat hilang, kini kembali dengan tiba-tiba.

Beberapa saat kemudian, Dokter Adrian, dokter pribadi yang Ethan panggil, datang. Kebetulan, dokter itu juga orang Indonesia yang mengenal Ethan dengan baik.

"Pak Ethan, sudah baikan?" tanya Dokter Adrian saat melihat Ethan makan dengan lahap, kontras dengan laporannya tadi pagi.

"Iya, Dok. Tiba-tiba saja saya sudah membaik," jawab Ethan, sedikit malu karena telah memanggil dokter dari jauh hanya untuk masalah mual yang kini hilang. Ethan duduk di sofa saat dokter itu mulai memeriksanya.

"Tekanan darah Anda cukup rendah. Ini yang membuat Anda pusing," jelas Dokter Adrian sambil merapikan alat-alatnya. "Jangan terlalu stres dan istirahat yang teratur agar tidak mengalami gangguan pencernaan. Untuk sementara hindari makanan pedas dan asam dulu. Saya akan menyuntikkan vitamin." Dokter Adrian segera menyuntikkan vitamin B kompleks di lengan Ethan.

Ethan mengangguk, tetapi dia masih merasa ada yang janggal. "Apa ada kemungkinan lain, Dok? Karena rasanya tubuh saya sangat aneh. Saya mual saat mencium bau tertentu, seperti bau parfum wanita dan rasanya hidung saya sangat sensitif."

"Apa Anda menginginkan sesuatu yang tidak bisa tertahan?" tanya Dokter Adrian sambil tersenyum.

"Iya," jawab Ethan, dia teringat keinginannya untuk melihat Vanya. "Saya seperti tidak bisa mengontrol perasaan saya. Sebelum ini saya tidak punya riwayat asam lambung. Apa asam lambung memang menyebabkan hal-hal seperti itu?"

Dokter Adrian meletakkan pulpennya. Dia menatap Ethan dengan serius. "Apa Anda sudah menikah, Pak Ethan?"

Ethan menggelengkan kepalanya. "Belum."

"Kalau begitu, tidak mungkin Anda mengalami sindrom simpatik," putus Dokter Adrian.

Ethan mengerutkan kening. "Sindrom simpatik itu apa?"

"Sindrom simpatik, atau Couvade Syndrome," jelas Dokter Adrian, "adalah kondisi di mana pasangan pria merasakan gejala kehamilan pasangannya, seperti morning sickness, mual, atau sensitivitas terhadap bau. Hal itu terjadi karena sugesti yang kuat, simpati, dan perasaan cinta yang teramat besar pada pasangan yang sedang hamil. Hal itu memang sebuah keajaiban dan tidak bisa dijelaskan dengan medis secara detail."

Dokter Adrian menghela napas. "Tapi karena Anda tidak punya pasangan, mual Anda pasti karena gangguan pencernaan dan stres. Ingat, stress is the source of all diseases."

"Hamil?"

Kata hamil itu menusuk pikiran Ethan. Seketika Ethan berdiri dari sofa, matanya membesar penuh keterkejutan.

"Jangan-jangan Vanya hamil?!"

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya Allah,jangan sampai terjadi apa² sama Ethan dan Vanya
Ila Lee
cari thu dimna m.nika berada masa seorang CEO bodoh amat 🤭
Ila Lee
Akhirnya nika bertemu keluarga kandungnya 😭😭
aristi
makeup penyamarannya luntur dong🤭😄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Akhirnya Nika bertemu keluarganya 😥
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ada aja yang julid..ckck
Ila Lee
nika susah cari lelaki yg mencintai kita jgn lepas lelaki sebaik vian😍
Ila Lee
bantu b vanya kn byk cara untuk siuntung muntah🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
yeee si bos ngintipin karyawan nya 😅😅
Ila Lee
mantap vian berani meluahkan perasaan pada nika biar jelas
Ila Lee
vian jika vanya tahu cuma mahu megata kn suka sama nika ajer berncn2 alasab
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
nah gitu Vian harus gentle jadi laki😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat berjuang Vian💪💪
Ila Lee
semoga berbahagia hingga ke akhir hayat
Ila Lee
mengapa bilang adik ckp lh kerana aku sayang kamu nika itu ajer susah mahu gomok vian2
Mundri Astuti
ya elah Vian masa kalah sama vanya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan insecure Nika🥹🥹
Ila Lee
tentu lh vian siapa lagi yg mahu menolong mi nika
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat ya untuk kalian berdua..
Ila Lee
bimil mahu manja2 papa Ethan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!