NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Nadia mengepalkan kedua tangannya. Dia berusaha untuk bisa mengendalikan dirinya. Kemudian dia mendorong Arya dengan sekuat tenaga. "Arya! Apa yang kamu lakukan? Kalau kamu terus menggangguku, aku tidak akan menuruti keinginanmu."

"Oke." Arya akhirnya menjauh. "Aku tunggu secepatnya."

Nadia tak menjawabnya. Dia akhirnya keluar dari mobil Arya dan berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya.

Tubuhnya terasa memanas. Baru sepuluh hari dia memasang biochip itu di otaknya dan baru beberapa kali melakukannya dengan Niko, sekarang ha srat itu ingin sekali dia tuntaskan. Tapi, dia masih mempunyai akal sehat. Dia tidak mungkin melakukannya dengan Arya.

Nadia masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya. Dia mengambil ponselnya lalu duduk di atas ranjang. Dia ingin membuka blokir di nomor Niko tapi urung. "Tidak! Niko sudah berjanji ingin membuktikannya bahwa dia tidak memanfaatkanku tapi nyatanya sampai sekarang dia masih belum datang menemuiku."

Nadia melepas blus dan celananya. Dia tidak sanggup lagi menahan rasa di dalam dirinya. "Aku memang sangat ingin merasakan gairah ini dan terus melakukannya bersama Niko. Tapi ternyata sekarang ...."

Nadia menyentuh tubuhnya sendiri. Sebelum memakai biochip itu, dia tidak pernah merasakan sensasi di tubuhnya saat dia menyentuhnya sendiri. Namun sekarang, titik-titik sensitifnya terasa lebih sensitif. Saat dia menyentuh kedua dadanya, getaran itu terasa di sekujur tubuhnya.

Dia semakin merebahkan dirinya dan membayangkan sentuhan Niko di tubuhnya. Satu tangannya semakin turun ke bawah dan bermain hingga miliknya basah.

Nadia men de sah tertahan dengan tubuh yang bergeliat.

"Apa aku harus menghubungi Niko? Aku tidak bisa menahannya."

Nadia mengambil ponselnya namun lagi-lagi egonya mengalahkan keinginannya. Dia tidak ingin terlihat lemah.

***

Niko memejamkan matanya, mencoba menenangkan denyut di pelipisnya yang terasa semakin tajam. Sejak kemarin, rasa nyeri itu datang dan pergi seperti gelombang yang tak bisa dia kendalikan. Kepalanya terasa berat. Seharusnya dia sudah datang menemui Nadia tapi badannya tidak bisa dia ajak kompromi.

“Kepalaku pusing sekali,” gumamnya pelan sambil memijat pelipisnya. Dia menatap ponselnya yang tergeletak di meja samping tempat tidur rumah sakit.

Sudah berkali-kali dia mencoba menghubungi Nadia, tapi nomor itu masih diblokir.

Niko menghela napas berat, lalu membuka kontak lain. Dia segera menghubungi Ferdi.

“Ferdi, kamu masih di kota Nadia, kan?” tanya Niko.

“Iya, masih. Kenapa?”

“Tolong pantau terus Nadia. Jangan sampai dia kenapa-napa.”

“Niko, aku dengar kamu sakit. Sekarang kamu fokus sembuh dulu, baru memikirkan Nadia. Apa aku temui saja Nadia dan bilang kalau kamu sedang sakit?"

“Tidak usah. Biar aku sendiri saja yang menemuinya." Kemudian Niko memutuskan panggilan itu. Dia meletakkan kembali ponselnya di atas meja kecil yang berada di sebelah brankarnya. Kini dia dirawat di rumah sakit milik papanya sendiri.

Pintu ruangannya tiba-tiba terbuka. Pak Riadi menatap putranya dengan campuran khawatir dan kesal. Dia masuk ke dalam ruangan itu sambil membawa hasil pemeriksaan Niko.

“Niko, kapan kamu mengalami kecelakaan? Papa kira cuma luka kecil di dahi kamu itu, tapi ternyata benturan yang cukup keras.”

“Sudah beberapa hari lalu, Pa. Tidak parah, cuma sedikit terbentur.”

Pak Riadi menatapnya tak percaya, lalu membuka map hasil pemeriksaan. “Kamu ini keras kepala. Lihat!” Dia menunjuk lembar hasil CT scan. “Memang tidak ada pendarahan dalam, tapi kamu mengalami cedera otak ringan. Artinya, kamu harus dirawat beberapa hari dan benar-benar istirahat.”

“Tidak, Pa. Aku harus menemui Nadia besok. Aku harus segera menyelesaikan masalahku dengannya."

“Niko! Cidera kamu bisa semakin parah kalau tidak ditangani dengan benar. Istirahat di sini dulu selama beberapa hari."

Niko tak menjawabnya lagi. Dia kini memutar tubuhnya dan memunggungi papanya. Jika dia terlalu lama di rumah sakit, Nadia pasti akan mengira kalau dia sudah menyerah memperjuangkannya.

***

"Iya, seharusnya aku memang tidak percaya dengan perkataan pria manapun," gumam Nadia saat duduk di ruangannya sambil menyelesaikan setumpuk pekerjaannya. Sampai beberapa hari, Niko belum juga datang menemuinya.

Beberapa saat kemudian, Vera masuk ke dalam ruangan Nadia. "Bu Nadia, ada seseorang yang ingin bertemu."

Mendengar hal itu, wajah Nadia seketika berseri. "Apa Niko?"

"Bukan tapi katanya sahabat Pak Niko."

Nadia mengernyitkan dahinya. Buat apa sahabat Niko datang menemuinya? "Suruh dia masuk saja."

Ferdi akhirnya masuk ke dalam ruangan Nadia. "Maaf mengganggu. Aku sahabatnya Niko sekaligus asistennya."

Nadia tertawa mendengar hal itu. "Lucu sekali asisten tapi juga punya asisten. Kamu disuruh Niko menemuiku?"

"Tidak. Niko tidak bisa menghubungimu karena nomornya kamu blokir. Sekarang dia sedang dirawat di rumah sakit milik papanya karena efek kecelakaan beberapa hari yang lalu ternyata meninggalkan cidera pada otaknya. Sudah beberapa hari ini Niko sakit kepala hebat jadi dia tidak bisa ke sini sekarang."

Nadia terkejut mendengar hal itu. Ya, dia khawatir tapi dia berusaha bersikap sewajarnya. Jangan sampai dia tertipu untuk yang kedua kalinya. "Bukankah waktu kecelakaan sudah ct scan dan tidak ada cidera yang serius?"

"Waktu itu Niko tidak mau melakukannya karena dia buru-buru menemui kamu. Takut kamu khawatir."

Nadia menghela napas panjang. "Ya sudah, terima kasih infonya."

Ferdi terkejut melihat ekspresi Nadia yang di luar ekspektasinya. "Kamu tidak khawatir dan tidak ingin menemuinya?"

"Aku? Biasa saja. Jangan menyebar rumor tentangku dan Niko. Dia hanyalah asistenku saja."

Ferdi tertawa mendengar hal itu. "Ternyata selama ini cintanya bertepuk sebelah tangan. Ya sudah, aku hanya ingin membantu Niko. Selanjutnya terserah kamu. Permisi."

Nadia hanya menatap Ferdi yang kini keluar dari ruangannya. Sebenarnya dia sangat khawatir dan juga panik tapi dia sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Dia kini menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menimbang apa yang harus dia lakukan.

"Apa aku harus menemui Niko? Bagaimana kalau dia hanya menipuku agar aku khawatir lalu memaafkannya?"

Nadia kembali menatap setumpuk pekerjaannya tapi semakin dia kerjakan semakin dia tidak bisa fokus. Akhirnya dia berdiri dan menghubungi sopir pribadinya.

"Wahyu, antar aku ke luar kota sekarang juga!"

1
Ila Lee
wah Niko gila ditempat umum 🤣🤣
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!