NovelToon NovelToon
Luka Yang Di Rayakan

Luka Yang Di Rayakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Jangan lagi kau mencintaiku,cinta mu tidak pantas untuk hatiku yang rusak"

Devan,mengatakannya kepada istrinya Nadira... tepat di hari anniversary mereka yang ke tiga

bagaimana reaksi Nadira? dan alasan apa yang membuat Devan berkata seperti itu?

simak cerita lengkapnya,di sini. Sebuah novel yang menceritakan sepasang suami istri yang tadinya hangat menjadi dingin hingga tak tersentuh
Jangan lupa subscribe dan like kalo kamu suka alur ceritanya🤍
Salam hangat dari penulis💕
ig:FahZa
tikt*k:Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perencanaan

"Luca berhasil menangkap orang yang memata-matai mu waktu di supermarket tadi"

"Jadi,orang tadi sengaja memata-mataiku"

"Aku ke sana dulu ya,kau istirahatlah dulu disini. Tempat ini aman untukmu".

Nadira mengangguk,

"Henry,berjanjilah padaku kau harus berhati-hati ya".

Henry tersenyum,seperti menenangkan Nadira yang mulai cemas.

"Aku janji,Nadira."

Henry bangkit dari duduknya,lalu pergi menuju pintu keluar.

Nadira menatap punggung Henry sampai tubuh itu menghilang di balik pintu.Ia menghela nafas panjang,mencoba menetralkan hatinya yang sesak.

Bayangan Devan kembali berkelebat.

"Mas Devan,kamu di mana? Aku sedang mengalami hal buruk.Tapi kau tidak ada.Apa kau tahu, aku sedang menghadapi masalah?"

"Orang tuamu adalah penyebab masalahku,apa kau tahu itu?"

"Muncullah Mas Devan,agar aku tahu apa yang sebenarnya terjadi.Hingga aku bisa menentukan,untuk tetap mencintaimu atau berhenti selamanya".

***

Henry sudah berada di ruang kosong yang di beritahukan Luca.Matanya langsung tertumbuk pada sosok pria bertopi yang terduduk di lantai,tak berdaya.

"Siapa yang membayarmu,Ha?!"

Henry mendekat langkahnya tenang,aura bahayanya terasa menekan ruangan. Cahaya lampu kuning redup jatuh di wajahnya, membuat sorot matanya semakin tajam.

Ia meraih kerah pria itu dan menariknya keras hingga tubuh pria tadi terangkat sedikit dari lantai.Satu tangannya mencengkeram dada pria itu menancap seperti penjepit baja.

Pria itu mencoba menunduk, tapi Henry menahan dagunya dengan ujung jarinya.“Look at me.” Suaranya rendah, datar, dingin.

Pria itu gemetar, napasnya memburu.Luca bersedekap di samping, bersiap jika Henry memberi instruksi apa pun.

“Siapa yang mengutusmu mengikuti wanita itu?” Henry menggeser sedikit cengkeramannya, cukup membuat pria itu menghisap napas tertahan.

Pria itu menelan ludah berkali-kali, topinya nyaris jatuh.“S-saya… cuma disuruh memotret… saya tidak tahu apa-apa lagi”

Henry mendekat, wajahnya hanya sejengkal dari pria itu.“Kau memata-matai seorang perempuan hamil. Itu bukan ‘tidak tahu apa-apa’. Itu tindakan pengecut!”

Cengkeraman Henry semakin dalam, kerah pria itu berkerut keras.

“Sebutkan namamu!” .

“… saya dipanggil Andi…”

“Siapa yang membayar?”

Andi memejamkan mata, ketakutan.Ia mencoba mengalihkan pandangan, tapi Henry menahan wajahnya tetap menghadap ke depan dengan jari yang dingin dan tegas.

“Tidak menjawab dalam tiga detik… Luca, buat dia bicara.”

Luca sudah bergerak satu langkah maju sebelum Andi menjerit,

“Nyonya! Nyonya Maria! Saya hanya mengawasi, itu saja!”

Henry terdiam sesaat.Tatapannya tajam seperti pisau yang menemukan arah tusukannya.Ia melepas cengkeramannya perlahan.Lalu meluruskan lengan jasnya yang sedikit kusut akibat tadi mencengkeram.

Kemudian, tanpa menoleh lagi, Henry berkata datar pada Luca.

“Kau sudah mendengar semua detailnya,Luca?"

Luca mengangguk."Sudah Tuan"

"Bagus!, biarkan dia pergi aku ingin tahu apa lagi yang akan di lakukan wanita tua itu."

"Baik Tuan"

Luca memberi isyarat pada dua bodyguard di belakangnya.Pria itu menjerit panik saat dua bodyguard menyeretnya pergi, gema suaranya menghilang di koridor ruangan.

Henry,menatap jauh ke luar ruangan,hatinya perlahan berbisik.'Tak ada siapa pun yang akan menyentuhmu… selama ada aku,Nadira'.

Henry mengeluarkan ponselnya, menelpon Albert Samuel. Sebentar saja telpon itu terhubung.

"Hai,Albert"

"Apa kau sedang di Indonesia?Bisakah kita bertemu?,ada hal yang ingin aku bicarakan."

Henry meletakkan Ponselnya kembali ke sakunya saat sambungan itu terputus.Lalu menoleh pada Luca.

"Luca siapkan tempat privat,untuk pertemuan ku dengan Albert."

"Aku tidak ingin pembicaraan kami,di ketahui siapapun. Dan kirimkan pada Albert lokasinya".

"Apa tidak sebaiknya di ruang lukis anda saja Tuan?"

"Aku tidak mau pembicaraan ini tercampur dengan pekerjaan ku Luca"

"Baiklah Tuan,aku mengerti.Segera aku siapkan tempat itu".

Henry menyilangkan kedua tangannya di dada. Tatapannya lurus ke depan.

"Pastikan ruangan itu kedap,steril dari semua alat penyadap.Karna aku yakin,Alfonso tidak mungkin hanya berdiam saja."

"Anda benar Tuan,Aku mendapat informasi bahwa Alfonso mulai mencari tahu tentang pengangkatan kasus kematian orang tua Nona Nadira".

"Apa yang mulai ia lakukan?"

"Alfonso sedang menahan pergerakan dari pihak Nona Nadira. Dengan mengirim pesan ke semua divisi hukum,sepertinya mereka ingin tiap celah kasus ini dibongkar. Tidak boleh ada yang luput"

"Begitu ya,Dia pikir kekuasaannya bisa menaklukkan semua".

"Lalu,Alfonso juga mencari tahu siapa yang membawa lawyer Albert Samuel masuk.Ia ingin menghacurkan jalurnya.”

"Haha...lucu sekali.Permainan kotor seperti itu tidak akan berlalu untuk orang sekelas Albert."

"Untuk itu Tuan,ada baiknya anda segera menemui Albert".

"Kau benar Luca,aku tidak ingin kalah selangkah pun untuk melindungi kekasihku itu."

Luca menatap Henry sebentar,lalu membungkukkan badannya setengah. "Maaf Tuan,anda juga harus di lindungi oleh bodyguard. Karna Nyonya Maria juga tidak bisa di anggap remeh,Ia tahu kalau Nona Nadira bersama Anda."

"Siapkan pengawal untukku dan Nadira Luca,aku malas mengotori bajuku dengan menyentuh cecunguk kiriman dari wanita tua itu"

"Itu memang lebih baik Tuan"

"Tanganku lebih berharga,dan tangan ini di ciptakan untuk memegang kuas,bukan untuk memberi pelajaran pada orang-orang bodoh itu".

"Setuju dengan anda,Tuan."

"Baiklah Luca,tolong urus pertemuan ku tadi.Aku ingin menjemput Nadira di apartemen."

Luca mengangguk,memberi isyarat pada 4 bodyguard untuk memberi pengamanan pada Henry juga Nadira.

***

Di meja operasi tubuh Devan mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.Perlahan ia mampu menggerakkan jari telunjuknya.Mampu merespon setiap kali Professor memberikannya pertanyaan.

"Bagus sekali Devan, tubuhmu beradaptasi dengan cepat."

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.Profesor Takeda menoleh cepat,matanya menyipit pada sosok yang berdiri di ambang pintu berlapis logam.

Sosok pria berbadan tegap,mengenakan setelan jas hitam berdiri di sana.Pria itu,tidak menatap pada Professor.Tatapannya lurus pada meja operasi,tempat di mana Devan terbaring dengan panel-panel yang masih terhubung di tubuhnya.

*

*

*

~Siapa pria itu?

~Penasaran?,ikuti terus ceritanya.Dukung terus cerita aku dengan kasih like, komentar, subcribe dan vote.

~Salam hangat dari penulis 🤍

1
miu@
ngga bisa brenti baca
miu@
sepertinya akan ada cinta segitiga
miu@
aduh kasian Dira
miu@
Devan emang suami top
miu@
Bagus banget sumpah,alur ceritanya bikin ketagihan baca. Semangat ya thor
miu@
ken perhatian banget sama bosnya
miu@
orangtua nggak ada yang ngertiin anaknya
miu@
semangat sembuh
miu@
cowo sejati
miu@
jangan sedih terus
miu@
Dira kesenangan
miu@
sekretaris ken tolong cariin dokter buat Devan
miu@
sakitnya bikin emosi nggak stabil
miu@
Devan ngomong aja sih sama istrinya
Cicih Sophiana
asal jgn sampe melepuh pasti gapapa Ra...
Cicih Sophiana
kasih Devan kesembuhan thor... cinta mereka luar biasa
Cicih Sophiana
semoga ya thor...
Cicih Sophiana
teruslah kuat Devan... semoga ada keajaiban yg bisa menyembuhkan penyakit mu...
Cicih Sophiana
semangat dong Devan... bahagiakan dirimu dan istri mu selagi kamu sempat... terus terapi dan jujur sama istri itu lebih baik...
Cicih Sophiana
kanker otak kah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!