NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:507
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Nyonya Ghania ternyata menyuruh orang untuk menyelidiki siapa Aluna, dan dari orang kepercayaan nya lah dia mengetahui siapa Aluna.

"Ini informasi yang saya dapatkan nyonya."ucap Ali anak buah kepercayaan nyonya Ghania, dia membawa beberapa foto dan juga informasi tentang Aluna.

Nyonya Ghania mengambil amplop coklat yang tadi di berikan oleh Ali anak buahnya, dia membuka amplop itu dan melihat beberapa foto Aluna yang tercetak, dia juga membaca informasi tentang Aluna.

"Jadi dia anak yatim piatu?" Tanya nyonya Ghania.

"Iya nyonya, dan menurut informasi yang saya dapat. Kedua orang tua Aluna adalah karyawan di perusahaan tuan dulu, dan mereka juga meninggal dalam kecelakaan dulu saat perusahaan mengadakan jalan-jalan pada tahun 2020 lalu." ucap Ali menjelaskan semuanya.

"Apa?" Ucap nyonya Ghania kaget.

"Iya nyonya."jawab Ali.

"Lalu dengan siapa dia tinggal selama ini? dan bagaimana hidupnya? "Tanya nyonya Ghania. selama ini perusahaan yang di dirikan oleh suaminya, dan sekarang dalam kuasa anaknya itu sangat mengayomi semua karyawannya.

"Saat ini dia sedang kuliah di universitas favorite yang ada di kota ini, dia kuliah dengan bantuan beasiswa prestasi yang dia dapatkan dari sekolahnya."jelas Ali.

"Ya tuhan. Kasihan sekali."ucap nyonya Ghania.

Setelah berhasil menggali berbagai informasi tentang Aluna, hati nyonya Ghania semakin mantap ingin menjodohkan Haris dengan Aluna. Meski nyonya Ghania tahu, keputusan ini tidak akan mudah, tetapi kebahagiaan dan kelangsungan hidup Haris lah yang menjadi prioritas utamanya.

"Ini harus menjadi keputusan yang tepat, apapun yang terjadi nanti, Haris pasti bisa menemukan kebahagiaan bersama Aluna." gumam nyonya Ghania dalam hati. Dia sudah sangat yakin dengan perempuan yang bernama Aluna itu, sejak pertemuan pertamanya dia sudah yakin jika Aluna perempuan yang sangat baik.

Namun, di sisi lain, dia merasa perlu untuk lebih mengenal Aluna sebelum membuat keputusan yang menentukan.

"Aku harus lebih sabar, tak boleh terburu-buru menjodohkan mereka," batin nyonya Ghania.

Tentu saja, mempertimbangkan masa depan anak yang menjadi tonggak kebahagiaannya adalah hal yang tak bisa diambil enteng. Nyonya Ghania mungkin akan memperbincangkan rencana ini lebih dalam lagi dengan Haris sebelum benar-benar yakin untuk menjodohkan Haris dan Aluna. Tidak mudah memang, namun demi kebahagiaan Haris, aku harus melewati setiap rintangan yang ada.

Keyakinan dan tekad nyonya Ghania untuk menjodohkan anak semata wayangnya semakin menggebu-gebu, dia akan melakukan pendekatan dengan Aluna. Dia akan mencari cara bagaimana dia bisa bertemu kembali dengan Aluna, dan kesannya akan seperti pertemuan yang tidak di sengaja.

"Aku harus terus meminta Ali untuk memata-matai gadis itu."ucap nyonya Ghania dengan senyuman di wajahnya yang tidak lagi muda itu, namun masih terlihat sangat cantik dan berwibawa, sangat terlihat jelas raut wajah orang kaya nya di wajahnya itu.

**

Sedangkan di kediaman Aluna. Dia kembali sendiri setelah para sahabatnya pulang, Aluna menghubungi mba Letta menanyakan bagaimana motornya, apakah sudah selesai atau belum.

[Mba, gimana motorku apa udah selesai?] Tanya Aluna melalui pesan singkatnya.

[Sudah dek.] jawab mba Letta.

[Yasudah nanti aku ambil ya mbak.] balas Aluna.

[Iya dek, gimana kakimu apa sudah baik kan?] Tanya mba Letta.

[Sudah mba. Nyeri dikit aja, sama bengkak dikit] jawab Aluna dengan emot senyum.

[Kalo masih sakit jangan di paksain ambil motor, nanti biar mba sama abang yang nganterin, tapi nunggu abang tutup bengkel dulu ya] balas mba Letta.

[Tidak, Mbak, aku tidak mau merepotkan. Aku bisa kok ambil sendiri,] balas Aluna dengan rasa tidak enak hati.

Ia tahu betul bagaimana baiknya perlakuan yang diberikan oleh Mbak Letta dan Bang Andri kepadanya. Bahkan meski tak ada hubungan darah atau ikatan emosional antara mereka, kedua orang itu telah memberikan dukungan dan bantuan tanpa pamrih. Aluna merasa tidak enak hati, seakan tak berhak atas semua kebaikan yang ia terima.

"Apa yang telah kulakukan untuk mendapatkan perhatian dan pertolongan mereka? Mereka ini terlalu baik, sementara aku hanya seorang asing yang tak seharusnya merepotkan mereka," gumamnya dalam hati. Terlintas dalam pikirannya untuk segera memberikan balasan atas budi baik yang sudah diberikan, namun ia merasa tak mampu memberikan apa-apa.

"Kenapa mereka begitu baik kepadaku? Rasanya aku sudah sangat banyak merepotkan mereka.." Ucap Aluna dalam hati. Ia mencoba memahami alasan di balik semua kebaikan yang ia terima, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyia-nyiakannya.

Aluna meletakan ponselnya di atas nakas di samping tempat tidurnya, dia melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karna dari pagi juga dia belum mandi, kini kakinya sudah tidak terlalu merasakan sakit seperti sebelumnya.

**

Sedangkan di perusahaan Haris masih di sibukan dengan pekerjaannya yang selalu menumpuk setiap harinya, sepertinya tidak pernah tidak ada kerjaan dalam hari-hari laki laki yang sudah matang usia itu.

"Bos."ucap Reza yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Haris.

"Ada apa?" Tanya Haris. Namun masih setia melihat laptopnya.

"Ada yang mau sewa anak-anak," ucap Reza. Anak-anak yang dimaksud Reza adalah para anak buah Haris di dunia gelapnya. Mereka terbagi beberapa bagian, tergantung keahlian yang mereka miliki.

Haris menaikkan alisnya, "Untuk apa mereka dibutuhkan?"

"Hacker," jawab Reza singkat.

Haris merenung sejenak, "Berarti untuk perusahaan?"

"Iya, Bos," Reza membenarkan.

Haris menghela nafas, merasa gelisah dengan perkembangan dunia gelap mereka. Di satu sisi, ia ingin memastikan anak buahnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka, tapi di sisi lain ia selalu khawatir tentang keselamatan mereka. berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ini adalah langkah yang harus diambil demi keberlangsungan mereka.

"Perusahaan mana yang membutuhkan mereka?" Tanya Haris, dia harus memastikan dengan hati-hati untuk memberikan anak buahnya.

"Perusahaan x bos, mereka tengah menghadapi masalah besar. Selama beberapa waktu ini, perusahaan tersebut berkali-kali menjadi sasaran peretas yang membuat keamanan sistem informasi mereka terancam. Makannya mereka sangat membutuhkan bantuan seorang hacker untuk melacak dan mengungkap identitas pelaku, dan mereka menghubungi kita untuk menyewa salah satu dari anak buah bos yang memiliki kemampuan dalam bidang itu." ucap Reza dengan raut wajah cemas.

Haris pun meresapi setiap kata yang diucapkan Reza dan berpikir tentang bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka.

"Baiklah, selidiki dulu semuanya lebih lanjut, jangan berikan anak buah kita sebelum kita mengetahui masalah yang sebenarnya, aku hanya tidak mau mereka terlibat dalam masalah," ucap Haris kepada Reza,

Reza mengangguk, dia tau jika Haris tidak akan menyerahkan anak buahnya dengan gampang kepada orang yang akan menyewanya, karna dia juga harus bertanggung jawab penuh atas kehidupan para anak buahnya.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!