NovelToon NovelToon
Elianezha

Elianezha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Dipisahkan karena sebuah kesalahan membuat dua remaja mengakhiri hubungan mereka tanpa kejelasan.


Hilangnya Anezha Shepira setelah malam tak terlupakan di antara mereka menyisakan luka bagi Elian. Namun siapa sangka gadis yang ia cari selama ini tiba-tiba muncul disaat ia pasrah dengan keadaan dan mencoba move on dari hubungan masa lalu mereka, lantas akan seperti apa kisah yang sebenarnya belum usai itu?

"Gue udah lupain semuanya, dan anggap kita nggak pernah saling kenal"


"Setelah malam itu? hebat banget." Elian terkekeh sinis, lalu mendekat dan berbisik sinis.


"Dimana dia?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fitting Baju

Sore ini tampak lebih cerah setelah pagi sampai siang hujan besar. Suasana semakin ramai dengan orang-orang yang keluar. Salah satunya Nezha yang kini menurut digandeng oleh Luna untuk menuju ke sebuah butik terkenal, sementara Elian berjalan di belakang mereka. Menatap punggung dua wanita dengan sunggingan senyum di bibirnya.

"Zha, kamu mau kan? Tante takut terkesan maksa banget karena tiba-tiba bawa kamu ke sini," ujar beliau sedikit menoleh ke belakang.

Siapa tahu cowok tampan yang mengekori keduanya sedari tadi merasa tersindir, dari awal Elian yang selalu mewanti-wanti mamanya agar tidak memaksa Nezha, menunggu sampai Nezha benar-benar siap, tetapi lihat saja, ucapan itu hanya berlaku sebentar saja, nyatanya Elian sama seperti dirinya yang ingin segera membuat Nezha menjadi bagian keluarga Shankara.

"Iya, mau kok tan," balas Nezha semakin membuat sudut bibir Luna tertarik ke atas.

Begitu juga dengan Elian yang menahan senyum sedari tadi ketika Nezha setuju diajak ke butik, perasaannya semakin hangat hanya dengan mendengar jawaban sederhana Nezha tadi.

Luna segera menemui menejer butik yang kebetulan beliau kenal, sementara Nezha dan Elian menunggu di ruang tunggu. Nezha duduk di sofa dengan jarak cukup jauh dengan Elian. Matanya tidak bisa diajak kompromi sampai harus melirik ke arah Elian yang ternyata sedang menatapnya.

Sial, Nezha kesal sendiri kepergok mencuri pandang, ia menggigit bibir dalamnya.

"Zha," panggil Elian seketika membuat Nezha menoleh, tanpa menjawab seperti biasa.

"Lo jadi kenalan sama Ezra?" pertanyaan Elian seketika mengingatkan Nezha dengan kejadian tadi siang.

Setelah berhasil merusak salah satu bangku karena tendangannya, Elian tadi langsung keluar dari kelas Nezha. Bahkan setelah berhasil di tempat yang lebih sepi, Elian tidak tanggung-tanggung meninju tembok, seakan belum puas hanya dengan menendang kursi saja, tetapi ia tidak ingin memperlihatkan di depan Nezha, beruntung tidak ada luka di tangannya, hanya merah saja.

"Enggak," balas Nezha cukup mengejutkan Elian.

Ia pikir setelah kepergiannya acara perkenalan mereka berlanjut, tetapi ternyata tidak, dan itu membuat Elian merasa lega, dengan kecemburuan yang perlahan memudar.

"Kenapa?" tanya Elian menegakan duduknya. Menatap Nezha dengan seksama.

"Keburu bel masuk," balas Nezha seketika membuat rasa panas kembali menjalar.

Apa itu tandanya jika tidak ada bel masuk Nezha tetap akan berkenalan dengam Ezra? Tanpa sadar Elian meremat tangannya sendiri.

"Takut juga ada yang ngamuk lagi," lanjut Nezha seketika membuat Elian kembali menatapnya.

Menatap lamat Nezha sebelum akhirnya ia menahan senyum dengan jawaban Nezha diakhir. Elian tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya, bahkan rasanya ia ingin memeluk Nezha sekarang juga. Ah, persetan dengan tempat umum, Elian maju dan memeluk Nezha dengan kelegaannya, tidak peduli sekalipun beberapa pengunjung lain melirik ke arah mereka.

Jelas, siapapun tau jika mereka masih mengenakan seragam, lalu peluk-peluk di tempat umum seperti itu pasti akan menyita perhatian. Memancing berbagai pikiran negatif orang-orang yang melihat

"El, lepas." Nezha berusaha mengingatkan Elian yang masih memeluknya.

"Gue seneng Zha, tindakan lo bener banget."

"Eh, eh, apa ini peluk-peluk?" Luna datang seketika membuat pelukan mereka terlepas.

"El, jaga sikap kamu, ini di tempat umum, jangan bikin Nezha malu, dia sebagai wanita pasti yang akan dianggap tidak baik."

Elian meringis, membenarkan apa kata mamanya, lalu menatap Nezha yang hanya tersenyum simpul.

"Sorry Zha," lirihnya diangguki Nezha pelan.

"Kalian ikut ke dalam yuk, pilih sendiri aja," ujar Luna disetujui keduanya tanpa drama.

Hampir semua gaun yang Nezha coba pas melekat di tubuhnya. Tidak susah untuk menentukan gaun yang akan dikenakan Nezha nanti di hari pernikahannya, pasalnya semua pilihan Luna memang sesuai yang Nezha inginkan. Selera keduanya sama.

Rasanya seperti mimpi bagi Nezha, ia bisa dititik memilih gaun untuk pernikahannya, Nezha mengulas senyum tipis ke arah Luna.

"Kamu cantik sekali sayang, semua gaun yang kita pilih cocok untuk kamu," ujar beliau menatap lamat Nezha.

Tidak lama Elian yang tadi baru saja menerima telpon ikut bergabung, langkah Elian seketika terhenti saat melihat Nezha dengan balutan gaun pengantin, rasanya mendebarkan untuk hati Elian, bahkan ponsel yang masih berada di tangannya hampir saja terlepas jika Elian tidak segera sadar.

Nezha terlalu indah dengan versinya. Dan apapun yang ada pada diri gadis itu selalu menarik di mata Elian.

Luna tersenyum tipis melihat keberadaan Elian, beliau melangkah menghampiri Elian yang masih mematung di tempatnya.

"Pantes ya kamu ngotot banget pengen dicepeti, Nezha emang secantik itu," ujar Luna seketika menyadarkan lamunan Elian.

"Kamu mau yang ini sayang?" tanya beliau menatap Nezha yang masih melihat-lihat gaun yang melekat di tubuhnya.

"Aku suka, kalau menurut tante?"

"Bagus kok, cocok banget dipake kamu, yang ini ya Zha," ujar beliau kembali dibalas Nezha dengan anggukan kepala.

Setelah beberapa jam sibuk memilih gaun dan makan malam bersama Elian dan mamanya, Nezha kini sudah diantar pulang, duduk di ranjang dengan pandangan mata fokus ke layar ponselnya. Sehari ini mamanya belum memberitahu tentang keadaan Galenino, ia rindu dengan laki-laki kecil itu. Tetapi disaat mencoba menghubungi mamanya, tidak ada jawaban, Nezha kirim pesan pun tidak kunjung beliau buka.

"Mami kangen Galen," lirihnya menatap layar ponselnya.

Sementara di tempat lain. Elian baru saja tiba dengan motor sport hitam miliknya, Kairo menyuruh Elian untuk datang menemuinya di sebuah kafe terdekat, ada yang ingin Kairo beritahukan kepada Elian.

"El, mobil lo," ujar Kairo setelah melihat kedatangan Elian.

Tadi siang mobil miliknya memang sengaja dibawakan oleh Kairo, Elian tidak mungkin meninggalkan mobilnya di parkiran sekolah, karena memang dilarang.

Setelah mengambil kunci mobil miliknya, Elian menatap Kairo serius. "Dia lagi?" tanya-nya seakan tahu apa yang akan dikatakan oleh Kairo.

"Ya, kali ini Varo mintanya pakai mobil El."

Elian mendengus. Ia sebenarnya tidak berniat untuk kembali mengikuti balapan lagi, jika teman-temannya yang bermain tidak menjadi masalah untuknya, ia akan tetap datang untuk memberi semangat, tetapi jika dirinya sendiri memang yang harus melawan Varo, ada rasa khawatir dalam diri Elian.

Bukan karena ia takut akan kalah, bahkan bisa dikatakan Elian tidak pernah kalah setiap kali melawan Varo, tentu saja sejak keduanya memilih untuk tidak saling mengenal. Khawatir yang Elian rasakan ialah karena sebentar lagi ia akan melangsungkan pernikahan dengan Nezha, meski secara sembunyi-sembunyi, tetap saja Elian harus berhati-hati. Mamanya sudah mewanti-wanti agar Elian tidak melakukan sesuatu hal yang nantinya akan membuat Elian rugi sendiri.

"Nggak bisa lo atau Jay aja?" tawar Elian mendapat gelengan kepala Kairo.

"Dia maunya sama lo," jelas Kairo.

"Kapan?"

"Besok malam, di tempat biasa." Kairo kini bergantian mengambil kunci motor sport Elian.

"Oke, gue pastiin dia berhenti nantang gue lagi," ujar Elian mendesah pelan.

Kairo menepuk bahu Elian pelan. "Tapi dia ngajuin syarat El."

Elian menaikan sebelah alisnya, menatap Kairo penasaran.

"Dan ini ada hubungannya sama Nezha."

Seketika tangan Elian mengepal dengan kuat. Apapun yang berhubungan dengan Nezha jika menyangkut lawan jenis, darah Elian cepat sekali mendidih rasanya.

"Anjing, dia segila itu."

"Lo pasti menang besok, buat dia malu sama omongannya sendiri."

1
Herman Lim
wahh sweet banget ne mah aku yakin klo teman elian ato nezha bakalan pingsan tau klo mereka berdua dah py anak selucu galen
Herman Lim
sini sini aku bisikin mau dia.. nezha calon bini sama ibu dari anak mereka a🤣🤣🤣 gimn gimn dh tau blom
mur:ciyuah
ini judul nya PERNIKAHAN DINI.😅🤣😅🤣😅😇😙🥰🥰🥰🥰nesha.el..galen.🥳🥳🥳🥳🥳samawa...
Riria Raffasya Alfharizqi: ya gimana uda jebol duluan kak
total 1 replies
Aam Siti
wah papi muda dn mami muda
dobel up kk
Riria Raffasya Alfharizqi: iya, kamu apa muda kak? hee
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Kairo Mesir ternyata tau semua ya tentang Ian. Yg laen gemana ceritanya?.
Riria Raffasya Alfharizqi: yang lain tahan dulu kak
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Iiihhhh.... gemesnya...., kalo deket dah ku cubit kecil si Galen.
Riria Raffasya Alfharizqi: nangis kak entar
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Selamat ya Elianezha, moga SAMAWA. Benar2 dech nama kalian. Berharap gak da yang ganggu hubungan kalian. Jauh dari ulat bulu n pebinor.
Riria Raffasya Alfharizqi: doain ya kak biar ngga kepelet uler2 di hutan haha
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Part ini bikin haru biru...., senengnya...., sampe senyum2 sendiri gak jelas. Untung gak da yg liat, bisa2 dikirain oleng nanti 🤣🤣🤣
Riria Raffasya Alfharizqi: hahaha ngumpet kak kalau ada yang liat
total 1 replies
💥💚 Sany ❤💕
Bila ini lama2 bikin emosi jiwa juga dah. Seharusnya jdi cewek jangan terlalu agresif Bil. Budayakan malu.
💥💚 Sany ❤💕
Jangan tertelalu kepedean Bil..., kamu dulu deket dg Ian cuma sebagai temen Olimpiade, bukan sebagai pasangan n kamu juga gak tau apa2 tentang Ian. Jadi jangan sksd (sok kenal sok deket) dech.
💥💚 Sany ❤💕
Gak nyangka ya, Bila itu berani banget dh kayak ulat bulu pada umumnya
💥💚 Sany ❤💕
Good job Zha, orang seperti Nabila gak usah ditanggepin pnjang kali lebar. Biar aja dia cari jawabannya sendiri. Kamu harus kuat Zha n kamu harus memperjuangkan Ian, demi Anak kalian.
Ayesha Almira
selamat bt El ma nezha...bahagia selalu ..
Riria Raffasya Alfharizqi: terimakasi kaka
total 1 replies
Ritha Tyas
makin seru ceritanya kak
next up kak
Riria Raffasya Alfharizqi: iya kaka..
total 1 replies
nonoyy
Aaaa terharuuu
bahagia slalu kaliannn
gemusshh dgn bayik lucu galen
Riria Raffasya Alfharizqi: kan?? gendongin gih kak hehe
total 1 replies
Fery Susanty
ahh akhirnya udh sah
Riria Raffasya Alfharizqi: lega ya..
total 1 replies
YL89
hayukkk kita liat gmn bucinnya ABG elian SM neng nezha STLH nikah y😁
Riria Raffasya Alfharizqi: ayukk kak.. awas aja kalau elian belok haha
Riria Raffasya Alfharizqi: ayukk kak.. awas aja kalau elian belok haha
total 2 replies
Dian Rahmawati
akhirnya sah
Riria Raffasya Alfharizqi: lega kan??
total 1 replies
Ritha Tyas
next up kak
Lutfi Emaknya Naura
kok kesel ya sama si nabila ini dasar sok iye banget jd cewek
💥💚 Sany ❤💕: iya, sama. Padahal dia gak tau apa2 tentang Ian.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!