Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Ketempelan Makhluk Tak Kasat Mata
Sesampai di lantai bawah, Adara mangajak Khasandra dan Reynard untuk duduk. Setelah mereka duduk, Adara menghela napas sejenak mencari ketenangan sebelum dia memulai pembicaraan.
“Pa ma, tadi Dara lihat ada makhluk gaib yang menempel di Pundak kakak” Ungkap Adara
Khasandra yang mendengar ucapan Adara sangat kaget, karena bukan sekali makhluk gaib mengganggu keluarganya namun sudah berkali-kali hal itu tentu saja membuat Khasandra menjadi sangat khawatir dan takut.
“Dara kamu nggak bercanda kan ?” Tanya Khasandra
“Nggak ma, Dara bicara sesuai fakta. Tadi makhluk gaib itu juga sempat lihat Dara” Jawab Adara
Khasandra menatap sang suami
“Pah, gimana ini ? mama nggak mau Justin sampai kenapa-napa” Ujar Khasandra dengan nada sangat khawatir
“Nanti setelah semuanya sedikit tenang, biar Dara tanya baik-baik sama makhluk itu mah. Untuk sementara biarkan kak Justin di kamar dulu, lagian percuma juga kita bilang sama dia soalnya tubuh kakak sekarang dikendalikan oleh makhluk itu” Papar Adara
Khasandra dan Reynard mengangguk paham, setuju dengan ucapan Adara. Sekarang yang bisa Khasandra lakukan hanya berdoa, semoga Justin tidak bernasih seperti Reynard dulu. Bahkan dulu setelah ketempelan makhluk gaib, kondisi Reynard sangat memprihatinkan. Dia menjadi sedikit gila, Reynard juga tidak mengenali anggota keluarganya sendiri tapi dengan kesabaran dan keikhlasan Khasandra membantu Reynard di masa-masa itu Reynard kembali sembuh.
Adara yang merasakan ponselnya berdering mendadak menjadi diam, sedangkan Khasandra dan Reynard menatap Adara bersamaan.
“Siapa dek ?” Tanya Khasandra
“Nggak tahu mah, nomor asing. Sebentar aku angkat dulu” Jawab Adara kemudian menerima panggilannya
“Hallo, ini sama siapa ya ?” Ucap Adara
“Dara, ini gue Bianca” Jawab Bianca
“Iya, ada apa Bianca ?” Tanya Adara
“Sherlock alamat lo Dara, nanti biar gue sama Anggit jemput lo” Jawab Bianca
“Jemput kemana ?” Tanya Adara bingung
“Astaga Dara, lo lupa ? Malam ini kita ada acara kumpul satu kelas. Padahal tadi pagi gue sama Anggita udah bilang sama lo” Jawab Bianca
“Maaf yah gue lupa, hehe. Ya udah nanti gue sherlock alamat gue” Ucap Adara
“Oke” Jawab Bianca lalu memutuskan panggilannya dan belaih menatap kedua orang tuannya
“Siapa ?” Tanya Reynard dengan tatapan penuh intimidasi
“Temen Dara pa” Jawab Adara sambil tersenyum singkat
“Pah mah, nanti jam 8 Dara ada acara mau kumpul satu kelas. Boleh yah ?” Lanjut Adara meminta izin
“Kenapa harus malam ?” Tanya Reynard
“Ya karena acaranya malam pa, kalau mama gimana ?” Ujar Adara
“Boleh aja sih, yang penting Dara tidak sendirian” Jawab Khasandra membuat Adara tersenyum mendengarnya
“Makasih ma, papa izinin Dara gak ?” Ujar Adara
“Papa izinin…” Jawab Reynard terpotong
“Beneran pa ? Alhamdulillah, makasih pah mah” Potong Adara dengan cepat
“Dengerrin dulu ucapan papa, papa belum selesai bicaranya” Ucap Reynard membuat Adara terdiam
“Papa membri kamu izin tetap dengan satu syarat” Lanjut Reynard
“Syaratnya apa pah ?” Tanya Adara sedikit was-was
“Asalkan kamu ditemani oleh Khalid” Jawba Reynard
Deg
Jantung Adara seperti berhenti berdetak mendengar ucapan Reynard, Adara langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
“Nggak bisa gitu dong pah, ini acara kelas Dara. Masa Khalid harus ikut sih, dia kan bukan kelas Dara” Protes Adara dengan wajah murung
“Papa gak nerima penolakan” Tegas Reynard
“Nggak, pokoknya Dara gak mau sama Khalid. Dia itu bukan kelas Dara” Tolak Adara
“Sama Khalid atau nggak ikut acara itu ?” Ancar Reynard membuat Adara terdiam
“Terserah papa deh, berdebat sama papa selalu ngamcam Dara” Ujar Adara kemudian pergi meninggalkan orang tuanya
Khasandra menatap punggung putrinya yang mulai menghilang
“Papa kenapa sih selalu bawa-bawa Khalid, ini acara kelas Dara loh. Masa papa sampai bawa-bawa Khalid” Ucap Khasandra kesal mendengar keputusan sang suami
“Papa lakukan ini, Cuma buat keselamatan Adara mah. Bahaya kalau Dara keluar sendiri tanpa ada yang jagain” Jawab Reynard
“Tadi kan Dara udah bilang sama papa, ini acara kelasnya. Jadi Dara tidak sendiri, banyak teman-teman kelas Dara yang ikut” Ujar Khasandra, sebenarnya Khasandra tidak setuju kalau Adara dekat dengan Khalid karena hatinya tidak srek
“Papa gak peduli, intinya Dara harus sama Khalid” Jawab Reynard
“Papa kenapa sih, semua urusan Dara selalu di sangku pautkan dengan Khalid dan selalu dengan Khalid” Bentak Khasandra yang kehilangan kesabarannya
“Karena papa sama papanya Khalid berniat untuk menjodohkan Khalid dan Dara” Jawab Reynard juga ikutan membentak
Napas Khasandra sedikit tersentak mendangar ucapan Reynard
“Nggak, mama nggak setuju. Dara itu masih kecil, dia masih SMA pah. Dia belum cukup berpengalaman untuk membangun rumah tangga, emang papa gak mikir ? gimana nasib Dara kedepannya kalau dia menikah muda ?” Protes Khasandra sangat tidak setuju dengan ucapan Reynard
“Papa gak minta persetujuan dari mama, ini sudah kesepakatan papa sama papanya Khalid. Jadi mama nggak boleh melarangnya” Tekan Reynard kemudian pergi meninggalkan
Tubuh Khasandra langsung lemas sangat tidak berdaya, tentu sajasebagai seorang ibu dia tidak ingin putrinya hidup menderita sedangkan perjodohan itu tidaklah mudah apalagi mambangun rumah tangga di usia yang masih sangat muda.
“Bagaimana caranya, aku gak akan membaiarkan perjodohan ini terjadi” Gumam Khasandra tak terasa air matanya menetes
Sedangkan di kamar Adara, gadis itu tangah melamun dengan tatapan kosong yang ditemani oleh Iyem dan Riki.
“Kenapa sih papa selalu mengekang gue ? Gue juga ingin bebas kaya teman-teman gue, gue pengen kemana-mana sendiri gak harus merepotkan orang lain” Gumam Adara
Sedangkan Iyem dan Riki yang duduk di samping Adara ikut merasakan kesedihan Adara.
“Papa lo itu sangat sayang sama lo Dara, makanya sikap dia seperti itu sama kamu. Dia Cuma nggak mau lo sampai kenapa-napa” Ucap Riki mnecoba menenangkan Adara
“Tapi cara papa itu salah, gue nggak suka kalau Khalid dekat-dekat sama gue. Gue gak suka sama dia, gue sukanya sama Azlan” Celoteh Adara membuat Riki terdiam
Walau pun sangat sakit, Riki mnecoba untuk tetap tersenyum
“Mungkin papa lo tahu Azlan, dia bisa berubah pikiran. Papa lo lakuin ini, karena dia hanya kenal sama Khalid dia belum kenal sama Azlan” Ujar Riki sedangkan Iyem hanya mendenagrkan, karena dia tidak terlalu paham dengan urusan anak muda
“Lo coba kapan-kapan kenalin Azlan sama papa lo” Saran Riki
“Tapi gue takut papa marah sama gue” Jawab Adara
Riki berdecak kesal
“Ck, lo belum mencobanya Dara. Kalau lo emang suka sama Azlan, setidaknya lo harus berjuang dong. Berani terima konsekuensinya, apa pun yang terjadi sama hubungan lo sama Azlan buat kedepannya” Ucap Riki
“Udah-udah, dari pada kalian debat tentang cinta-cintaan. Mending sekarang Dara siap-siap pasti sebentar lagi teman lo datang. Katanya lo mau ikut acara ?” sahut Iyem
“Oke deh, gue siap-siap dulu. Gue titip kakak Justin sama kalian, jangan sampai kak Justin kenapa-napa” Ucap Adara sebelum dia berganti baju
“Iya, lo tenang aja gue sama Riki pasti jagain kakak lo” Jawab Iyem
masih setia baca