NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab27

Iriana, sangat merindu kan tempat tidur nya. Dan kini ia sedang merebahkan tubuh lelahnya, setelah seharian perjalanan dari desa ke kota membuat seluruh tubuhnya pegal-pegal. Jika dirinya mengingat kejadian saat di kamar, Rai. Membuat pipi nya semakin memanas. Bagaimana tidak—

Saat mereka berciuman saling melumat dan, Rai di atas tubuh nya. Dan tangan itu tidak bisa diam membuat dirinya tegang. Untungnya sebelum kejadian menjadi lebih serius, pintu kamar Rai terbuka. Reyhan, adik Rai melihat kejadian itu.

"Mas ... Oh my good, bisakah kalian berdua mengunci pintu nya, Mas! Untung yang masuk kesini aku. Bukan Mama jika tidak malam ini kalian bisa di nikahkan."

suara keras Reyhan, membuat Rai dengan tergesa menarik selimut dan menutup tubuh terbuka Iriana. Ia merapikan pakaian nya yang juga tidak kalah berantakan, dimana baju kaosnya tersingkap sampai atas. Sial ... Tangan wanitanya juga nakal.

"Ada apa!?" seraya menyugar rambut berantakannya hasil tarikan, Iriana.

"Hah ... Papa dan Mama sudah menunggu di ruang makan."

Oh ... Ia sangat malu jika mengingat nya, kenapa ia tidak bisa menahan nya saat bersama Rai. Di mana prinsip nya yang tidak mau di sentuh-sentuh.

Belum lagi bibir nya bengkak, dan ia menyentuh lehernya. Ada tanda merah di tinggal kan, Rai. Yang lumayan banyak, ia hanya menutupnya menggunakan foundation yang cukup banyak.

****

Sehabis makan malam, dan mengobrol sebentar. Rai, membawanya pulang kerumah. Dan ada sedikit yang membuat ia terkejut, kenapa Rai bisa seakrab itu kepada kedua orang tuanya. Sedang ia ketika ada di rumah Rai, ia masih canggung di depan kedua orang tua, pria itu.

Ayah dan Rai, seperti sefrekuensi dari segala aspek. Saat Rai sudah kembali, ibu nya menceritakan. Rai, pria itu pernah berkunjung kerumah meminta izin kepada kedua orang tua nya. Meminta restu untuk bersamanya.

Astaga itu membuat ia semakin kagum kepada pria itu. Jika di ingat kembali, dirinya di Desa justru dengan segala kecurigaan nya, dan ternyata pria itu sedang mengetes uji nyali nya.

Menghadapi kedua orang tuanya, dimana ayah nya termasuk orang yang sedikit keras kepala. Tapi mungkin seperti yang ia bilang tadi mereka sefrekuensi.

****

Di dalam kamar Rai. Jika ia melihat di atas ranjang nya, maka ia akan teringat betapa buasnya dia. Tersenyum sesekali tertawa saat membayang kan wajah Iriana di bawah kungkungan nya.

Terlihat pasrah. Melihat telapak tangan, ia menyentuh sesuatu yang lembut. Apakah sama seperti yang ia lihat saat memasuki kamarnya? Mungkin.

"Sial ... Ini membuat saya gila. Dan kau, berhenti bangun di saat malam-malam seperti ini. Saya malas mandi air dingin lagi." seraya menunjukkan arah selatan nya. Sudah beberapa kali ia mandi air dingin setelah kepulangan nya dari rumah Iriana.

Kita harus cepat nikah, Sayang!

Rai, yang sudah memberi tahukan kepada kedua orang tua nya. Jika ia ingin melamar Iriana dengan resmi. Kedua orang tua nya pun juga harus ikut menemani nya ketika sedang melamar Iriana nya.

Pagi hari menyapa, Iriana sudah bisa di tebak akan terbangun telat lagi. Bangun dari tempat tidurnya, melihat jam di dinding yang ternyata sudah pukul 9. Mengambil ponsel di atas nakas, apakah ada pesan dari Rai. Atau teleponnya. Ternyata, benar ada pesan dari prianya.

**Mas Rai**:

**Mas, hari ini kunjungan ke toko dan perusahaan papa**.

**Mas Rai**:

**Dek ... Nanti mau jalan-jalan selagi kita masih di kota**?

'**Aku baru bangun Mas.**

**Iya, Mas bisa kesini nanti jika pekerja nya sudah selesai**.'

Membaca ketikan balasannya, membuat ia tersenyum. Ketukan di pintunya membuat ia melempar kan ponselnya di ranjang.

"Ibu ....!"

"Astaga, kenapa anak gadis bangun nya selalu telat. Apa di sana juga begini, apa gak marah-marah nenek kamu itu ir!?"

membuat nya meringis, sekarang ia akan mendengar nyanyian ibu nya lagi di rumah. Selama seminggu, lumayan juga! mengobati rasa rindu.

"Mandi sana, jangan nyengir-nyengir gitu. Jelek!" astaga benar-benar kejam.

"Kan aku anak gadis mau ini, lagi rindu ranjang empuk juga bu."

Dengan manyun seraya melihat langkah ibu nya yang sudah membuka jendela kamar dan membersihkan tempat tidurnya. Seperti ini lah, ibu nya akan selalu menganggap diri nya masih kecil.

"Mandi ... Neng!" titah ibunya. Membuat ia tergesa-gesa mengambil handuk, tidak lupa kecupan di pipi ibu nya.

"Ish ... Anak itu." menatap Iriana, menghilang dari balik pintu kamar mandi nya. Menggeleng kepalanya pelan, ia rindu moment bersama putri satu-satunya.

Jika putri nya sudah menikah, sudah pasti akan mengikuti suaminya. Tapi ia bersyukur karena kemungkinan putrinya akan tinggal di desa tempat nenek nya jika mereka sudah berumah tangga. Tidak terlalu jauh.

Dikamar mandi Iriana, melihat area leher nya setelah selesai mandi. Bekas tanda dari Rai sudah terlihat membiru.

"Astaga ... Apa ibu tadi melihat tidak yah?" melihat kearah cermin dengan menggigit ujung kukunya, khawatir ketahuan ibunya.

"Ish ... Ini salah, Mas Rai. Kenapa membuat nya disini ... Mana banyak lagi." mungkin maksud nya, jangan membuat sesuatu yang meninggalkan jejak.

"Syukurlah...." mengelus dadanya, setelah sedikit mengintip di luar. Ternyata ibunya sudah tidak ada di kamarnya.

Setelah selesai berpakaian, dan menutup 'tanda' di lehernya. Keluar dari kamarnya dan menuju ke ruangan makan.

"Pagi Butie!"

"Ehh, pagi, Mbak! kapan datang, Mbak?" ujar Tuti, pekerja dirumah ibunya.

"Malam tadi Butie, bikin apa itu Butie!?" itu panggilan nya dari kecil, yang di ajarkan ibu Tuti.

Usia nya sudah hampir kepala lima, bekerja bersama ibunya dari ia usia satu tahun sampai ia sudah berusia 26 tahun. Betah sekali Butie, padahal Ibu ratu nya jago ngomel.

Tapi, di tempat nenek Ibu nya kalem dia bilang tidak mau merusak citranya yang sudah dia bangun dari pacaran sama ayahnya. Anak baik-baik dan lembut. Membuat nya terkekeh setelah mengingat kisah ibunya yang aneh.

"Oh ... Malam toh, Mbak pantas Butie gak tau."

"Ini Mba. Bikin pisang gorengan pesanan ibu." lanjutnya, ibu Tuti kerja nya sampai sore saja. Jadi kalo sudah malam Ibu Tuti pulang ke rumahnya.

"Dimana Ibu, Butie?" seraya memakan sarapan pagi nya.

"Di ruang belajar, Mbak!" membuatnya mengangguk paham.

1
Abel Peony
Jangan lupa mandi junub!/Blush/
Asrar Atma
disini, juga baru hujan. /Scowl/
Abel Peony
Wow ... Rai tidak pernah mengencewakan
Abel Peony
Info dari Tarjo, lagi!
Asrar Atma
kok sama sih/Sleep/
Abel Peony
Apa, yah?

Di sore pertama, dia dapat merasakan kehangatan itu. membuatnya merasa utuh. memberinya satu lagi, keinginanan kuat untuk bersamanya./Rose//Heart/
Kesini: wow panjang
total 1 replies
Asrar Atma
oke yang pertama memang berkahir, tapi akan ada yang berikut nya/Scowl/
Abel Peony
Hampir lupa meninggalkan jejak kehidupan🧘‍♂️🧘‍♂️🧘‍♂️
Asrar Atma
oke selamat berbuka/Sob/
Abel Peony
Hahaha/Joyful/
Diantara kepusingan seorang author, Sky.
Ada aku yang tertawa dengan durjana /Doge/
Abel Peony
Yeah, masih beruntung karena Rai tampan. Sebab, ada yang kurang tampan, tapi sama buruknya.
Asrar Atma
sama saya juga pusing /Sob/
Kesini
ya kali di bawah ranjang. elah
Abel Peony
Ngga sampai penyatuan. Ngga papa/Sleep/
Asrar Atma
oh...begitu /Whimper/
Abel Peony
Ini masalah serius, Rey/Sob/
Abel Peony
sempat²nya lihat ke bawah
Abel Peony
Wow
Asrar Atma
lah gimana nih dong/Hunger/
Abel Peony
Tiba² saja kau teringat dengan Plankton/Hey/
Abel Peony: Aku maksudnya. Typo terus, sih/Slight/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!