NovelToon NovelToon
My Nerd Bodyguard

My Nerd Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Enemy to Lovers
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ocean Na Vinli

Kekurangan kasih sayang dari papanya, membuat Jessica Maverick selalu mencari perhatian dengan melakukan tindakan di luar batas, hingga dia juluki sebagai manizer atau pemain pria.

Sampai-sampai pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Jessica kerap kali mengundurkan diri. Mereka tidak sanggup memantau pergerakkan Jessica yang liar dan binal itu.

Tindakan yang dilakukan Jessica bukan tanpa sebab, dia hanya ingin mendapatkan perhatian dari sang papa. Namun, bukannya mendapatkan perhatian, malah berujung mendapatkan pengawalan lebih ketat dari sebelumnya.

Felix namanya, siapa sangka kehadiran pria berkacamata itu membuat hidup Jessica jadi tidak bebas. Jessica pun berencana membuat Felix tidak betah.

Apakah Felix sanggup menjalankan tugasnya sebagai bodyguard Jessica? Lalu apa yang akan terjadi bila tumbuh benih-benih cinta tanpa mereka sadari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu

Saat bokongnya diremas, Jessica lantas berteriak. Lalu dengan cepat dia memutar badan ke belakang, hendak melihat sang pelaku, yang ternyata teman sekolahnya dulu.

"Brian ...."

Namun, belum sempat Jessica menyapa temannya. Datang dari arah samping, Felix seketika melayangkan pukulan di rahang Brian.

Bugh!

Pupil mata Jessica langsung melebar. "Hentikan Felix!" serunya. Melihat Felix memukul lagi pipi kanan Brian.

Brian ikut terkejut. Namun, bukannya merintih kesakitan, dia malah melayangkan tatapan menantang pada Felix. Lelaki bermata hijau itu hanya diam saja sambil menyeringai tajam sekarang.

Felix jadi makin tersulut emosi, wajahnya kian memerah. Dia kembali melayangkan pukulan. Meski Jessica berusaha melerai mereka.

Perkelahian tersebut membuat DJ menghentikan musik dan semua pengunjung club mengalihkan pandangan ke arah Jessica.

Melihat hal itu, Jessica jadi malu. Sebab sebagian orang yang berada di club adalah teman kuliahnya. Dengan sekuat tenaga Jessica berusaha menghentikan perkelahian.

"Berani kau menyentuh Nona!" teriak Felix sambil mencengkram kuat kerah kemeja Brian saat ini.

"Hentikan Felix, dia temanku! Kau ini kenapa sih?!" seru Jessica. Berusaha menarik tangan Felix.

Tak ada jawaban, hanya dengkusan kesal berhembus dari hidung mancung Felix. Meskipun begitu, dia tidak melepaskan Brian.

"Felix lepaskan temanku!" kata Jessica lagi, sambil sesekali melirik ke kanan dan ke kiri, melihat teman-teman kuliahnya mulai berbisik-bisik di sekitar.

"Astaga, apa Jessica masih dikawal. Padahal kan dia sudah dewasa."

"Entahlah, bisa saja itu mainannya kan."

"Masa sih? Tapi kenapa seleranya pria culun, ya walaupun tampan sih tapi kan tetap saja culun, haha."

Setelah berkata demikian, mereka tertawa rendah sambil menoleh ke arah Jessica, dengan berbagai macam ekspresi.

Mendengar gelak tawa di sekitar, wajah Jessica semakin memerah. Dengan cepat dia menarik tangan Felix hingga pada akhirnya Brian berhasil terlepas. Lelaki berambut blonde itu pun terhuyung-huyung ke belakang sesaat.

"Nona, apa yang Anda lakukan? Tadi dia melakukan pelecehan pada Nona," kata Felix, tampak keheranan.

Jessica melototkan mata. "Diam kau! Pergi kau dari sini sekarang, Brian temanku, dulu kami sering bercanda seperti itu," sahutnya, seraya melirik Brian tengah mengelap darah yang mengalir di sudut bibir.

Tawa rendah dari teman-temannya masih terdengar di sekitar. Merasa lucu dengan pemandangan di depan.

Kerutan di kening Felix semakin terlihat. "Tidak aku tidak akan pergi! Ayo pulang Nona, ini sudah malam!" katanya.

Napas Jessica mulai memburu. Sebab Felix berbeda dari pengawal sebelum-belumnya. Lelaki ini seolah-olah memiliki kewenangan atas hidupnya.

"Tidak mau! Kau saja yang pulang biarkan aku, argh! Turunkan aku!" Jessica membelalakan mata ketika Felix menggendongnya tiba-tiba seperti karung beras.

Suara tawa di sekitar terdengar makin keras.

Jessica dirundung malu. Dengan cepat menutup mata dan mulai memukul-mukul punggung Felix.

"Lepaskan aku Felix, sialan!" teriak Jessica. Membuat tawa di club makin pecah.

Felix tak mendengarkan. Memilih melangkah cepat menuju pintu utama sambil mengabaikan tawa di sekitar.

Sesampainya di luar, Jessica memberanikan diri membuka mata. Melihat dia sudah berada di parkiran mobil.

"Turunkan aku!" pekik Jessica berusaha memberontak.

Felix justru mendengus kasar dan bergegas memasukkan Jessica ke dalam mobil.

Saat Jessica berhasil duduk di kursi belakang. Jessica berusaha keluar. Namun, Felix itu tiba-tiba mengikat kedua tangannya dengan dasi.

"Apa yang kau lakukan, sialan!" jerit Jessica lagi. Dengan sekuat tenaga memberontak, tapi kekuatannya tak sebanding dengan tenaga Felix.

Setelah berhasil mengikat kedua tangan Jessica dan memasang seatbelt, Felix bergegas duduk di kursi kemudi. Lalu mulai mengendarai mobil, meninggalkan pelataran club.

"Kau dipecat!" seru Jessica seketika sambil berusaha melepaskan ikatan di tangan.

Felix malah menyeringai tipis sejenak. Seringai yang tak dapat dilihat Jessica. Sebab wanita itu sibuk melepaskan diri sekarang. Sebab ikatan Felix sulit dilepaskan.

"Saya tidak bisa dipecat sama Nona, kalau mau mintalah pada Tuan Aiden," balas Felix lalu melirik Jessica di center mirror.

Hembusan napas kasar kembali keluar dari hidung Jessica. Dia memfokuskan pandangan ke kaca bagian tengah, menatap dingin ke arah Felix.

Felix telah membuat amarah Jessica meledak-ledak sekarang. Hingga wajahnya kini bertambah merah seperti kepiting rebus.

"Berani kau denganku hah?! Aku akan mengadukan kau dengan papaku!" jerit Jessica.

Bukannya ketakutan. Felix terlihat biasa saja. Dia malah mengambil ponsel di atas dashboard. Lalu menekan angka satu, yang di mana otomatis terhubung dengan nomor Aiden. Tak lupa dia menekan tombol loudspeaker. 

"Baiklah, ini adukan lah saya pada Tuan Aiden," ucap Felix sambil menghadapkan ponsel ke wajah Jessica.

Bunyi panggilan belum terhubung terdengar di sekitar seketika.

Mendengar hal itu, napas Jessica semakin memburu.

"Kurang ajar kau! Kau menantangku hah?! Akan kupastikan kau hari ini dipecat!" jerit Jessica.

"Hallo, ada apa Felix?" Selesai berteriak, secara bersamaan suara Aiden keluar dari ponsel.

Mendengar suara Aiden, Jessica tanpa sadar mengulum senyum. Entah mengapa kemarahannya tadi mendadak hilang, hanya dengan mendengar suara Aiden saja, hatinya terasa tenang.

Inilah yang menjadi faktor Jessica suka membuat masalah. Para pengawal pasti akan menghubungi Aiden dan dia jadi memiliki kesempatan untuk berbicara dengan papanya, walau hanya melalui ponsel saja.

Selama ini jika dia yang menghubungi Aiden, tak pernah diangkat. Kadang kala langsung dimatikan. Sedangkan bila para pengawal yang menelepon, tak butuh waktu lama langsung diangkat. Aneh bukan, pikir Jessica sesaat.

"Papa, ini aku Jessica, Felix mengikat tanganku, sakit sekali! Dia memukul temanku juga tadi Pa! Pecat saja dia Pa! Felix tidak becus berkerja! Aku tidak mau dijaga dia!" seru Jessica, matanya kembali melototi Felix kala mengingat sekarang tangannya dalam keadaan diikat.

Aiden tak langsung memberi jawaban. Hanya keheningan yang terdengar di balik ponsel Felix. Padahal Aiden sama sekali tidak mematikan panggilan. Panggilan pun masih terhubung sekarang.

Jessica mulai mengerutkan dahi saat tak ada balasan dari sang papa.

"Pa—"

"Jessica, bukankah sudah kukatakan tadi, jangan membuat ulah! Bisakah kau sehari saja tidak membuat ulah hah! Contohi adik-adikmu! Pasti kau ada di luar sekarang kan, ini sudah malam. Perlu kau tahu tidak ada pemecatan! Semua yang dilakukan Felix pasti ada sebabnya, jangan ganggu aku! Kau benar-benar membuat kepalaku pusing!"

Sedetik kemudian, panggilan diputuskan Aiden. Mata Jessica tampak mulai berkaca-kaca. Dadanya terasa sakit entah karena apa. Namun, dengan sekuat tenaga Jessica menahan air matanya agar tak tumpah.

Felix segera menjauhkan ponsel sambil melirik ke arah Jessica sekilas.

Setelah meletakkan ponsel ke tempat semula, Felix berusaha memfokuskan pandangan ke depan. Sebab dia dapat melihat Jessica seperti menahan tangis barusan.

"Nona dengarkan saya tidak bisa dipecat, sekarang kita pulang," balas Felix.

Namun, tanggapan Jessica membuat Felix lagi dan lagi tercengang.

"Ini semua gara-gara kau! Turunkan aku sekarang, bajingan!" pekik Jessica sangat nyaring.

Hingga telinga Felix sedikit berdengung. Felix enggan menanggapi.

Sementara Jessica berulang kali berteriak makin lantang.

"Pria gila!"

"Psyco!!!"

"Dasar culun!"

"Turunkan aku, bajingan!!!"

Mendengar teriakan Jessica, Felix merasa tak nyaman. Dia seketika mengambil sesuatu di dalam saku jas.

"Apa kau tuli hah?! Turunkan—hmf!!!" Jessica terperanjat kala mulutnya tiba-tiba disumpal. Matanya spontan melebar sempurna sekarang.

"Maaf Nona, ini cara satu-satunya," kata Felix sambil melirik Jessica, melalui center mirror.

Jessica tak bisa menjawab. Karena mulutnya penuh dengan sebuah kain.

'Sialan! Awas saja pria ini ya! Aku akan membalas perbuatanmu!' batin Jessica sejenak sambil melototi Felix.

'Uwek, apa yang dia masukkan ke dalam mulutku ini? Kenapa rasanya aneh, uwek!' kata Jessica lagi di dalam hati. Entah mengapa Jessica rasanya ingin muntah.

Andai saja Jessica tahu jika kain yang dimasukkan adalah kaus kaki milik Felix yang belum dicuci selama seminggu.

Ketika Jessica tidak bisa berteriak. Felix tanpa sadar mengulas senyum. Dia sesekali melirik Jessica tengah sibuk mengeluarkan kaos kaki miliknya dari mulut.

Ketika sedang memperhatikan gerak-gerik Jessica. Pandangan Felix tiba-tiba tertuju pada mobil hitam yang mengekori mereka sekarang.

Felix mulai mengerutkan dahi.

Tiba-tiba ....

Brak!

"Sial!"

1
Atalia
oke ditunggu yaa author
Atalia: semangat terus yaa dan selalu sehat author😁
total 2 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
misteri nih si Felix jangan2 anak orang kaya juga
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah mike yang bakal di jodohkan dengan Jessica
mur:ciyuah
aku penasarannya ama felix...gimana mo focus ya felix..wong kepala atas bawah nyut nyutan...lum tertuntaskan🤭🤭😄😄🤭🤭🤭🤭apa lagi disugui penampilan jesica yg sexi..maki. puyeng tu felixxx..
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
woy stela terserah Jesika mau pake baju apa pun dia yang punya rumah...ingat kamu itu hanya ibu tiri cuma benalu di rumah itu
Zalirang
dinikahin nih🤣🤟
Era Simatupang
hahahaa mampus 🤣🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
nah loh 🤣... kelabakan pasti wkwk
mur:ciyuah
felix dab nggak kuat iman nya ....jes ..mana ada kucing dikasih ikan goreng crispi..nggk mau....yg ada pasti langsung diterkam ..hammmmammmmmm...klakuan si kucing garong...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya ampun sama2 edyan wkwkk ..malu nya 🤣🤣
mur:ciyuah
duh malunya kalian berdua.....deal sama sama malu maluin...mending ajak nikah felix aja jes...
mur:ciyuah
jessica ini emang gila....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bengek emang Jesika ini wkw
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
romantis si Felix inget ultah nona nya
Lestari Ami'ne Zia
uchhh tmbh seruuu uuppinn thor
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kasian ya Jessica bukan salah dia dong kalo ibu nya meninggal karena biar dia tetap hidup harusnya si Aiden malah sayang bener bukan cuek ...

siapa pulak itu yang datang
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wkwk hukuman yang menyenangkan bukan wkwk
Lestari Ami'ne Zia
up up upiiinnnn thorr ceritanya mkin bagus AQ syuka
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
kok bapak nya kaya orang bego ya ...diem aja anaknya di aniaya terus sama bini muda nya ..di fitnah hadeh
Ariany Sudjana
Aiden ini bodoh, lebih percaya sama dua nenek lampir daripada putri kandungnya sendiri. kapan sih mata Aiden akan terbuka, kalau dua nenek lampir ini ular berbisa?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!