NovelToon NovelToon
Secret Love

Secret Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sukapena

Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.

Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.

Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Geralt pamit terlebih dahulu kepada teman - temannya, perasaaanya tidak tenang sibuk memikirkan Kanalla yang ia tinggal begitu saja di hotel sendirian.

Reymond yang mengetahui hanya tersenyum kecil seraya membantu Geralt untuk kembali ke hotel tempat dia menginap dengan Kanalla "Ge kenapa kau malah menginap dihotel yang berbeda dengan kita?" Tanya Gedion pada kakak kembarnya itu.

"Dion kau tau kan Geralt seperti apa" sela Reymond pada Gedion, mereka yang mengerti hanya bisa menggelengkan kepala sedangkan Adelia tidak mengetahui obrolan mereka.

"Loh Geralt tidak menginap di hotel tempat kita bertemu tadi?" Adelia bersuara membuat Steven menggelengkan kepala "Geralt itu unik dan dia selalu begitu menghabiskan waktunya dengan kesendirian" jawab Steven seraya meneguk minumanya.

"Aku jadi semakin penasaran dengannya" ucap Adelia dan tersenyum manis, sedangkan Steven yang melihat senyum Adelia tiba - tiba dadanya berdetak lebih cepat dan dia pun langsung salah tingkah "demi tuhan cantik sekali" ucap Steven dalam hati.

"Aku yang saudara kembarnya tinggal bersama denganya dalam satu rahim saja tidak dapat memahami sifat Geralt, jangankan aku orang tuaku juga seperti itu. Geralt memang selalu membatasi dirinya dengan orang sekeliling"Gedion ikut menimpali panjang lebar.

jAdelia semakin penasaran dengan Geralt "seakan - akan terdapat tembok besar yang mebatasi kita kepadanya, itu yang mejadikan dia sangat dingin" sambung Reymond sedangkan Steven yang mendengar ucapan Reymond tersenyum mengejek.

"Hey kau juga begitu jangan lupa, kalian itu sama - sama es batu" Reymond hanya menghela nafasnya dan menatap keluar jendela cafetaria itu.

Geralt sudah sampai pada lobby hotel, segera menuju ke kamar yang ia tempati dengan Kanalla, Kanalla disana sedang tidur diatas ranjangnya menghadap ke jendela.

"Apa kau sudah makan malam?" Tanya Geralt seraya melepas bajunya dengan menuju ke kamar mandi, Kanalla yang mendengar Geralt berbicara hanya diam dan tetap pada posisinya.

Tak berapa lama Geralt keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dipinggang, membuka pintu yang diketuk oleh seseorang untuk mengambil kantong yang berisi baju untuknya dan Kanalla.

Sebelum dia sampai di hotel Geralt menghubungi Armand untuk membelikanya baju karena dia tidak membawa baju, hanya membawa baju yang sedang ia kenakan pakaian jas formalnya sama seperti Kanalla yang hanya membawa satu baju dres yang dipakainya.

"Nalla apa kau sudah makan malam?" Tanya Geralt sekali lagi masih dengan keterdiaman Kanalla, Geralt mengeryitkan dahi dengan bingung "aneh, kenapa dia begitu apa dia tidur?" gumam Geralt di dalam hati.

Dihampirilah Kanalla diatas ranjang, Kanalla yang merasa ranjang bergoyang berpura - pura tertidur "Nalla...Nalla apa kau tidur?" Tanya Geralt sembari naik ke atas tempat tidur tetap tidak ada sahutan dari Kanalla disana.

Geralt melihat pantulan wajah Kanalla pada tembok kaca dihotel tersebut tersenyum kecil dan ikut merebahkan tubuhnya memeluk Kanalla dari belakang

seketika tubuh Kanalla tegang terkaget mengetahui Geralt memeluk tubuhnya dari belakang "apa kau marah padaku?" Geralt bertanya pada Kanalla "tidak" jawab Kanalla dengan pelan membuat Geralt semakin yakin bahwa Kanalla saat ini tengah merajuk padanya.

"Kenapa kau tidak memakai Credit Card yang telah ku berikan untuk membeli apapun yang kau mau"Geralt bertanya kepada Kanalla dengan posisi Geralt masih memeluk tubuh Kanalla dari belakang.

"aku belum lapar" jawab Kanalla sekenaknya Geralt menyadari bahwa Kanalla belum makan malam "ganti pakaianmu dan ikut aku ke restoran bawah untuk makan malam" perintah Geralt namun Kanalla masih mengabaikan.

"Aku tidak lapar" jawab Kanalla sambil menahan tangisnya, dari Geralt memasuki kamarnya dia memang sudah menangis namun berusaha untuk tidak bersuara.

"Anakku butuh asupan makanan, jangan keras kepala" Ujar Geralt sekali lagi dan kali ini suara Geralt mulai terdengar dingin ditelinga Kanalla "anakmu? Jadi kau hanya memikirkan ANAKMU?" ucap Kanalla  dengan intonasi suara sedikit meninggi diakhir kalimat.

"Iya kau hanya peduli dengan anakmu, memangnya apa yang ku harapkan" sambung Kanalla dengan tersenyum menertawakan dirinya "aku hanya ibu dari anakmu bukan istrimu jadi apa yang ku harapkan padamu, perhatianmu selama ini pasti hanya untuk anakmu bukan diriku" Geralt yang menyadari kalimatnya membuat Kanalla salah faham.

"Aku sadar aku bukan dari orang terpandang seperti kalian dan oleh karena itu tidak seharusnya aku marah padamu karena kau mengasingkan aku disini sendirian sedangkan dirimu asik dengan teman - temanmu di cafe itu" ucap Kanalla sambil menangis terseduh - seduh melampiaskan rasa dongkol dihatinya.

Geralt yang mendengar Kanalla berbicara seperti itu melototkan mata berusaha menenangkan Kanalla dengan cara memeluk Kanalla lebih erat, diciuminya Kepala Kanalla "aku bisa jelaskan itu" namun Kanalla masih menangis berusaha berontak dalam pelukan Geralt.

"Aku memang bukan bagian dari kalian dan mungkin tidak akan menjadi bagian dari kalian hiks hiks hiks" ucapnya disela tangisan membuat Geralt menutup kedua matanya.

"ya tuhan dia memiliki fikiran seperti ini ternyata" gumam hati Geralt "Nalla lihat aku, lihat mataku" perintah Geralt pada Kanalla yang saat ini sudah berada dibawa Geralt.

Kanalla tetap tidak ingin menatap mata Geralt "siapa dia ? Apa dia wanitamu?, tinggalkan aku dan anak ini, Kau tenang saja anak ini tidak akan menjadi penganggu dalam hubunganmu bersama wanita itu" ucap Kanalla dengan masih meneteskan air matanya.

Geralt sungguh sakit melihat Kanalla yang seperti ini "dia bukan siapa - siapaku Nalla bahkan aku tidak mengenalnya" namun penjelasan itu tetap tidak membuat Kanalla merasa puas.

"Bukan siapa - siapa?, lalu mengapa kalian duduk bersama, dia bahkan sangat akrab dengan teman - temanmu" Nala kembali berbicara kepada Geralt "aku benar - benar tidak mengenalnya Nalla" senggah Geralt sekali lagi.

Kanalla menggelengkan kepala menandakan tidak percaya pada ucapan Geralt "kenapa kau mendiamiku, membiarkanku sendirin disini ? asik dengan mereka disana?" Kanalla melontarkan kembali pertanyaan yang menyayat hati.

Sekarang dia melihat mata Geralt "maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu" Kanalla lagi - lagi tidak percaya seraya menggelengkan kepalanya, dia berusaha berontak, ingin pergi dari kamar hotel itu ingin menangis sendirian digelapnya malam.

Geralt memeluk Kanalla dengan erat menutup kedua matanya"ya tuhan aku menyakitinya lagi dengan sikapku" ucap Geralt didalam hati seraya menciumi puncak kepala Kanalla.

Memeluknya erat sehingga Kanalla tidak dapat lepas dan pergi kemanapun "biarkan aku pergi Ge, aku ingin pulang ke rumahku di skotlandia hiks hiks" ucap Kanalla sedikit lemas karena dia benar - benar lelah.

perutnya juga lapar dan sekarang dia merasakan kram pada perutnya "kau malu kan mengenalkanku pada mereka, jadi biarkan aku pergi dari hidupmu dan aku berjanji anak ini tidak akan pernah mengetahui siapa ayahnya,Aku jamin itu Ge dia tidak akan mencari dan menuntutmu suatu saat nanti" ucap Kanalla sambil menatap mata Geralt, Geralt yang ditatap seperti itu hatinya seakan tercubit dengan keras.

Geralt menarik kembali Kanalla kedalam pelukanya, tanpa Geralt sadari ada air mata yang turun di pipinya "ya tuhan aku menyakitinya kembali untuk ke dua kalinya" ucap Geralt dalam hatinya.

"Maafkan aku Nalla, aku tidak malu sama sekali hanya saja aku perlu waktu untuk mengenalkanmu pada mereka" jawab Geralt seraya mengelus puncak kepala Kanalla, tidak ada sahutan dari Kanalla.

Ternyata Kanalla pingsan, Geralt merasakan sesuatu yang basah dibawah sana mengenai tubuhnya. dilihatnya kebawa dan ternyata itu adalah darah mengalir dari paha Kanalla.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!