NovelToon NovelToon
Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst
Popularitas:742.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: aisyah az

Naina Hilda, gadis yang selalu menghitung mundur hari pernikahannya harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memutuskan hubungan sepihak.

Sang kekasih menemukan tambatan hati yang lain yang menurutnya lebih sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri yang pantas digandeng tangannya ketika kondangan.

"Maaf, Na. Perasaanku ke kamu, hambar."

Dua pekan sebelum ijab kabulnya terucap dengan sang pria.

Tenda dan katering sudah di pesan bahkan dibayarkan, untung saja undangan belum sempat disebar. Namun, bukan itu yang membuat tingkat stres Naina meningkat hingga ia lampiaskan pada makanan.

Naina baru tahu ternyata mantan tunangannya memiliki kekasih dengan spek idaman para pria. Tinggi, putih, langsing, glowing, shining, shimmering, splendid.

Apa kabar dengan Naina yang kusam, jerawatan dan gendut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Aku si Buruk Rupa?

Lebih dari tiga puluh menit Naina berdiam diri di dalam toilet. Mengacuhkan gedoran pengguna lain. Ia hanya ingin menenangkan hatinya sejenak dengan menumpahkan air mata.

Naina memberanikan diri keluar setelah merasa kakinya cukup kuat menopang beban pengkhianatan yang diterimanya.

"Kamu tahu. Kenapa mas Ivan tidak menyentuhmu malah menitipkan benihnya padaku?"

Rere tiba-tiba ada di belakang Naina. Dari cermin terlihat wanita itu tersenyum degan mengelus perutnya yang masih rata.

Naina tidak ingin memperdulikan ucapan wanita itu. Dia fokus mencuci tangannya di westafel.

"Mas Ivan jijik sama kamu. Gendut dan buruk rupa." Rere tertawa begitu bahagia.

"Apa kamu bangga, menjadi perempuan murahan?"

Tawa Rere berhenti seketika, berubah menjadi amarah. Tangannya terangkat hendak menampar Naina jika Ia tidak sigap menangkap lengan rapuh itu.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu, Re." Naina mendorong tubuh gadis itu hingga tersungkur di lantai.

"Naina, ada apa ini?" tanya Mayra yang segera masuk setelah mendengar keributan. Ia begitu terkejut melihat Rere terjerembab di lantai dengan memegangi perutnya.

"Wanita gendut itu menyakitiku," rengek Rere sengaja mencari perhatian. Apalagi calon ibu mertuanya kini ikut masuk dan menyaksikan akting teraniayanya.

"Naina tidak akan melakukan perbuatan serendah itu jika bukan kamu yang memulainya, Re!" bentak bu Santi.

Rere yang kecewa tidak mendapatkan pembelaan dari calon mertuanya segera bangkit. Menyerang rambut Naina dan menariknya.

Permainan tidak cukup imbang karena bu Santi dan Mayra lebih mendukung dan melindungi Naina. Dengan sekuat tenaga, wanita paruh baya tersebut menarik pinggang calon menantunya agar menjauh dari Naina.

Naasnya, bu Santi terjatuh hingga kepalanya terantuk tempat sampah yang terbuat dari besi di pojok toilet.

"Mama," teriak Rere pura-pura panik melihat calon mertuanya yang memegangi kepala.

"Itu yang aku tidak suka darimu, Re. Kamu terlalu arogan!" hardik bu Santi.

Naina dan Mayra masih berdiri di tempatnya. Menyaksikan drama menantu yang mencari simpati dari ibu calon suaminya. Sama sekali tidak ada kecocokan di antara keduanya.

"Naina, sebaiknya kamu pulang saja, mama tidak apa-apa," ucap bu Santi setelah Rere membantunya berdiri.

Hal itu membuat Rere semakin benci dengan Naina. Calon ibu mertuanya lebih membela mantan tunangan suaminya daripada ia sendiri.

Naina yang mendapat perintah dari bu Santi segera meninggalkan tempat tersebut. Namun, Rere kembali menghadangnya dengan tangan dibentangkan.

"Aku tidak punya waktu untuk meladenimu," ucap Naina kembali menyingkirkan Rere dari hadapannya.

"Urusan kita belum selesai Naina. Aku akan membalas penghinaan ini," jerit Rere yang membuat bu Santi semakin benci pada calon menantunya.

"Apa yang menutupi mata Ivan hingga memilih wanita sepertimu. Jika kamu tidak hamil darah daging Ivan, aku tidak sudi punya menantu sepertimu."

Setelah berkata demikian pada Rere sambil menudingkan jari ke wajah gadis itu, bu Santi meninggalkannya. Hingga Rere memohon maaf pada calon mertuanya.

*****

"Banyak sekali belanjaan kalian?" tanya bu Linda setelah membukakan pintu untuk Naina dan Mayra.

"Ini semua punya Naina, Bu." Mayra meletakkan lima paperbag yang menggantung di lengannya.

Gadis itu kemudian merebahkan diri di samping Naina. Menggenggam erat tangan sahabatnya. Seolah memberitahu bahwa semua akan baik-baik saja.

"Aku beli beberapa daster juga buat ibu," ucap Naina. Kemudian ia memilah paperbag yang berisi baju untuk sang ibu.

"Terimakasih, sayang." Bu Linda lantas mencium kening putrinya.

Melihat hal yang manis itu, membuat Mayra sedikit iri. Ia merindukan ibunya yang telah meninggal beberapa tahun lalu, karena komplikasi yang dideritanya.

"Kamu beli buat Mayra juga kan?"

"Aku beli tas couple sama Mayra." Bibir Naina merekahkan senyuman. Ditunjukannya tiga tas dengan motif dan ukuran yang sama. Hanya warna saja berbeda.

"Satu lagi untuk kak Karina," seru Naina.

Menyebut nama kakanya membuat Naina merindukan wanita yang lahir dua tahun lebih dulu darinya. Karina tengah menghabiskan makan malam bersama suaminya di sepetak rumah kost dekat perusahaan tempat Dewa bekerja.

Ia yang hendak mencuci piring bekasnya dan suami makan menghentikan aktifitas. Handphone berdering. Nama Naina terpampang di layar. Karina segera mengambil benda itu dari atas meja, lalu menggeser ikon vidio untuk menerima panggilan sang adik.

"Assalamualaikum, Kak Karina." Naina melambaikan tangan di balik layar. Ada ibu dan Mayra juga di sisi kanan dan kiri adiknya.

"Waallaikumussalam." Karina juga melakukan hal sama dengan mereka. Melambaikan tangannya pada layar benda tersebut.

Dewa yang semula tengah membersihkan kekacauan istrinya ketika memasak, menoleh ke arah Karina saat ia bersorak gembira.

Kebahagiaan kadang semurah itu. Hanya bertemu dengan keluarga meskipun via virtual membuat Karina bahagia. Hal yang bahkan tidak bisa dibeli dengan uang.

"Kak, Karina. Aku membeli tas couple untuk kita bertiga." Naina begitu antusias memperlihatkan tiga tas dengan warna berbeda.

"Weekend akan kami antar ke Jogja. Sekalian jalan-jalan ke Malioboro," ucap Naina Lagi.

Bu Linda dan Mayra jadi saling pandang, Naina tidak membicarakan sebelumnya.

"Bukannya kamu ada projek dari pak Arga yang belum dikerjakan?" Mayra mengingatkan. Naina yang lupa akan hal itu menepuk keningnya. Sedangkan Karina yang di seberang menertawakan sang adik.

"Kalian bisa ke sini kapan saja."

"Tasnya boleh kalau mau dipaketkan," ujar Karina lagi.

"Bagaimana kabarmu, Sayang." Bu Linda menanyakan kabar sang putri.

Sebetulnya tidak perlu ditanyakan pun, nampak dari wajah Karina jika ia bahagia tinggal bersama suaminya. Namun, begitulah setiap ibu, ia akan merasa lebih tenang jika jawabannya keluar langsung dari mulut anak-anaknya.

*****

Naina merebahkan tubuhnya di atas kasur, matanya menatap lurus pada langit-langit kamar. Ucapan Rere sebelumnya berhasil menghantui pikirannya dikala sendiri.

"Mas Ivan jijik sama kamu, gendut dan buruk rupa."

Kalimat itu berhasil membuat Naina bangkit dan duduk di depan cermin.

"Apa aku si buruk rupa?" tanya Naina pada cermin di depannya.

Ia menekan-nekan pipi chubi-nya berulang kali. Juga mengukur lemak yang bergelambir pada lengan dan perutnya.

"Dulu aku tak sebesar ini," ujarnya.

Diliriknya timbangan digital di bawah ranjang. Benda yang memang sudah lama tidak ia gunakan. Entah kapan pastinya Naina menimbang berat badannya sendiri. Dan rasanya tubuhnya berubah cepat dalam dua tahun ini.

"Apa aku bisa mengembalikan berat badanku seperti sebelumnya dalam waktu satu bulan?"

"Bisakah wajahku menjadi lebih baik dalam waktu sesingkat itu?"

Naina bertanya-tanya. Ia ingin menghadiri pernikahan Ivan meskipun tanpa undangan. Ingin membuktikan jika kecantikan fisik bisa diubah.

BERSAMBUNG....

1
Gunawan wan
Luar biasa
Gunawan wan
Lumayan
Ana N
Sarapan apa mkn malam thor
Ana N
Superrr sekali kak Author. Sy setuju sekali. 💪 semangat kak
Firman Firman
sekali jalng ya jalng Rere cinta krna harta nya Ivan😄🤭
Firman Firman
ha ha Ivan Ivan kmu lepasin permata hati demi batu kerikil jalann😄🤭
Firman Firman
cinta itu datang secara tiba tiba😄🤭tanpa permisi dan bicara
Firman Firman
ha ha siapa dia🤗
Firman Firman
oh may good 😱
Firman Firman
semoga saja kalian bisa bersama 💞👍
Firman Firman
lepas dari batu kerikil dapet berlian🤗
Firman Firman
terus semngat naina💪
Firman Firman
lnjut semngat naina
Firman Firman
lnjut,, 👍
Firman Firman
pak arga harus bisa memahami perasaan naina pak
Firman Firman
semngat naina 💪
Firman Firman
sabar naina prjlnnmu masih panjang jngn. kmu bersedih hanya gara gara laki bodoh macam Ivan itu😡
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
dasar kadal buntung 😄🤭
Firman Firman
trusss lannjuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!