Maxim yang memiliki putri angkat bernama Arabella yang sudah di asuh nya mulai dari 10 tahun lalu hingga kini Arebella telah lulus sekolah menengah atas malah jatuh cinta kepada kepada putri angkat nya sendiri bagaimana kisahnya yuk Ikuti jejak nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
"Jangan sentuh tangan ku, Kalian memang iblis pantas saja kalian menikah" Max langsung pergi dengan berpekedapatan Charles langsung ambruk.
Max memukul stir nya dengan kuat. Hanya dua orang yang mementingkan ke egoisan masing-masing membuat satu orang langsung tersiksa. Max menyangkan perilaku Charles kepada Humairah. Padahal Humairah adakah wanita yang begitu sempurna.
Setelah Max merasa senang, Max langsung melajukan kendaraan kesayangan nya menuju ke kediamannya. Dirinya perlu pelukan Bella untuk meredakan emosi nya.
"Sayang..." Max langsung melangkah dengan cepat saat melihat istrinya duduk di sopa sambil menonton Tv di ruang beristirahat di temani kedua putranya.
"Hah Daddy, Waalaykumussalam" Jawab Bella. Max lalu langsung memeluk Bella. Dirinya tidak peduli jika kedua putra nya melihatnya dan juga para pelayan atau pun bodyguard melihatnya.
Max merasa bersalah kepada istrinya, karena ulah kedua orang tuanya Bella yang menjadi korbannya.
"Sayang, tolong maafkan aku"
"Daddy, apa yang terjadi? Daddy kenapa?" Bella jadi khawatir. Bella mengelus kepala suaminya dengan penuh kasih sayang.
"Aku merindukanmu, apapun yang terjadi, tolong jangan pergi dari hidup Daddy sayang. Daddy mencintaimu" Ungkap Max dari hati nya yang terdalam.
"Insyaallah Bella tidak akan meninggalkan Daddy kecuali takdir Tuhan Yang menentukan" Walaupun heran tapi Bella tetap memberikan kenyamanan kepada suaminya.
"Daddy kenapa?" Tanya Rayden. Ia mulai nyaman dengan Max. Sehingga Rayden memanggil Max dengan sebutan dengan Daddy sama seperti Arsen.
"Tidak apa-apa nak, Daddy hanya merindukan Mommy kalian" Jawab Max. Jawaban Max begitu hangat, itu menyentuh hati Rayden dan Bella.
"Hanya rindu Mommy?" tanya ulang Arsen. Seketika Arsen langsung mendekati kedua orang tuanya.
"Ada yang salah?" Tanya Max balik. Max langsung duduk dengan tegap kembali menatap putranya dengan alis menukik.
"Daddy tidak rindu Arsen sama abang Ray?" Ucap Arsen dengan polos. Ia menatap Max heran.
"Rindu kalian juga" kekeh Max. Ahhhh putranya sedang cemburu sekarang. Max lalu memeluk Arsen dan mencium pipinya.
"Tidak mungkin Daddy tidak merindukan kedua putra Daddy yang begitu tampan" Lanjut Max lagi. Bagaimana pun Max harus adil terhadap Arsen dan Rayden. Apalagi Rayden sekarang sudah sah menjadi anak angkat nya. Dirinya harus belajar dari Bella yang mempunyai sabar yang luas tentang anak-anak.
Arsen tersenyum senang mendengar ucapan dari sang Daddy dan Arsen langsung memeluk balik Max.
"Daddy cuma mau bilang, kalau kalian besok sudah harus ke sekolah"
"Aduhhh...tapi Rayden belum bisa bahasa inggris Dad" Jawab Rayden gelisah. Masa besok sudah sekolah, padahal dirinya belum bisa bahasa inggris. Yakali di sekolah nanti dirinya cuma bengong-bengong saja kayak orang tolol. Apalagi semua bukunya pasti memakai kata bahasa inggris.
"Siapa suruh kalau belajar kebanyakan ngeles" Sahut Arsen meremehkan Rayden.
"Kau kan tahu kalau di Indo kek mana" Jawab Rayden tidak terima.
"Tidak, apa-apa. Rayden bisa belajar lagi, nanti Rayden akan terbiasa." Ucap Bella sambil tersenyum. Bella mengerti ke khawatiran Rayden.
"Nanti Daddy bawa les guru privat sama kalian"
"Mmm Daddy, Arsen lihat ada kuda di belakang. Apa boleh Arsen belajar menunggang kuda?" tanya Arsen menatap binar Daddynya.
"Tentu Nak, Belajarlah. Daddy suka semangat mu. Kalian pilih lah kuda yang kalian inginkan" jawab Max.
Arsen dan Rayden lalu saling menatap satu sama lain.
"Aku kuda yang putih." Ucap Rayden dengan cepat.
"Ok, Arsen yang hitam yang paling sudut aja deh Bang" jawab Arsen dengan semangat.
"Ajak kepala pelayan bersama kalian"
Arsen dan Rayden langsung mengangguk kepala dengan semangat. Mereka langsung pergi menuju ke lapangan perkudaan dengan semangat nya. Sedangkan Bella hanya tersenyum melihat nya saja. Bella senang melihat Rayden begitu nyaman disini.
"Daddy, terimakasih sudah baik kepada Rayden" Ucap Bella.
"Kenapa Berterimakasih sayang. Itu memang sudah tugas ku sebagai seorang Daddy. Kita sudah mengangkat Rayden sebagai putra kita. Kamu saja tidak membedakan Arsen dan Rayden, kenapa aku tidak" jawab Max lalu menyatukan tangan nya yang besar dengan tangan istri yang mungil.
"Tapi sepertinya Rayden masih canggung dengan kita yah Dad"
"Tidak apa-apa sayang, mungkin Rayden masih belum terbiasa." Sesekali Max juga mencium pucuk kepala istrinya sedangkan Bella menyandarkan kepalanya di kenang Max.
Bella lalu menyentuh jakun suaminya. Bella begitu gemas dan merasa bahwa Max sangat tampan dengan jakun yang menonjol ini.
Tapi tidak dengan Max. Max yang selalu akan menjadi murahan kalau berada di dekat Istrinya langsung merasa terpancing akan sesuatu.
Tapi Max hanya membiarkan istrinya melakukan apapun yang di lakukan istrinya terhadap dirinya. Bahkan di perkoas istrinya pun Max sangat rela.
"Kamu suka sayang?" Tanya Max yang suaranya sudah mulai berat. Max langsung mengangkat tubuh istrinya yang menurut nya ringan ke dalam pangkuannya.
Bella langsung menganggukan kepalanya." suka Dad" jawab Bella dengan polos.
Sekarang amarah Max langsung sirna bahkan sudah lupa bahwa dirinya tadi habis bertengkar hebat dengan Daddy nya sendiri. Hanya karena pelukan istrinya.
Jawaban yang di berikan istrinya malah membuat nya mengeluarkan nafas yang berat. Kalau dalam pendengaran nya bahwa Bella ingin Berc1nta sekarang juga. Otak Max memang sangat jauh kalau sudah di dekat Bella.
"Daddy, ada yang mengganjal" ucap Bella dengan polosnya lagi. Lalu Bella menatap wajah Max dengan wajah yang begitu penasaran.
"Iya, sayang. Daddy tahu" jawab Max. Ia menaruh wajahnya di pundak istrinya.
"Itu apa Daddy?" Tanya Bella. Ia segera beranjak tapi Max menahan nya. Padahal mereka tadi malam sudah bermain tapi Bella masih saja polos tentang hal yang beginian. Sepertinya Max perlu mengajari istrinya tentang hubungan ranjang lebih giat lagi.
"Jangan bergerak sayang, nanti ada yang bangun" Max menikmati ini. Sikit-sikit dekat dengan istrinya adik kecilnya malah langsung on. Tahu aja kalau ada orang yang ia cintai.
"Bangun apa Daddy, Bella mau lihat apa itu" Bella semakin penasaran dengan benda mengganjal itu.
Max lalu langsung menggendong istrinya yang membuat Bella langsung terkejut. Hanya satu tangan mengangkat Bella.
"Nanti kalau di kamar kamu boleh melihatnya" Max tidak tahan lagi. Kepalanya rasanya ingin meledak maksudnya kepala yang di bawah sana.
"Kau pasti akan menyukai nya" bisik Max lagi dengan menyeringai.
pasti seneng bangett si daddy😁