Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Ibu Tiri
Hai sista... dah senin lagi.. Ayo silahkan vote novel ini... mudahan bisa masuk rangking ya... 😍😍
Sean tersenyum melihat wajah Emma yang memerah
" Mengapa hari ini kau bar-bar sekali Emma? Minta maaflah pada Billy " ucap Sean, Ya juga ya... pikirnya. Emma pun mendekati Billy yang kini posisinya dah nemplok di dinding kayak cicak
" Billy... "
" Hemmm "
" Maaf ya..... semua ini gara-gara bos mu itu " ucap Emma
" Kalian berdua sama saja hik hik... aku diperlakukan seperti anak tiri saja " Billy semakin nemplok di dinding
" Cup.. cup.. udah dong jangan nangis ya... aku minta maaf.. kayaknya aku Lagi pms ini..., udah ayo ikut aku ke kamar ada hadiah buat kamu " rayu Emma lalu menarik tangan Billy begitu pintu lift terbuka
" Eh apa apaan kau bawa Billy ke kamar " protes Sean, Emma langsung mendelik ke arah Sean
" Bukan urusanmu... ingat urusan kita belum selesai, jangan kau kira secepat itu aku memaafkanmu walaupun kau bos ku " jawab Emma ketus
Setelah sampai di kamar, Emma membuka tas pakaiannya, Ia mengeluarkan sebuah tas berisi beberapa hem untuk Billy
" Ini Billy sayang, aku membelikannya untukmu kemaren di mall.. ini merk nya bukan abal-abal lho " ucap Emma sambil menyerahkan tas tersebut pada Billy
Billy langsung tersenyum sumringah, Ia membukanya. Emma membelikannya 3 buah hem dan sebuah dasi
" Terimakasih... ternyata kau ibu tiri yang baik.... " ucap Billy tersenyum senang. Billy memang yatim piatu, sejak berumur 10 tahun Ia di rawat dan di sekolahan oleh tuan Daniel ayah Sean. Setelah Sean menetap di Jakarta, Billy kemudian di kirim untuk menemani Sean karena Sean tak pernah cocok dengan sekretaris wanita.
" Sekali lagi maafkan aku ya... " ucap Emma sambil memeluk Billy, Billy tentu dengan senang hati membalas pelukan Emma, Ia menaikkan alisnya sambil menatap Sean seolah-olah mengatakan..." aku Menang, Emma memelukku wek.. "
" Cih.... begitu saja..aku juga sudah sering di peluk Emma " sahut Sean tak mau kalah
Emma langsung melotot pada Sean mendengarnya
" Billy pergilah... aku masih ada urusan dengan bosmu ini " ucapannya kembali ketus
Tanpa di perintah 2 kali Billy langsung ambil langkah seribu....sambil tertawa " huh rasakan kau sekarang boss, emangnya enak di marahin ma ibu tiri "
Emma bersedekap dengan ke dua tangannya
" Sekarang katakan apa saja yang sudah kau lakukan dengan hp ku " ucap Emma masih dengan nada marah
Sean duduk di sofa sambil melepas jas nya
" Semalam pengacaramu menelfon, aku mengangkatnya.. katanya mantan suamimu itu mau rujuk, Jadi kukatakan kau tak mau.. Kau sudah punya aku kekasihmu yang lebih tampan, muda dan tajir melintir ini " jawab Sean
" Lalu apa hubungannya dengan foto itu, jangan bilang kamu kirim foto itu pada Ida... "
" Ya... dia yang minta.. dia tak percaya kalau aku bersamamu, jadi ya sudah " jawab Sean tanpa dosa
Emma mendekati Sean
" Kembalikan hp ku, aku harus menelfon Ida untuk menjelaskan ke salah pahaman ini " ucap Emma sambil menadahkan tangannya
" Di mana letak salahnya, kau mau kembali lagi pada mantan terindahmu itu ? Jangan mimpi " ucap Sean marah
" Bukan itu, aku harus menjelaskan pada Ida bahwa kita hanya kekasih kontrak " mendengar jawaban Emma... Sean semakin kesal, Ia menarik tangan Emma dan mengukungnya hingga Emma tak bisa bergerak di pangkuannya
" Lepaskan Sean.. apa apaan kau "
" Tidak seorangpun boleh tau kalau kau kekasih kontrakku, mengerti "
" Hanya Ida saja "
" Tidak juga Ida, hanya Billy saja mengerti " bentak Sean di wajah Emma
" Lepaskanlah aku... I hate you Sean " Emma kesal sekali dengan perlakuan Sean padanya
" Terserah... sekarang bersiaplah, malam ini kita berangkat kota berikutnya " titahnya
" Apaa... aku bahkan belum jalan-jalan Sean " protes Emma
" Kita ini bekerja bukan liburan, enak sekali kau mau jalan-jalan , pekerjaan kita masih banyak "
" Please Sean... besok aja berangkatnya ya.... aku mau berkeliling Medan malam ini " rayu Emma suaranya sudah tidak ketus lagi
Melihat kesempatan Sean tak menyia-yiakannya
" Boleh saja asal kau mencumbuku sampai aku puas " ucapnya sambil tersenyum licik, Emma memutar bola matanya
" Kau memang bos yang licik "
" Tidak.. aku bukan bos yang licik, aku bos yang pandai membaca peluang, bagaimana...? waktumu 5 detik untuk menjawabnya " ucap Sean lalu melonggarkan pelukannya
" Mencumbumu sampai kau puas? apa kau tidak takut padaku Sean " tanya Emma
" Apa yang harus kutakutkan darimu? " ucap Sean sambil memandangi tubuhnya kecil Emma
" Sean... aku ini janda dan sudah lebih dari 3 bulan tidak bersentuhan dengan lelaki, apa kau tidak takut nanti aku lepas kontrol dan melakukan hal lain selain ciuman saja. Kau kan tidak suka bersentuhan dengan wanita " elak Emma
" Tidak.. aku tidak takut "
" Ya untung di kamu.. rugi di aku Sean " balas Emma
" Di mana rugi mu Emma, kau janda sedangkan aku bujang..bukannya aku yang rugi jika kau keblablasan "
" Kalau kau yang rugi, kenapa juga minta begituan.. uh menyebalkan " umpat Emma
" Ya sudahlah.. kalau kau tak mau, mulailah berkemas " ucap Sean sambil tersenyum karena merasa di atas angin
Emma terdiam.. bagaimana ini kan rugi banget udah sampe Medan trus ngak traveling.. ngak asik banget, tapi boss ku yang menyebalkan ini mintanya selalu menjurus ke situ.. arg..."
Sementara Emma melamun di pangkuannya, Sean memandangi wajah cantik tersebut.. tak sabar sudah ia mau melahap bibir nan mengoda itu.
" Apa kukerjain saja ya... bos licik ini.. Akan kubuat mati penasaran kau he he, siapa suruh kau mencari masalah denganku toh aku sudah janda juga.. ngak rugi-rugi amat" pikiran Emma menerawang untuk mengerjai Sean
" Baiklah bos ku.. aku akan mencumbumu tapi jangan silahkan kalau nanti kau mati penasaran Hemm " ucap Emma, senyum Sean langsung mengembang
Emma mengubah posisinya, kini ia menaiki Sean di sofa. Emma mencium bibir Sean dan langsung di sambut oleh Sean dengan senang, dadanya berdebar keras saat Emma memimpin ciuman mereka, puas mencium Sean bibir Emma bergerak dan bermain di kuping Sean, membuat perut Sean serasa terangkat
" Oh Shett... Emma.... " erang Sean . Jemari Emma dengan lincahnya membuka dasi Sean dan melemparnya, lalu membuka satu persatu kancing hemnya
Kini bibir Emma menyusuri leher Sean, ia sengaja meninggalkan kissmark di leher Sean, Sean sangat menikmatinya. Ini baru pertama kali bagi Sean, selama ini ia selalu menolak wanita yang berusaha menyentuhnya.
Emma kembali mencium bibir Sean dan....... tangan Emma meraba menyapa si.boy yang sudah terbangun semenjak tadi, tangan mungilnya itu bermain-main dengan boy beberapa saat, Sean sudah tak tau lagi sudah apa yang dirasakannya kini.. dunia terasa terbalik, kini ia merasakan nikmatnya surga dunia
Emma memang sangat mahir membuatnya merasa di atas awan
" Ya.... terus Emma..." rucaunya
Tok... tok... tok...
" Bos.... apakah kalian sudah siap berangkat " suara Billy kembali terdengar di balik pintu
Emma langsung menarik tangannya dan berdiri
" Sepertinya kau memang harus mengiriminya ke hutan Amazon ha ha " ucap Emma lalu melarikan ke kamar mandi sambil tertawa
" Billyyyyyyy.... aku tak akan memaafkanmu kali ini " teriak Sean membahana di kamar
Klek... Billy membuka pintu dan melihat Sean terduduk di sofa tanpa baju
" Bos jangan bilang... aku salah lagi " ucapnya memelas
See you next eps
happy reading selalu