Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27 . Love Language
Pandu berdiri disisi pintu mobil , tangan kanan nya ia masukkan kedalam saku celana sedang sebelah tangan kiri nya menyelipkan sebatang rokok disela jari tengah dan telunjuk . Bahkan Echa bisa melihat Asisten Gara juga melakukan hal yang sama .
Echa menghela nafas pelan dan segera mendekati kedua nya . Echa langsung menyambar rokok milik Pandu dan membuang nya asal .
"Apa kalian ini pecandu rokok berat ? Enteng sekali bibir kalian itu menguarkan asapnya sudah macam cerobong kereta ". Sarkas Echa
Asisten Gara segera mematikan rokoknya dengan cara menginjak puntung rokok itu menggunakan sepatu pantofel milik nya .
Sedang Pandu hanya melirik Echa dan tak berniat membalas ucapan calon istri nya tersebut .
"Pak Pandu apa anda masih menyimpan amarah dengan saya ?" ujar Echa seraya memasang wajah memelas .
Pandu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan ."Saya gak marah Cha , tapi dengan cara mu seperti tadi hanya akan merendahkan harga diri saya sebagai pimpinan ". Ucap Pandu
"Bagian mana yang merendahkan mu mas ? Justru itu sebagai bentuk toleransi mu pada bawahan mu ". Kata Echa
"Saya cuma mau menunjukkan pada semua orang , jika mereka tidak berhak menyudutkan kamu karena-"
"Karena Echa calon istri mas Pandu , begitu ?" Echa menyela ucapan Pandu
"Bukankah seharus nya begitu ? Mereka harus mulai bisa menghormati kamu Cha sebagai calon nyonya pewaris MM Grup dan bukan lagi sebagai sekretaris ". Jelas Pandu
"Iya mas Echa paham , tapi-"
"Sudahlah jangan diperpanjang lagi , tenaga saya semakin habis berdebat dengan kamu Cha . Ayo kita cari makan sekarang ". Ajak Pandu kemudian menarik pergelangan tangan Echa dan segera membuka pintu mobil , dan mempersilahkan Echa masuk .
"Gar, setelah ini kamu handle meeting dengan Agra's Company . Sekretarisnya sudah mengatur jadwal nya, bertemu dicafe biasa tempat kita melakukan meeting dengan para klien investor ". Kata Pandu memberikan perintah pada Asisten Gara .
"Tapi bos .."
Belum juga Asisten Gara menyelesaikan ucapannya , Pandu sudah masuk kedalam mobil . Asisten Gara menghela nafas nya kasar. Ia segera kembali masuk kedalam perusahaan , tapi sebelum itu ia meminta tolong OB untuk membelikan makan siang untuk nya .
.
Mobil yang Pandu kendarai , melaju dengan kecepatan sedang menuju restaurant terkenal dipusat kota itu .
"Cha ..." ucap Pandu
"Ya mas ?" sahut Echa
"Dipanti ada berapa banyak anak-anak yang tinggal disana ?" tanya Pandu
"Sekitar 8 anak yang yang berumur 10 tahun , 5 balita dan 2 orang bayi mas . Memang kenapa mas ?" ujar Echa bertanya
Pandu menggeleng pelan ," tidak ada , mas hanya tanya saja ".
Echa menganggukkan kepala nya paham .
Pandu segera menepikan mobilnya diparkiran depan restaurant .
"Ayo turun ..." Ajak Pandu lalu melepas seatbelt milik nya dan segera turun membukakan pintu mobil untuk Echa .
"Silahkan tuan putri .." Pandu membungkukkan setengah badannya dan mengulurkan tangan untuk berpegangan Echa .
"Terimakasih mas " ucap Echa tulus
"Sama-sama sayang ". Sahut Pandu dan segera menutup pintu mobil .
.
Kedua nya masuk kedalam restaurant dengan bergandengan tangan . Mata Pandu menyisir mencari tempat duduk kosong .
"Kita duduk sana saja ..." kata Pandu menunjuk kearah bangku yang terletak paling pojok .
Echa mengangguk dan bergegas mengikuti langkah kaki Pandu .
Pandu segera memanggil pelayan .
"Permisi , ini buku menu nya tuan .." kata pelayan
"Kamu mau makan apa sayang ?" tanya Pandu pada Echa
"Ada nasi goreng seafood?"
"Ada , kamu mau ?"
"Iya mas .."
"Nasi goreng seafood dua , orange juice satu dan ice tea satu ". Ucap Pandu pada pelayan
"Ada tambahan lagi tuan ?" tanya pelayan
"Mau tambah apa lagi sayang ?"
"Boleh Echa belikan juga buat anak-anak panti mas ?" ujar Echa meminta izin pada Pandu .
"Boleh sayang , belikan saja ".
"Makasih mas ". Ucap Echa dengan wajah berbinar .
"Sama-sama sayang .."
"Tolong tambah nasi goreng seafood 30 pax , take away ya mas ". Kata Echa pada pelayan
"Baik , mohon ditunggu ". Pelayan itu segera berbalik badan dan melangkah ke dapur untuk memberikan menu pesanan mereka pada koki .
Sembari menunggu , Echa menatap sekeliling restaurant . Disana ternyata disediakan tempat bermain untuk anak-anak dan juga ruang privat room .
"Cha .." panggil Pandu yang menatap calon istrinya itu dengan tatapan kagum .
Echa menoleh menatap Pandu ,mata nya bertubrukan dengan mata hazel milik Pandu . Dia salah tingkah ditatap se-intens itu oleh calon suami nya .
"Ke-kenapa mas lihat Echa begitu ?" ucap Echa gugup
Pandu tak menjawab , ia tersenyum tipis seraya menarik tangan Echa yang berada diatas meja dan langsung menautkan jemari besar nya pada jemari lentik milik Echa . Diusapnya dengan lembut punggung tangan Echa yang halus dengan ibu jari nya .
"Makasih .." kata Pandu
Echa mengerutkan kening nya bingung . "Buat ?"
"Sampun purun nampi Kulo dados garwo panjenengan nduk cah ayu ( sudah mau menerima saya sebagai suami mu ,wanita cantik)" . Ujar Pandu dengan begitu tulus nya .
Echa semakin mengerutkan kening nya bingung , pasal nya ia tak tau apa yang Pandu ucap kan .
"Kamu ngomong apa sih mas , Echa gak paham ". Ucap Echa
Pandu hanya terkekeh kecil mendengar nya .
"Besok mas ajarin belajar bahasa Jawa , biar kalo mas bawa kamu je Jogja kamu bisa ngobrol pake bahasa Jawa , hm?" tutur Pandu lembut
"Memang harus ya mas , kalo dijogja harus ngomong pake bahasa Jawa ?" tanya Echa
"Gak harus , tapi sebagai orang Jawa memang sudah ditanamkan sejak kecil diajarkan tata Krama dan bahasa . Pernah dengar pepatah 'wong jowo Ojo ilang jowo ne' ?" ujar Pandu
Echa mengangguk pelan . "Pernah mas , itu maksud nya gimana ?"
"Maksud nya , Sebagai orang Jawa jangan sampai kehilangan jati dirinya yang berasal dari Jawa . Misal seperti tata Krama, tutur kata nya lembut juga sopan santun dan sikap nya ". Kata Pandu menjelaskan
Echa mengangguk paham .
"Echa jadi pengen belajar bahasa Jawa ". Ucap nya
"Besok belajar sama mas ya .."
"Iya mas ".
Tak berselang lama pesanan mereka pun datang . Pelayan segera menaruh pesanan itu diatas meja .
"Makasih ". Ucap Echa pada pelayan seraya menyunggingkan senyum .
"Sama-sama ". Sahut pelayan dan juga membalas senyuman Echa .
Setelah pelayan pergi , Pandu langsung menatap tajam kearah Echa.
"Kecentilan ". Sindir Pandu
"Kecentilan bagaimana sih mas ?" ucap Echa tak paham
"Kenapa senyum-senyum seperti tadi sama pelayan . Sama mas saja suka nya ngajak ribut ". Protes nya tak terima
Echa menghela nafas pelan ."Itu kan juga bagian dari attitude mas , mas cemburu ?"
"Siapa yang tidak cemburu , lihat wanita nya kecentilan begitu sama lelaki lain ". Sungut Pandu seraya menyilangkan kedua tangannya didepan dada .
"Utututu , sayang ku ... Ya sudah maaf ". Ucap Echa lalu menyendokkan nasi goreng dan menyuapkannya pada Pandu .
"Yuk makan , bayi besarku ..." goda Echa
Dengan terpaksa Pandu membuka mulutnya dan menerima suapan dari Echa .
"ihh pinternya ..." ucap Echa seperti memuji seorang anak kecil .
.
.
.
