NovelToon NovelToon
Dia Pengasuh Putraku

Dia Pengasuh Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh / Pembantu
Popularitas:86.5k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

Aswin Al Nur adalah pria tampan turunan arab. walau pekerjaannya sangat sukses dan juga kaya, tapi nasib pernikahannya tidak sebaik dengan pekerjaannya.

Aswin dan istrinya telah bercerai karena orang ke tiga. Istri Aswin telah berselingkuh. anak semata wayangnya ikut dengan Aswin.

Sampai akhirnya Aswin menemukan pengganti istrinya. dia adalah pengasuh dari putranya sendiri.

Gimana kisah percintaan Aswin Al Nur, yuk kita lanjut baca saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelaskan

Malam hari Amel sedang menyuapi Khairan makan malam. Tidak lama Aswin dan duduk di samping Amel.

"Ambilkan saya makan," kata Aswin menyuruh Amel. Amel tidak menjawab tapi langsung bangun dari duduknya dan mengambilkan Aswin makan.

Setelah piring terisi, Amel memberikan pada Aswin. Aswin melihat ke wajah Amel yang terus diam.

"Makasih," kata Aswin sambil terus menatap ke Amel. Amel lagi lagi tidak menjawab dan diam saja.

Aswin tidak langsung makan. Tapi Aswin melihat ke Amel terus.

"Kenapa diam terus Hem...?" tangan Aswin sambil mengusap rambut Amel.

Amel menggeser kepalanya karena tidak mau di pegang oleh Aswin. Aswin justru tersenyum tipis.

"Pintar nya, sudah habis ya. Sekarang gantian Mba makan dulu. Khairan jangan rewel, tunggu di sini."

"Makan di sini aja. Temani saya," Aswin sambil menahan tangan Amel.

Amel melepaskan tangan Aswin yang memegang tangannya dengan tangan satunya.

"Saya makan di dapur saja Pak. Di tempat yang memang pantas nya untuk saya."

Aswin memegang tangan Amel cukup kencang. Sampai Amel tidak bisa melepaskan nya.

"Jangan bicara seperti itu. Ya sudah terserah kamu mau makan di mana. tapi nanti setelah Khairan makan, saya ingin bicara dengan kamu."

Aswin lalu melepaskan genggaman tangannya. Amel tidak berkata lagi dan terus pergi ke arah dapur.

Amel di dapur langsung ambil makan. Amel rupanya tidak enak makan, tapi Amel memaksa makan agar dirinya tidak sakit.

"Ngapain aku same ngga enak makan. Amel ayo kamu harus kuat. Kamu jangan lemah Amel. ini cuman masalah kecil. bukan masalah besar yang harus kamu pikirkan," Amel bicara dalam hatinya sambil terus makan.

Aswin sudah selesai makan. Karena Aswin ingin bicara sama Amel, jadi Aswin inisiatif ingin menidurkan Khairan.

"Sayang ayo kita ke kamar. ini sudah malam, Khairan harus tidur. Besok sekolah kan?"

"Khailan mau sama Mba aja Pah. Khailan ingin di bacakan cerita."

"Papah juga bisa cerita. Ayo sama Papah aja," Aswin langsung menggendong Khairan ke atas menuju kamarnya.

Aswin sambil bicara sama Khairan saat jalan ke atas.

"Khairan kenapa panggil nya Mba lagi? Kan Papah dah bilang kalau panggilnya sekarang Mamah."

"Di suruh Mba. Khailan ngga boleh panggil Mamah sebelum Mba dan Papah menikah."

"Oh Mba bilang gitu?"

"Iya."

"Ya sudah kalau gitu. Ayo tiduran, Papah cari buku cerita dulu."

"Papah, Khailan pengin cerita ikan."

"Baiklah."

Aswin sudah dapat buku cerita. Setelah itu Aswin duduk dekat Khairan dan bersiap untuk cerita. Tapi ternyata cara Aswin membaca ceritanya tidak bagus seperti Amel. Khairan lalu protes.

"Ya baiklah, Papah akan seperti Mba. Sudah Khairan pejamkan matanya."

Khairan lalu memejamkan matanya. Tapi ternyata tetap saja ngga bisa tidur. Amel ke atas menuju kamar setelah selesai makan. Saat buka pintu kamar Khairan, Amel melihat Aswin yang sedang bercerita.

"Mba, Papah ngga bisa baca cerita. Papah suaranya jelek."

"Ini kamu lanjutkan, saya sepertinya tidak bakat baca cerita," Aswin memberikan buku cerita ke Amel.

Amel lalu duduk di samping Khairan setelah Aswin pergi. Aswin bukanya keluar tapi malah duduk di sofa kamar Khairan. Amel langsung membacakan cerita tentang ikan. Baru Amel membaca sekitar 10 menit, Khairan sudah tidur.

Amel menyelimuti Khairan. Setelah itu meletakan buku cerita ke rak.

"Sudah tidur?" Amel hanya mengangguk.

"Cepat banget sih."

Setelah Amel meletakan buku cerita, Aswin mengajaknya mengobrol di depan kamar.

Aswin keluar duluan, tidak lama Amel keluar juga.

"Duduk di sini. Jangan jauh jauh, kita kaya orang musuhan saja."

Amel menggeser duduknya, karena Aswin Amel merasa masih jauh dari nya, Aswin menggeser duduknya agar lebih dekat.

Setelah dekat Aswin tidak langsung bicara. Tapi menatap Amel dulu. Amel tau Aswin sedang menatapnya, tapi Amel diam saja dan tidak menatap balik.

"Saya tau kamu pasti sedang marah dan kesal sama saya. Karena kamu pikir setelah saya mendengar dan tau tentang mantan alm istri saya yang ternyata tidak selingkuh dari saya tapi karena sakit, saya akan menarik perkataan saya untuk menikahi kamu. Saya awalnya memang sedih karena ternyata Mantan alm istri saya ternyata ngga menyelingkuhi saya, tapi saya pikir pikir lagi ada yang aneh dengan kematiannya."

Amel masih diam dan mendengarkan nya.

"Saya sudah tau semua tentang Mantan Alm istri saya kenapa dia sakit dan sampai meninggal tidak memberi tau saya. Ternyata dia sudah mendaftar asuransi kematian dari seminggu sebelum menikah dengan saya. Dia sudah tau punya penyakit, tapi tidak separah setelah menikah dengan saya. Dan keluarganya tidak memberi tau saya tentang kematiannya, karena agar uang asuransi masuk ke keluarganya semua. kalau dia masih menikah dengan saya, uang itu pasti akan jatuh ke tangan saya, makanya keluarga dan dia ternyata sudah merencanakan semuanya."

Baru lah Amel bisa mengangkat ke pala dan melihat ke Aswin. Aswin tersenyum tipis.

"Jadi kamu jangan takut atau berpikir yang tidak tidak. Karena saya akan tetap menikahi kamu," Aswin mengambil tangan Amel dan di genggamnya. Saat Aswin mau mencium punggung tangan Amel, Amel langsung menariknya.

"Maaf Pak..." belum Amel selesai bicara, Aswin sudah memutusnya.

"Iya, belum muhrim kan. Secepatnya saya akan bikin kamu jadi muhrim saya. Ya Tuhan mau cium tangan aja sampai ngga boleh," Amel senyum tapi sangat tipis. Kalau di lihat sekilas ngga akan tau kalau Amel tersenyum.

"Ya sudah, kamu kalau mau tidur masuklah kamar. Tidur yang nyenyak ya."

"Iya," Amel bangun dari duduknya dan masuk ke kamar Khairan. Saat pintu tertutup, Amel tersenyum lebar dan merasa senang.

"Ya Tuhan terimakasih karena sudah memberi jalan dan petunjuk. Semoga tidak akan ada lagi masalah, amin."

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
Apriyanti
lanjut thor
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝑯 𝒏𝒚𝒂
sella surya amanda
lanjut
Fitria Syafei
kk kereeen 😘😘😘
༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
Rina
Semoga lancar” ya sampe hari H dan kalian selalu bqhagia 🙏🏻
nonsk2711
bc nya sambil senyum" thor 😊😊
Fitria Syafei
kk kereeen 😍😘😍
nonsk2711
kentang dahhh 🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
peluk balik Aswin...
Apriyanti
lanjut thor
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh Khairan ganggu kesempatan papa aja nih 🫢🫢🫢
༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
gatot deh dpt ciuman 🤣🤣🤣
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑨𝒎𝒆𝒍 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝒏𝒊𝒉 😅😅
Apriyanti
lanjut thor
nonsk2711
Aswin menang byk nih 😄
Rina
Wah kesempatan buat papa Aswin dong klo begini caranya 🫢🫢🫢
🦋stary🌼🌸🌼
gimn ini paragraf diatas bilang klo ortu vani menyuruh vani op ke LN tp di paragraf ini jangan sampe Aswin dan keluarganya tau klo dia punya penyakit.
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!