NovelToon NovelToon
The Unstella : Antagonist Talent

The Unstella : Antagonist Talent

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Estellaafseena

Hal yang membuatmu ragu dalam melangkah, adalah dirimu sendiri.

***
Aku mengalami kecelakaan disaat-saat terbaik. Menjadi seorang chef terkenal dan menghasilkan banyak uang dengan sampingan menjadi seorang penulis handal adalah impianku.

Namun, semua hilang saat jiwaku bereinkarnasi ke dunia lain, di tubuh yang berbeda sebagai seorang antagonis dalam novel romantis kerajaan.

Petualangan ku dimulai, di Akademi Evergreen menjadi seorang antagonis.

***
"Aku tidak melakukannya karena keinginanku, melainkan ikatan yang melakukannya." - Aristella Julius de Vermilion

[COPYRIGHT FYNIXSTAR ]

[INSPIRATION FROM ANIME]
1. RAKUDAI KISHI NO CAVALRY
2. GAKUSEN TOSHI ASTERISK
3. CLASSROOM OF THE ELITE

[ENJOY]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Estellaafseena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER XXVII

"Rin ... aku menyukaimu."

Dua orang murid kini berdiri berhadapan dengan suasana hening di sebuah lorong yang sepi. Suara angin bercampur salju di luar membuat udara dingin perlahan merambat ke lorong-lorong melewati ventilasi udara dan jendela.

Murid laki-laki dengan lembut menggenggam tangan sahabatnya dari kecil, menyatakan perasaannya yang telah terpendam lebih dari sepuluh tahun.

Murid perempuan itu menatap tak percaya, dengan perasaan sedikit terguncang. Untuk menepisnya, dia berusaha tersenyum meski sedikit canggung, "Ya ... ya? Ya, aku juga menyukaimu Mex. Kita teman ..."

"Lebih. Aku menyukaimu lebih dari sekedar teman."

Murid Perempuan itu melepaskan genggaman tangan sahabatnya dengan perasaan campur aduk. Satu sisi dia tidak percaya, namun di satu sisi lain hal, "Mex ... Mexis, kita teman, benar? Jangan bercanda."

"Riana Centauri, kau mengenalku lebih dari siapapun. Apa aku pernah bercanda sebelumnya?" Mexis kembali meraih tangan Riana.

Mereka bertatapan beberapa detik, namun Riana menggeleng pelan, melepas genggamannya. Dia memeluk dirinya sendiri, berpikir sejenak membuat keheningan di tempat.

"Mex. Sudah berapa lama kita bersama?" Tiba-tiba Riana bertanya tanpa menatap ke arah Mexis. Karena menunduk, Mexis tidak bisa melihat ekspresinya saat ini. Mexis pasrah menjawab, "Sepuluh tahun."

"Benar. Kita sudah bersama sejak itu. Sampai kedua orang tuaku tiada. Kau selalu melindungi ku. Terimakasih, tapi ... begitu sulit rasanya melepas hubungan pertemanan ini dengan status lain."

Mata Mexis membulat tanpa ia sadari. Mendengar suara Riana yang gemetar, ia tak sanggup.

"Maaf."

Satu kata itu membuat ia sadar sudah ditolak. Mexis menatap Riana, sedikit menunduk. Bohong jika dia tidak merasa sakit atau kecewa, rasanya begitu menyakitkan. Meski begitu, dia tersenyum, menepuk pundak Riana, "Ya. Terimakasih. Aku sudah puas dengan ini, maaf membuatmu kerepotan. Kalau begitu, aku pergi."

Mexis melenggang pergi dengan sikap setenang mungkin. Riana menatap punggung Mexis, dia bersandar pada dinding, seakan kakinya kehilangan energi, dia terduduk di lantai seraya kedua telapak tangannya menutupi seluruh wajah. Setelahnya, terdengar isakan di lorong itu, sampai seseorang datang menghampiri dan memeluk Riana.

...***...

Musim dingin telah berlalu, berganti dengan musim semi yang ditumbuhi pohon-pohon rindang dengan harumnya aroma bunga yang bermekaran sampai kupu-kupu terpikat olehnya.

Dewan akademi sibuk menyiapkan persiapan kompetisi festival, termasuk tempat utama yang akan menghadirkan pertarungan penuh penantian panjang dari orang-orang. Ya. Festival StarLight, akan disiarkan secara langsung di seluruh benua.

Berganti musim, seharusnya berganti pula suasana baru, namun tidak dengan kelakuan dua orang ini. Mereka sampai dijuluki sebagai Duo Komedian Stel-En oleh seluruh murid di akademi. Ya. Mereka begitu terkenal sekarang.

"Cepat keluar dari kamar mandi, kau sudah menguasainya selama dua jam sialan. Ini hari penting!" teriak Envy menggebrak pintu kamar mandi.

Setelah kejadian Envy di kubur dalam salju, mereka sering sekali bertengkar, bahkan lebih sering dari sebelumnya. Di ruang makan, bahkan sampai hendak keluar dari kamar asrama selalu saja, bertengkar, saling merebut, dan bersaing makanan.

Stella selalu mendapatkan poin lebih, namun selalu saja habis karena dia gunakan untuk CD Animation terbaru sampai-sampai pemilik toko hafal betul dengan dia.

Namun, ada satu hal yang berbeda.

Stella keluar dari kamar mandi, dengan wajah masam terlihat datar, masih merapikan dasi merahnya. Beberapa saat, dia melangkah sedikit menyibakkan rambutnya yang basah.

"Jangan diam saja, bodoh." Stella menendang Envy sampai ia masuk ke kamar mandi.

Envy tersadar akan lamunannya, menoleh ke belakang dengan wajah kesal, "Jangan panggil aku bodoh dengan wajah datar mu," ia memekik seraya menutup pintu dengan kesal.

Di dalam, wajah Envy memerah. Dia membelakangi pintu, menutup sebagian wajahnya dengan telapak tangan, 'Sial, lagi-lagi begini.'

...***...

Di suatu tempat, terdapat banyak rombongan peserta maupun pengunjung Festival StarLight Evergreen yang begitu terkenal di kalangan masyarakat. Lebih banyak dan ramai daripada tahun lalu.

"Selamat datang di Academy Evergreen! Kita kembali pada acara kebanggaan ini, Festival StarLight, dinyatakan telah dibuka!"

Pemandu acara berseru semangat dengan microfon di depannya, suaranya menggema dari sudut ke sudut akademi. Di luar akademi, orang-orang berkumpul di satu tempat dengan layar berukuran sangat besar di tengah kerumunan orang itu. Ya. Seluruh benua menyaksikan ini.

Beberapa orang rela datang dari pulau seberang untuk menyaksikan secara langsung di studion Evergreen.

Peserta telah bersiap di ruang tunggu. Tak sedikit jumlah peserta pengajuan mandiri, prestasi, atau pilihan rekomendasi dari para profesor, mereka akan segera menampakkan dirinya di tengah studion.

"Aku Layla Izena, sebagai pembawa acara terkeren di antero Liegorald. Bersama dengan Profesor tercantik di Evergreen, Profesor Alice. Akan menemani kalian selama festival berlangsung!"

Layla menjadi pembawa acara kali ini. Tak diragukan kemampuan komunikasinya, apalagi dengan sikapnya yang optimis, pekerjaan ini sangat cocok.

"Layla, kau seperti bersemangat sekali ya. Siapa yang kau dukung?" ujar Profesor Alice dengan senyuman ramah.

Layla dan Profesor Alice berbincang selayaknya berada di acara talk show. Di sisi lain, Profesor Terra yang melihat senyum cantik dari Profesor Alice kini tersipu, tangannya mengepal, terhentak di dinding, "Seharusnya aku juga ikut dengan dia," gumamnya merasa iri dengan Layla yang bisa dekat dengan Profesor Alice.

Profesor Yuren menepuk pundak Profesor Terra, "Itu tandanya kau lebih menyedihkan daripada anak muridmu."

Satu kalimat sangat menusuk hati Profesor Terra. Pada akhirnya mereka bertengkar dengan awalan Profesor Terra mencengkeram kerah Profesor Yuren.

"Tidak perlu berlama-lama lagi. Sepertinya kalian sudah tidak sabar untuk menyaksikan acara utama kita! Pertama-tama, mari kita sambut para peserta kita yang akan bertanding memperebutkan posisi pertama ..."

Saat semua orang kini berkumpul di satu tempat saling bersorak riang, sebaliknya, di tempat para peserta berada saat ini. Mereka penuh keheningan dengan aura permusuhan. Apalagi, sebagian besar mereka mengarah pada seorang murid perempuan yang duduk dengan wajah tenang. Ya. Aristella Julius de Vermilion.

Tak ayal, mereka menganggap Stella adalah musuh terbesar sekaligus ancaman. Tak sedikit pula mereka masih meragukan kemampuannya, meremehkan, atau bahkan merendahkan dan menganggapnya enteng.

"Hey, kau. Kau murid kelas E itu kan?" Sembari menggantungkan ucapannya, murid laki-laki yang mendekat pada Stella itu tersenyum remeh, "Kemenanganmu di Everglori lalu hanya keberuntungan. Kau akan kalah dalam satu atau dua pertandingan. Lihat saja nanti," lanjutnya dengan nada remeh.

Para peserta lain yang tadinya diam kini menatap ke arah mereka berdua karena suaranya yang terdengar.

Stella membuka satu matanya yang tadinya terpejam. Dia berdiri, menatap datar murid itu yang besar kepala di depannya, lalu bicara setelah beberapa saat hening, "Kau seorang dukun? Terimakasih ramalannya tapi aku tidak butuh."

Murid laki-laki itu tersentak, menahan malu di wajahnya saat ini. Alih-alih untuk menghindari rasa malu itu, dia menunjuk Stella dengan tatapan tajam. Stella masih setia menatap datar.

"Kau akan menyesal karena meremehkanku," pekiknya balik badan menjauh.

'Hm. Padahal kau yang meremehkanku duluan.' pikiran Stella terbuyar saat merasakan getaran ringan di saku rok seragamnya. Semua peserta juga merasakan itu, mereka mengambil RectaPhone masing-masing, menampilkan notifikasi pertandingan.

...[NOTICE]...

...Festival StarLight babak 1...

...Aristella Julius kelas E melawan Reka Evra kelas E...

'Masih di kelas yang sama ya.' Stella menatap tenang layar notifikasi pada layar RectaPhone miliknya.

Peserta lain juga masih terlihat tenang-tenang saja. Sampai, seseorang mendekat pada Stella, membuatnya melirik sekilas.

"Kau. Masih ingat dengan janji itu? Awas saja jika sampai gagal di babak pertama."

Yang bicara itu, Envyren Safire val Demonic. Dia bersedekap tangan dengan wajahnya yang menampilkan keseriusan. Jika Layla di sini, mungkin akan segera membuat berita bahwa Envy bisa juga serius.

Stella menatap datar Envy sepenuhnya sampai mereka berhadapan langsung. Lalu, dia bicara dengan nada lebih datar dari ekspresinya, "Aristella Julius, tidak akan mengingkari janjinya."

"Pertandingan pertama, kita sambut ..."

"Aristella Julius kelas E, melawan Reka Evra kelas E!"

'Sudah di mulai.'

^^^つづく^^^

...ーARIGATO FOR READINGー...

...THANKS...

1
Eins
kak, gak mau di bukuin aja kah? aku mau beliii beneran dehh, atau e-booknya gitu?
lee ary
ayuh mulakan
syrd_hiyya
Suka dengan alur ceritanya. Adegan pertarungannya di jelaskan secara detail jadi kita bisa membayangkannya.
muti
ini seriusan envy sama stela GK bersatu/Sob//Sob/ pdhl mau liat mereka bucin.
𝚁𝚊𝚢𝚊♡
ehh kirain bakal berlayar
Monifa Shani
Kalau tidak salah, kalian sama-sama bokek, kan? Lebih hemat untuk memasak daripada membeli makanan
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Ni Ketut Patmiari
semangat thor... ceritanya menarik👍
Darkness Crystal14
kak kok di wp di unpublish
Fyn_Casttle: maaf ya ... ketentuan kontrak NT/Cry/
total 1 replies
Jihan
Asli ini klo bnrn karam, sedih asli asksksk pls, udh trbang sm duo ini dhl..
Jihan
btw kak, klo di spam like, gbkl knp² kn ini?
Fyn_Casttle: amann
total 1 replies
Jihan
Kapal gue, mau merenung dlu sih, klo envy bnrn g sama stella😔
Jihan
maapkeun ktinggalan
Jihan
kak, ini knp jdi Aiden? kapal gue tnggelem kah?
Monifa Shani: Apa Envy akan melakukan hal sinting, lagi?
Jihan: selalu mantau dhl ka, eh bnrn up exchap, tpi mau merenung dlu sih grgr kapal gue..
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!