DIA MILIKKU

Sesampainya mereka di Hotel, Gracio langsung membawa Lena masuk kedalam kamar yang sudah di booking oleh Sean sebelumnya. Gracio memberikan kejutan sedikit kepada Lena sebagai hadiah wisuda wanitanya. "selamat wisudah sayang,terimakasih sudah bertahan selama ini dengan pria sepertiku" ucap Gracio sambil membuka mata Lena yang tadinya dia tutupi dengan tangannya.

"astagaa.. ini kamu yang persiapkan semuanya untukku?" tanya Lena dengan senang, dia sunggu diperlakukan seperti istri yang dicintai saja oleh Gracio. "iya, tapi dibantu oleh Sean, kalau aku sendiri yang ada kacau ini kejutannya" jawab Gracio sambil tersenyum. "apa kamu bahagia?' tanya Gracio menatap Lena. sedangkan wanitanya itu hanya tersenyu mengangguk.

"makasih sudah kasih hadiah untukku, aku tidak menyangka kamu juga cukup romantis" ucap Lena tertawa. dia bisa melihat jika Gracio masih canggung melakukan hal-hal seperti ini, namun Lena senang karna pria dingin ini sedikit mencair belakangan ini. "ayo kita makan kuenya, aku sudah tidak sabar memakanmu setelah ini" ucap Gracio sambil membawa Lena duduk dimeja yang sudah tersedia.

namun, tiba-tiba ponsel Gracio berdering. ia langsung mengambilnya dan melihat siapa yang menelfon dirinya sore begini, tidak mungkin Sean karna setaunya pria itu juga sedang asik libur sendiri hari ini. "Celin, ada dia menelfonku?" batin Gracio. dia mengambil ponselnya dan sedikit menjauh dari Lena, tidak ingin istrinya itu tau jika dirinya masih komunikasi dengan Celin.

"hallo ada apa menelfonku, aku sedang sibuk sekarang" ucap Gracio tidak suka. dia kesal dengan Celin yang tidak pernah mendengarkan ucapannya untuk tidak mengganggunya lagi, bahkan selama beberapa hari ini Gracio selalu terang-terangan untuk tidak mengangkat telfon Celin lagi, dan sekarang wanita itu kembali menelfonnya membuat Gracio kesal dan ingin sekali marah didepan wanita itu.

"aku merindukanmu Gracio, aku ingin bertemu walau hanya sekali saja" ucap Celin dengan nada sedih. "aku tidak bisa Celin, aku sudah bilang jangan menggangguku lagi, aku ingin memulai semuanya dari awal dengan istriku' ucap GGracio, dia melirik kearah istrinya yang sedang menikmati makanan diatas meja. " jangan mengusikku lagi Celin, kita tidak pernah ada hubungan apapun, hanya karna aku baik bukan berarti aku mencintaimu" ucap Gracio dan mengakhiri penggilannya.

pria itu kembali duduk bersama Lena dan mengelus kepala istrinya, Gracio sangat menyesal pernah ingin selingkuh dari Lena hanya karna melihat Celin yang sangat mirip dengan kekasihnya dulu. namun setelah dapat bogeman dari Sean dan membuat Gracio sadar jika dirinya tidak bisa melepaskan Lena, dan untuk Cein dia hanya termakan kenangan masalalu karna melihat wajah wanita itu sangat mirip.

Gracio membawa Lena kepangkuannya dan lansung men**cium bibir ranum istrinya itu. dia merasa bersalah pernah menc**ium wanita lain selain Lena setelah pernikahan mereka, padahal selama ini Gracio selalu bisa menahan has*rat dirinya untuk tidak menyentuh wanita lain selain Lena, namun karna Celin selalu menempel padanya membuat Gracio semakin goyah dan hampir menyentuh wanita itu.

"apa ada masalah di kantor?' tanya Lena yang melihat perubahan sikap Gracio setelah mengangkat telfon tadi. dia bisa menarakan Gracio yang berbeda saat duduk dan meminta dirinya duduk di paha pria itu. "tidak ada, hanya saja aku merasa senang bisa mendapatkan istri secantik dirimu" ucap Gracio tersenyum. Lena yang mendnegar itu langsung salting dan wajahnya pun kini sudah merah.

"jangan bercanda, aku yang bersyukur dapat menikah denganmu" ucap Lena tersenyum. dia kembali memeluk tubuh wanitanya dan mulai melancarkan aksinya. Gracio tidak hanya tinggal diam tangannya mulai masuk kedalam baju yang Lena kenakan dan mencari squishi istrinya, tidak lupa juga Gracio mulai membuka satu persatu kain di tubuh mereka dan menyisakan penutup pada bagian milik istrinya.

"ughh.." Lena mulai menikmati setiap sentuhan Gracio di tubuhnya, ini bukan kali pertama suaminya itu memberikan kenikm**atan haqiqi untuknya. " hhhmmmpp uugh'" merdu, sangat merdu ditelinga Gracio mendengar dess**ahan istrinya, dia mulai membawa Lena ke ranjang dan merebahkan tubuh istrinya itu keatas ranjang, dia mulai menyentuh perut Lena dan beralih ke pa*ha wanitanya. sungguh Gracio sangat menikmati setiap melihat tubuh Lena didepan matanya.

"aaarrggh... Gra...lakukan.." ucap Lena yang sudah tidak bisa menahan lebih lama sentuhan Gracio, pria itu sangat tau titik lemah Lena dan bisa membuat Lena langsung luluh begitu disentuh, sungguh pria diatasnya ini membuat Lena mabuk kepayang. Lena bisa merasakan setiap sentuhan dan hent**akan Gracio yang sangat nikmat untuknya. Gracio tidak pernah lagi melakukannnya dengan kasar.

keduanya sama-sama mengarungi mimpi dan diiringi gerakan Gracio yang naik turun dan hentakan demi hen**takan membuat Lena semakin memegang lengan Gracio dan mere*masnya, tubuh keduanya sampai basah dipenuhi oleh keringat,sampai mencapai puncak bersama-sama setelah hampir dua jam mereka melakukan penyatuan. "kamu sangat cantik sayang" ucap Gracio ketika selesai dengan penyatuan keduanya, dia mengelus perut Lena, entah apa yang dia pikirkan saat ini.

"aku mau kasih sesuatu sama kamu"  ucap Lena dan dia berdiri untuk mengambil sesuatu yang sudah dia persiapkan untuk Gracio. kali ini dia akan melihat reaksi pria yang sudah bersamanya hampir tujuh bulan ini, menghabiskan waktu bersama mulai dari awal pernikahan mereka sampai sekarang Gracio sudah banyak berubah. "mau mengambil apa sayang?" tanya GGracio hera, melihat Lena mencari tas miliknya.

"mau kasih lihat sesuatu, entahlah kamu akan senang atau mungkin marah hanya saja aku pikir kau berhak tau akan hal ini" ucap Lena sambil mencari kotak kecil didalam tasnya. namun tiba-tiba ponsel Gracio kembali berdering dan saat itu juga Lena bisa membaca nama yang menelfon suaminya itu. dan saat yang bersamaan ponsel Lena juga berdering, ada pesan masuk dan pesan itu cukup banyak.

"ponselmu berdering terus, aku juga mau melihat pesan dulu" ucap Lena. hatinya sedikit nyes ketika melihat nama kontak yang menelfon suaminya, namun dia tidak mau berfikir terlalu jauh. selama ini Gracio sudah jujur padanya dan juga Sean selalu memberitahu apa saja yang dilakukan Gracio jika diluar, Lena tidak ingin berfikir buruk tentang Gracio dulu, mungkin Celin menelfonnya karna ada yang yang mereka mau bahas.

"sebentar sayang, aku angkat dulu" ucap Gracio berjalan menjauh dari Lena. wanita itu juga mengambil ponselnya dan melihat pesan yang masuk. sungguh Lena tidak bisa berkata apa-apa lagi ketika melihat satu persatu pesan yang dikirim orang tidak dikenal itu. pesan yang mampu membuat Lena merasa tidak pantas untuk Gracio dan membuat fikiran Lena menjadi kacau.

foto-foto yang saat ini ada diponsel Lena dalah foto Gracio bersama Celin, foto yang sangat mesra. bahkan bisa dibilang foto yang sangat intim, bayangkan saja Gracio yang mencium Celin, duduk memangku Celin dan lebih parahnya ada sebuah video dimana, dalam video itu Gracio sedang berciuman dengan Celin. bahkan Lena yang awalnya sangat percaya pada Gracio langsung membeku melihat video itu.

Lena tidak bisa berkata apa-apa lagi, saat melihat video terakhir yang dikirim dengan pesan dibawahnya. *"selama melihat apa yang sudah dilakukan suami tercintamu dengan wanita murahan sepertiku. aku yang memang gadis kecil, kau tidak pantas untuk Gracio" *kira-kira begini isi pesan yang dituliskan oleh si pengirim untuk Lena. Lena mulai memutar video terakhir, sungguh ingin sekali dia melempar ponselnya dan menghancurkan ponsel itu.

Lena menangis namun dengan cepat dia menghapus airmatanya, dia tidak percya apa yang baru saja dia lihat. Gracio sedang menikmati penyatuan dengan wanita yang tak lain adalah Celin. sungguh kepercayaan Lena selama ini untuk Gracio seketika pudar begitu saja dan tersisa hanya perasaan sedih,kecewa,dan mungkin benci. Lena merasa dirinya sudah dipermainkan oleh Gracio selama ini.

Lena segera membuka kotak kecil yang tadinya ingin dikasih pada Gracio dan meletakkannya diatas meja. dia ingin pergi dari hotel ini untuk menenangkan hatinya, Lena langsung memakai bajunya dan membawa tas miliknya keluar selagi Gracio masih di balkon menelfon dengan Celin. Lena bisa merasakan jika suaminya itu sedang sibuk dengan Celin dan mungkin mengatur waktu mereka untuk berdua lagi.

Lena buru-buru keluar kamar tanpa memperhatikan penampilannya, dia hanya mengenakan baju yang dibeli Gracio tadi dan memakai sendal hotel keluar, tidak lupa membawa tas miliknya. entah kemana tujuannya malam ini, Lena sanagt kecewa dengan apa yang baru saja dia lihat. padahal selama ini dia sudah sangat percaya dengan Gracio dan memberikan hati dan tubuhnya hanya untuk pria itu, namun benar saja pikiran Lena minggu lalu terjadi.

Gracio tidak mungkin mau punya anak darinya, meski pria itu selama ini sudah baik dan perhatian padanya tidak menutup kemungkinan itu hanya dilakukan untuk menutupi hubungannya dengan Celin. Lena sudah memikirkan hal ini seminggu lalu setelah tau dirinya hamil, dia sudah memikirkan jika saja Gracio tidak menginginkan anak mereka. malam ini Lena benar-benar meninggalkan Gracio dihotel sendirian.

~ndr.fid

~Next