🌻Bijaklah dalam membaca. Novel ini mengandung unsur 21+🌻
Siapa yang mau mengalami kegagalan di hari pernikahan? Pasti tidak ada yang menginginkannya.
Niranida Alifia, hampir saja mengalaminya. Kekasihnya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H.
Untunglah ada seorang pria yang mau menikah dengannya, dan acara pernikahan berjalan lancar. Tapi bagaimana jalan kisahnya kalau menikah bukan dengan pria pilihannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi We, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11. Curhat bersama mamer
Lima hari kemudian,
Pagi menjelang siang di halaman belakang rumah mewah milik Arka, Mama Sovi dan Nira duduk santai sambil minum teh. Mama Sovi ingin mengenal lebih jauh sosok menantunya yang tanpa Arka kenalkan dulu, langsung dinikahi putranya. Dan, dia juga ingin tahu bagaimana mereka bisa bertemu.
Pemandangan di belakang sangatlah indah dengan banyak pepohonan dan tanaman kesayangan mama Sovi.
"Kamu ceritakan dari awal perjalanan cinta kalian." kata mama Sovi setelah mereka duduk.
Harus dari mana Nira menceritakannya. Dia takut salah. Karena memang diantara dia dan Arka tidak ada cinta.
"Jangan bilang kalau tidak ada cinta di antara kalian?" tebak mama Sovi setelah melihat gelagat keduanya sejak sarapan tadi.
Nira menoleh menatap mamanya. Dia tak menyangka kalau mama Sovi bisa tahu.
"Mama, tahu?" tanya Nira.
"Ya jelas tahulah. Dimana-mana, pengantin baru itu lengket. Kemana-mana selalu berdua seakan tak mau terpisahkan. Sedangkan kalian? Seperti ada jarak. Tidak ada hangat-hangatnya. Seperti kucing dan tikus. Tatapan kalian saja mengisyaratkan kalau tidak cinta." jelas mama Sovi, mengingat saat mereka sarapan pagi beberapa hari yang lalu dan setelahnya, Arka dan Nira tidak pernah berdekatan. Bahkan keduaya saling menjaga jarak.
Nira sejenak terdiam sambil matanya menatap ke depan. Tak bisa dipungkiri kalau tebakan mertuanya semua benar. Dia jadi merasa tak enak sendiri dengan mama Sovi. Nira menghela nafas lalu menghembuskannya pelan.
"Bahkan sebelumnya, kami tidak saling kenal, Ma." Nira mulai angkat bicara. Dia mulai menceritakan semua pada mama Sovi tanpa ada yang ditutup-tutupi.
Mama Sovi menggenggam tangan Nira dengan erat.
"Walaupun kalian menikah tanpa cinta, tapi percayalah. Suatu saat cinta itu akan datang dengan sendirinya. Dan Mama ingin, kamu tetaplah berada di samping Arka. Apapun yang terjadi, jangan pernah tinggalkan dia." pinta mama Sovi dengan wajah serius. "Dan, mungkin saja ini jalan kalian yang diatur oleh Tuhan." imbuh mama Sovi.
Nira tak tahu harus mengiyakan permintaan mertuanya, atau menolaknya. Malah dia bertanya-tanya, apakah iya itu akan terjadi? Apakah dia mampu bertahan di dalam pernikahan yang terjadi tanpa adanya cinta ini?
"Ma," panggil Nira ragu-ragu.
"Iya?" mama Sovi menatap Nira. Meraka kini saling tatap.
"Mmm, tidak jadi, Ma." jawab Nira sambil membuang wajahnya. Dia urungkan pertanyaan yang dari tadi membuat jiwa kekepoannya meronta-ronta.
"Mama tahu apa yang ingin kamu tanyakan. Pasti tentang Geo, kan?" tebak mama Sovi yang lagi-lagi benar.
"Apa Arka belum memberitahumu kalau dia sudah mempunyai seorang putra?" tanya mama Sovi dan Nira menggelengkan kepalanya. Karena memang Arka tidak memberitahunya, bicara saja hanya sepatah dua patah kata. Dan memang siapa dirinya sampai Arka harus bercerita padanya.
"Apa kamu kecewa setelah tahu Arka sudah mempunyai anak?" tanya mama Sovi lagi. Entah kenapa Nira kembali menggelengkan kepalanya lagi.
"Syukurlah. Mama tahu, kamu wanita yang berbeda. Dan asal kamu tahu, Geo itu sebenarnya anak yang baik. Hanya saja dia belum mengenalmu. Dekatilah Geo!" ujar mama Sovi.
"Mama tidak bisa cerita banyak. Biarlah Arka saja yang menceritakan semua. Atau kamu bisa bertanya langsung pada Arka." saran mama Sovi.
Mama mertuaku ini ada-ada saja. Apa dia tidak tahu bagaimana mengerikannya anaknya itu? Bisa-bisa aku digantung hidup-hidup gara-gara bertanya tentang masalah pribadinya. Batin Nira dalam hati.
Tapi sesungguhnya Nira sangat penasaran dengan sosok ibu dari Geo. Siapa wanita yang juga sesial dirinya, menikah dengan pria galak dan dingin seperti Arka.
"Ya sudah. Ayo kita keluar. Mama mau ajak kamu jalan-jalan sambil belanja. Ini impian mama dari dulu. Jalan dengan anak perempuan mama, sepertinya sangat menyenangkan. Tapi sayangnya anak mama cowok semua. Sekarang ada kamu yang jadi anak perempuan mama." ajak mama Sovi, dan Nira hanya bisa menuruti keinginan mertuanya itu. Sekalian menghirup udara bebas karena beberapa hari ini setelah menikah, dia selalu tinggal di rumah.
______
Di perusahaan Ark. Corp,
Arka yang sedang disibukkan dengan pekerjaannya yang menggunung di atas mejanya, berhenti saat Rey yang tak lain adalah asistennya Arka, masuk ke dalam ruang kerjanya. Arka hanya melirik sekilas lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.
"Tuan, ada yang mau bertemu dengan Anda." kata Rey.
"Hmmm." Arka hanya berdeham tanpa memperdulikannya.
Rey masih berdiri mematung, menunggu perintah selanjutnya dari tuannya itu. Tapi ternyata Arka masih tak bergeming.
"Tuan," panggil Rey lagi.
"Kamu tahu sendiri, Rey. Aku sangat sibuk." ucap Arka yang masih berkutat dengan pekerjaannya.
"Tapi,,"
"Keluarlah! Katakanlah, aku sedang tidak bisa ditemui." perintah Arka. Rey hanya menganggukkan kepalanya lalu keluar. Sebagai seorang bawahan, dia hanya bisa menuruti semua perintah atasannya yang galak itu.
kl dah begini byk x syaratnya....😞
but...ttp Semangat!!!
nyimak ya 🤝☺️💪
kasihan GEO ya ...
gmna nanti klo Arka tau klo Nira adlh adiknya Livia