Syifa Anandia, gadis berusia dua puluh tahun, mempunyai kakak tiri bernama Erlinda Aulia. walau mereka saudra tiri, kasih sayang mereka seperti saudar kandung, Namun berbeda dari Ibu Erlinda, yaitu ibu Ningsih, dia sama sekali tidak menganggap Syifa sebagai anak, Erlinda sudah bertunangan dengan laki laki yng tampan dan sudah mapan dari segi ekonomi, tunangannya bernama Elvan Pamungkas,
Hingga suatu hari, ketika Erlinda menyuruh adiknya Syifa untuk menjemputnya di kantor, terjadilah sebuah kecelakaan, mengakibatkan Erlinda meninggal dunia, sebelum Erlinda menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta Elvan untuk menikahi Syifa, dan mencintai Syifa setulus tulusnya, namun disisi lain, Elvan menganggap Syifa adalah penyebab Erlinda meninggal, dan kala itu Syifa sudah dekat laki laki yang bernama Mahardika steven atau Dika pembisnis muda yang sangat sukses, namun dia bekerja sebagai satpam perusahannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan kisah Syifa, Dika dan Elvan, antara janji dan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lies lies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Syifa menaiki angkot ke sebuah toko yang ditunjukan Dinda, Syifa membeli pesanan Dinda.
"sudah cuma ini saja mba, " tanya kasir toko
"iya mba, berapa"
"tiga puluh ribu"
"tiga puluh ribu," Syifa bengong, karena uang yang dikasih Dinda dua puluh ribu, sementara dia naik angkot pakai uang sendiri, dan uang Syifa di saku hanya tinggal sepuluh ribu.
"mba jadi beli"
"iya mba, ini uangnya" Syifa mengambil barang yang sudah dibeli
"ahh aku harus jalan kaki" gumam Syifa
Sementara di kantor Dika mencari Syifa, setiap sudut ruang di cari namun tidak ada Syifa " kemana Syifa"
"Pak Dika disini" tanya Pak Anan
"Pak Anan lihat Syifa" tanya Dika
"tadi Syifa pergi keluar katanya mau beli sesuatu"
"dari kapan pak"
"dari jam dua belas, ini sudah jam satu apa dia belum kembali"
Dika langsung berlari keluar kantor, dia menuju pos satpam
"Pak Aryo lihat Syifa keluar"
"Mba Syifa tidak pak, saya baru disini"
Sebuah mobil menghampiri Dika, seseorang turun dari mobil" Dika," sapa Bu Maya
Dika tidak menghiraukan mamanya, "ma, Dika pinjam mobilnya sebentar"
Dika langsung masuk ke mobil, dan pergi menyusuri jalan mencari Syifa
"ada apa pak" tanya bu Maya
"oh itu bu, pak Dika sedang mencari temannya'
"kok kelihatan panik sekali, siapa yang di cari pasti kamu tahu kan"
"annu itu bu"
"anu anu, sudahlah antarin saya kedalam, Bayu ada kan"
"iya ada Bu"
sepanjang jalan Dika nampak panik, Dika melambatkan mobilnya" kamu kemana si Fa"
Dipinggir jalan terlihat seseorang sedang berjalan, Dika memarkirkan mobilnya
"Syifa"
"Mas Dika"
"kamu kemana Si'
"ini mas tadi ,,, "
Belum sempat ngomong Dika merebut plastik yang ditangan Syifa,
"jangan dibuka mas"
Dika tak menghiraukan, langsung membukanya" maaf Fa, aku kira kamu bawa makanan"
Syifa meringis" kan sudah Syifa bilang mas jangan di buka", Perut Syifa berbunyi, Syifa memegangi perut" duh kenapa harus berbunyi si"
"Kamu lapar Fa, ya sudah kita cari makan"
"Iya mas, tapi Syifa gak punya uang"
Dika menggandeng tangan Syifa menuju mobil" Loh ini mobil siapa mas," Syifa penasaran dan mengelus elus mobilnya,
Dika membukakan Pintu mobil" masuk Fa"
"Mas Dika gak nyuri mobil kan"
"Sudah masuk saja"
Akhirnya Syifa masuk, Dika menyetir mobilnya.
"mas mobil siapa ini"
"aku pinjam sama pak Bayu"
"pak Bayu baik banget mas, "
"ya tentu baik,"
"dia sudah ganteng, baik, sudah punya pacar belum"
"sudah jangan bahas" Dika Cemburu
Dika berhenti di sebuah restoran,
"ayoo Fa turun"
Syifa masih melongo melihat restoran,baru kali ini syifa makan di restoran.
"mas Dika gak salah kita makan disini"
"ya sekali kali Fa"
Seorang satpam membuka pintu " Selamat datang pak Dika", Dika hanya tersenyum
Pramusiaji datang" silahkan mau pesan apa"
"mau makan apa Fa, "
Syifa yang pandangannya berkeliling melihat sekitar langsung kaget "apa mas"
"kamu mau makan apa"
"terserah mas Dika saja"
"kami pesan tumis brokoli, beef teriyaki, salad ayam dan cumi sambal hijau kemangi, terus jus alpukat 2,nasi 2 porsi mba"
"baik pak, mohon ditunggu " kata pramusiaji
"mas pesannya banyak banget, mas punya uang buat bayar"
"tenang Fa disini serba sepuluh ribu"
"beneran mas, "
"iya benar"
Dika tersenyum licik melihat Syifa yang begitu polosnya. Dika dan Syifa makan siang di restoran milik Bu Maya, Menu sederhana namun terlihat mewah.
Setangaj jam semua makanan terhidang, Syifa menelan ludahnya sendiri, ini baru pertama kali Syifa makan enak.
"mas Dika boleh makan sekarang"
"gak boleh Fa, nunggu lima belas menit boleh di makan" Dika menipu Syifa
Syifa langsung cemberut, Dika tertawa,"Fa, kamu gampang sekali di bohongi"
"maksud mas Dika"
"sudah sekarang kamu, makan"
"jadi boleh dimakan mas" Syifa tetlihat girang
"iya Fa" Dika yang masih tertawa
Mereka berdua makan dengan lahap
...****************...
Bu Maya duduk di ruangan direktur,
"Bayu kamu bisa jelaskan, kenapa Dika pakai baju satpam" bu Maya meng introgasi Bayu
" Pak Dika kepengin jadi satpam bu"
"gak percaya, saya tahu kamu dan Dika pasti sekongkol"
" tapi bu Maya, pak Dika juga tetap bekerja mengurus perusahaan, dia sudah tahu permasalahan yang ada di semarang"
"kamu yakin,"
"iya bu"
Hp bu Maya berdering, Naura yang menelpon
"hallo tante"
"hallo Nau sayang"
"tante dimana"
"tante lagi diluar, kenapa sayang"
"nanti malem Nau mau ngajak tante ikut peresmian Cafe"
"tunggu tunggu, kamu jadi buka bisnis cafe"
"ya tante, tante jangan lupa datang"
"oke tante pasti datang"
"makasih tante, maaf sudah dulu ya tan"
"oke Nau sukses yach"
Bu Maya mengakhiri telponnya.
"Bayu, tolong kamu antar saya kerumah, dan jangan lupa suruh Bayi antar mobil kerumah"
"baik bu"
Bu Maya pulang kerumah
...****************...
"alhamdulillah mas, baru kali ini Syifa makan enak, " kata Syifa
"kalau kamu suka, kamu boleh tiap hari makan disini FA"
"ya nanti kalau sudah gajian, Mas Makanannya sudah dibayar"
"iya kenapa Fa".
"boleh dibungkus buat ayah"
"makanan ini Fa, tapi ini sisa "
"gak papa kan, kalau di bungkus, mubazir di buang,apa aku pinjam dulu dua puluh ribu sama mas Dika buat beli makanan ini"
"oke nanti kita pesan saja, Fa aku kekasir dulu, mau bayar pesenan kamu"
Syifa tersenyum "oke mas"
Dika berjalan ke kasir " pak Dika ada yang bisa kami bantu"
"mba aku pesan makanan kaya tadi yach tapi tolong di antar"
"Pak Dika bisa tulis alamatnya disini"
Dika menulis alamat di sebuah kertas " ini mba sudah, " Dika mengeluarkan Black Cardnya," ini mba"
"baik pak, sudah, nanti akan segera kami kirimkan makanannya"
Dika kembali ke meja makan "sudah makannya Fa"
"iya mas sudah, "
"Fa, ngapain kamu beli itu jauh jauh"
"maksud mas Dika yang ini" Syifa menunjuk plastik "
"iya"
"ih itu mas, tadi mba Dind nyuruh aku buat beli, katanya dia selalu beli di toko itu,"
"itu bukan pekerjaan kamu Fa, lain kali kalau ada yang nyuruh kamu aneh aneh kamu jangan kamu" Dika geram lalu mengambil ponsel nya dan mengetik pesan ke Bayu "Bay, tolong kamu pecat karyawan atas nama Dinda'
Terlihat Bayu membalas pesan Dika " Dinda marketing pak'
"kamu cari tahu Dinda yang tadi nyuruh Syifa beli pembalut
"oke" pesan terakhir Bayu
"ya sudah kita kembali ke kantor, Fa"
"oke"
Dika dan Syifa kembali ke kantor, Mobil Dika melaju cepat.
...****************...
Pak Bayu menyuruh mba Vera untuk memanggil Dinda"
Dinda yang waktu itu sedang tertawa puas dengan teman temannya
"gila lu Din, kenapa nyuruh Office girl baru beli pembalut" kata teman Dinda
"biarin aja lah, jam segini belum kembali pasti dia nyasar, gue kasih dia yang dua puluh ribu" Dinda tertawa puas
"kasihan dia Din kalau nyasar, lu tega banget dua puluh ribu, dia naik angkot pakai uang sendiri kayaknya Din'
"biarin ah" Dinda masih tertawa
"Dinda" Sapa Vera
" Mba Vera"
"kamu di panggil pak Bayu keruanganya"
"saya mba"
"iya"
Teman teman Dinda kaget kenapa tiba tiba Dinda di panggil Pak Bayu asisten pak Steven.
Vera membuka pintu ruangan pak Bayu
"pak Bayu Dinda sudah disini"
"Silahkan duduk Dinda"
Dinda duduk mb Vera masih berdiri, Bayu menyodorkan surat, Dinda membukanya dan keringat dingin muncul" Sa,,,, saya di pecat pak"
"iya, karena kamu seenaknya saja menyuruh karyawan baru"
"maksud bapak apa"
"Vera berikan uang pesangon untuk Dinda"
"baik Pak"
"Silahkan Dinda kemasi barang barang kamu"
Dinda keluar dari ruangan Bayu, dia menangis tak tahu kenapa dipecat, teman teman Dinda melihat
"Lu kenapa Din, kenapa barang barangnya diberesin" kata teman Dinda
"gue dipecat"
"apa, tapi salah lu apa Din"
"gak tahu"
Vera datang dengan Bayu " ini peringatan buat kalian, kalau kalian masih ingin kerja disini, perlakukan siapa saja dengan baik jangan semena semena" Pak Bayu memperingatkan,
Mereka terdiam dan menundukan kepala,
"Din, ini uang pesangon kamu" Vera menyerahkan amplop coklat, dan langsung pergi dengan Pak Bayu
"Syifa sialan" Dinda marah
"jadi ini karena Syifa Din, berati Syifa dekat dengan pak Bayu"
"kalau bukan dia siapa lagi"
Dinda pergi meninggal tamat kerjanya.