Tinggalkanlah suamimu yang penyakitan itu,dan kamu akan bibi jodohkan dengan orang yang lebih segalanya dari dia,Sintia....
Didalam sebuah kamar,seorang lelaki bernama Rizki Permana terbaring tidak bisa melakukan apa apa karena suatu penyakit, dan dia mendengar teriakan dari bibi istrinya yang menyuruh berpisah denganya,tanpa terasa air matanya pun perlahan turun.
Disaat Rumah tangga Rizki dan Sintia banyak ditentang keluarga Sintia.
Sementara itu di tempat lain seorang gadis sedang termenung,apakah aku benar benar telah jatuh cinta pada Rizki,tapi kan dia sudah punya istri...gumam nya.
Ya,gadis itu adalah Bela Sri Mukti,seorang putri tunggal bos besar sekaligus atasan dimana tempat Rizki bekerja.
Akankah Rizki dan Sintia bisa mempertahankan rumah tangganya...?
Dan bagai mana cara Bela memperjuangkan cinta nya.....?
Yu ikuti perjalanan kisah cinta dan perjuangan mereka hanya di NT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3RSEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku sangat mencintai dan menyayangi mu
Mendengar perkataan paman dan bibi nya0....
Sintia sangat heran dengan pemikiran dua orang yang didepan nya.....
Bisa bisanya menyuruh nya berpisah......Apa lagi alasan nya karna suaminya yang tidak punya asal usul dan sedang sakit.
Sungguh ironi sekali kehidupan ini.......
Mereka hanya memandang harta kedudukan dan kekuasaan saja.
Padahal kalau ditelisik dan sadar diri,bahwa harta dan kekuasaan mereka saja bukan punya mereka......Apa yang mau dibanggakan...
Dengan tersenyum getir Sintia mengembalikan uang ditangan nya pada sang paman.
Maaf paman......Aku tidak bisa menerima uang ini kalau pada akhirnya aku harus meninggalkan suami ku.
Dan terima kasih sebelumnya karna sudah menghawatirkan keadaan ku.......
Dan satu lagi.....
Paman dan bibi tidak usah lagi datang kesini kalau hanya untuk mencoba memisahkan aku dan suami ku.
Mendengar ucapan Sintia yang kekeh mempertahan kan rumah tangganya dan lebih memilih suami nya membuat Sukaesih meradang.
Dasar bodoh.......
Bodoh kamu Sintia.......Coba kamu pikir pikir dulu jangan langsung memutuskan.
Bila kamu meninggalkan suami mu yang pesakitan itu kamu akan menerima banyak keuntungan.
Kamu tidak usah lagi memikirkan tentang uang,dan masa depan anak mu akan terjamin.
Kamu tahu.....
Orang yang menginginkan mu jadi istri nya status nya tidak biasa dan lagi dia mau menerima kamu dan anak kamu itu apa adanya.
Jangan buang buang waktu mu hanya untuk mengurus orang yang sudah tidak bisa apa apa......
Saat masih sehat saja suami mu tidak pernah bisa memberikan kehidupan yang layak pada mu dan anak mu,apa lagi sekarang yang sudah terbaring seperti orang sekarat.
Tahu apa bibi tentang kehidupanku dan kebahagian ku..... hah.......
Akhirnya....Sintia pun berteriak marah dan tidak bisa lagi mengontrol emosinya.
Aku sudah bahagia selama ini dengan kehidupan ku walau tidak bergelimang harta.
Kalau pun aku harus berpisah dengan mas Rizki......hiks...hiks......
Biarlah takdir yang memisahkan kami.......
Ujar Sintia berteriak sambil terisak menangis.......
Aku selama ini diam.....Itu karna aku menghormati kalian.
Kalian yang ku anggap sebagai pengganti orang tuaku.
Biarlah kalian mau menganggap ku seperti apa.......Karna keputusan ku tidak bisa di ganggu gugat.
Aku tidak akan bercerai dengan mas Rizki walau kalian memaksa ku dengan cara apa pun.
Kalau paman dan bibi kesini hanya untuk membicarakan hal itu lebih baik kalian pulang saja.....
Jangan pernah datang lagi kesini.......
Mendengar Sintia yang mengeluarkan semua perasaan dalam hati nya selama ini....Pak Budi pun tersentak,karna baru kali ini Sintia berbicara panjang lebar dan menolak perintah nya.
Sintia yang biasa nya akan menuruti keinginan nya....Sekarang sudah tidak memperdulikan nya bahkan mengusirnya......
Haaa...haaaa.......
Sukaesih tertawa seolah apa yang dikatakan Sintia adalah hal yang lucu.
Sintia...Sintia.....Ternyata kamu naif sekali.....ya.
Kamu rela melepas kesempatan emas demi seorang yang tidak bisa memperjuangkan mu.
Berpikirlah realistis.....Ingat,kehidupan ini membutuhkan uang bukan hanya cinta.
Ya aku memang naif dan bodoh.
Ujar Sintia.......
Dan aku juga tahu kalau kehidupan ini butuh uang.....
Tapi bibi juga harus ingat.....
Roda kehidupan itu berputar.....
Ada tuhan yang lebih berkuasa dari hal apa pun.....
Tuhan sudah menggariskan setiap takdir kehidupan setiap insan yang ada di dunia ini.
Bahkan,daun yang jatuh pun, itu sudah diatur oleh tuhan.....
Jadi....Apa yang harus aku khawatirkan.....
Mendengar ucapan sarkas dari Sintia......
Pak Budi dan Sukaesih pun.....Tidak bisa berkata kata lagi.
Baik,kalau kamu tetap ingin mempertahankan rumah tangga mu.
Hubungan kita berakhir sampai disini.....
Kamu tidak mempunyai hubungan apa apa lagi dengan keluarga Darmawan ......
Dan kamu jangan menyesal telah menolak ajakan ku hanya demi membela suami tidak berguna mu itu.
Sebentar lagi.....Suami mu itu perlahan akan mati karna racun itu.Karna tidak mungkin ada yang bisa mengobatinya......
Saat itu tiba......Jangan pernah mencari dan menghubungi keluarga Darmawan lagi.
Ucap Sukaesih.....Sambil menggandeng lengan pak Budi.....
Ayo pah kita pergi........
Tanpa sepatah kata pun pak Budi hanya pasrah saat dirinya di bawa pergi oleh Sukaesih.
Bruk.......Sintia pun terduduk di lantai sambil menangis.
Ya tuhan kuatkan aku dengan segala ujian mu ini......Ucap nya......
Setelah menenangkan pikiran nya....Sintia masuk kedalam rumah nya dan bergegas menghampiri sang suami.
Sementara didalam kamar....Rizki sangat jelas sekali mendengar perdebatan Sintia dan bibi nya.
Rizki hanya bisa meneteskan air mata.....
Ya,Rizki akui dengan kesehatan nya sekarang dia hanya akan menjadi beban untuk istrinya.
Ya tuhan....maafkan aku......
Kalau aku ditakdirkan berpisah dengan Sintia aku rela....Asalkan dia bisa hidup bahagia.....Ucap Rizki dalam hatinya......
Rizki pun buru buru menghapus air matanya.......Karna mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam rumah nya yang ia yakini kalau itu istrinya.
Sintia masuk kerumah nya tidak langsung menemui suaminya malah masuk ke kamar satu nya lagi yang di isi oleh buah hatinya.....
Ya dia menemui anak nya yang tertidur pulas tanpa terganggu kebisingan yang tadi terjadi....
Sintia juga heran.....Buah hatinya sangat nyaman sekali dengan tidurnya.....Padahal tadi dia sangat keras berteriak pada kedua paman dan bibi nya...Bahkan mungkin suaranya bisa di dengar oleh para tetangganya.
Didalam kamar Ilham.....Sintia menghapus air mata nya dan tersenyum melihat Ilham yang tidur dengan nyaman sekali.
Setelah itu Sintia pun keluar.....Dan pergi ke kamar sang suami........
Sebelum masuk....Sintia pun menghela nafas dan menetralkan ekspresi nya.....
Cklek.....Pintu pun terbuka menampilkan Rizki yang tersenyum ke arah nya.
Melihat sang suami yang tersenyum kearah nya...... Sintia juga ikut tersenyum.
Mas......satu kata yang terucap dari Sintia...
Melihat itu Rizki pun hanya mengangkat tangan nya agar istrinya itu mendekat......
Setelah Sintia berada dihadapan nya.....
Rizki pun menggenggam tangan sang istri......
Maafkan mas ya......ucap nya.....
Ssuuustt......Mendengar suami nya minta maaf Sintia pun mengarahkan telunjuk nya pada bibir sang suami.
Mas tidak salah apa apa.......Dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri mas.....Ujar Sintia......
Rizki pun menggenggam lagi tangan Sintia dan membawa nya dalam dekapan dada nya......Sambil berucap......
Dengar kan mas dulu......Sayang.....
Sintia pun melihat ke arah Rizki dan mereka berdua pun saling tatap dan Sintia langsung tersenyum.
Ok...ok.....mas sekarang mau bicara apa....Aku akan mendengarkan nya......Ucap Sintia.....
Melihat istrinya yang tersenyum....Rizki melanjutkan ucapan nya........
Mas minta maaf sayang........
Gara gara membela mas.....Kamu dan keluarga mu bertengkar.
Dan sekarang keluarga besar mu juga pasti akan membencimu........
Benar sekali apa kata Bibi mu sayang.......
Terdengar helaan nafas dari Rizki.....Sintia pun hanya menatap mata sang suami tanpa berniat menyela ucapan nya.......
Lebih baik kita berpisah saja.......
Mas selama ini yang bodoh.....
Dulu,mas yang datang meminang mu dengan percaya diri dan berjanji dihadapan keluarga mu bahwa mas akan membahagiakan mu.
Tapi kenyataan nya mas tidak pernah bisa memberikan yang terbaik untuk kehidupan mu.....Malah selama kamu menikah dengan mas dan keluar meninggalkan keluarga Darmawan.
Mas malah membawa mu....Dalam jurang kesengsaraan......
Lebih baik kamu turuti saja keinginan keluarga mu....Dan kita berpisah saja.....
Ini demi kebaikan dan masa depan mu sayang......Menikah dan berbahagia lah dengan laki laki pilihan keluarga mu.
Sambil meneteskan air mata Rizki tersenyum pada Sintia.......
Sintia pun menggelengkan kepalanya....Dan langsung memeluk Rizki.......
Jangan bicara seperti itu lagi mas....Ucap Sintia.....
Aku sudah bahagia bisa hidup bersama mu.....Kamu adalah laki laki yang bertanggung jawab dan pekerja keras itu sudah cukup bagiku mas.
Kamu sudah memberikan hadiah terbaik dalam hidupku.....Yaitu dengan kehadiran anak kita....
Jadi...
Sekarang mas jangan berpikir yang aneh aneh ya......
Kita berjuang dan lewati semua ujian ini bersama......
Dan mas juga harus yakin kalau mas akan bisa sembuh lagi......
Jangan pernah dengarkan setiap ucapan keluarga ku......ya.....
Aku sangat mencintai dan menyayangi mu.....
Ucap Sintia dalam pelukan Rizki.........
3R_SEL