NovelToon NovelToon
Peluk Aku Sebentar Saja

Peluk Aku Sebentar Saja

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Berbaikan / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: dewi kim

Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.

Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.



ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.

6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.

ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.


Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berubah

4

.Mata Naina membulat ketika melihat Carlos membuka kulkas, apalagi ketika melihat Carlos mengambil beberapa daging steak serta sayuran. Berjuta tanya berputar-putar di otak Naina, Kenapa Carlos memasak, dan untuk siapa Carlos memasak. Tidak mungkin Carlos memasak untuknya, karena semingu  lalu Carlos berteriak hanya karena dia ingin makan tengah malam.

Setengah jam kemudian

Carlos sudah selesai dengan acara memasaknya, lelaki tampan itu membuat dua steak berukuran besar dan juga beberapa sayuran, tak lupa dia juga menuangkan jus untuk minum istirnya.

Lalu setelah itu Carlos langsung keluar dari area dapur membawa makanan yang tadi dia buat, sedangkan Naina tentu saja hanya melihat gerak-gerik Carlos, berharap makanan itu untuknya Walaupun dia tahu itu tidak mungkin.

“Ayo, semua makanan sudah siap.”

Lamunan Naina buyar ketika mendengar suara Carlos, hingga dia menoleh ke arah suaminya. “I-itu untukku!” Naina menjawab dengan mata yang berbinar, dia seperti anak kecil yang diberikan mainan. Tapi, tak  lama Naina tersadar, dia menormalkan ekspresinya

“Apa itu untukku?" Naina kembali mengulangi pertanyaannya, tentu saja kali ini dia berbicara dengan ekspresi biasa saja. Dan  Carlos bisa menangkap ekspresi Naina yang pertama, di mana  Naina   tampak senang.

“Hmm, untukmu. Ayo!” Carlos menarik lembut tangan Naina kemudian membantu Naina turun dari kursi dan berjalan ke meja makan.

“Wah!” Naina berdecak kagum  ketika melihat makanan yang tampak lezat. Tentu saja ekspresi Naina tertangkap oleh Carlos. Entah kenapa Carlos merasa senang ketika melihat ekspresi Naina seperti ini.

Beberapa waktu ini Carlos sengaja berubah agar Nayla tidak terlalu berani padanya, dan itu  terbukti Naina tidak pernah membantah lagi dan tidak pernah melawan lagi. Tapi, entah kenapa Carlos  merasa tidak senang dengan sikap Naina yang seperti itu.  Tapi, sekarang ketika melihat Naina bahagia hanya karena hal sederhana membuat Carlos juga ikut bahagia.

“Ayo duduk!”  Carlos  menggeser kursi untuk Naina, hingga Naina pun langsung duduk begitupun dengan Carlos yang juga ikut duduk di sebelah istrinya berencana menemani Naina makan.

Ketika Sudah duduk, Naina langsung menarik piring, baru saja dia akan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, tiba-tiba Naina  terpikirkan sesuatu, hingga  dia pun langsung melihat ke arah Carlos.

“A-apa, aku boleh memakan ini semua?” rasa senang yang dirasakan oleh Naina karena mendapat makanan, berganti  dengan rasa takut ketika melihat Carlos.

Di tengah rasa senangnya karena Naina terlihat bahagia dengan makanan buatannya, tiba-tiba  Carlos merasa sesak ketika melihat ekspresi Naina yang menatapnya dengan takut.

Dia mempunyai segalanya di kastil ini, tdiak akan  kekurangan makanan sedikit pun, tapi lihatlah istrinya malah ketakutan ketika akan memakan makanan buatannya.

“Hmm, makanlah. Habiskan!" Tita Carlos lagi kali ini dia tersenyum, hingga Naina  yang sedang lapar langsung menoleh ke arah depan lalu memulai acara makannya.

Akhirnya acara makan pun selesai, makanan  yang dibuat oleh Carlos benar-benar tandas. Hingga Carlos pun langsung bangkit dari duduknya, “Ayo, kita  istirahat," ajak Carlos, dia langsung mengulurkan tangannya pada Naina, hingga Naina menerima uluran tangan Carlos.

Setelah perutnya kenyang, Naina mulai terpikirkan sesuatu. Kenapa tiba-tiba Carlos berubah, Kenapa tiba-tiba Carlos memasakkan  makanan untuknya. Padahal seminggu lalu Carlos begitu murka ketika dia mengatakan lapar.

“Sadar, Naina. Kau tidak boleh terlalu larut dala kebaikannya.” Naina  membatin, walaupun Carlos bersikap baik, tapi dia harus tetap bersikap seperti biasa dengan artian kata tidak boleh berani pada Carlos.

Ketika sampai di kamar, Naina langsung pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi, sedangkan Carlos langsung mendudukkan dirinya di ranjang. Tanpa sadar tiba-tiba Carlos tersenyum ketika mengingat Naina tampak  menikmati makanan buatannya dengan mata yang berbinar seolah sedang bahagia.

Carlos baru menyadari ternyata ketika melihat Naina bahagia karena perlakuannya, dia pun juga ikut bahagia, Dia memutuskan untuk tidak bersikap seperti kemarin lagi, jika dipikir lebih menyenangkan jika sikap Naina seperti biasa daripada sikap Naina yang pendiam dan terlihat ketakutan padanya.

Tak lama, lamunan  Carlos buyar ketika mendengar suara pintu kamar mandi terbuka hingga dia pun menoleh ke arah depan,  di mana Naina sedang berjalan ke arahnya.

“Ca-carlos, terima kasih," ucap Naina, Carlos tidak menjawab Dia membaringkan tubuhnya di ranjang. Lalu  menepuk sisinya menyuruh Naina untuk berbaring di sebelahnya, seperti biasa Naina pun langsung menurut kemudian memberikan tubuhnya di sebelah suaminya.

Tiba-tiba tubuh Naina diam mematung ketika Carlos memeluknya, biasanya  mereka akan tidur saling memunggungi. Tapi sekarang Carlos malah memeluknya

etika memeluk Naina Carlos tersenyum, berminggu-minggu dia tidur membelakangi Naina dan selalu merasa aneh, dan sekarang ketika dia memeluk lagi Naina dia merasa perasaannya lebih tenang.

***

Malam berganti pagi.

Naina terbangun dari tidurnya, dia  membulatkan matanya ketika melihat Carlos masih berbaring di sisinya. Biasanya setelah dia bangun Carlos sudah tidak ada, lelaki itu sudah pergi ke kantor. Tapi sekarang Carlos masih berada di sampingnya padahal ini bukan hari libur..

Tak lama Naina menggeleng,  seharusnya dia tidak  penasaran kenapa Carlos masih berbaring dan tidak pergi ke kantor karena Tentu saja itu tidak ada urusan dengannya.

Perlahan, Naina pun bangkit dari berbaringnya  berniat untuk pergi ke kamar mandi. Namun baru saja bergerak tiba-tiba tubuh lainnya dia mematung ketika Carlos memeluk pinggangnya.

“Ca-Carlos!” panggil Naina dengan terbata. Karena rupanya Carlos sudah bangun sedari  tadi, hanya saja ketika Naina membuka mata Carlos  berpura-pura tertidur.

“ini masih pagi, tidurlah lagi," titah Carlos. Naina  yang takut untuk menolak, kembali menurut. Dia kembali membaringkan tubuhnya di samping Carlos.

Namun sekarang dia membelakangi lelaki itu, hingga kini Carlos memeluk Naina  dari belakang, tangan lelaki itu dengan lues  mengelus perut istrinya.

Ketika Carlos mengelus perutnya, mata Naina membasah. Tiba-tiba dia merasa mellow. Hingga tanpa sadar bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk mata wanita itu, Entah kenapa tiba-tiba dia merasa sedih.

“A-aku ngin pergi ke kamar mandi," ucap Naina yang memberanikan diri untuk berbicara. Naina tidak ingin Carlos mendengarnya terisak.

Hingga Carlos pun langsung menjauhkan tangannya, “Sekalian saja bersiap,  kita berbelanja Aku akan memberikanmu apapun yang kau mau. Kita juga harus membeli barang-barang untuk anak kita,” ucap Carlos, dia melihat pakaian Naina yang  longgar hanya sedikit, hingga dia ingin membelikan banyak pakaian untuk istrinya dan dia akan membiarkan Naina menyimpan di lemari yang Naina mau.

“Ba-Baiklah.” Naina pun langsung turun, ranjang kemudian dia berjalan ke arah kamar mandi tanpa menoleh ke arah Carlos karena matanya sudah memerah akibat menangis barusan, dan ketika Naina sudah pergi ke kamar mandi, Carlos pun langsung bangkit dari berbaringnya.

1
Rima baharudin
ya ampun jessie, nyesek banget ya nak
Rima baharudin
kk authour, kenapa ngga ada org yang memberi kekuatan buat naina sih😭
mengsedih terus dari bab 1 sampai bab ini
Elizabeth Zulfa
padahal udah lumpuh tpi tetep aja jhat gak tobat2.. hadeeecchhh..
Elizabeth Zulfa
apa Carlos gak ngecek CCTV pas nemuin cincin pernikahan mreka... kn kastilnya bnyk CCTV... gak mungkin kn didpn ruang krja Carlos gak tepasang
Elizabeth Zulfa
knpa me ghilangnya Naina gak dibuat seolah2 sbuah kecelakaan aja gitu
Elizabeth Zulfa
kira2 bokapnya Carlos bakal nerima anaknya Naina gak za pas udah lahir nanti
Elizabeth Zulfa
apa Carlos mnenal Naina/ wajah Naina mirip mendiang istrinya
Yuliana Dewi in
kemana ortu Kirea
Yuliana Dewi in
gawat ketemu kakek Mikail yg jahat
Yuliana Dewi in
pergi tinggalkan Carlos
Yuliana Dewi in
cow pengin hidup serba instan
Yuliana Dewi in
mafia mana tau ibu hamil suka lapar
Yuliana Dewi in
Carlos dan mario sama² edan
Yuliana Dewi in
sandra apa Regina? klo bener. apa naina bukan anak mario
Elizabeth Zulfa: sprtinya klo Regina tuh nama ibu Naina zg sakit jiwa sedangkan klo Sandra mantan istri Carlos klo gak salah
total 1 replies
Rainn Dirgantara
Mending gausah beli ga sih kalo cuma satu? Heran
Rainn Dirgantara
Lahhh
Rainn Dirgantara
Tes dna aja sih yaampun gampang banget
Elizabeth Zulfa: dia emang mafia zg cukup disegani tpi bodohnya minta ampun
total 1 replies
Rainn Dirgantara
Mau pdf chat kmna kak
Rainn Dirgantara
Ternyata di kontrak kerja minimal 5 tahun baru bisa berhenti 😂😭
nyaks 💜
😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!