Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Di sebuah ruangan, di salah satu rumah milik keluarga Kai. Mona terbaring dengan tubuh terikat sepanjang malam, dia sendirian di kamar itu karena ketiga temannya berada di kamar lain.

Pintu terbuka, Mona melirik ke arah pintu dan terlihat Grace berjalan masuk bersama ketiga temannya yang juga di ikat dengan ditahan para pengawal.

“Siang, Jalaaang! Bagaimana malam mu, apa kau merindukan ku?“ Grace berjalan ke arah ranjang lalu berdiri bersedekap mencemooh ke arah Mona.

“Lepaskan aku!“ gigi Mona bergemelutuk saking kesal nya.

Grace terkekeh seraya menundukkan tubuhnya ke arah Mona. “Wake up, Mon! Aku ini bukan Erika yang dulu yang bisa kau perintah sesuka hatimu dan kau sakiti! Apa kau ingat saat kau menyuruh Freddy dan Sandi untuk memukuuli ku dan meleceehkan ku? Kalau saja saat itu satpam sekolah tak sedang berkeliling memeriksa gudang sekolah, sudah bisa dipastikan... hidupku hancur karena mu!!!“

“Itu dulu, semuanya sudah berlalu! Jangan mentang-mentang kau punya bekingan kuat, sekarang kau ingin menindas ku! Lalu, apa bedanya aku dengan mu?!“ Mona masih tak merasa bersalah dan menyesal.

Grace mengeluus wajah cantik Mona yang sempat membuat Darius terpesona dan akhirnya mengkhianati Ayana. “Beraninya kau menyamakan ku dengan mu! Aku hanya mengembalikan semua rasa sakit ku padamu! Dengan wajah mu ini, kau menggoda suami orang! Aku akan menghancurkan mu! Dan untuk membalas dendam ku dan Ayana padamu, akan ku jadikan wajahmu ini rusak jelek seperti ku dulu saat kau menyiram ku di laboratorium! Sepanjang hidup mu, takkan ada laki-laki yang mau padamu bahkan jika aku lempar kau ke tempat pelacuuran tak akan ada tamu yang akan puas dengan wajahmu dan akhirnya mereka akan menyiksamu...! Hahahaha!“

Mona menggeleng kuat membayangkan ucapan Grace menjadi kenyataan, “Tidak! Jangan!“

“Wanita brengseek! Kau sebaiknya ingat satu persatu hal keji yang kau lakukan padaku! Aku akan mulai membalas perbuatan kejimu saat kau memasukkan kepalaku ke toilet sekolah sampai aku hampir mati karena kehabisan nafas!“

Grace menjentikkan jari, dua orang pengawal menurunkan tubuh Mona dari ranjang lalu membawa wanita itu ke toilet kotor yang sudah dikencingi oleh pengawal dan belum di siram oleh air bersih.

Bau menyengat dari air kencing membuat Mona mual, sebelum dia sempat muntah kepalanya sudah ditenggelamkan ke dalam toilet duduk di kamar itu.

Blupp

Blupp

Gelembung terlihat dalam riak air toilet yang penuh dengan air kencing saat Mona mencoba bernafas dalam air, pengawal mengangkat kepala Mona ke atas memberikan waktu untuk wanita itu menghirup udara. Itu hanya sepersekian detik, lalu pengawal kembali menenggelamkan kepala Mona. Terus berulang sampai akhirnya Mona tak sadarkan diri dengan tubuh lemas.

Grace menatap Mona yang pingsan dengan menyeringai, “Baru satu hukuman, hukuman untukmu masih banyak Mon!“

Lalu ketiga teman Mona pun diperlakukan sama seperti Mona, satu persatu kepala mereka di tenggelamkan di toilet.

Setelah semuanya pingsan, Grace memberi instruksi pada para pengawal. “Aku akan kembali besok, siapkan peralatan video! Kita akan merekam saat Mona ditiduri Freddy dan Sandi bergantian dengan memakai obatt kuat lalu sebarkan ke internet tentunya kalian harus bekerja bersih, jangan ada jejak yang akan merepotkan di masa depan! Selain menyikssaa fisik mereka, aku ingin menghancurkan reputasi mereka sampai mereka tak bisa lagi menegakkan kepala mereka di masyarakat!“

“Siap, Nona!“ serentak para pengawal menunduk memberi hormat saat Grace pergi dari rumah tempat penyekapan Mona and the geng.

Saat Grace baru saja masuk ke dalam mobil, panggilan dari Ayana masuk dan meminta nya untuk datang ke perusahaan melanjutkan sandiwara.

•

•

•

Di perusahaan, Ayana berada dalam ruangan meeting para petinggi di perusahaan sebagai pemegang saham. Di sana sebuah alat pemutar video yang diarahkan ke layar putih sudah dipasang dan siap memperlihatkan semua kebusukan Darius saat berselingkuh. Juga saat kejadian di gudang yang direkam ketika Darius meminta Ayana dibunuuh.

Asisten Darius pun ada di dalam ruangan untuk perwakilan karena Darius masih dirawat lebih lanjut setelah dihajjar anak buah Kai.

“Nyonya Ayana, Tuan Darius sebagai CEO tidak bisa menghadiri pertemuan ini. Bukankah ini sudah melanggar aturan perusahaan, dimana setiap pertemuan para pemegang saham harus di hadiri CEO!“

Ayana mengangkat sebelah alisnya, dia masih memakai gaun putih yang ia pilih di rumah pribadi Kai namun telah dipadukan dengan blazer membuat penampilan Ayana tampak energik dan juga berwibawa.

“Kau boleh menyambungkan panggilan video pada nya, dia sudah sadar kan?“

Asisten Darius tampak gelisah, dia lalu melakukan video call pada Darius dan diangkat oleh pria itu. Sang assisten menyorotkan kamera video ponsel nya pada orang-orang yang duduk dalam pertemuan.

“Apa yang sedang terjadi di perusahaan, Ben? Kenapa mereka berkumpul tanpa sepengetahuan ku?!“ Darius berteriak.

“Arahkan kamera videonya padaku!" suara Ayana terdengar tegas dan tak ingin dibantah.

Asisten Darius bernama Beno mengarahkan ponselnya pada Ayana, kini pasangan yang sebentar lagi bercerai itu saling bertatapan dengan sorot kebencian.

“Kau ingin melakukan apa, Ayana?! Jangan macam-macam saat aku tak ada!“

Ayana tersenyum dingin, “Hari ini, riwayat mu akan tamat BAJINGAANNN...!!“

Di layar putih besar yang terpasang di ruangan, video saat Darius berselingkuh dengan Mona mulai diputar. Dari menemani Mona berbelanja barang-barang mahal, makan malam romantis sampai adegan di atas ranjang yang sangat vulgaar. Bukan hanya itu, saat sandiwara penculikaan di gudang pun diputar memperlihatkan dengan jelas saat Darius menyuruh para penculik membunuuh Ayana untuk menutupi jejak pengkhianatan.

Para dewan direksi yang hadir sampai menahan nafas mereka, mendengar dan melihat setiap perbuatan Darius yang sangat tak bermoral dan keji sampai ingin membunuuh istri sendiri.

Ayana tak bisa melaporkan Darius pada pihak berwajib dengan bukti di video, karena jika diselidiki maka akhirnya sandiwara Ayana dan Grace akan terbongkar jadi Ayana hanya memperlihatkan pada dewan direksi untuk menggertak jika mereka masih mendukung Darius maka perusahaan akan hancur.

“Matikan! Matikan videonya!" Darius yang berada di rumah sakit berteriak-teriak, dia tak berdaya karena tak bisa berada di perusahaan.

Video pun mati, tapi tujuan Ayana sudah tercapai melihat wajah para dewan direksi tampak marah dengan perbuatan Darius yang akan menyebabkan perusahaan dalam masalah besar jika rekaman tersebar.

“Jadi, aku mengumpulkan kalian semua untuk agenda pemecatan Darius dari kursi CEO! Jika ada yang keberatan dan masih ingin mendukung seorang pembunuuh, silakan bicara!“

Semua dewan direksi yang hadir saling berbisik, namun pada akhirnya tak ada yang berani membantah perkataan Ayana.

“Lalu siapa yang akan menjabat sebagai CEO baru?“ tanya seorang dewan direksi.

“Siapa pemegang saham terbesar kedua di perusahaan?“ tanya Ayana.

“Anda, Nyonya!“

“Kalau begitu, aku yang akan menjadi CEO mulai sekarang!“

Kembali ruangan riuh oleh suara-suara, ada yang pro adapula yang masih kontra dan pada akhirnya semuanya belum bisa mencapai kesepakatan tentang Ayana sebagai CEO baru. Hanya saja setelah kesepakatan bersama, posisi Darius sebagai CEO resmi dilengserkan.

Tiba-tiba saat situasi masih memanas dalam pemilihan Ayana sebagai CEO baru, Grace masuk ke dalam ruangan dan mengejutkan semua orang dengan penolakan pelengseran Darius dari kursi CEO. Grace datang untuk membela Darius.

Bukan hanya Grace yang masuk ke dalam ruangan pertemuan, tapi Kai juga ikut masuk ke dalam ruangan. Ayana terkejut dengan kedatangan Kai, karena Grace tak mengabarkan apapun padanya tentang kehadiran Kai.

Ngapain dia disini? Mati aku! Ayana mengingat kelakuan impulsif nya saat tadi ia berpisah dari Kai, dia benar-benar tak mempertimbangkan konsekuensinya saat ia berani menyinggung pria dingin itu.

Belum rasa terkejut Ayana hilang karena kedatangan Kai, tiba-tiba saja ada wanita yang bergelayut manja di lengan Kai. Siapa lagi kalau bukan Casandra, hanya saja kenapa Kai datang bahkan membawa Casandra ke perusahaan Ayana?