Cerya Putri berusia 17 tahun, dia gadis populer di sekolahnya itu, karena kecantikan yang ia miliki dia sering di kelilingi banyak pria yang mengidolakan nya. Karena itulah Daniel Felix guru tampan berusia 27 tahun itu menolak cinta murid yang memiliki nama panggilan Cery. Ia tidak menyukai Cery karena gadis itu juga masuk pada golongan siswi bodoh.
Namun karena kegigihan Cery yang sangat ingin mempunyai suami kaya raya agar bisa merubah nasib nya dan nasib kelurganya, Cery bertindak cukup di luar batas hingga membuat Daniel semakin membencinya.
Namun kesalah pahaman yang ia buat malah semakin mudah melancarkan aksinya untuk menikahi pria idaman nya itu.
Pernikahan pun terjadi, apakah Daniel akan tergoda dengan kegigihan Cery yang ingin memiliki Daniel seutuhnya, hingga gadis itu setiap hari berani merayunya dan mengajak nya bercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCGS - Eps 27
Daniel melirik ke arah Xavia sekilas, dia lalu mengacuhkan sekertarisnya itu dan duduk di kursinya.
“Daniel apa kamu masih marah padaku?” Tanya Xavia sambil beranjak dari sofa dan berjalan ke arah pria itu.
“Tidak.” Jawabnya singkat. “Untuk apa kamu datang ke sini? Aku sudah menyuruh kak Theo untuk mengurus semua pekerjaanku di sana untuk sementara waktu.” Ucap Daniel. Dia tidak mau ada kesalah pahaman atau bahkan pertengkaran seperti kemarin.
“Daniel aku mohon, kemarin aku benar-benar terkilir. Isterimu saja yang terlalu kekanan-kanakan.” Ucap Xavia lagi.
Daniel menghentikan jemarinya yang sedang berselancar di atas keyboar, dia lalu menatap Xavia. “Via, selama ini aku menghargaimu karena kamu sangat profesional dan kamu adalah teman baikku, tapi kenapa kamu sedikit aneh setelah aku menikah.” Ucap Daniel sambil menatap datar ke arah wanita yang kini melangkah mendekatinya.
“Daniel, apa kamu tau jika semua orang berharap kita menikah. Aku bahkan berpikir seperti itu, aku sudah lama menanti-nantikan hubungan serius kita.” Ucap Xavia.
“Tapi aku tidak pernah berpikir seperti itu, dan sekarang aku sudah punya isteri.” Ucap Daniel dia berdiri berusaha menghindari wanita itu.
Karena waktu sudah berlalu selama 30 menit, kemungkinan Cery akan datang ke ruanganya setelah selesai menyelesaikan Ujian Nasionalnya hari ini.
“Tapi Daniel aku yakin kamu akan menikah denganku kan kalau bocah ingusan itu tidak datang di kehidupanmu?” Tanya Xavia dengan yakin. Dia yakin jika Daniel akan menikah denganya jika bocah itu tidak datang di kehidupannya.
“Dia bukan bocah, dia seorang wanita Via. Dia isterika, kamu harus bangun dari mimpimu. Aku butuh kamu yang dulu yang profesional dalam bekerja, karena hubungan kita hanya sebatas rekan kerja.” Ucap Daniel dia hendak mengakhiri percakapanya dengan Xavia dan mengusir wanita itu pergi.
“Tidak, aku yakin jika kamu juga mencintaiku.” Ucapnya dengan cepat ia berjalan ke arah Daniel dan langsung memeluk tubuh pria itu dan hendak mencium bibir pria yang selama ini ia dambakan, namun Daniel dengan cepat memalingkan wajahnya agar tidak mengenai bibirnya.
Tapi, bibir Xavia malah mengenai leher pria itu. Pria yang sudah menjadi suami orang, suami dari eanita yang kini tengah berdiri di ambang pintu menatap kedua orang yang sedang berpelukan sambil mencium leher suaminya.
“Cery!” Pekik Daniel sambil mendorong kasar Xavia, Cery yang melihat Daniel mulai mendekatinya dengan cepat ia berlari menjauhi pria itu.
Cery menangis tanpa suara, dadanya benar-benar sakit. Di saat dirinya sering di tolak karena sentuhan pisik, dia malah tidak berkutik saat di cium oleh sekertarisnya sendiri.
“Cery! Berhenti!” Teriaknya sampai membuat murid-murid yang baru keluar dari kelasnya langsung menatap aksi kejar-kejaran itu.
Mungkin mereka sudah terbiasa saat melihat Cery yang mengejar Pak Daniel, tapi ini kali pertamanya mereka melihat pak Daniel yang memanggil Cery bahkan mengejarnya.
Daniel berlari mengikuti Cery yang berbelok arah, namun saat dirinya ikut berbelok Daniel sudah kehilangan jejak sang isteri.
“Sialan!” Pekiknya sambil menonjok dinding kelas sebelah. Daniel mengusap wajahnya kasar, dia tidak menyangka jika Cery akan melihat kejadian itu.
Tentu dirinya sendiri sangat kaget, karena dia juga tidak menyangka Xavia akan seberani itu.
sementara Cery kini tengah berjongkok di pojokan di tempat paling tersembunyi sambil menenggelamkan wajahnya di kedua kakinya yang menekuk dengan lengan yang sedang memegang ponsel di telinganya.
“Jemput aku,” ucap Cery dengan isak tangis yang tidak bisa terbendung lagi.
.
To be continued…
...Jangan lupa mampir di novel baru Author yah. ...
...“Budak Ranjang Dosen”...
aku udah baca cerita sherena sm leon 😁