Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pintar dan cantik
"selamat pagi pak" deswita datang lebih awal ke kampus.
selain akan melanjutkan pendidikan s2 nya deswita juga masih aktif sebagai asisten dosen untuk menunjang kebutuhan sehari-harinya
"pagi deswita, hari ini saya agak sibuk dikelas semester atas jadi kamu bantu saya hari ini ada dua kelas ya" pak Rudi
"baik pak, berarti pagi ini saya free?" deswita harus mengurus sesuatu jadi senang mendengarkan jika tak ada kelas pagi
"iya kamu free sampai jam dua siang, mau kemana emang?"
Pak surya sudah menjadikan deswita sebagai asistennya sejak semester tiga dan mendapatkan nilai tertinggi dikelasnya
"mau antar teman beli sesuatu pak, kalau gitu saya siapkan dulu materinya habis itu saya pergi ya pak" deswita bersemangat karena biasanya sibuk
"hm, ya sudah sana pergilah" pak surya mengira deswita akan pergi dengan pacarnya karena terlihat sangat senang
"terima kasih pak, saya akan kembali sebelum jam dua siang" deswita segera menelpon temannya sebelumnya menolak permintaan temannya untuk menemaninya.
Sekarang deswita kembali menghubungi untuk mengatakan bisa ikut
Setelahnya deswita atau biasa dipanggil sita oleh kebanyakan orang memesan ojek online untuk mengantarkan ke tempat janjian
sita mengabarkan jika sudah dalam perjalanan ke tempat tujuan.
satu jam kemudian sita sampai lalu membuka ponsel yang sepertinya ada pesan masuk
"sayang, saya ada kerjaan dadakan kamu lanjutkan saja belanjanya. Beli yang kamu mau lain kali kita ketemu ya. I love you"
pesan yang dikirimkan oleh pacar sita membuatnya tersipu, notifikasi pun masuk tanda ada uang masuk yang akan sita pakai buat belanja
tak menunggu lama sita segera membeli barang yang dia inginkan. kurang lebih satu jam tangannya sudah penuh dengan paper bag belanjaan, tak hanya kebutuhannya tapi juga untuk ibu dan juga adiknya
"pak saya sudah selesai" sita menghampiri supir yang disiapkan pacarnya untuk mengantarkan sita kembali ke kampus namun sebelum itu sita mampir ke apartemen yang pacarnya sewakan untuknya tapi sita tak mau menempati karena rumah ibunya lebih nyaman dan pastinya tak akan mungkin diizinkan tinggal sendirian
*****
"bunda aku pulang"
Seharian berada diluar rumah sita akhirnya kembali juga sekitar jam delapan malam, setelah selesai dengan pekerjaannya dan juga urusannya
"kak bawa apa itu?" lily menyambut tangan kakaknya yang penuh dengan kantong belanja
"bantu kakak. Ini ada makanan dan juga baju untukmu. dua bulan lagi kamu harus daftar kuliah kakak ngga mau tahu" sita sangat menyayangi adiknya dan ingin agar bisa melanjutkan pendidikan dan dapat pekerjaan yang lebih baik
"hm, mulai lagi! Iya deh oke" lily membawa makanan dan membukanya satu persatu dan meletakannya ke dalam piring
"nak sudah pulang?" bunda mira selesai beribadah dan mendengar suara anaknya langsung keluar dari kamar
"sudah bu, ini ada sedikit rezeki hari ini ibu simpan ya uangnya buat kuliah lily, dan juga ada baju buat ibu kalau nanti lily mau menikah" ucap sita yang seperti sudah menyiapkan dan memikirkan banyak hal
"sita, kamu dapat uang sebanyak ini dari mana nak? Kami selalu merepotkanmu sejak ayah ngga ada" bunda mira menangis
"ini gajihku jadi asdos bunda, dan juga bonus karena lulus dengan nilai bagus" sita berbohong pada ibunya
Selama ini gajihnya dari pak rudi habis untuk kebutuhan kuliah dan juga ongkos
"kenapa banyak sekali kak, andai aku cantik dan pintar seperti kakak aku pasti jadi asdos juga dan gajihnya akan banyak seperti kakak" lily juga sedih karena tak bisa membantu banyak
hanya untuk kebutuhan sehari-hari dan sering kurang malahan
"sudah ayo makan aku lapar" sita sangat dewasa meski usia yang seharusnya masih ingin manja, hanya berbeda dua tahun dari umur adiknya
"ayo bun, sepertinya makanan yang kakak bawa sangat menggiurkan" lily bersemangat jika urusan makan
"iya ayo, tapi kali ini jatahmu cuci piring ya, kakakmu pasti lelah" bunda mira meminta lily menggantikan kakaknya
"biar sita aja bun" sita sering tak tega dan sangat memanjakan lily sehingga menjadikannya malas dalam pekerjaan rumah