Dikhianati, oleh mantan suaminya dengan sahabat baiknya, lalu dicerai paksa tanpa diberi harta Gono gini membuat Maura Larasati sangat hancur.
Ditengah rasa terpuruk juga sakit hati, Maura berniat menjebak seorang pria hidung belang yang bisa membantunya balas dendam.
Tapi ternyata, dia malah tanpa sengaja melakukan ONS itu dengan Mantan kakak Iparnya. Arkana Angkasa, CEO Angkasa Groups yang selama ini dikabarkan menderita Impo*en, karena tidak pernah dekat dengan perempuan manapun.
Lalu akhirnya, siapa diantara mereka berdua yang merasa dijebak dan yang terjebak karena kesalahan itu?
Penasaran cus baca ya reader🥰
Tolong tinggalkan like komen dan tap love setelah membaca sebagai penyemangat otor supaya terus up.
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.Mimpi Atau Nyata?
Maura keluar dari kamar mandi setelah berada didalam sana cukup lama.
Dia keluar dengan tetap mengenakan jubah mandi dan berniat akan tidur dengan memakai itu, meski sebelum masuk kekamar mandi Arkana memberikan sebuah paperbag yang berisi baju tidur untuknya, tapi dia tidak berniat memakainya.
Sebenarnya baju yang disiapkan pria itu bukanlah sebuah lingerie, hanya sebuah piyama pendek dari sutra, tapi dia tetap tidak berniat memakainya.
Alasan utamanya adalah, karena didalam paper bag itu ternyata hanya terdapat sebuah piyama, beserta selembar dalaman segitiga Bermuda tanpa pasangan bagian atasnya atau bra.
Sebenarnya dia memang tidak terbiasa tidur dengan memakai Bra, tapi malam ini kondisinya berbeda, ada Arkana, suami kontraknya yang akan tidur bersamanya.
Mengetahui itu, tentu saja Maura langsung batal memakai piyama tidur itu dan memutuskan akan tetap memakai jubah mandi saja malam ini.
Selain itu tentu saja dia merasa lebih aman menggunakan jubah besar dan tebal itu, dibandingkan pakaian tidur yang disiapkan oleh Arkana untuknya, karena khawatir sikap jual mahalnya pada pria itu akan benar benar luluh, meski memang sudah luluh. Hanya karena keras kepala membuat dirinya belum mau mengakui, kalau sebenarnya dia juga ingin bercinta dengan pria itu malam ini.
****
Waktu keluar dari kamar mandi Maura sudah sempat khawatir dan gugup, kalau kalau Arkana sedang berada disana, menunggu dirinya diatas ranjang.
Tapi ternyata pria itu tidak ada disana, dimana dia? Batin Maura.
Lalu Maura berusaha mencari keluar kamar tidur, berpikir mungkin saja Arkana sedang ada disofa depan, tapi ternyata pria itu juga tidak ada.
Mengetahui itu tentu saja Maura merasa lega juga kecewa dalam waktu bersamaan, karena sudah ditinggalkan begitu saja oleh pria yang baru menjadi suaminya itu dimalam pernikahan mereka padahal tadi pria itu terlihat sangat menggebu ingin bercinta dengannya malam ini tapi ternyata....
Ditunggunya sekitar 1 jam, belum juga terdengar suara kedatangan pria itu, Maura mula merasa kesal tanpa alasan.
Niatnya semula yang ingin tidur menggunakan jubah mandi dibatalkannya dan memilih memakai piyama yang disiapkan pria itu untuknya, karena lebih nyaman. Sambil terus berpikir kemana kira kira perginya pria itu sekarang.
Karena lelah juga mengantuk, tak lama kemudian akhirnya dia sudah terlelap. Benar benar terlelap dengan pikiran dipenuhi oleh Arkana yang pergi dari kamar mereka tanpa mengatakan apapun padanya membuatnya sampai memimpikan sosok pria itu.
Tapi mimpinya kali ini bukan mimpi biasa, melainkan sebuah mimpi e*otis bersama pria itu
Bagaimana tidak e*otis, kalau dalam mimpi dia merasa sedang merabai susunan roti sobek milik Arkana dengan leluasa.
" Kau suka menyentuhnya?" Maura bisa mendengar pertanyaan pria itu didalam mimpinya dan menjawabnya dengan gumana tidak jelas, yang bisa diartikan iya.
" Sentuh sepuasnya kalau begitu, karena aku juga akan melakukan hal yang sama padamu. Kau tidak keberatan kan?"
Mendengar perintah itu tentu saja Maura seperti mendapatkan jakpot, lalu tanpa ragu langsung melakukannya, bahkan karena berpikir itu hanya mimpi Maura semakin berani dengan mengulurkan tangannya untuk menyentuh bagian paling pribadi di tubuh Arkana yang sudah sejak tadi siang membuatnya penasaran pada bentuk dan ukuran benda pusaka itu.
Dan karena berpikir ini hanya mimpi, tanpa malu begitu berhasil menyentuh benda pusaka itu, Maura pun berinisiatif memainkannya, ditangannya.
Waktu dia baru menyentuhnya benda berurat itu masih berada di kondisi normal, tapi begitu dia memainkannya tak lama ukuran benda itu langsung berubah dan menjadi terasa liat seperti ular.
' Sial, ini luar biasa,' batin Maura didalam mimpinya jadi dia tidak menahan diri untuk bereksplorasi dengan tubuh liat Arkana.
Dan saat pria itu melakukan hal yang sama pada dirinya, Maura menerimanya dengan senang hati, toh hanya mimpi. Lagi lagi itu pikirnya..
Semuanya terasa menyenangkan, benar benar mimpi yang sangat liar batin Maura karena dia sampai bisa mendengar suara era*gan Arkana, akibat memainkan senjata pusaka milik pria itu menggunakan mulutnya, dalam mimpinya.
" Mau.. .....ra.." desis suara pria itu menyebutkan namanya, yang terdengar dekat sekali ditelinganya, diiringi sesapan basah pada cuping telinganya yang membuat tubuhnya menggelenyar. Meski perempuan itu masih berpikir, itu bukan kenyataan.
Sampai dia mendengar perintah Arkana padanya, Maura langsung sadar. Kalau apa yang dari tadi dirasakannya itu ternyata bukan mimpi, tapi nyata.
" Ayo bangun, Maura. Aku tidak ingin bercinta dengan pengantin perempuan yang setengah sadar sekarang."
Maura reflek membuka matanya dan ternyata sosok Arkana ada disana, dalam kondisi....Bugil.
" Oh Tuhan, Mas Arka."
Meski terkejut, tapi Maura tidak bisa menampik kalau dirinya sangat terpesona, pada deretan tubuh penuh susunan otot liat milik pria itu yang benar benar sangat luar biasa.
Bisa digambarkan sosok Arkana sekarang mirip dengan sosok Dewa Apolo dari Yunani.
Melihat Maura sudah benar benar membuka matanya, Arkana yang semula sempat menggeser tubuhnya, kembali mendekat pada perempuan itu, tepatnya memposisikan tubuhnya dengan mengungkung Maura dibawahnya.
"Karena kau sudah bangun, ayo kita lanjutkan permainan kita," ajak pria itu dengan menunduk berniat untuk memagut bibir Maura tapi sebelum kedua bibir mereka menempel, Maura sudah lebih dulu menahan tubuh Arkana menggunakan tangannya, sebagai kode untuk menahan apa yang akan dilakukan pria itu padanya.
" Jangan berpikir untuk menolak kali ini, karena aku tidak berniat berhenti." ucap pria itu, dengan mulai menggigit bibir bawah Maura dengan gemas.
" Auwww, Ishh... sakit,'' desis perempuan itu sedikit terkejut, karena Arkana yang tiba tiba menggigit bibirnya dengan cukup keras.
" Itu supaya kau sadar, kalau ini bukan mimpi," celetuk pria itu.
Sebenarnya tanpa pria itu berkata seperti itu pun Maura tau, kalau sekarang dia sudah tidak bermimpi lagi seperti sebelumnya.
Dia juga sadar, kalau sekarang dia sudah tidak bisa menolak Arkana yang berniat meminta haknya sebagai seorang suami.
Lalu apa sebenarnya dia berniat menolak pria itu barusan? Tentu saja tidak, dia menahan pria itu barusan karena masih tidak percaya dan sedang berusaha meyakinkan dirinya, kalau sosok Arkana yang dihadapannya itu benar benar nyata.
Maura perempuan normal bahkan sangat normal, meski dengan gengsi yang tinggi. Tapi saat disuguhkan dengan tubuh pria seperti Arkana, tentu saja dia memilih membuang gengsinya.
Tidak banyak pria yang punya tubuh bak pemain film laga Holywood dan salah satunya sekarang sedang mengungkungnya. Jadi.. Biarkan dia menikmatinya sampai puas sekarang, batin Maura.
" Tapi kenapa harus menggigit sekeras itu," gerutu Maura, tetap kesal dengan apa yang baru saja dilakukan Arkana pada bibirnya itu.
"Jadi...kau ingin aku menggigitnya seperti Apa?" tanya pria itu didekat telinga Maura dan men*ilatkan lidah basahnya disana dengan sengaja, membuat tubuh Maura langsung merasa merinding hebat.
..