NovelToon NovelToon
Tiga Jagoan Yatim Piatu

Tiga Jagoan Yatim Piatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa
Popularitas:61k
Nilai: 5
Nama Author: Senajudifa

Dina, Syifa dan Juned mereka bertiga adalah anak Sania dari Sofwan. setelah mengalami pahit dan manisnya kehidupan, hidup mereka kembali diuji.

Setelah Sofwan bapak mereka meninggal dunia, menyusul lagi ibunda tercinta pergi menghadap yang kuasa. Dina sebagai anak sulung harus berjuang untuk adik-adiknya.

Mampukah mereka bertiga melewati semua cobaan yang kelak akan dilewati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senajudifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Kisah Yang Lalu 3

"Jaha*nam kalian semua, karena kalian aku dan keluargaku jadi seperti ini, belum puas rasanya hatiku hanya dengan membunuh kalian bertiga jika tidak kubunuh bersama dengan keluarga kalian!!" Kata Sartika berlinangan air mata.

***************

"Dek, akang mendapat kerjaan di luar desa, nggak lama kok cuma sebulan!! Hasilnya juga lumayan tapi apa adek mengijinkan akang untuk pergi?" Tanya Saribud pada Sartika istrinya.

"Nggak apa-apa kang, pergi aja!! Lagian Kardi sudah berumur tiga bulan juga jadi adek nggak terlalu kerepotan lagi!!" Jawab Sartika.

"Lumayan untuk menambah biaya hidup, lagian pengeluaran kita semenjak Kardi lahir kan semakin bertambah!!" Kata Sartika lagi.

"Baiklah, akang lega jika telah mendapat ijin darimu!!" Jawab Saribud.

"Jadi besok pagi-pagi sekali akang berangkat, selama sebulan akang pergi kamu dan Sukardi hati-hati di rumah, usahakan kalau sudah malam jangan keluar rumah lagi, bahaya karena belakang rumah kita kan masih hutan." Kata Saribud menasehati istrinya.

"Iya Kang!!" jawab Sartika.

Akhirnya Saribud meninggalkan Sartika berdua dengan Sukardi putra mereka pergi bekerja ke desa sebelah.

Dua tiga hari setelah kepergian Saribud, kehidupan Sartika dan Sukardi masih baik-baik saja sampai suatu ketika mala petaka itu terjadi menimpa Sartika.

Pagi itu seperti biasa Sartika menggendong Sukardi untuk berbelanja kewarung yang berjarak sepuluh menitan dari rumah mereka karena posisi rumah yang ditinggali oleh pasangan keluarga kecil itu letaknya ada di ujung desa.

"Sartika!!!"

Sebuah suara mengagetkan Sartika.

Dengan cepat wanita cantik itu menoleh pada asal suara tersebut.

"Kang Dodot!!" Suara Sartika tercekat.

Di depannya berdiri seorang lelaki sambil tersenyum. Sebenarnya bukan itu yang membuat Sartika terkejut, tetapi lelaki yang dia panggil dengan sebutan kang Dodot itu dulu adalah mantan pacarnya.

Mereka tidak jadi menikah karena Dodot masuk penjara. Dia membunuh orang di pasar saat berebut lahan untuk berdagang.

Dodot memang ringan tangan, kesalahan kecil yang diperbuat Sartika maka akan membuatnya emosi dan memukulnya.

Setelah Dodot di penjara, Sartika mulai belajar mengaji dan sedikit ilmu bela diri pada aki Saman ayah angkat Saribud.

Tiga tahun kemudian Dodot bebas dari penjara. Begitu bebas dia mencari Sartika pacarnya.

Alangkah kaget dan marahnya Dodot saat mendengar bahwa Sartika sudah menikah dengan orang lain dan pindah ke desa lain.

Tidak sulit bagi Dodot untuk mencari tau di mana keberadaan Sartika sekarang.

Sartika memandang Dodot dengan perasaan takut.

"Hei Sartika, apa kabarmu? Itu bayimu? Wah enak ya, pacar masuk penjara kamu enak-enakan menikah dan punya anak dengan orang lain." Kata Dodot.

"Kang Dodot mau apa? Hubungan kita sudah berakhir kita sudah menempuh hidup masing-masing!!" Kata Sartika ketakutan setengah mati.

"Kenapa kamu takut begitu Sartika?? Aku kan tidak menggigitmu? Lewat dan pulanglah...!!" Lalu Dodot meminggirkan badannya agar Sartika bisa lewat.

Dengan cepat Sartika jalan setengah berlari menuju pulang kerumah. Tanpa dia sadari ternyata Dodot mengikuti perjalanannya secara diam-diam dari belakang.

Pagi berganti siang dan lalu berganti malam dengan cepat.

Sartika menutup rapat semua pintu dan jendela rumahnya seperti biasa. Setelah menidurkan Sukardi bayinya, lalu dia mulai memasak untuk makan malamnya.

"Aduh...aku lupa mengambil lombok dari halaman belakang padahal aku kepengen nyambel!!" Gumam Sartika.

"Ambil nggak ya? Tapi aku takut mau ke halaman belakang, perasaanku nggak enak sejak sore tadi!! Seperti akan terjadi sesuatu denganku malam ini!!" Bisik Sartika lagi.

Akhirnya dia memberanikan diri membawa senter menuju kehalaman belakang rumah kecil mereka.

Sartika asyik memilih lombok yang masak saat ada satu tangan memegang pundaknya.

Alangkah kagetnya Sartika. Dengan cepat dia menangkap tangan tersebut lalu menarik serta membantingnya.

"Wuah...hebat kamu sekarang!! Sudah bisa berkelahi juga rupanya, tambah seru nih!!" Kata suara itu.

Tampak dua orang lagi muncul dari kegelapan malam menghampirinya.

Sosok orang yang dibanting oleh Sartika tadi dengan cepat bangkit berdiri.

"Mau apa kalian?" Bentak Sartika.

"Ouh...Sartikaku sayang!! Sekarang sudah berani membentak ya!!" Kata suara yang datang dari arah kegelapan itu.

"Kang Dodot?" Kata Sartika sambil berusaha menelan kasar salivanya.

"Ba...bagaimana kang Dodot bisa sampai di sini?" Tanya Sartika gugup dan semakin takut, apalagi Dodot tidak datang sendiri dia bersama dua orang temannya.

"Kang Dodot mau apa??" Tanya Sartika sambil melangkah mundur.

"Sartika sayang...akang ingin kamu menikah dengan akang...akang tidak bisa hidup tanpamu!!" Kata kang Dodot.

"Abang sudah gila ya...Sartika sudah menikah dan punya anak kang?" Kata Sartika.

"Jadi kamu menolak untuk menikah dengan akang?" Tanya Dodot menyeringai.

"Kalau begitu akang ikut minta jatah sajalah...masak hanya suami kamu saja yang bisa merasakan kehangatan tubuhmu, akang juga mau!!" Kata Dodot dengan seringai mesumnya.

"Akang sudah gila...akang sakit jiwa!!" Teriak Sartika marah lalu menampar pipi Dodot.

Plak...

"Wah, benar-benar seperti singa betina bos...pasti ganas juga di atas ranjang...jangan lupakan kami berdua ya bos!!" Kata orang di sebelah Dodot juga ikut menyeringai.

Sartika semakin ketakutan. Dia sendiri mana sanggup menghadapi ketiga orang itu, jangan kata bertiga menghadapi salah satu dari antara mereka aja dia belum tentu sanggup apalagi di sana ada Dodot yang memang memiliki ilmu kanuragan yang tinggi.

Sartika sudah bersiap melarikan diri ketika tangan Dodot dengan cepat mencengkeram lengannya dengan erat.

"Lepaskan aku kang...kumohon jangan lakukan apa pun padaku!!" Mohon Sartika memelas.

Tapi ketiga manusia yang sudah dirasuki iblis itu dengan buas menyeret Sartika menuju dipan bambu di belakang rumah kecil itu.

Sartika dengan segala kemampuannya berusaha melawan dengan sekuat tenaga tetapi apalah daya tenaganya tidak sebanding dengan tenaga ketiga orang itu.

"Pegangi dia!!" Perintah Dodot sambil merobeki baju Sartika sehingga tubuh wanita itu tidak tertutup oleh sehelai benangpun lagi.

Malam itu merupakan malam penuh malapetaka buat Sartika. Dengan buasnya mereka bertiga menggilir Sartika hingga menjelang tengah malam.

Sartika terbangun saat mendengar Sukardi menangis kehausan dari dalam kamar.

Dia berusaha mengumpulkan kepingan ingatannya, saat di dalam gelap dia melihat tubuhnya yang telah polos dan sekujur tubuhnya terasa sakit serta alat vi*talnya yang terasa ngilu dia sadar apa yang telah terjadi padanya sebelum dia kemudian jatuh pingsan.

Aarrgghhhhh...

Teriakan Sartika terdengar menyayat hati disertai dengan tangisannya.

Dengan berjalan sambil menyeret langkahnya Sartika masuk dan menuju kamar putranya.

Dia nyaris putus asa, dia merasa tubuhnya telah kotor, tetapi saat dia mengingat kekejian yang menimpanya barusan, dendam kesumat membara di dadanya.

"Kalian bertiga tidak akan bisa lolos dari tanganku!!" Gumam Sartika.

Sepanjang malam Sartika berpikir bagaimana caranya membalaskan dendam kesumatnya pada ketiga orang yang telah menodainya itu.

Hingga pagi menjelang Sartika yang tidak bisa memejamkan mata tiba-tiba teringat pada bibinya yang tinggal di ujung desa sebelah barat.

Dia ingat bahwa bibinya pernah meminta pada orang pintar untuk menyanyet wanita selingkuhan suaminya sehingga perempuan itu akhirnya mati mengenaskan.

Dengan mata masih sembab dan bengkak, Sartika memandikan Sukardi dan juga membersihkan dirinya. Setelah itu dia bergegas berangkat menuju kediaman bibinya.

"Bi...bibi!!"

Seorang wanita setengah baya keluar dari rumah saat melihat Sartika datang.

"Oh Sartika, ayo masuk!!" Sambut wanita itu.

Begitu masuk Sartika langsung menangis keras dan menceritakan apa yang telah menimpanya semalam.

"Dasar manusia biadab!!" Geram bibi Sartika.

"Kamu tidak usah menangis, bibi sudah tau apa yang menjadi tujuanmu!! Siang ini kita akan pergi kedesa sebelah kita akan menemui nyi Rampe guruku!!" Kata bibi Sartika.

Tak lama ketiganya pergi dengan menggunakan motor bibi Sartika menuju tempat kediaman nyi Rampe.

Sepanjang perjalanan perasaan Sartika berdebar hebat. Ada rasa takut. Takut dia akan terjerumus semakin jauh tetapi mengingat semua kekejian yang telah menimpanya semalam akhirnya membulatkan tekadnya.

"Maafkan Sartika ya kang Ibud, tapi Sartika harus membalas dendam pada mereka yang telah menghancurkan kehidupan Sartika!!" Desis Sartika.

*

*

***Bersambung...

Apa yang akan dilakukan oleh Sartika selanjutnya?

Ikuti terus kisah mereka dan jangan lupa dukungannya ya reader🙏🙏

1
Dina⏤͟͟͞R
hadeh maya lagi2 ganggu aja
Dina⏤͟͟͞R
hahaha bakal pingsan duluan kalau berhadapan sama dina
Dina⏤͟͟͞R
wah hans gak peka nih.
Dina⏤͟͟͞R
waah maya ini matre juga
Fenti
dijaga dong matanya Dina
R.F
lanjut
Zenun
suara siapa tuh
R.F
lanjut kk
R.F
lanjut
Spyro
Betul banget thor.
Spyro
Niko kl ngmong suka bener 😂🤣
Spyro
Eh ak jd bayangin kan 😭😱
Spyro
Seketi pasti deh. Serem ya klo wanita sdh brtindak 😣😢
Spyro
Wah bakal diguna-guna Arimbi nya 😣😣
R.F
lanjut
R.F
semangat kak
R.F
semangat
R.F
nyicil kak
Zenun
yang ada ciro keok sama dina
R.F
hahaha hebat dina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!