NovelToon NovelToon
Majikanku Ayah Anakku

Majikanku Ayah Anakku

Status: tamat
Genre:Keluarga
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: el nurmala

Alby dan Putri adalah dua remaja yang tumbuh bersama. Kedua orang tua mereka yang cukup dekat, membuat kedua anak mereka juga bersahabat.

Tidak hanya persahabatan, bahkan indahnya mahligai pernikahan juga sempat mereka rasakan. Namun karena ada kesalahpahaman, keduanya memutuskan untuk berpisah.

Bagaimana jika pasangan itu dipertemukan lagi dalam keadaan yang berbeda. Apakah Alby yang kini seorang Dokter masih mencintai Putri yang menjadi ART-nya?

Kesalahpahaman apa yang membuat mereka sampai memutuskan untuk berpisah?

Simak cerita selengkapnya ya...
Happy reading.

------------
Cerita ini hanya fiksi. Jika ada nama, tempat, atau kejadian yang sama, itu hanya kebetulan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el nurmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Om Ganteng

Happy reading...

Waktu menunjukkan pukul enam kurang saat Alby kembali mengemudikan mobilnya setelah membeli dua porsi lontong sayur di tempat langganannya. Pagi ini ia ingin menikmati sarapan bersama Putri.

Setibanya di depan rumah, Alby bergegas masuk ke dalam. Entah kenapa ia merasa senang karena sebentar lagi Putri akan datang.

Setelah berganti pakaian, Alby turun dengan langkahnya yang terasa ringan. Sesampainya di ruang makan ia segera mengambil dua mangkuk dan meletakkannya di atas meja.

"Put, Putri! Sini dulu, sarapan sama aku." Ajaknya.

Saat yang dipanggilnya tak kunjung datang menghampiri, Alby mencoba untuk mencari. Sesaat kemudian ia tertegun menyadari sesuatu.

"Bisa-bisanya aku lupa. Hari ini kan Putri aku suruh untuk tidak datang," gumam Alby merutuki diri.

Semangat yang tadi ada pun seketika menghilang. Dengan malas ia membuka satu bungkus sarapannya dan menikmatinya sendiri sambil menonton tv.

Di ruang tv, Alby merebahkan diri ingin beristirahat setelah semalam ia berjaga di ruang IGD bersama beberapa rekannya. Ia merasa lelah, namun kedua maniknya susah terpejam.

Alby meraih ponselnya dan mencoba menelepon Putri. Terasa ada yang hilang saat ia tidak melihat wanita itu di rumahnya.

Sekali dua kali di coba, namun ia matikan lagi. Ada keraguan pada diri Alby, antara ingin dan juga gengsi. Yang ketiga kali, ia pun memberanikan diri.

📱 "Halo! Ini siapa? Kok tadi dimatikan?"

Degup jantung Alby terasa kencang mendengar suara seorang anak laki-laki di ujung ponselnya. Ia merasakan tenggorokannya tiba-tiba tercekat dan membuatnya kesulitan untuk berucap.

📱 "Halo! Temannya Mama ya?"

Suara itu kembali terdengar.

📱 "I-iya. Putrinya ada?" Suara Alby terdengar gugup.

📱 "Mama sedang ke warung sama Mbak Rani. Ini siapa?"

📱 "Saya... Om Ganteng, teman Mama kamu." Sahutnya asal.

📱 "Om Ganteng? Kok aneh namanya."

Alby mengulumkan senyum mendengar nada bicara anak laki-laki yang merasa heran itu.

📱 "Kamu siapa namanya?"

📱 "Alfi, Om."

Kali ini detak jantung Alby terasa berhenti. Nama itu seakan tak asing di telinganya.

📱 "Kamu kelas berapa dan sekolah dimana?" tanya Alby ragu.

📱 "Kelas 4-B di SDN Harapan. Memangnya kenapa, Om?"

📱 "Ah, nggak apa-apa. Om hanya ingin tahu saja."

📱 "Om udah sarapan?"

📱 "Ee, sudah. Kamu?"

📱 "Sudah, Om. Tadi Mama Alfi beli bubur. Bubur Mang Asep enak lho, Om."

📱 "Oh ya?" Alby mengulumkan senyumnya mendengar ocehan Alfi.

📱 "Om, sudah dulu ya. Alfi disamper teman mau berangkat ke sekolah. Daah, Om Ganteng."

📱 "Daah..."

Alby tersenyum dan kembali menikmati sarapan yang tadi sempat ia biarkan. Aneh, seleranya kembali setelah mendengar suara anak laki-laki tadi.

Alby manatap layar ponselnya yang sudah dimatikan panggilannya oleh orang yang baru saja bicara dengannya. Al-Pi, adalah panggilan yang sering ia dengar saat teman-temannya dulu mengolok-olok kedekatannya dengan Putri.

Alby-Putri begitulah kira-kira mereka menggabungkan nama keduanya menjadi Alpi. Lalu, apakah Putri sengaja memberi nama anaknya dengan panggilan mereka dulu?

***

Tidur Alby yang nyenyak sayangnya harus terganggu dengan deringan ponsel yang tiada henti. Dengan kesal ia mengangkatnya dan ternyata Intan serta Tante Ira juga Om Hasan sudah berada di depan rumahnya sedari tadi.

Alby bergegas turun dan membukakan pintu. Ia menyadari tatapan aneh yang tertuju padanya karena hanya mengenakan boxer dan bertelanjang dada.

"Maaf, Tante, Om.."

"Kamu sedang tidur, Al? Putri kemana, kok kamu yang membuka pintu?" tanya Tante Ira.

Intan bergegas masuk ke dalam rumah. Wanita itu setengah berlari menaiki anak tangga menuju ke kamar Alby. Pikirnya mungkin saja Putri ada di sana.

"Iya, Tante. Bagian jaga malam, Putri... Putri kebetulan hari ini ada urusan, jadi izin nggak masuk." Dustanya.

Intan kembali menghampiri mereka dengan raut wajah yang lega. Hampir saja ia terbakar api cemburu bila mengingat gelagat Putri yang sepertinya akrab dengan Alby, tunangannya.

"Kamu sudah tahu kan orang tuamu akan datang hari ini?" tanya Om Hasan yang menaruh beberapa plastik yang dibawanya di atas meja.

"Tahu, Om. Mungkin nanti siang sampai." Sahutnya.

"Ya sudah, sana lanjutkan istirahatmu. Biar fresh dan nggak kelihatan capek saat ayahmu datang nanti," ujar Tante Ira.

"Terima kasih, Tante."

"Al, kamu belum sarapan?" tanya Intan yang menatap sekilas bungkusan lontong sayur di atas kitchen set.

"Sudah. Aku tadi beli dua karena merasa sangat lapar. Nggak tahunya sebungkus aja udah kenyang." Dustanya lagi.

"Kalau begitu untuk Om ya, Al. Udah lama Om nggak makan lontong sayur, mungkin sejak kamu pindah ke sini." Pintanya.

"Boleh, Om. Tapi sudah dingin."

"Nggak apa-apa, yang penting masih enak. Om makan ya, Al."

"Iya, Om. Alby permisi ke kamar dulu." Pamitnya

Alby pun berlalu meninggalkan mereka. Sekilas ia mendengar gerutuan Intan atas ketidakhadiran Putri hari ini.

"Untung saja Tante sudah masak. Kalau enggak bisa berabe," ujar Tante Ira.

"Iya nih si Putri. Giliran tenaganya diperlukan malah nggak ada," gerutu Intan.

"Mungkin memang ada keperluan mendesak, Intan." Tante Ira mencoba memberi pengertian.

***

Di tempat lain... Putri merasa bosan seharian ini berada di rumah. Setelah mengerjakan pekerjaan rumah, ia hanya rebahan sambil menonton televisi.

Berkali-kali ia memperhatikan ponselnya. Merasa penasaran dengan pria yang di sebut Alfi sebagai Om Ganteng yang tadi meneleponnya.

"Siapa ya? Alby? Ah bukan, masa iya ngaku Om Ganteng. Narsis banget," gumam Putri.

Jika itu Alby yang dulu, mungkin saja. Tapi Putri tahu Alby yang sekarang tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

"Telepon jangan ya? Sudahlah, nanti juga kalau butuh dia nelepon lagi." Gumamnya.

Putri beranjak keluar, dari jauh terdengar gelak tawa Alfi dan teman-temannya yang sudah pulang sekolah. Dan benar saja, senyum ceria terlukis di wajah purtanya yang lelah.

Jarak sekolah Alfi memang tidak terlalu jauh. Kurang dari dua kilometer jika ditarik garis lurus. Alfi dan teman-temannya sengaja berjalan kaki. Selain menyehatkan, angkutan umum juga berada jauh dari tempat mereka. Perlu jalan kaki dulu untuk sampai di jalan raya.

"Mau nunggu nenek apa mau makan sekarang, Al?"

"Sekarang ya, Ma. Alfi mau makan bareng teman-teman di depan teras rumah Acil." Sahutnya.

"Iya."

Setelah berganti pakaian, Alfi menyendokkan nasi dan lauknya di atas piring. Kemudian ia keluar menemui teman-temannya yang sudah menunggu di teras salah satu teman yang juga tetangganya.

1
💃🏻
Noval lbh manly cocok karakter alby
💃🏻
Jijik bgt kelakuan intan, dokter dg kode etiknya tp etikanya minus/Puke/
Safa Almira
bagus
Mesri Sihaloho
bagus sih jujur aja pada Alfi
Mesri Sihaloho
pasti si Noval,,pak dokter terlalu lambat masa tidak mau cari i formasi tentang putri..lamban kau pak dokter
rahma hartati
Cerita Bodoh Bin Tolol Lihat si Putri ini..
Boleh tdk tamat sekolah tp Jangan Mau di Goblokin Lelaki.. Apa lg Mantan Suami yg Gak Jelasa Statusnya.
Di katakan Mantan Suami, Nikahnya masih Nikah Sirih, bukan Nikah Syah Secara Hukum Negara.
Oh Putri Goblok, Mudah x memaafkan..
Rika
bagus
Maura
👍🙏
Pras Tiyo
Luar biasa
bunda DF 💞
sika bgt sm ceritanya. 😍😍😍
Maizaton Othman
Cerita rakyat,kisah kehidupan yg nyata,nama &watak yg sesuai,alur cerita bersahaja,santai,konflik sederhana dan masuk akal,tahniah.
Nanik Lestyawati
keren
Irra Ajahh
wahhhhh,,, sos sweet bngt
aku suka cerita nya gx bertele2 terus bisa saling memafkan
sukses buat author nya,,, semangatt
Irra Ajahh
cerita ny bagus
Julia Juliawati
bagus ceritanya ka
Atika Darmawati
ya ampun gak tau si Alfi... papa nya lg kejar setoran pompa trssss...
MASTER Rexo1Ming
hai
Atika Darmawati
ok
Sri Wahyuni
bagus ceritanya
Novaz Yanti
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!