Istri Pengganti Ceo

Didalam Hotel Berbintang, Semua tamu undangan suka cita menyambut perayaan bertambah nya Umur seorang Tuan Besar Mahesa, yang memiliki bnyak Perusahaan.

Sementara Delena masih terpaku ditempat nya ia berdiri, dadanya berdegup kencang, seseorang memanggil nama nya, yang ia tau hanya Arya dan papahnya saja yang tau siapa dia, kalau itu Ppah nya, tidak mungkin la panggil nama Delena didepan banyak tamu, sama saja Papah nya menyerahkan diri ke penjara, dengan kasus kebohongan besar, Menukar pernikahan Putri kembarnya.

Delena mencoba berdamai dengan hatinya, mengusai dirinya sendiri dari rasa takut yang berlebihan, masih ada rasa gugup terlihat di wajah cantiknya, ,ia menelan saliva nya, dan membalikkan badannya perlahan.

" Tuan Rendra..!

Delena terpekik, sambil menutup mulutnya

Seorang Pria Paruh baya berdiri didepan Delena, ia berjalan mendekat.

"Kau Rupanya, sedang Apa kau dipesta ini? apa Anakku yang membawa mu ketempat ini! tidak punya malu!" maki Rendra sinis.

Rupanya Rendra belum tau, kalau Delena lah istri dari Reno, pewaris tahta perusahaan ter besar milik Klurga Mahesa.

karena saat pesta perkenalan Arya dan fany Rendra sedang membicarakan bisnis diruang kerja Ramon.

"Maaf..kau salah mngenali orang Tuan, Aku_"

"Sayang kau disini Rupanya'

Tiba-tiba seseorang datang dari belakang Delena, dan memeluk pinggang nya.

"Tuan Reno..." sapa Rendra terkejut.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Oh ya apa Tuan Rendra sudah mengenal istri ku?

"Ap__apa? dia istri Tuan Reno ? ucap Rendra tak percaya.

"Ayo sayang perkenalkan diri mu, dia adalah Tuan Rendra, calon mertua dari fany

"Iy__iya.." ujar Delena dengn senyum dipaksa kan.

"Davina.." ucap nya sambil mengulur kan tangan nya.

"Rendra.." menyambut uluran tangan Delena.

"Papah! kau disini rupanya?!

ucap Arya yang tiba-tiba sudah berdiri di depan mereka bertiga, sambil memegang gelas wine.

"Hallo Nyonya Reno, Apa kabar?

sapa Arya Ramah,ada seulas senyum tipis di bibir nya, meraih tangan Delena dan mencium punggung tangan nya.

Delena kaget, refleks lngsng Menarik tangan nya, ada tatapan tidak suka pada mata Reno,

Delena merasa Risih, karna Reno memeluk pinggang nya semakin erat.

Bola Mata Arya memerah, ada kecemburuan yang besar dari mata Arya, melihat Reno bgitu mesra pada Delena didepan nya, dan hal itu pun membuat Delena curiga pada Reno,karna tidak biasa nya Reno mesra, Apa lagi berkata manis di depan orang, sandiwara apa yang sedang Reno mainkan, begitu fikir Delena.

"Baik lah, Aku mau temuin kake dulu, karena Acara sudah akan dimulai, Ayo sayang...kita temui kake" Ajak Reno pada Delena.

Delena menatap nanar pada Arya, ada Rasa kesedihan pada wajah Arya.

" Silahkan Tuan Reno" tutur Rendra ramah, sambil menatap kepergian mereka.

"Apa Aku tidak salah lihat? dia seperti Delena?

Arya tidak bicara lagi, ia langsung pergi meninggal kan Rendra sendiri.

Delena dan Reno meningglkan Anak dan Ayah itu, Menuju ke depan panggung,dimana sudh berkumpul seluruh klurga inti, kake Mahesa berdiri didepan, ditengah diapit klurga, Delena berbaur dengan Klurga besar Mahesa.

posisi Reno sekarang ada disamping kakek Mahesa, dan disamping nya lagi Ramon.

Ramon adalah Anak tunggu dari Mahesa, tapi warisan nya jatuh kepada Reno, cucu laki-laki pertama

Setelah Mc mengarah kan, untuk memberi doa panjng umum pada kake Mahesa, selesai berdoa, kini mulai memotong nasi tumpeng yang berada di depan Mahesa.

Nasi pun dipotong, mereka semua bertepuk tangan, kini kakek Mahesa harus memberi kan potongan nasi tumpeng itu pada orang special, dan ia mencari cari keberadaan Delena,

"Silahkan Tuan Besar, nasi tumpeng nya mau diberikan pada siap?" tanya Mc mengarahkan

"Pada kedua cucu kesayangan ku, yaitu Reno dan Davina" tuturnya senang.

Delena, berjalan kesamping kake Mahesa, setelah Mc memnggil namanya.

Lalu kake Mahesa menyuapin Nasi tumpeng itu ke mulut Reno dan Delena, semua bertepuk tangan bahagian.

seluruh kerabat dan tamu undangn,berbaur memberi ucapan selamat ulangtahun dan menikmati hidangan yang di sajikan.

Delena berjalan menuju meja hidangan diatas meja, ia mngambil salat buah dan puding.

"Davina.." sapa Sonya

Delena membalikkan badan, dan menatap tidak suka pada Sonya, ibu tirinya.

"Ada apa? katakan lah tidak usah banyak basa basi"

" Ternyata kau sombong juga ya? hebat! ternyata Tuan Mahesa sangat menyayangi mu, tapi ingat, keberadaan mu hanya sementara bukan? kedudukan mu bisa saja terancam di istana Mahesa"

"Apa kau mengancam ku! kalau aku trancam dirumah itu,kau dan papah, ku pasti kan akan mendapat imbasnya" ucap delena sinis.

"Apa yang sedang kalian bicarakan??!

"Mas..! kau kemana saja,Aku mencari dirimu, dan tidak sengaja bertemu Davina" ucap Sonya sambil senyum pura pura.

"Apa keadaan mu baik baik saja Nak"

"Seperti yang Papah lihat" ucap nya dingin

"Papah sangat senang,trnyta Klurga Mahesa menyayangi mu, kalau begitu nikmati makan mu"

"Ciihh! yang kau lihat hanyalah kepura puraan pah, kau tidak pernah tau, bagaimna aku menderita tinggal di istana itu" Batin Delena

"Maaf pah! Aku tinggal dulu, Oiya..tolong bilang pada istri kesayangan ppah, tidak usah takut, sebisa mungkin aku akan tutupi kebusukan Klurga ku sendri, Agar semua nya aman"

"Apa maksud kata kata mu"

Darwin sudah tersulut emosi, tapi karna tamu sangat bnyak dan berbaur, hiruk pikuk, tawa dan senda gurau menghiasi diacara itu. jadi oboran Delena dengan Darwin dan sonya, tidak lah terlihat ada masalah.

"Sudah lah Mas.. begitu lah anak2 mu, tidak suka pada ku!"

Delena pergi meninggalkan Darwin dan sonya saat ia berjalan tiba-tiba, seseorang ada yang menumpahkan wine kebaju nya.

"sorry....sorry... tidak sengaja Nona.."

"Davina ! pekik pria itu. ada senyum seringai diwajahnya. "kau sungguh cantik malam ini, aku baru tau kalau kau menikahi sahabat ku, Apa kau lupa? malam itu,kita pernah melaku kan " bisik Pria itu ketelinga Delena.

Delena mengeryit kan keningnya, ia tau itu adalah perbuatan Davina.

"Arnold..! panggil Reno, berjalan mnghampiri.

"Hah! Reno...."

Mereka saling merangkul.

"Oiya..perkenalkan ini istri ku" ucap Reno

"Iya.. Aku sudah tau, kalian tadi berada di depan, sungguh mesra saat bersama kake Mahesa.

"Oiya maaf...Aku ke toilet dulu" kata delena dan lngsng menjauh pergi ke toilet.

Delena, membuka kran Air, membersih kan baju yang tertumpah wine pria tadi, dengan sapu tangan.

"Hah! Delena menarik nafas dalam " ya Tuhan kenapa ka davin semurah itu!semua pria yang kutemui mengaku sudah berhubungn" Delena memijit kening nya yang terasa pusing.

Delena keluar Dari Toilet dan saat berjalan menuju tempat Acara, tiba tiba dari belakang ada yang membekap mulutnya dan membawa nya pergi dari tempat itu.

🍀🍀🍀🍀

-

-

- Bersambung

Ayo bantu Author VOTE, biar semngat nulis nya, dan juga LIKE & KOMENNYA

*Author usahakan up tiap hari, tapi tidak bisa dipastikan jam nya, karna terbentur kerjaan di dunia nyata, jadi harap maklumi 🙏**