NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Carmen

Perangkap Cinta Carmen

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Obsesi / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Carmen melakukan hal paling nekat dalam hidupnya, yakni melamar Zaky. Tak disangka Zaky menerima lamarannya. Selain karena tak tega membuat Carmen malu, Zaky juga punya tujuan lain yakni mendekati Dewi kakak ipar Carmen.

Pernikahan terpaksa pun dijalankan oleh Zaky namun Carmen merubah sikap manjanya dan membuktikan kalau ia layak dicintai. Bagaimana Carmen berjuang mempertahankan cintanya sementara ada lelaki baik yang menunggu jandanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menagih Nafkah

Zaky

Ada yang berbeda dengan Carmen sepulang kami mengantarkan Dewi. Ia langsung masuk ke dalam kamar. Mengunci pintu dan tak keluar lagi untuk makan malam.

Apa Baby marah padaku? Tadi baik-baik saja kok. Bukankah Baby sendiri yang menawarkan diri untuk mengajak Dewi ikut?

Pagi ini Baby datang ke kamarku. Ia menyiapkan pakaian untukku kerja seperti biasa. Ia juga sudah menyiapkan sarapan. Aku akui, masakannya sudah lebih enak sekarang. Kami tak perlu memesan makan dan menunggu abang ojek datang dengan perut kelaparan.

Baby sudah selesai masak. Biasanya nasi saja harus beli, sekarang Baby memasaknya sendiri loh. Benar-benar perubahan yang bagus selama aku pergi. Ia lebih perhatian dan sadar dengan tugasnya sebagai seorang istri.

Pakaian yang Baby pilihkan juga sesuai seleraku. Aku memakainya tanpa protes sekalipun. Pagi ini, Baby terlihat hanya memakai baju tidur. Ia belum bersiap-siap pergi kerja.

"Kamu enggak siap-siap untuk berangkat kerja Baby?" tanyaku.

"Hari ini aku malas kerja."

Aku mengernyitkan keningku. "Malas? Kenapa? Kamu sakit?"

Aku memeriksa kening Baby dan anak itu baik-baik saja. "Enggak sakit. Kenapa malas?"

"Aku hari ini mau perawatan di salon. Aku mau luluran, mandi susu, creambath dan sebagainya." jawab Carmen sambil tersenyum.

"Tumben sekali. Ada acara apa? Abi kamu ngadain acara keluarga? Dimana?" siapa tahu aku bisa ketemu Dewi lagi. Kalau tidak bertemu di ruko tak apalah kalau bertemu di rumah Abi.

"Enggak kok. Abi enggak ngadain acara apa-apa."

"Lalu kenapa?" tanyaku penasaran.

"Aku mau berdandan cantik buat Mas Zaky, suamiku tercinta." jawab Carmen sambil tersenyum.

"Yakin? Enggak biasanya loh kamu kayak gini? Kamu ada masalah? Cerita deh sama aku daripada kamu bertingkah aneh kayak gini!" selesai sudah kuhabiskan sepiring nasi goreng buatan Carmen. Rasanya lumayan enak. Tak sia-sia dia belajar.

"Aku enggak ada masalah kok. Kerjaan Mas masih banyak? Maaf Mas aku nanya kayak begini soalnya sudah sebulan lebih kita menikah dan hubungan kita masih saja tak ada kemajuan."

Apa yang mau Carmen lakukan ya?

"Maksud kamu? Ada kemajuan kok, Baby. Kamu sekarang sudah bisa masak dan mempersiapkan pakaian untuk aku. Itu sudah kemajuan besar loh." jawabku.

"Iya... Itu karena aku melaksanakan kewajibanku sebagai seorang istri." jawabnya singkat seraya membereskan piring bekasku makan.

"Terus?"

"Mas juga melaksanakan tugas Mas kok sebagai seorang suami. Memberikan aku rumah yang lebih dari sekedar layak untuk aku huni. Mas juga kasih uang belanja yang banyak sekali. Lebih dari cukup malah."

Carmen kembali duduk setelah menaruh piring kotor ke washtafel cuci piring.

"Terus?"

"Sayangnya, Mas tidak melakukan satu hal."

Perasaanku mulai tak enak di sini. Nampaknya si polos dan lugu ini sudah mulai pintar. Tak bisa lagi aku bodohi. "Apa?"

Carmen menatapku dengan lekat. "Mas tidak memberiku nafkah batin."

Deg ....

Benar dugaanku!

Dia tidak sepolos dan selugu itu! Aku pikir Carmen benar-benar tidak mengerti karena Abi Agas menjaga benar anaknya. Tapi ternyata ....

"Jujur Mas, aku malu memintanya. Aku selama ini memaklumi Mas yang memang banyak pekerjaan dan terlihat kelelahan. Saat kita bulan madu juga aku pikir Mas masih sungkan terhadapku. Namun sekarang aku rasa sudah berbeda, Mas. Pekerjaan Mas sudah tak sibuk lagi karena aku lihat Mas bahkan bisa antar aku kerja dan bahkan mengantar Kak Dewi pulang ke rukonya meski jalanan macet. Aku anggap Mas sudah tak sibuk lagi dan bisa menunaikan kewajiban Mas bukan?!"

Gila!

Ternyata selama ini Carmen sesabar itu loh menungguku! Aku pikir dia lugu dan polos. Tak mengerti hal seperti itu tapi ternyata ....

Carmen melihat jam di dinding. "Udah siang, Mas. Nanti Mas telat." Carmen berdiri lalu membawakan tas kerjaku yang berada di atas meja makan.

Aku pun berdiri dan berjalan menuju depan rumah dengan pikiran yang melayang entah kemana. Carmen membenarkan dasi yang kukenakan. "Udah rapi deh sekarang! Mas pulang jam berapa malam ini? Aku tunggu ya Mas! Jangan ditunda lagi, Mas. Kasihan Oma sudah tak sabar ingin menimang cicit pertamanya!"

Aku menelan salivaku dengan kasar. Aku seperti terkena perangkap Carmen. Aku meremehkan kepolosannya namun ternyata dia lebih paham dari yang aku pikirkan.

"Aku enggak tau. Takutnya ada meeting dan harus lembur-"

"Aku akan tunggu!" potongnya.

"Ya... Terserah kamu. Aku berangkat dulu. Assalamualaikum!" pamitku.

"Waalaikumsalam." Carmen melambaikan tangan mengantar kepergianku.

Seharian aku bekerja tidak konsentrasi. Aku kepikiran malam ini. Apa iya aku harus melakukan hubungan suami istri dengan Carmen yang kuanggap adikku sendiri? Apa aku bisa? Atau aku tutup mata saja?!

Bagaimana ya caranya menghindar? Bilang ada tugas luar kota dadakan? Pasti Carmen akan bertanya pada Papa. Aduh... Kayaknya aku tak bisa menghindar lagi deh!

Aku pulang ke rumah dengan perasaan tak tenang. Carmen sedang sholat saat aku pulang. Sudah tersedia pakaian ganti untukku. Makanan juga sudah Carmen masak namun aku tak selera. Aku memikirkan malam ini dan bagaimana melewatinya.

Selesai mandi dan melaksanakan sholat isya, aku mendengar pintu kamarku diketuk. Carmen masuk ke dalam kamarku. Ia mengenakan baju tidur satin warna merah. Terlihat begitu seksi meski luaran baju tidurnya belum dibuka.

"Mas mau aku matikan lampunya atau tidak?" tanya Carmen seraya menutup pintu kamar.

"Ma-matikan saja." aku tak yakin apakah aku bisa melakukan ini dengan adikku atau tidak.

"Oke." Carmen mematikan lampu kamar dan ia berjalan mendekat. Jantungku semakin bertalu kencang apalagi saat ia duduk di pangkuanku.

"Kamu yakin?" tanyaku sekali lagi.

"Sangat yakin."

Lalu Carmen memajukan bibirnya dan mengecup bibirku pelan. Anak ini, mengerti caranya berciuman saja tidak sudah sok menantang ingin melakukan hubungan suami istri!

Namun rupanya dia tak patah semangat. Kembali ia menggodaku, membuatku tanpa sadar akhirnya membalas ciumannya.

Aku memang hanya lelaki biasa. Aku tak kuasa menahan hasratku kalau digoda seperti ini. Kulupakan pikiran kalau Carmen adalah adikku. Di dalam keremangan cahaya dalam kamarku, yang kulihat Carmen adalah wanita seksi yang mampu membangunkan jiwa lelakiku.

Kami saling berciuman dan tak sadar sudah melepaskan seluruh pakaian kami. Dua buah sintalnya yang begitu menggodaku untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Kulakukan dengan lembut, aku tak mau menyakitinya. Ternyata aku begitu menikmati hubungan ini. Gila memang tapi mendengar suara desaahan Carmen yang terdengar seksi membuatku makin semangat melakukan penyatuan dan berakhir dengan aku terkulai lemas tak berdaya. Seakan seluruh tenagaku terkuras habis.

Aku mulai mengantuk namun masih bisa merasakan tubuh hangat Carmen yang memelukku dan menyelimuti tubuh kami berdua sebelum akhirnya aku tertidur lelap karena kelelahan. Kelelahan yang sangat nikmat.

****

1
Nursina
mantap semangat berkarya
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😍😍🥰🥰🥰
maya ayu
indo november????? kejauhan thooorrr biasa nya indo april 🤣🤣🤣🤣🤣
azka myson28
mantan duda nackal dapat istri solehah
duda kesepian gagal move on smoga bisa rujuk yaa😃😃
azka myson28
pak rt bestyan mereka kaannn😃😃😃
Ran Aulia
romantic comedy love story lagi 🥰🥰🥰🥰

terima kasih ya kak, Saya suka ❤️❤️❤️❤️
Ran Aulia
ooo disini ketemu nya Djiwa sama Carmen .

udah duluan baca kisahnya Djiwa 😍😍😍😍
sherly
Luar biasa
Aysana Shanim
Ini tuh ada di ringtone siapa ya dulu pernah baca di salah satu novel kak mizz. Sampe bikin ngakak wkwkwk
Aysana Shanim
Gapapa zaky emang bumil begitu 😂 aku juga pernah kok minta bakmi gang kelinci di pasar baru jakarta. Padahal tempat tinggal kami diluar kota jauh dari jakarta. Akhirnya suamiku rela macet macetan keluar kota cuma buat beli bakmi doang hahaha
Aysana Shanim
🤣🤣🤣
Aysana Shanim
Ya Allaah bang.. Jaim dikit kek 🤣 orangnya di ketusin mulu, oleh olehnya mah tetep mau wkwk
Aysana Shanim
Jadi inget Leo waktu mau rujuk sama maya ya 😂 kudu naklukin abang sama bapaknya yang kayak macan wkwk
Aysana Shanim
Makin edan aja lama lama si zaky 🤣🤣😂😭
Aysana Shanim
Si zaky kalo lagi bucin ternyata rada edan juga ya 😂🤣
Aysana Shanim
Gondola di Tmii Hahaha murah merah ya baby wkwk
50 ribuan satu orang 😂🤣
Aysana Shanim
Mas zaky lucu banget sekarang 😂🤣
Aysana Shanim
Aih pake nyolong puding mamah mu ya zaky.. Demi janda depan rumah 🤣
Aysana Shanim
Duda depan rumah selalu disematin gak pernah ketinggalan ya 🤣😆
Aysana Shanim
Fix jadi kebalik posisinya. Boleh ketawa ga si? 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!